HUBUNGAN KONFORMITAS DENGAN INTENSI BRANDSWITCHING TERHADAP MERK HANDPHONE PADA REMAJA

(1)

HUBUNGAN KONFORMITAS DENGAN INTENSI

BRANDSWITCHING

TERHADAP MERK

HANDPHONE

PADA REMAJA

SKRIPSI

Oleh :

Aries Baskoro

201110230311216

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016


(2)

ii

HUBUNGAN KONFORMITAS DENGAN INTENSI

BRANDSWITCHING

TERHADAP MERK

HANDPHONE

PADA

REMAJA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Psikologi

Oleh :

Aries Baskoro

201110230311216

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016


(3)

i

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Hubungan Konformitas dengan Intensi Brandswitching terhadap

Merk Handphone pada Remaja

Nama Peneliti : Aries Baskoro

NIM : 201110230311216

Fakultas : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang Waktu Penelitian : 14 Desember 2015-27 januari 2016 Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal Dewan Penguji

Ketua Penguji : Tri Muji Ingarianti, S.Psi.,M.Psi ( ) Anggota Penguji : 1. Ni’matuzzahroh, S.Psi.,M.Si ( )

2. Zainul Anwar, S.Psi.,M.Psi ( )

Pembimbing I Pembimbing II

Hudaniah, S.Psi.,M.Si Tri Muji Ingarianti, S.Psi.,M.Psi

Malang, 22 April 2016 Mengesahkan,

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang


(4)

ii

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Aries Baskoro

NIM : 201110230311216

Fakultas / jurusan : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang Menyatakan bahwa skripsi/ karya ilmiah yang berjudul :

Hubungan Konformitas dengan Intensi Brand Switching terhadap Merk Handphone pada Remaja

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya. 2. Hasil tulisan karya ilmiah / skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan hak

bebas royalty non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku

Malang, 22 April 2016 Mengetahui

Ketua Program Studi Yang menyatakan


(5)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat, Nikmat dan Pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Konformitas dengan Intensi Brand Switching terhadap Merk Handphone pada Remaja”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dra. Tri Dayakisni, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Psikologi yang telah memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Hudaniah, S.Psi.,M.Si selaku dosen pembimbing I dan Ibu Tri Muji Ingarianti, S.Psi.,M.Psi selaku dosen pembimbing II atas saran, bimbingan, dan arahannya yang dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis sampai terselesaikannya skripsi ini.

3. Ibu Yuni Nurhamida, S.Psi.,M.Si. selaku Ketua Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Zainul Anwar, M.Psi selaku dosen wali yang telah mendukung dan memberi pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

5. Untuk semua Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat.

6. Staff Tata Usaha Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang terimakasih karena telah banyak membantu dalam hal administrasi.

7. Kepada Ayah Suharibowo dan Ibu Homsatin beserta seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan, do’a dan kasih sayang sehingga penulis sehingga penulis memiliki motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Untuk semua teman-teman psikologi yang telah mendukung dalam terselesaikannya skripsi ini khususnya Ahmad, M Fajrin dan keluarga besar KNOTTY serta teman-teman psikologi D.

9. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf dan terimakasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini takluput dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan skripsi ini dapat berguna bagi penelitian berikutnya ataupun bagi semua pihak yang membaca skripsi ini, Amiin.

Malang, 22 April 2016 Penulis


(6)

iv

DAFTAR ISI

LEBAR PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

Abtrak ... 1

Pendahuluan ... 2

Latar Belakang ... 2

Rumusan masalah ... 5

Tujuan penelitian ... 5

Manfaat penelitian ... 5

Landasan teori ... 5

Intensi Brand Switching ... 5

Konformias ... 6

Remaja ... 7

Konformitas Dan Intensi Brand Switching pada remaja ... 8

Kerangka Berfikir ... 9

Hipotesa ... 9

METODE PENELITIAN... 10

Rancangan Penelitian ... 10

Subjek Penelitian ... 10

Variabel dan Instrumen Penelitian ... 10

Prosedur dan Analisa Data Penelitian ... 11

HASIL PENELITIAN ... 11

DISKUSI ... 13

SIMPULAN DAN IMPLIKASI ... 15


(7)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Karegori Intensi Brand Switching dan Konformitas ... 11

