Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

lxii

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pembahasan Tiap Siklus a. Siklus I Deskripsi siklus I menunjukkan bahwa proses pembelajaran belum berjalan dengan baik. Guru belum aktif dalam kegiatan membaca pemahaman melalui pendekatan keterampilan proses. Aktivitas guru dalam pembelajaran melalui belum menunjukkan aktivitas yang diharapkan, sehingga diperlukan kreativitas guru untuk lebih mendalami pendekatan keterampilan proses, dengan penekanan tersebut diharapkan pada siklus berikutnya ada peningkatan yang signifikan terhadap aktivitas guru. Deskripsi aktivitas belajar siswa pada siklus I menunjukkan bahwa proses pembelajaran belum berjalan maksimal. Siswa belum aktif melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang oleh guru. Hal ini disebabkan oleh karena siswa telah terbiasa belajar dengan lebih banyak mengandalkan instruksi guru. Pada saat melakukan membaca pemahaman siswa kurang bersemangat karena kurang memahami pendekatan keterampilan proses di dalam memecahkan persoalan- persoalan yang berkaitan dengan membaca pemahaman. Akibatnya, pengetahuan siswa pun kurang. Hal ini terjadi karena siswa kurang memahami makna pendekatan keterampilan proses. Kalaupun mengamati bacaan, siswa tidak melakukan identifikasi dan tidak merangkai bagian-bagian yang relevan dan penting sehingga siswa kesulitan memahami manka bacaan dengan baik. Data yang diperoleh dari observasi menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran sebagian besar siswa belum memiliki aktivitas yang diharapkan. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran belum menunjukkan keseriusan siswa dalam lxiii pembelajaran membaca pemahaman melalui pendekatan keterampilan proses. Berdasarkan hasil tes membaca pemahaman pada siklus I diketahui rerata kelas sebesar 60,00, terdapat dua siswa yang belum tuntas karena mendapat nilai kurang dari 60,00 dan terdapat 4 siswa mendapat nilai 60,00 atau lebih. Ketuntasan secara klasikal sebesar 66,67. Berdasarkan data tersebut, secara klasikal belum mencapai ketuntasan, yang perlu diperhatikan pada siklus II sebagai tindak lanjut dari siklus I adalah memanfaatkan waktu yang ada. Siswa perlu diarahkan agar dapat memahami pendekatan keterampilan proses dengan cermat, dan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan yang kurang jelas. b. Siklus II Pada siklus ke II, guru telah melaksanakan aktivitas mengajar dengan lebih baik. Hal tersebut dapat dilihat dari kesiapan guru dalam menyiapkan RPP, menyediakan materi dan sumber belajar, dan juga terlihat dari penampilan guru, penguasaan materi, memusatkan perhatian siswa, berinteraksi dan membimbing siswa, membuat kesimpulan, dan melaksanakan evaluasi, dimana aktivitas-aktivas tersebut rata-rata memiliki kriteria baik. Aktivitas siswa pada siklus II, siswa telah mengikuti pembelajaran dengan baik. Siswa lebih bersemangat dan lebih antusias mengikuti proses pembelajaran. Perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan guru melalui pendekatan keterampilan proses diikuti dengan senang hati dan dapat memahami apa yang dimaksudkan dalam pendekatan keterampilan proses yang diberikan guru. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa dalam memperhatikan lxiv penjelasan guru, membaca materi, mencatat materi penting, berdiskusi dengan guru, menjawab soal secara lesan, dan mengerjakan LKS, dimana aktivitas-aktivitas tersebut dalam kategori baik dan sangat baik. Hasil penilaian melalui tes menunjukkan bahwa rerata prestasi membaca pemahaman sebesar 68,33. Ketuntasan secara klasikal sebesar 100. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui rerata yang dicapai telah memenuhi indikator kinerja dan secara klasikal telah mencapai batas tuntas. 2. Pembahasan Antarsiklus Berdasarkan data awal prestasi belajar membaca pemahaman, diketahui nilai rerata sebesar 50,00, terdapat 4 siswa nilai kurang dari 60,00 dan 2 siswa mendapat nilai 60,00. Ketuntasan secara klasikal sebesar 33,33. Berdasarkan data tersebut secara klasikal belum mencapai ketuntasan. Berdasarkan hasil tes pada siklus I, diketahui rerata nilai membaca pemahaman sebesar 60,00, sebanyak 4 siswa mendapat nilai 60,00 atau lebih tuntas belajarnya dan tinggal 2 siswa yang belum tuntas, karena nilainya masih di bawah 60,00. Ketuntasan secara klasikal mencapai 66,67. Berdasarkan data tersebut, secara klasikal belum mencapai ketuntasan belajar. Berdasarkan hasil tes pada siklus II, diketahui rerata nilai membaca pemahaman