Wajib setia mengikuti jemaah kaum muslimin saat terjadi fitnah_1

Hadis riwayat Hudzaifah Al-Yamani ra., ia berkata:
Orang-orang banyak yang bertanya kepada Rasulullah saw. tentang
kebajikan, sedangkan aku justru bertanya kepada beliau tentang kejahatan
karena takut aku terjerumus melakukannya. Maka aku bertanya: Wahai
Rasulullah! Sesungguhnya kami pernah mengalami zaman jahiliah dan
kejahatan, lalu datanglah Allah dengan membawa kebaikan ini kepada kami.
Apakah setelah kebajikan ini nanti akan ada lagi kejahatan? Beliau
menjawab: Ya. Aku bertanya lagi: Apakah setelah kejahatan itu datang lagi
kebajikan? Beliau menjawab: Ya, tetapi banyak kekurangan. Aku bertanya:
Apakah kekurangannya? Beliau menjawab: Akan ada suatu kaum yang
mengikuti selain sunahku serta memberikan petunjuk dengan selain
petunjukku, di antara mereka ada yang kamu kenal juga ada yang tidak
kamu kenal. Aku bertanya lagi: Apakah setelah kebajikan itu nanti akan ada
lagi kejahatan? Rasulullah saw. menjawab: Ya. Kelak akan muncul para dai
yang berada di muka pintu-pintu neraka Jahanam. Siapa yang menuruti
panggilan mereka, akan mereka lemparkan ke dalamnya. Aku bertanya:
Wahai Rasulullah, terangkanlah kepada kami sifat mereka itu! Rasulullah
saw. menjawab: Baiklah. Mereka adalah kaum yang kulitnya sama dengan
kita dan berbicara dengan bahasa kita. Aku bertanya: Wahai Rasulullah,
apakah perintahmu jika aku mengalami hal itu? Rasulullah saw. menjawab:
Tetap setialah kepada jemaah kaum muslimin dan pemimpin mereka. Aku

bertanya: Kalau mereka tidak memiliki jemaah serta pemimpin? Rasulullah
saw. menjawab: Maka jauhilah semua sekte-sekte yang ada itu meskipun
kamu harus menggigit pangkal pohon sampai maut menjemputmu kamu
tetap demikian.
(Shahih Muslim No.3434)