1. Sistem dapat melakukan perhitungan menentukan kelayakan calon asisten laboratorium
dengan kecepatan komputasi yang tinggi. 2.
Sistem harus mudah digunakan sehingga dapat dioperasikan dengan baik oleh pengguna.
3.1.3. Pemodelan
Pemodelan sistem dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang objek apa saja yang akan berinteraksi dengan sistem, serta hal-hal apa saja yang harus dilakukan oleh
sebuah sistem sehingga sistem dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kegunaannya.
Pada penelitian ini digunakan UML Unified Modeling Language sebagai bahasa pemodelan untuk mendesain dan merancang Sistem Pendukung Keputusan dalam menentukan
kelayakan calon asisten laboratorium di IKLC. Model UML yang digunakan antara lain use case diagram, activity diagram,
dan sequence diagram.
3.1.3.1. Use Case Diagram
Use Case Diagram adalah sebuah diagram yang dapat merepresentasikan interaksi yang terjadi
antara user dengan sistem. Use Case Diagram akan menjelaskan fungsi apa saja yang dikerjakan oleh sistem dan dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Use Case proses Input Nilai Kriteria Pengujian dapat dinyatakan dalam Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Tabel Use Case Proses Input Nilai Kriteria Pengujian
Name Proses Input Nilai Kriteria Pengujian
Actors
User yang telah ditentukan
Description
Use Case ini mendeskripsikan proses memasukkan seluruh
nilai kriteria penilaian
Basic Flow
User memasukkan nilai kriteria penilaian dan menekan tombol simpan untuk menyimpan data kedalam database
Alternate Flow
-
Pre Condition
User dapat melihat tampilan awal
Post Condition
Sistem mendapatkan nilai kriteria penilalian yang akan dimasukkan database
Use Case proses Normalisasi Nilai Kriteria dapat dinyatakan dalam Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Tabel Use Case Proses Normalisasi Nilai Kriteria
Name Proses Normalisasi Nilai Kriteria
Actors
User yang telah ditentukan
Description Use Case
ini mendeskripsikan proses normalisasi nilai kriteria pengujian
Basic Flow
Sistem menormalisasi nilai kriteria pengujian yang telah dimasukkan
Alternate Flow
-
Pre Condition
User memasukkan nilai kriteria penilaian
Post Condition
Sistem mendapatkan hasil normalisasi nilai kriteria pengujian
Use Case proses Simpan Hasil Normalisasi dapat dinyatakan dalam Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Tabel Use Case Proses Simpan Hasil Normalisasi
Name Proses Simpan Hasil Normalisasi
Actors
User yang telah ditentukan
Description
Use Case ini mendeskripsikan proses menyimpan nilai kriteria
pengujian yang telah di normalisasi
Basic Flow
Sistem menyimpan nilai hasil normaliasi ke dalam database
Alternate Flow
-
Pre Condition
Sistem menormalisasi nilai kriteria pengujian
Post Condition
Nilai hasil normalisasi tersimpan kedalam database
Use Case proses Uji Hasil Kelayakan dapat dinyatakan dalam Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Tabel Use Case Proses Uji Kelayakan
Name Proses Uji Kelayakan
Actors
User yang telah ditentukan
Description Use Case
ini mendeskripsikan proses pengujian kelayakan calon asisten laboratorium
Basic Flow
User menekan tombol hasil dan sistem akan melakukan pengujian kelayakan data calon asisten laboratorium dengan
Algoritma ID3
Alternate Flow
-
Pre Condition
Sistem menyimpan data hasil normalisasi kedalam database
Post Condition
User mendapatkan hasil kelayakan calon asisten laboratorium
Use Case proses Algoritma ID3, dapat dinyatakan dalam Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Tabel Use Case Proses Algoritma ID3
Name Proses Algoritma ID3
Actors
User yang telah ditentukan
Description Use Case
ini mendeskripsikan proses penentuan rule dengan Algoritma ID3
Basic Flow
Sistem menghitung seluruh entropy dan Information Gain data kriteria yang telah dimasukkan dan mendapatkan rule akhir
Alternate Flow
-
Pre Condition
-
Post Condition
Sistem mendapatkan hasil rule akhir
Use Case proses Hitung Entropy dapat dinyatakan dalam Tabel 3.7.