Tabel 2. Deskripsi data Penelitian banyaknya ganti hp ... 12

Tabel 3. Deskripsi data Penelitian hp yang dimiliki ... 12


(8)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran... 19

Lampiran I Try Out Instrumen Konformitas Dan Intensi Brand Switching ... 20

Lampiran II Data Try Out Intensi Brand Switching ... 24

Lampiran III Data Try Out Konformitas ... 26

Lampiran IV Hasil Validitas Dan Reabilitas ... 28

Lampiran V Skala Turlap Konformitas Dan Intensi Brand Switching ... 31

Lampiran VI Data Intensi Brand Switching ... 36

Lampiran VII Data Konformitas ... 48

Lampiran VIII Hasil Analisis Data ... 57

Lampiran IX Uji korelasi ... 61


(9)

HUBUNGAN KONFORMITAS DENGAN INTENSI

BRAND

SWITCHING

TERHADAP MERK

HANDPHONE

PADA REMAJA

Aries Baskoro

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang Ariesbaskoro14@gmail.com

Masa remaja merupakan proses pencarian jati diri dimana remaja cenderung akan mengkuti apa yang ada disekelilingnya termasuk berganti-ganti merk (Brandswitching) Handphone.

Munculnya Brandswitching yang dilakukan oleh remaja lebih dikarenakan oleh niat (intensi).

Intensi Brand Switching disebabkan oleh dua Faktor yaitu : faktor intrinsik dan ekstrinsik.

Berdasarkan hal tesebut intensi Brand Switching berkaitan dengan konformitas karena

konformitas sebagai faktor ekstrinsik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan intensi Brand Switching pada remaja. Instrument dalam

penelitian ini menggunakan skala konformitas dan skala intensi Brand Switching. Penelitian

ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan subjek sebanyak 350 remaja dengan pengambilan sampel menggunakan teknik insidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara konformitas dengan intensi Brand Switching,

dengan nilai r = 0,219 dan p = 0,00 ; p < 0,05. Hal ini berarti semakin tinggi konformitas maka akan semakin tinggi pula intensi Brand Switching, begitu pula sebaliknya.

Kata kunci : Konformitas, intensi Brand Switching, remaja

Adolescence is identity search process in which young people tend to follow what is in the round about including changing brands (Brandswitching) Handphone. The emergence of Brandswitching done by teenagers due more by intentions (intention). Intention BrandSwitching caused by two factors namely : intrinsic factors and extrinsic components. Based on this intention BrandSwitching associated with conformity because conformity as factors extrinsic components. The purpose of this research is to know the relationship between conformity with intention Brandswitching on adolescents. Instrument in this research using the conformity scale and the intention BrandSwitching scale. This research is a quantitative research korelasional with the subject of 350 adolescents with sampling using the technique of incidental sampling. The results of the study showed that there is a significant relationship between conformity with intention BrandSwitching, with the value of r = 0,219 and p = 0.00 ; p < 0.05. This means that the higher the conformity then will the higher also attention Brand Switching, vice versa.


(10)

2

Dewasa ini, persaingan antar merk-merk lama dan bermunculan berbagai merk baru yang meramaikan persaingan pasar khususnya untuk katagori produk Handphone. Bertambah banyaknya perusahaan yang memproduksi barang yang sejenis, maka setiap perusahaan harus bisa mendesain dan menyusun strategi-strategi baru dari program pemasaran yang mampu menciptakan, mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan konsumen dibandingkan pesaingnya. Dalam hal ini peran konsumen sangat menentukan kelangsungan hidup suatu produk. Menurut Ribhan (2006), menjelaskan bahwa “Konsumen yang seringkali melakukan peralihan merk (Brand Switching) dalam pembeliannya termasuk dalam tipe perilaku

pembelian yang mencari keragamanan (Variety Seeking Buying Behavior)”. Serta menurut

Srinivasan dalam Putra (2013), faktor-faktor keperilakuan, persaingan, dan waktu merupakan fenomena yang mempengaruhi perilaku perpindahan merk pada pelanggan, namun pada dasarnya ada alasan-alasan tertentu yang mempengaruhi perpindahan merk yang dilakukan oleh pelanggan, seperti: harga, iklan dan model terbaru. Menurut penelitian yang dilakukan Lee. R (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk berganti merk terhadap suatu merk lain yaitu harga, kualitas, kualitas layanan fungsional dan lain-lain, dari hasil penelitian yang telah dilakukan harga adalah hal utama yang mempengaruhi terjadinya Brand Switching.

