Persiapan Pemeriksaan Ikan Gurame Pendataan Awal dan Pemeriksaan Parasit Ikan Gurame

2

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2010 di Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

2.2 Persiapan Pemeriksaan Ikan Gurame

Pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan terhadap 90 ekor ikan gurame, dengan 3 ukuran, yaitu ukuran silet 3-4 cm, ukuran korek 5-7 cm, dan ukuran super 10-11 cm. Setiap ukuran masing-masing diambil 30 ekor. Pengambilan ikan contoh dilakukan secara acak di 3 desa yang berbeda, yaitu Desa Mergosari, Desa Kemiri dan Desa Karang Tengah. Masing-masing desa diambil 10 ekor untuk setiap ukuran. Sebelum ikan diperiksa terlebih dahulu disiapkan wadah dan peralatan untuk mempermudah dan mempercepat proses pemeriksaan. Wadah yang dugunakan untuk pemeriksaan adalah baki yang dilengkapi dengan lap basah untuk meletakkan ikan agar tetap dalam kondisi basah dan lembab. Kemudian disiapkan juga alat bedah, gelas preparat, dan mikroskop cahaya.

2.3 Pendataan Awal dan Pemeriksaan Parasit Ikan Gurame

Data mengenai ukuran, asal ikan, dan kondisi ikan contoh mati, segar, atau hidup dicatat, kemudian ikan yang masih hidup dimatikan dengan menusukkan jarum pada bagian otaknya medula oblongata. Ikan ditempatkan pada baki dan selama masih akan diperiksa harus selalu basah dan terendam air atau menggunakankan lap yang basah. Abnormalitas pada morfologi ikan diamati dan dicatat. Kemudian dilakukan pemeriksaan ektoparasit dan hasilnya dicatat pada tabel yang sudah disediakan. Pemeriksaan ektoparasit dimulai dengan langkah seluruh permukaan tubuh ikan diamati scara visual, untuk mengamati ada tidaknya parasit yang teramati secara makro seperti Lernaea sp. dan Argulus sp.. Selanjutnya disiapkan gelas objek dan diberi 2 tetes akuades atau air kran. Permukaan tubuh ikan dikerik menggunakan pisau scalpel dari arah kepala menuju pangkal ekor. Hasil kerikan berupa lendir atau beberapa sisik yang terlepas dioleskan ke air pada gelas objek. 3 Gelas objek diberi penutup gelas, kemudian preparat diperiksa dengan mikroskop. Pemeriksaan pada sirip ikan dilakukan dengan menggunting setiap sirip punggung, dada, perut dan ekor dan diletakkan pada gelas objek yang diberi tetesan air akuades atau air kran. Operkulum ikan dibuka dan seluruh bagian insang dilepas, dipisahkan per lembar dan diletakkan pada gelas objek, kemudian diamati di bawah mikroskop. Hasil dari pengamatan di mikroskop dicatat pada tabel pengamatan. Pemeriksaan endoparasit dimulai dengan cara membelah terlebih dahulu ikan uji mulai dari anus hingga dibawah sirip dada. Rongga perut dan permukaan organ diamati secara visual untuk memeriksa apakah terdapat parasit ataupun kista parasit. Organ dalam ikan dilepas dan tiap-tiap organ dimasukkan ke dalam cawan yang berisi larutan fisiologis. Organ berongga lambung dan usus dibuka dan isinya dikeluarkan, kemudian isi serta dinding organ diamati menggunakan mikroskop. Urat daging diambil sedikit dari bagian punggung ikan dan dihancurkan kemudian diamati dengan mikroskop. Hasil dari pengamatan di mikroskop dicatat pada tabel pengamatan.

2.4 Identifikasi Parasit dan Analisis Data