sebesar 68,33, seluruh siswa siswa mendapat nilai 60,00 atau lebih tuntas belajarnya. Ketuntasan secara klasikal telah mencapai 100. Berdasarkan data tersebut, secara klasikal telah mencapai ketuntasan belajar. Berdasarkan hasil observasi, dengan upaya-upaya perbaikan yang dilakukan pada membaca pemahaman melalui pendekatan keterampilan proses, hasil yang dicapai siswa mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari naiknya persentase hasil tes yang diperoleh siswa. lxv Tabel 6. Prestasi Belajar Membaca Pemahaman Setiap Siklus Melalui Pendekatan Keterampilan Proses. No. Nama Siswa Nilai Awal Siklus I Siklus II 1 AS 50 60 70 2 IT 40 50 60 3 MJ 60 70 80 4 MP 50 60 70 5 SY 60 70 70 6 TA 40 50 60 JUMLAH 300 360 410 RATA-RATA 50,00 60,00 68,33 KETUNTASAN BELAJAR 33,33 66,67 100 Dari hasil nilai rata-rata secara individu dari setiap siklus dapat dibuat tabel perbandingan sebagai berikut: 10 20 30 40 50 60 70 80 AS IT MJ MP SY TA Nilai Awal Siklus I Siklus II Grafik 4. Peningkatan Prestasi Belajar Membaca Pemahaman Setiap Siswa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses. Dari hasil nilai rata-rata secara klasikal dari setiap siklus dapat dibuat tabel perbandingan sebagai berikut: lxvi Tabel 7. Peningkatan Nilai Rata-rata Prestasi Membaca pemahaman Setiap Siklus S i k l u s Nilai Rata-rata Peningkatan Tes Awal 50,00 - Siklus I 60,00 10 Siklus II 68,33 08,33 Dari peningkatan nilai membaca pemahaman siswa kelas V tuna grahita SLB Negeri Surakarta melalui penerapan pendekatan keterampilan proses dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut: 10 20 30 40 50 60 70 Prestasi Belajar Membaca Pemahaman Nilai Awal Siklus I Siklus II Grafik 5. Peningkatan Prestasi Belajar Membaca Pemahaman Setiap Siklus Hasil prestasi belajar melalui tes menunjukkan bahwa rerata prestasi belajar membaca pemahaman siswa kelas V tuna grahita SLB Negeri Surakarta telah mencapai 68,33 dari 6 siswa seluruhnya mendapat 60,00 dapat diasumsikan indikator kinerja secara klasikal lxvii telah mencapai batas tuntas. Ketuntasan secara klasikal mencapai 100.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian untuk menigkatkan prestasi belajar membaca pemahaman melalui pendekatan keterampilan proses yang telah dikemukakan pada bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan prestasi belajar awal membaca pemahaman nilai rerata sebesar 50,00, ketuntasan secara klasikal sebesar 33,33. Pada siklus I, diketahui rerata nilai membaca pemahaman sebesar 60,00, ketuntasan secara klasikal mencapai 66,67. Pada siklus II, diketahui rerata nilai membaca pemahaman sebesar 68,33, seluruh siswa mendapat nilai 60,00 lebih tuntas belajarnya. Ketuntasan secara klasikal telah mencapai 100. Berdasarkan data tersebut, secara klasikal telah mencapai ketuntasan belajar.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SLB A YKAB SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 16

BIMBINGAN INDIVIDU UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PERKALIAN BAGI SISWA TUNA GRAHITA KELAS V SEMESTER II DI SLB C YPALB KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 6 107

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS D1 SLB C YPAALB PRAMBANAN KLATEN TH. 2008 2009

0 4 53

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH PADA SISWA TUNA GRAHITA KELAS III SLB C YPALB KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 7 18

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA BAHASA INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KELOMPOK SISWA TUNA GRAHITA RINGAN KELAS IV SLB NEGERI SURAKARTA 2008 2009

0 10 55

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGAJARAN REMEDIAL BAGI SISWA TUNA GRAHITA KELAS V SEMESTER II DI SLB C PBM MOJOSONGO KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 4 78

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH PADA SISWA TUNA GRAHITA KELAS III SLB C YPALB KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 2 9

PENERAPAN METODE GLOBAL DENGAN KARTU KATA BERGAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS V SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008 2009

8 202 61

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MENGARANG DENGAN METODE CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) SISWA KELAS V TUNA RUNGU WICARA SLB YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 4 74

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Tuna Grahita Kelas V SLB Negeri 1 Palu Pada Pembelajaran IPS Melalui Penggunaan Media Gambar

0 0 9