Pada akhir-akhir ini perkembangan Handphone maju sangat pesat, dan persaingan antara

merk satu dan yang lainnya semakin hari semakin menujukkan persaingan yang sangt ketat, persaingan itu dapat dilihat dari fitur-fitur dalam Handphone yang semakin hari semakin

canggih serta bentuknya yang semakin lama semakin menarik. Saat ini merk Handphone

yang sudah masuk ke Indonesia adalah: Nokia, Samsung, Sony Ericsson, Siemens, LG, Philip, Motorola, Panasonic, GSL, Handspring, Sendo, Asus, Mitsubishi, dan tiap merk meluncurkan banyak model atau seri yang bervariasi (Selular, 2003, dalam Putra, 2013). Selain itu Indonesia juga ikut menandatangani perjanian ACFTA, maka semakin terbukanya perdagangan antara negara-negara ASEAN dan China, hal tersebut terlihat dari banyaknya

Handphone China yang masuk ke Indonesia seperti Beyond, Vitell, Taxco, Mito, SkyBee,

Cros dan lain sebagainya (Putra, 2013). Dari berbagai Handphone merk China yang masuk

ke Indonesia tersebut sudah dilengkapi dengan system Android yang terbaru dan canggih,

serta Handphone saat ini sudah sangat canggih yaitu bisa diggunakan untuk menonton video

dan juga bisa diinstal aplikasi Microsoft Word serta aplikasi-aplikasi yang terdapat pada

komputer sehingga peminat akan Handphone yang canggih (smartphone) semakin banyak

seiring dengan berkembangnya jaman.

Produk yang berkualitas dengan harga bersaing merupakan kunci utama dalam memenangkan persaingan, yang pada akhirnya akan dapat memberikan nilai kepuasan yang lebih tinggi kepada pelanggan. Pelanggan kini memiliki tuntutan nilai yang jauh lebih besar dan beragam karena pelanggan dihadapkan pada berbagai pilihan produk, berupa barang maupun jasa yang dapat mereka beli. Dalam hal ini penjual harus memberikan kualitas produk yang dapat diterima, karena bila tidak, pelanggan akan segera beralih kepada merk lain tetapi tetap satu produk (Brand Switching), namun pada dasarnya perilaku perpindahan merk yang dilakukan

konsumen terjadi akibat adanya alasan-alasan tertentu seperti: ketidak puasan pasca konsumsi, harga, iklan dan yang terakhir adalah mencari variasi. Sedangkan menurut penelitian Makwana dkk (2014) yang memfokuskan penelitian pada identifikasi faktor pada pelanggan industry telekomunikasi yang melakukan Brand Switching mendapatkan hasil

bahwa dengan adanya layanan tambahan dan harga yang efektif, maka akan dapat mengontrol perilaku pelanggan untuk tidak melakukan tindakan Brand Switcing dan


(11)

3

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Worldpanel bahwa loyalitas konsumen Indonesia tergolong rendah. Peluang untuk beralih merk rata-rata cenderung lebih tinggi daripada persentase untuk loyal terhadap satu merk tertentu. Misalnya pada shampo dan sabun, persentase untuk ganti brand 56%, sedangkan pada kategori mie instant 59 %. Hal yang sama juga berlaku pada gadget, sekarang ini konsumen jarang yang ketergantungan terhadap satu

brand tertentu, mereka cenderung beralih brand saat menemukan produk yang fitur atau harganya lebih sesuai, atau bisa jadi karena strategi promo yang baik. Gejala berganti brand ini dikenal dengan Brand Switching, sebuah gejala yang wajar dari perilaku konsumen. 88 %

konsumen di Indonesia suka bereksperimen dengan berbagai merk produk untuk kategori barang yang sama, (Kompasiana, 2012).

Dengan adanya fakta bahwa konsumen Indonesia tergolong konsumen yang loyalitasnya rendah dan sering berpindah merk tetapi masih satu golongan seperti yang disebutkan sebelumnya serta beberapa pilihan Handphone yang semakin hari semakin banyak dan

semakin canggih ini membuat para konsumen mudah melakukan Brand Switching. Brand Switching tersebut sering dengaruhi oleh niat atau sering disebut intensi. Intensi Brand

Switching merupkan kecenderungan atau niat seseorang untuk melakukan perpindahan merk. Menurut Shohib (2012), intensi merupakan usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran yang jelas dengan melibatkan hubungan antara dirinya dan perilaku, sehingga intensi menjadi penyebab utama terjadinya Brand Switching. Intensi merupakan suatu keyakinan yang

objeknya adalah individu dan atribusunya adalah perilaku, sehingga intensi erat kaitannya dengan terciptanya suatu perilaku Brand Switching (Ajzen, 1991).(Honderich,1995) intensi

merupakan sebuah istilah yang terkait dengan tindakan dan merupakan unsur penting dalam sejumlah tindakan, yang menunjuk pada keadaan pikiran seseorang yang diarahkan untuk melakukan sesuatu tindakan.