Tabel 3.7. Tabel Use Case Proses Hitung Entropy
Name Proses Hitung Entropy
Actors
User yang telah ditentukan
Description
Use Case ini mendeskripsikan proses perhitungan entropy
seluruh data kriteria penilaian
Basic Flow
Sistem menghitung seluruh entropy data kriteria yang telah dimasukkan
Alternate Flow
-
Pre Condition
User memasukkan data kriteria penilaian
Post Condition
Sistem mendapatkan hasil perhitungan entropy dari seluruh kriteria penilaian
Use Case proses Hitung Information Gain, dapat dinyatakan dalam Tabel 3.8.
Tabel 3.8. Tabel Use Case Proses Hitung Information Gain
Name Proses Hitung Information Gain
Actors
User yang telah ditentukan
Description
Use Case ini mendeskripsikan proses perhitungan information
gain seluruh data kriteria penilaian
Basic Flow
Sistem menghitung seluruh information gain dari seluruh entropy
Alternate Flow
-
Pre Condition
Sistem melakukan perhitungan entropy
Post Condition
Sistem mendapatkan hasil entropy dengan information gain tertinggi dan mendapatkan rule akhir
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
4.1. Implementasi Sistem
Implementasi Sistem merupakan tahapan yang harus dilalui dalam proses pengembangan perangkat lunak dari suatu sistem. Tahap ini dilakukan setelah terlebih dahulu melalui tahap
Analisis dan Perancangan Sistem yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
4.1.1. Implementasi Algoritma ID3
Penerapan algoritma ID3 dalam sistem yang dibuat adalah pada proses perhitungan dengan algoritma ID3 dalam menentukan kelayakan calon asisten laboratorium di IKLC. Pegujian
– pengujian yang dilakukan akan dijadikan alternatif dalam menentukan apakah calon layak atau
tidak layak untuk menjadi asisten laboratorium di IKLC.
Adapun langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan normalisasi nilai kriteria dari seluruh alternatif yang telah dimasukkan kedalam sistem. Selanjutnya data hasil proses
normalisasi tersebut dikonversi dengan bobot dari kriteria yang ditentukan. Selanjutnya hasil konversi data di hitung sesuai dengan rumus algoritma ID3 yang perhitungannya dilakukan
dengan cara manual yang menghasilkan rule. Selanjutnya, rule tersebut lah yang diimplementasikan ke sistem dalam menentukan kelayakan calon asisten laboratorium di IKLC.
Berikut adalah tabel bobot dari kriteria yang telah ditetapkan dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Bobot Kriteria
Nama IPK
Nilai Mata Kuliah
Microteaching Wawancara
Kelayakan
A01 3,66
A 211
15 T
A02 3,09
A 201
8 T
A03 3,55
A 187
15 T
A04 3,50
A 164
7 F
A05 3,34
A 95
F A06
3,59 A
202 13
T A07
3,52 A
167 11
T A08
3,34 B+
F A09
3,80 A
180 14
T A10
2,98 A
F A11
3,68 A
161 7
F A12
3,58 A
139 5
F A13
3,51 A
146 8
F A14
3,72 A
166 14
T A15
3,72 A
188 9
F A16
3,65 A
156 10
F A17
3,39 A
163 12
T A18
3,65 A
164 11
T A19
3,34 A
151 8
F A20
3,56 A
128 8
F
Parameter Atribut 1.
IPK 1.
= 2,99 TL 2.
= 3,00 L 2.
Nilai Mata Kuliah 1.
B,+ B, C+, C, D, E TL 2.
A L 3.
Microteaching 1.
= 100 TL 2.
101 – 200 dapat dipertimbangkan 3.
= 201 L Nilai Microteaching didapatkan dari hasil penilaian 5 orang penguji untuk seluruh kriteria
pengujian seperti : 1.
