fimbriatum Keefektifan Fungi Mikoriza Arbuskular dan Gliocladium fimbriatum dalam Mencegah Busuk Pangkal Batang (Botryodiplodia theobromae) pada Jeruk

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian . Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2013 hingga April 2014 di Laboratorium Mikologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman dan Rumah Kaca University Farm, Unit Lapangan Cikabayan, Institut Pertanian Bogor Metode Penelitian Perbanyakan

G. fimbriatum

Isolat G. fimbriatum diperoleh dari koleksi Laboratorium Mikologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.Gliocladium fimbriatum ditumbuhkan pada media Potato Dextrose Agar PDA dan diinkubasi selama 7 hari pada suhu ruang. Komposisi media PDA terdiri dari agar 15 g, kentang 200 g, aquades 1000 ml, dextrose 20 g, dan antibiotik Chloramphenicol setengah kapsul per erlenmeyer. Komposisi tersebut akan menjadi 1000 ml cairan PDA. Selanjutnya, biakan diinfestasikan ke dalam substrat campuran jagung pipil dan dedak dengan perbandingan 1:1 di dalam kantung plastik tahan panas. Masing-masing kantung plastik berisi 300 g substrat, kemudian substrat diinkubasi selama 2 minggu, hingga miselium G. fimbriatum memenuhi substrat. Peremajaan Isolat B. theobromae Isolat B. theobromae diperoleh dari Laboratorium Mikologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.Isolat B. theobromae ditumbuhkan pada media Potato Dextrose Agar PDA dan diinkubasi pada suhu ruang selama 5 hari. Isolat B. theobromae yang telah diremajakan akan diinokulasikan pada pangkal batang tanaman jeruk. Uji Daya Hambat In Vitro G. fimbriatum terhadap B. theobromae Uji antagonis atau daya hambat in vitro dilakukan di Laboratorium Mikologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman. Metode yang digunakan adalah metode biakan ganda dual culture. Gliocladium fimbriatum dan B. theobromae ditumbuhkan bersamaan pada satu cawan petri berdiameter 9 cm dengan jarak 3 cm dari masing-masing tepi cawan, kemudian diinkubasi pada suhu ruang selama 5 hari dan diamati persen daya hambatnya. Rumus persen daya hambat agens antagonis: R1 adalah hifa B. theobromae yang menjauhi G. fimbriatum, sedangkan R2 adalah hifa B. theobromae yang mendekati G. fimbriatum. Uji daya hambat terdiri dari 3 perlakuan dan 5 ulangan, masing-masing ulangan terdiri dari 3 unit cawan. Adapun perlakuan dari uji daya hambat sebagai berikut: BT : Kontrol B. theobromae GF+BT : Uji daya hambatG. fimbriatum terhadap B. theobromae