Menurut Rajkumar. R & Chaarlas. LJ (2012) brand swiching sendiri merupakan proses

perpindahan merk dari merk yang biasanya digunakan ke merk yang baru tetapi tetap satu produk. Menurut survey yang telah dilakukan oleh mentri Kominfo sekitar 30 juta anak-anak dan remaja di kisaran usia 10–19 tahun mengakses internet di seluruh Indonesia dan 73% dari 400 anak yang dijadikan sampel survey dari berbagai penjuru Indonesia mengakses melaui

Handphone (Kementrian Kominfo, 2014). Fakta ini membuktikan bahwa remaja merupakan

pengguna Handphone tertinggi di Indonsia, hal tersebut dikarenakan bahwa remaja tidak bisa

lepas dengan yang namanya teknologi karena teknologi sudah menjadi kebutuhan untuk kehidupan di era globalisasi karenya remaja pada saat ini termasuk pada generasi Y, yang mana generasi Y yaitu generasi yang lahir pada kisaran tahun 1980 – 1990.an, karena remaja sekarang merupakan generasi Y yang butuh akan teknologi, maka seiring dengan itu pula remaja sekarang membutuhkan Handphone untuk memenuhi kebutuhn teknologi yang sudah

menjadi kebutuhannnya. Remaja yang lahir pada kisaran tahun tersebut tidak dapat dipungkiri dipengaruhi oleh berkembanya teknologi, kebutuhan akan teknologi membuat seseorang melakukan tindakan yang tidak wajar seperti halnya di Makasar seorang remaja di temukan tewas gantung diri karena tidak dibelikan Handphone oleh orang tuanya. Remaja

tersebut merasa malu karena telah bercerita dahulu kepada teman satu kelasnya perihal

Handphone Blackberry (BB) yang akan dibelikan oleh orang tuanya, tetapi tidak segera

dibelikan dan hanya selalu dijanjikannya saja oleh orang tuanya, hal yang yang memicu remaja tersebut untuk meminta dibelikan Handphone karena teman sekelasnya telah

menggunakan Handpone BB (beritakotamakassar.com, 2014).

Berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan di atas, remaja mudah sekali terpengaruh oleh lingkungan sekitar terutama teman sebaya yang menyebabkan seorang remaja mudah untuk


(12)

4

berpindah produk, khususnya pada Handphone. Pola konsumsi telah masuk pada seluruh

lapisan masyarakat, terutama remaja, meskipun dapat disadari dengan kadar konsumsi yang berbeda antara remaja satu dan remaja yang lainnya. Remaja senang mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkan barang-barang yang sedang menjadi trend kekinian, karena mereka juga ingin dianggap keberadaaanya ada oleh kelompoknya. Remaja juga cenderung mudah dipengaruhi oleh iklan-iklan yang marak ditawarkan oleh berbagai media, padahal mereka tidak begitu mementingkan barang atau produk yang mereka beli. Menurut Loudon & Bitta dalam Agustia (2012) remaja adalah sekelompok orang yang mudah dan gampang terpengaruh oleh pola konsumsi barang yang berlebihan diantaranya pada busana, teknologi dan makanan. Selain itu pada usia remaja merupakan usia orientasi konsumtif, artinya usia remaja merupakan wujud ekspresi dari perilaku eksperimental untuk mencoba hal-hal yang baru. Hal tersebut didukung oleh pendapat dari Erickson dalam Alwisol (2008), dimana usaha mencari suatu hal yang baru tersebut sebagai bentuk usaha mencari jati diri mereka. Menurut Putri dan Hadi dalam Pratiknyo (2008) kisaran usia remaja antara usia 11 – 20 tahun untuk perempuan, dan 12 – 21 tahun untuk laki-laki. Kisaran usia tersebut adalah usia seorang yang menuntut ilmu pada sekolah menengah atas (SMA) sampai dengan perguruan tinggi (PT) dan keduanya tergolong pada kelompok remaja awal dan akhir. Usia tersebut merupakan usia yang dapat dikatakan sebagai usia pencarian jati diri dan sangat mudah bagi remaja untuk terpengaruh oleh berbagai macam iklan dan lingkungan, sepertihalnya dengan gaya hidup, teknologi, penampilan dan pembelian produk makanan. Sehingga membuat produsen sebuah produk memilih target pasarnya pada kelompok remaja awal dan akhir, produsen akan sangat mudah menjual barang produksinya