Penyampaian materi: perencanaan kegiatan pembelajaran, keterampilan membuka kelas, vocal, sikap, interaksi denga praktikkan, kepercayaan diri, pembangkitan
topik dikusi, kesopanan berpakaian. 2.
Pemilihan pemakaian alat bantu: Gambarilustrasianalogi, powerpointmodul, obyek riilcontoh alat peraga,dll.
3. Organisasiintegrasi penyampaian materi: Alur penyampaian materi, relevansi
materi dengan pemaparan, penguasaan materi, penguasaan dan mengorganisasi kelas.
Setiap kriteria pengujian akan diberi nilai A sampai D, dimana A=3, B=2, C=1, D=0. 4.
Wawancara 1.
= 6 TL 2.
7 – 10 dapat dipertimbangkan 3.
= 11 L Nilai Wawancara didapatkan dari hasil penilaian 5 orang penguji, setiap penguji dapat
memberikan nilai A= sangat kompeten, B= kompeten, C= belum kompeten, D= tidak kompeten, dimana A=3, B=2, C=1, D=0.
Berikut adalah tabel data Atribut Target dalam menentukan kelayakan calon asisten laboratorium.
Tabel 4.2 Data Atribut Target
Atribut Target Deskripsi
True Calon Layak Menjadi Asisten
False Calon Tidak Layak Menjadi Asisten
Berikut adalah langkah-langkah dalam perhitungan manual dengan Algoritma ID3: Hitung Entropi awal
1. Jumlah Instance = 20
2. Jumlah Instance Positive = 9
3. Jumlah Instance Negative = 11
� � = −�
+
� �
2
�
+
− �
−
� �
2
�
−
= −
9 20
� �
2
9 20
− 11
20 � �
2
11 20
= −0.45 � �
2
0.45 – 0.55 � �
2
0,55 =
− 0.45 -1.152 – 0.55 -0.8622 = 0.518 + 0.474
= 0.992 Hitung Entropy IPK
Tabel 4.3 Entropy IPK
Atribut IPK
1 Positive = 0, negative = 1
2 Positive = 9, negative = 10
� �1 = −�
+
� �
2
�
+
− �
−
� �
2
�
−
= −
1
� �
2 1
−
1 1
� �
2 1
1
= �
�2 = −�
+
� �
2
�
+
− �
−
� �
2
�
−
= −
9 19
� �
2
9 19
− 10
19 � �
2
10 19
= 0.998
Information Gain IPK =
� � −
1
� �
1
−
2
� �
2
−
3
� �
3
= 0.992 −
1 20
∗ 0.216 − 19
20 ∗ 0.998
= 0.033 Hitung Entropy Nilai Mata Kuliah
Tabel 4.4 Entropy Nilai Mata Kuliah
Atribut Nilai Mata Kuliah
1 Positive = 0, negative = 1
2 Positive = 9, negative = 10
� �1 = −�
+
� �
2
�
+
− �
−
� �
2
�
−
= −
1
� �
2 1
−
1 1
� �
2 1
1
= �
�2 = −�
+
� �
2
�
+
− �
−
� �
2
�
−
= −
9 19
� �
2
9 19
− 10
19 � �
2
10 19
= 0.998
Information Gain Nilai Mata Kuliah =
� � −
2
� �
2
−
1
� �
1
= 0.992 −
1 20
∗ 0.216 − 19
20 ∗ 0.998
= 0.033 Hitung Entropy Microteaching
Tabel 4.5 Entropy Microteaching
Atribut Microteaching
1 Positive = 0, negative = 3
2 Positive = 6, negative = 8
3 Positive = 3, negative = 0
� �1 = −�
+
� �
2
�
+
− �
−
� �
2
�
−
= −
3 � �
2
3 −
3 3
� �
2
3 3
= 0 �
�2 = −�
+
� �
2
�
+
− �
−
� �
2
�
−
= −
6 14
� �
2
6 14
− 8
14 � �
2
8 14
= 0.985 �
�3 = −�
+
� �
2
�
+
− �
−
� �
2
�
−
= −
3 3
� �
2
3 3
− 3
� �
2
3 = 0
Information Gain Microteaching =
� � −
1
� �
1
−
2
� �
2
−
3
� �
3
= 0.992 −
3 20
∗ 0 − 14
20 ∗ 0.985 −
3 20
∗ 0 = 0.302
Hitung Entropy Wawancara
Tabel 4.6 Entropy Wawancara
Atribut Wawancara
1 Positive = 0, negative = 4
