Profitabilitas Analisis Farmer’s Share Analisis Marjin Tataniaga

keterangan: D i = Depresiasi dari investasi ke-i Rptahun; dimana i: bangunan, kendaraan, barang inventaris, peralatan dan perlengkapan M i = Bunga modal dari investasi ke-i Rptahun; dimana i: bangunan, kendaraan, barang inventaris, peralatan dan perlengkapan P i = Harga beli dari investasi ke-i Rptahun; dimana i: bangunan, kendaraan, barang inventaris, peralatan dan perlengkapan N i = Masa pakai ekonomis dari investasi ke-i Rptahun; dimana i: bangunan, kendaraan, barang inventaris, peralatan dan perlengkapan R i = Nilai sisa rongsokan dari investasi ke-i Rptahun; dimana i: bangunan, kendaraan, barang inventaris, peralatan dan perlengkapan i = Tingkat suku bunga per tahun per tahun Biaya variabel berupa upah pekerja. Biaya tersebut dapat diketahui dari hasil wawancara dengan petani, berapa biaya yang petani keluarkan untuk pergi ke hutan kemenyan dan berapa kemenyan yang berhasil petani bawa dari hutan. Petani yang melakukan penjualan kemenyan ke pasar disamping mengeluarkan biaya produksi juga mengeluarkan biaya tataniaga. Biaya tataniaga merupakan biaya yang dikeluarkan akbibat kegiatan tataniaga, seperti biaya muat- bongkar, sortasi, penyusutan produk, transportasi, dan komunikasi. Pada pengumpul di setiap tingkat mengeluarkan biaya tataniaga yang berbeda-beda.

3.3.2 Profitabilitas

Keuntungan usaha kemenyan diperoleh dengan cara menggunakan persamaan 3. 3 keterangan: = Keuntungan usaha kemenyan Rp TR = Penerimaan petani kemenyan Rp BP = Biaya produksi kemenyan Rp 18 Tabel 3 Jenis, sumber dan cara pengumpulan data Analisis Jenis data Data Sumber Cara Pengumpulan Biaya produksi, profitabilitas dan farmer’s share Primer 1. Biaya tetap dan biaya variabel Petani Pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan 2. Jumlah produksi kemenyan Wawancara, pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan 3. Modalaset petani kemenyan Wawancara, pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan 4. Laba bersih Petani Wawancara, pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan 5. Harga kemenyan per unit Petani dan Pengumpul akhir Wawancara dan pengamatan langsung di lapangan Sekunder Produksi kemenyan Buku statistik Kabupaten Humbang Hasundutan Pengutipan Marjin tataniaga Primer 1. Peta saluran Tataniaga Petani dan Pengumpul kemenyan Pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan 2. Lembaga Tataniaga Wawancara dan pengamatan langsung di lapangan 3. Harga penjualan kemenyan di setiap pengumpul Pengumpul kemenyan Wawancara dan pengamatan langsung di lapangan 4. Harga pembelian kemenyan di setiap pengumpul Wawancara dan pengamatan langsung di lapangan 5. Keuntungan di setiap pengumpul Wawancara dan pengamatan langsung di lapangan 6. Biaya tataniaga di setiap pengumpul Wawancara dan pengamatan langsung di lapangan

3.3.3 Analisis Farmer’s Share

Analisis farmer’s share digunakan untuk membandingkan harga yang dijual pengolah terhadap harga yang diterima oleh petani Limbong dan Sitorus 1987. Besarnya nilai bagian petani dapat dihitung berdasarkan persamaan 4. Farmer’s Share = x 100 4 keterangan: Pf = Harga di tingkat petani Pr = Harga yang dibayarkan pengumpul akhirpengolah

3.3.4 Analisis Marjin Tataniaga

Rantai tataniaga kemenyan dimulai dari petani sampai ke pengolahekspotir. Beberapa dari petani menjual kemenyan langsung ke pengumpul kabupaten agar memperoleh harga jual yang lebih mahal sehingga keuntungan yang didapat lebih tinggi. Gambar 3 Rantai tataniaga kemenyan. Marjin tataniaga berguna untuk melihat efisiensi operasional tataniaga kemenyan, yang dihitung dengan cara pengurangan harga penjualan dan harga Pb 4 Ps 3 Pb 3 Ps2 Ps 1 Pb 2 Ps Pb 1 Pengumpul Tingkat Kabupaten L 2 Pengolah Eksportir L 4 Petani Kemenyan Pengumpul Tingkat Desa L 1 Pengumpul Tingkat Kabupaten L 3 pembelian pada setiap tingkat lembaga tataniaga. Menurut Limbong dan Sitorus 1987, marjin tataniaga dapat dicari dengan persamaan: 5 6 persamaan 7 = persamaan 8 7 sehingga menjadi persamaan 8 keterangan: M i = Marjin tataniaga di tingkat ke-i; dimana i: 1, 2, 3, 4 Ps i = Harga jual pasar di tingkat ke-i; dimana i: 1, 2, 3, 4 Pb i = Harga beli pasar di tingkat ke-i; dimana i: 1, 2, 3, 4 L i = Biaya lembaga tataniaga di tingkat ke-i; dimana i: 1, 2, 3, 4 i = Keuntungan lembaga tataniaga di tingkat ke-i; dimana i: 1, 2, 3, 4 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Kondisi Geografis