Seperti yang telah dijelaskan di atas Brand switching identik kaitannya dengan remaja, yang

merupakan peralihan individu dari fase remaja, tentunya tidak terlepas dari karakteristik individu yang mudah terbujuk oleh hal-hal yang menyenangnkan dirinya sendiri dan suka ikut-ikutan teman sebayanya. Ramadhan (2012), menjelaskan bahwa mahasiswa mengalami pematangan dalam berfikir, berpenampilan menarik, rapi, sopan santun, dan ikut-ikutan. Hal tersebut senada dengan pendapat Purnomo (2011), bahwa mahasiswa akhirnya mengkondisikan diri untuk selalu tampil menarik, elegan dan rapi agar dianggap oleh kelompoknya dan orang lain. Tampil menarik oleh mahasiswa sering diartikan bahwa untuk tampil menarik harus mengunakan, memiliki, dan mempunyai barang yang sedang menjadi trend kekinian, hal tersebut untuk menjaga gengsi, dan agar dipandang.

Faktor lingkungan atau ikut-ikutan teman dalam penggunaan barang menjadi faktor utama seorang mahasiswa untuk menjaga gengsi dan agar dipandang hebat. Menurut Hotpascaman (2012), kelompok referensi sangat kuat dalam mempengaruhi individu, hal ini terkait dengan akan adanya pengakuan dari kelompok tersebut terhadap individu yang ada di dalamnya. Sedangkan manurut Schiffmann dan Kanuk (2004), dalam buku consumer behavior menperjelas bahwa kelompok referensi memiliki pengaruh kuat, dikarenakan kelompok referensi tersebut merupakan tempat bagi individu untuk melakukan perbandingan, memberikan nilai, informasi dan menyediakan suatu bimbingan ataupun petunjuk untuk melakukkan konsumsi. Penelitian yang dilakukan Gungor, D. (2014) membuktikan bahwa ada perbedaan budaya terhadap hubungan kesejahteraan pribadi yang disebabkan oleh konformitas, penelitian ini dilakukan di dua Negara yaitu Jepang dan Turki. Dimana jepang lebih berfikir rasional sebelum melakukan tindakan konformitas untuk mendapatkan kesejahteraan pribadi, sedangkan turki tidak berfikir lebih rasional terlebih dahulu dalam melakukan tindakan konformitas atau tidak berfikir secara rasional untuk mendapatkan kesejahteraan pribadi.


(13)

5

Perkembangan pada masa remaja seharusnya lebih berfikir secara rasional untuk menghindari konformitas dalam suatu kelompok. Namun pada kenyataannya masa remaja sendiri merupakan masa yang penting dalam pencapaian identitas diri, dimana seorang remaja cenderung untuk terlibat dalam pertemanan sebaya (peer group) sebagai kelompok sosial mereka (Hurlock, 1980). Seorang dapat diterima dan bergabung dengan kelompok sebayanya, yaitu mereka harus bisa menjalankan dan berperilaku sesuai dengan kelompok sebaya tersebut (Myers, 2005). Perpindahan merk, perubahan atau pergantian dari satu merk ke merk yang lain merupakan fenomena kompleks yang ada pada diri remaja. Perpindahan suatu merk atau produk diantaranya dipengaruhi oleh adanya internal yang ada pada diri konsumen tersebut, yaitu faktor lingkungan (Mantansari,2013). Faktor lingkungan sendiri terdapat kaitannya dengan konformitas atau kelompok sebaya itu sendiri, dimana pertemanan yang dilakukan oleh remaja bersama dengan teman sebaya lainnya membuat remaja memiliki perasaan dihargai, memiliki kemampuan sosial seperti empati dan memahami orang lain (Reqno, 2013).