2 Positive = 1, negative = 7
3 Positive = 8, negative = 0
� �1 = −�
+
� �
2
�
+
− �
−
� �
2
�
−
= −
4 � �
2
4 −
4 4
� �
2
4 4
= �
�2 = −�
+
� �
2
�
+
− �
−
� �
2
�
−
= −
1 8
� �
2
1 8
− 7
8 � �
2
7 8
= 0.544 �
�3 = −�
+
� �
2
�
+
− �
−
� �
2
�
−
= −
8 8
� �
2
8 8
− 8
� �
2
8 =
Information Gain Wawancara =
� � −
1
� �
1
−
2
� �
2
−
3
� �
3
= 0.992 −
4 20
∗ 0 − 8
20 ∗ 0.985 −
8 20
∗ 0 = 0.774
Berikut adalah gain yang dihasilkan dari setiap atribut untuk menentukan node awal setelah dilakukan perhitungan dari seluruh kriteria.
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Algoritma ID3 untuk menentukan node awal
Atribut Gain
IPK 0.033
Nilai Mata Kuliah 0.033
Microteaching 0.302
Wawancara 0.774
Karena atribut Wawancara memiliki nilai gain tertinggi, maka atribut tersebut dijadikan node
awal, sehingga Decision Tree menjadi.
Gambar 4.1 Decision Tree untuk node awal
Selanjutnya hitung entropy dan gain per atribut untuk menentukan node cabang dari edge 2.
Jumlah instance untuk atribut Wawancara = 8 Jumlah instance True = 1
Jumlah instance False = 7 Entropy IPK untuk edge 2
Tabel 4.8 Entropy IPK untuk edge 2
Atribut IPK
1 Positive = 0, negative = 0
2 Positive = 1, negative = 7
� �1 = −�
+
� �
2
�
+
− �
−
� �
2
�
−
= −
� �
2
− � �
2
= �
�2 = −�
+
� �
2
�
+
− �
−
� �
2
�
−
= −
1 8
� �
2
1 8
− 7
8 � �
2
7 8
= 0.544 Information Gain IPK
= �
� −
2
� �
2
−
1
� �
1
= 0.992 −
20 ∗ 0 −
8 20
∗ 0.544 = 0.774
Entropy Nilai Mata Kuliah untuk edge 2
Tabel 4.9 Entropy Nilai Mata Kuliah untuk edge 2
Atribut Nilai Mata Kuliah
1 Positive = 0, negative = 0
2 Positive = 1, negative = 7
� �1 = −�
+
� �
2
�
+
− �
−
� �
2
�
−
= −
� �
2
− � �
2
= �
�2 = −�
+
� �
2
�
+
− �
−
� �
2
�
−
= −
1 8
� �
2
1 8
− 7
8 � �
2
7 8
= 0.544 Information Gain Nilai Mata Kuliah
= �
� −
1
� �
1
−
2
� �
2
−
3
� �
3
= 0.992 −
20 ∗ 0 −
8 20
∗ 0.544 = 0.774
Entropy Microteaching untuk edge 2
Tabel 4.10 Entropy Microteaching untuk edge 2
Atribut Microteaching
1 Positive = 0, negative = 0
2 Positive = 0, negative = 7
3 Positive = 1, negative = 0
� �1 = −�
+
� �
2
�
+
− �
−
� �
2
�
−
= −
� �
2
− � �
2
= �
�2 = −�
+
� �
2
�
+
− �
−
� �
2
�
−
= −
7 � �
2
7 −
7 7
� �
2
7 7
= 0 �
�3 = −�
+
� �
2
�
+
− �
−
� �
2
�
−
= −
1 1
� �
2
1 1
− 1
� �
2
1 = 0
Information Gain Microteaching =
� � −
1
� �
1
−
2
� �
2
−
3
� �
3
= 0.992 −
20 ∗ 0 −
7 20
∗ 0 − 1
20 ∗ 0
= 0.992
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Algoritma ID3 untuk node Cabang dari edge 2
Atribut Gain
IPK 0,774
Nilai Mata Kuliah 0.774
Microteaching 0.992
Karena atribut Microteaching memiliki nilai gain tertinggi maka atribut tersebut dijadikan node
cabang untuk edge 2, sehingga Decision Tree nya menjadi seperti pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Hasil Decision Tree
Dari gambar Tree yang telah di dapat, maka dihasilkanlah rule sebagai berikut: 1.