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, peneliti ingin melakukan penelitian tentang hubungan konformitas dengan intensi brand switching terhadap merk handphone pada

remaja.Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui hubungan konformitas dengan intensi

brand switching terhadap merk hendphone pada remaja, sedang manfaat yang diharapkan

dari penelitian ini adalah : (1) Sebagai salah satu informasi bagi remaja untuk mengetahui dampak dari konformitas, dan (2) Sebagai salah satu referensi bagi mahasiswa untuk penelitian selanjutnya, khususnya hubungan konformitas dengan intensi brand switching

terhadap merk handphone pada remaja

Intensi Brand Switching

Ancok (1992) menyebutkan itensi erat sekali dengan tindakan karena intensi merupakan niat dari seseorang untuk melakukan suatu tindakan. (Honderich,1995) intensi merupakan sebuah istilah yang terkait dengan tindakan dan merupakan unsur penting dalam sejumlah tindakan, yang menunjuk pada keadaan pikiran seseorang yang diarahkan untuk melakukan sesuatu tindakan. Lebih jauh dijelaskan bahwa Intensi memainkan peranan yang khas dalam mengarahkan suatu tindakan, yakni menghubungkan antara pertimbangan yang mendalam yang diyakini dan diinginkan oleh seseorang dengan tindakan tertentu. Pada dasarnya intensi

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Brand Switching. Sikap, norma subjektif, dan

kontrol perilaku terhadap Brand Switching itu sendiri adalah faktor yang yang mendasari

terjadinya suatu intensi pada diri seseorang. Menurut Ajzen (1991), intensi disini diasumsikan sebagai faktor pendorong seseorang seberapa kuat keyakinan dan usahanya untuk melakukan suatu perilaku. Berarti, ada hubungan yang sangat erat antara intensi dan perilaku, sehingga intensi sendiri dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui perilaku seseorang. Intensi merupakan suatu hal yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tingkah laku pada seseorang, sehingga menimbulkan respon yang pada akhirnya akan dilakukan atau tidak dilakukan (Ajzen, 1991).

Brand Switching adalah perpindahan merk yang dilakukan pelanggan pada setiap waktu

penggunaan (Afzal, 2013), sedangkan menurut Dharmmesta dalam Widyasari (2008) Brand Switching Behavior adalah perilaku perpindahan merk yang dilakukan karena suatu alasan

tertentu atau kerentanan perpindahan produk yang dilakukan oleh konsumen. Peralihan merk (Brand Switching) ditandai dengan kurang informasi produk yang diperoleh konsumen


(14)

6

Chatrin dalam Mantansari (2013) tentunya konsumen yang melakukan Brand Switching

telah mengalami pertimbangan ataupun faktor yang mempengaruhi adapun faktor-faktor tersebut adalah:

a. Price

Penetapan harga adalah suatu hal yang membuat konsumen berpindah dari merk satu ke merk yang lain, yang terdiri dari harga perbandingan, biaya, pembebanan, denda dan kesepakatan harga promosi.

b. Sales promotion

Sales promotion adalah suatu cara untuk menarik konsumen untuk pindah merk ke

merk yang ditawarkan, jadi dengan adanya Sales promotion yang baik akan

mempengaruhi konsumen untuk pindah merk. c. Munculnya produk baru

Munculnya produk baru ini akan menimbulkan persaingan dan akan memicu konsumen untuk berpindah produk.

d. Kualitas

Kualitas juga mempengaruhi timbulnya Brand Switcing, dimana jika muncul suatu

merk baru yang kualitasnya lebih baik maka konsumen cenderung pindah pada merk tersebut.

Jadi hubungan antara intensi dan Brand Switching dalam penelitian ini menggunakan skema Theory Planned Behavior yang dikemukakan oleh Ajzen (1991), & Reanita (2013). Theory Planned Behavior dimaknai sebagai dimensi subyektif berupa keinginan individu untuk

melakukan pilihan Brand Switching. Konsep tersebut menunjukkan bahwa intensi dibentuk

oleh aspek sikap (attitude) terhadap perilaku yang berisi tentang aspek pengatahuan,

keyakinan terhadap sebuah perilaku dan evaluasi hasilnya yang berwujud sikap positif dan negatif.

Menurut Ajzen (1991), niat seseorang dalam Brand Switching dapat diketahui atau dilihat

dari aspek Theory Planned Behavior yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku

seseorang, dimana seorang yang niat Brand Switching memandang bahwa Brand Switching

merupakan suatu tindakan positif, Brand Switching merupakan alternatif dalam mendapatkan

merk terbaik dan sesuai dengan keinginan individu, Brand Switching dapat digunakan gaya

hidup. Brand Switching adalah hal yang wajar dilakukan oleh setiap individu untuk

mendapatkan merk terbaik dan sesuai dengan keinginan individu dengan cara berganti merk yang belum pernah digunakannya.

Menurut Theory Planned Behavior, munculnya perilaku termasuk di dalamnya Brand Switching lebih dikarenakan atau didorong oleh niat (intensi). Intensi merupakan penghubung

antara faktor yang memotivasi pada dampak suatu perilaku, berdasarkan hal tersubut intensi menunjukkan seberapa besar seseorang berani dalam mencoba dan memutuskan sesuatu sesuai dengan motivasi dalam dirinya (Reanita, 2013).

Konformitas

Santrock (2007) menjelaskan bahwa konformitas adalah desakan yang terjadi ketika individu mengadopsi sikap dan perilaku suatu kelompok ataupun orang lain. Sedangkan Hotpascaman (2010), menjelaskan konformitas merupakan perubahan sikap dan perilaku seseorang sebagai hasrat untuk mengikuti atau memodeling kepercayaanan dan standart yang ditetapkan oleh orang lain. Myers (2005), juga menjelaskan konformitas sebagai perubahan perilaku ataupun


(15)

7

keyakinan agar sama dengan orang lain. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa konformitas merupakan perubahan perilaku individu dan sikap sesuai dengan standart yang ada pada kelompok sebayanya agar individu tersebut dapat diterima dan dianggap ada keberadaannya oleh kelompoknya.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi konformitas Myers (2005);

1. Grup Size, semakin besar kelompok, semakin besar pengaruh yang diberikan dan

semakin besar perubahan perilaku yang dirasakan oleh individu.

2. Cohession, perasaan yang ada pada diri individu terhadap kelompoknya untuk

berperilaku sama dengan kelompoknya.

3. Status, jika dalam sebuah kelompok individu memiliki status yang tinggi maka cenderung memiliki pengaruh yang besar terhadap kelompoknya, sedangkan individu yang memiliki pengaruh kecil akan mengikuti pengaruh yang ada pada kelompok tersebut.

4. Public Response, ketika individu diminta untuk menjawab secara langsung pertanyaan

di hadapan publik, maka individu akan cenderung lebih konform, daripada individu tersebut diminta untuk menjawab dalam bentuk tulisan.

5. No Prior Comitment, Seorang yang telah memutuskan untuk memiliki pendiriannya

sendiri, akan cenderung mengubah pendiriannya di saat individu tersebut dipertunjukkan pada adanya aspek tekanan sosial.

Myers (2005) juga menjelaskan dasar pembentuk konformitas;

1. Pengaruh normatif, penyesuaian diri dengan keinginan atau harapan orang lain untuk mendapatkan penerimaan.

2. Pengaruh informasional, adanya pemikiran yang sama antara individu dengan kelompoknya, sebagai akibat dari adanya pengaruh menerima pendapat maupun asumsi pemikiran kelompok.

Remaja

Menurut Ali & Asrori, M (2014), rentang usia remaja dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu usia remaja awal dan akhir, kisaran usia remaja awal yaitu 12 sampai dengan 17 tahun, sedangkan kisaran usia remaja akhir yaitu 18 tahun sampai dengan 22 tahun. Piaget & Sullivan (dalam Santrock, 2003) mengemukakan bahwa anak-anak dan remaja mulai belajar mengenai pola hubungan yang timbal balik dan setara dengan melalui interaksi dengan teman sebaya. Mereka juga belajar untuk mengamati dengan teliti minat dan pandangan teman sebaya dengan tujuan untuk memudahkan proses penyatuan dirinya ke dalam aktifitas teman sebaya yang sedang berlangsung. Karena dalam hal ini pada masa remaja juga terjadi perkembangan pada sisi kognitifnya. Dalam perkembangan kognitif, remaja tidak terlepas dari lingkungan sosial. Hal ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif remaja. Serta pada masa remaja, remaja juga masih bingung untuk pembentukan jati diri mereka, hal tersebut diperkuat oleh teori Erik Erikson yaitu teori perkembangan manusia yang lebih dikenal dengan teori psiko-sosial (Erikson, 1989).

Erik Erikson memaparkan teorinya melalui konsep polaritas yang terdiri dari 8 tingkatan atau tahapan (Erikson, 1989). Dalam tahpan perkembangan Erikson masa remaja masuk pada tahap yang ke 5 yaitu Identity vs identify confusion (identitas vs kebingungan identitas),

menurut Erikson (1989), dimana pada tahap ini remaja mengekplorasi kemandirian dan membangun kepakaan dirinya, penemuan siapa mereka, bagaimana mereka nantinya, dan kemana mereka menuju dalam kehidupannya (menuju tahap kedewasaan), serta memiliki


(16)