“IF wawancara = 1 THEN kelayakan = False” 2.
“IF wawancara = 2 and microteaching = 1 THEN kelayakan = False” 3.
“IF wawancara = 2 and microteaching = 2 THEN kelayakan = False” 4.
“IF wawancara = 2 and microteaching = 3 THEN kelayakan = True”
5.
“IF wawancara = 3 THEN kelayakan = True”
4.2. Antarmuka Sistem
Pada Sistem Pendukung Keputusan dalam Menentukan Kelayakan Calon Asisten Laboratorium di IKLC ini terdapat sebelas tampilan, yaitu :
1. Tampilan Menu Awal
2. Tampilan Pengujian Berkas
3. Tampilan Micro 1
4. Tampilan Micro 2
5. Tampilan Micro 3
6. Tampilan Micro 4
7. Tampilan Micro 5
8. Tampilan Wawancara dan Pengujian
9. Tampilan Data
10. Tampilan Hasil
11. Tampilan Bantuan
4.2.1. Tampilan Menu Awal
Pada tampilan menu awal, terdapat 4 tombol yang masing – masing berfungsi untuk
mengarahkan pengguna menuju halaman lain, yaitu : Pengujian, Data, Bantuan dan Rute.
Gambar 4.3 Menu Awal
4.2.2. Tampilan Pengujian Berkas
Pada tampilan ini akan ditampilkan 3 field identitas dan 1 buah field bobot kriteria ipk serta 1 buah spinner pemilihan nilai mata kuliah yang harus diisi oleh pengguna dan dua button yang
berfungsi menyimpan data dari setiap kriteria yang telah diisi dan selanjutnya data yang telah ditambah akan muncul pada list database yang terdapat ditampilan mulai dan tombol yang
berfungsi untuk kembali ke menu awal.
Gambar 4.4 Pengujian Berkas 4.2.3.
Tampilan Micro 1
Pada tampilan ini, akan disajikan 15 spinner pengujian yang harus dipilih dan disimpan oleh pengguna untuk menentukan hasil pengujian microteaching dari penguji 1. Tampilan ini juga
memiliki sebuah tombol untuk kembali ke menu sebelumya.
Gambar 4.5 Micro 1
4.2.4. Tampilan Micro 2
Pada tampilan ini, akan disajikan 15 spinner pengujian yang harus dipilih dan disimpan oleh pengguna untuk menentukan hasil pengujian microteaching dari penguji 2. Tampilan ini juga
memiliki sebuah tombol untuk kembali ke menu sebelumya.
Gambar 4.6 Micro 2
4.2.5. Tampilan Micro 3
Pada tampilan ini, akan disajikan 15 spinner pengujian yang harus dipilih dan disimpan oleh pengguna untuk menentukan hasil pengujian microteaching dari penguji 3. Tampilan ini juga
memiliki sebuah tombol untuk kembali ke menu sebelumya.
Gambar 4.7 Micro 3
4.2.6. Tampilan Micro 4
Pada tampilan ini, akan disajikan 15 spinner pengujian yang harus dipilih dan disimpan oleh pengguna untuk menentukan hasil pengujian microteaching dari penguji 4. Tampilan ini juga
memiliki sebuah tombol untuk kembali ke menu sebelumya.
Gambar 4.8 Micro 4
4.2.7. Tampilan Micro 5
Pada tampilan ini, akan disajikan 15 spinner pengujian yang harus dipilih dan disimpan oleh pengguna untuk menentukan hasil pengujian microteaching dari penguji 5. Tampilan ini juga
memiliki sebuah tombol untuk kembali ke menu sebelumya.
Gambar 4.9 Micro 5
4.2.8. Tampilan Wawancara dan Pengujian
Pada tampilan ini, akan disajikan 5 buah spinner pengujian yang harus dipilih dan disimpan oleh pengguna untuk menentukan hasil pengujian wawancara dari kelima penguji. Tampilan ini
memiliki tiga buah tombol yang berfungsi untuk menyimpan data wawancara , melakukan pengujian microteaching dan untuk kembali ke menu sebelumya.
Gambar 4.10 Wawancara dan Pengujian
4.2.9. Tampilan Data
Pada tampilan Data, akan disajikan list dari data kriteria yang telah dimasukkan kedalam database dan saat pengguna menekan salah satu list, maka akan muncul sebuah menu yang
berisikan hasil kelayakan, ubah data dan hapus data. Tampilan ini juga memiliki sebuah tombol yang berguna untuk kembali ke tampilan pengujian berkas.
Gambar 4.11 Data
4.2.10. Tampilan Hasil
Pada tampilan ini, akan disajikan detail dari setiap nilai kriteria yang telah dikonversi dan pada tampilan ini dilakukan proses perhitungan dari Algoritma ID3 yang menentukan Kelayakan
Calon Asisten Laboratorium di IKLC. Pada tampilan ini juga terdapat sebuah button yang berfungsi mengarahkan pengguna ke form sebelumnya.
Gambar 4.12 Hasil 4.2.11.
Tampilan Bantuan
Pada menu ini, akan diberikan petunjuk penggunaan dari Sistem Pendukung Keputusan dalam Menentukan Kelayakan Calon Asisten Laboratorium di IKLC.
Gambar 4.13 Bantuan
4.3. Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui bagaimana kinerja sistem dalam menentukan kelayakan calon asisten laboratorium di IKLC menggunakan algoritma ID3. Hasil kelayakan
yang diberikan oleh algoritma nantinya akan dibandingkan dengan hasil kelayakan 20 data calon. Bobot dari kriteria hasil normalisasi dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Bobot Kriteria Hasil Normalisasi
Nama IPK
Nilai Mata Kuliah
Microteaching Wawancara
Kelayakan
A01 2
2 3
3 T
A02 2
2 3
2 T
A03 2
2 2
3 T
A04 2
2 2
2 F
A05 2
2 1
1 F
A06 2
2 3
3 T
A07 2
2 2
3 T
A08 2
1 1
1 F
A09 2
2 2
3 T
A10 1
2 1
1 F
A11 2
2 2
2 F
A12 2
2 2
1 F
A13 2
2 2
2 F
A14 2
2 2
3 T
A15 2
2 2
2 F
A16 2
2 2
2 F
A17 2
2 2
3 T
A18 2
2 2
3 T
A19 2
2 2
2 F
A20 2
2 2
2 F
4.3.1. Pengujian Perhitungan dalam Menentukan Kelayakan Calon Asisten Laboratorium
di IKLC
Pada Tabel dibawah terlihat hasil perhitungan dalam menentukan kelayakan calon asisten laboratorium di IKLC menggunakan Algoritma ID3.
Tabel 4.13 Tabel Hasil Perhitungan dalam Menentukan Kelayakan Calon Asisten Laboratorium IKLC
Nama Hasil Kelayakan
Gambar Hasil
A01 True
A02 True
A03 True
A04 False
A05 False
A06 True
A07 True
A08 False
A09 True
A10 False
A11 False
A12 False
A13 False