8

banyak peran baru dan status sebagai orang dewasa, misalnya, orangtua harus mengizinkan remaja menjelajahi banyak peran dan jalan yang berbeda dalam suatu peran khusus, jika remaja menjajaki peran-peran semacam itu dengan cara yang sehat dan positif untuk diikuti dalam kehidupan, identitas positif akan dicapai, jika suatu identitas remaja ditolak oleh orangtua, remaja tidak secara memadai menjajaki banyak peran dan jalan masa depan positif tidak dijelaskan, maka kebingungan identitas merajalela, namun bagi mereka yang menerima dukungan memadai maka eksplorasi personal, kepekaan diri, perasaan mandiri dan kontrol dirinya akan muncul dalam tahap ini, bagi mereka yang tidak yakin terhadap kepercayaan diri dan hasratnya, akan muncul rasa tidak aman dan bingung terhadap diri dan masa depannya, sehingga dalam masa ini remaja mudah terpengaruh lingkungan sekitar.

Konformitas Dan Intensi Brand Switching pada remaja

Brand Switching merupakan perilaku perpindahan merek yang dilakukan karena suatu alasan

tertentu atau kerentanan perpindahan produk yang dilakukan oleh konsumen (Dharmmesta dalam Wdyasari, 2008). Munculnya suatu perilaku termasuk di dalamnya Brand Switching

lebih dikarenakan atau didorong oleh niat (intensi). Intensi merupakan penghubung antara faktor yang memotivasi pada dampak suatu perilaku, berdasarkan hal tersubut intensi menunjukkan seberapa besar seseorang berani dalam mencoba dan memutuskan sesuatu sesuai dengan motivasi dalam dirinya (Renanita, 2013). Intensi Brand Switching disebabkan

oleh dua Faktor yaitu : faktor intrinsik lebih pada karakter atau nilai-nilai yang dipegang oleh individu tersebut dan faktor ekstrinsik merupakan bagaimana lingkungan dan dukungan sosial mempengaruhi individu dalam mengambil keputusan dalam Brand Switching Brown,

Taylor & Price (2005).

Berdasarkan hal tesebut intensi Brand Switching berkaitan dengan konformitas karena

konformitas sebagai faktor ekstrinsik. Santrock (2007) menjelaskan bahwa konformitas adalah desakan yang terjadi ketika individu mengadopsi sikap dan perilaku suatu kelompok ataupun orang lain. Jadi keterkaitan antara konformitas dan intensi Brand Switching dalam

hal ini terdapat pada faktor ekstrinsik. Dimana intensi Brand Switching dapat dipengaruhi

faktor ekstrinsik seperti lingkungan sosial sedangkan konformitas adalah salah satu bentuk dari lingkungan sosial tersebut, artinya jika disekeliling orang tersebut menggunakan barang berarti ada kecenderungan orang disekelilinnya terpengruhi dan beralih pada barang baru tersebut. Seperti halnya masa remaja dimana masa remaja adalah proses pencarian jati diri, ketika bersama kelompoknya maka remaja tersebut memiliki kecenderungan untuk mengikuti gaya hidup kelompoknya, karena seorang remaja ingin diakui keberadaannya dan sama dengan kelompoknya. Sedangkan menurut Erikson (1989), remaja merupakan masa mengekplorasi kemandirian dan membangun kepakaan dirinya, penemuan siapa mereka, bagaimana mereka nantinya, dan kemana mereka menuju dalam kehidupannya (menuju tahap kedewasaan), serta memiliki banyak peran baru dan status sebagai orang dewasa sehingga pada masa ini remaja cenderung akan mengkuti apa yang ada disekelilingnya karena dalam proses pencarian jati diri untuk menuju kedawasaan.


(17)

9

Kerangka Berfikir

Hipotesa

Ada hubungan positif antara konformitas dan intensi brand switching terhadap merk handphone pada remaja. Jadi semakin tinggi konformitas pada remaja maka akan semakin

tingi pula intensi brand switchng terhadap merk handphone pada remaja. Begitu juga

sebaliknya semakin rendah konformitas pada remaja maka akan semakin rendah pula intensi

brand switchng terhadap merk handphone pada remaja. REMAJA

Hurlock (1980), Remaja merupakan masa pencarian jati diri atau identitas diri, pembentukan karakter, dan masa-masa dimana mudah terpengaruh dengan lingkungan ataupun teman sebaya.

KONFORMITAS

Myers (2005), menjelaskan konformitas sebagai perubahan perilaku ataupun keyakinan agar sama dengan orang lain. Myers (2005) juga menjelaskan dasar pembentuk konformitas;

1. Pengaruh normatif, penyesuaian diri dengan keinginan atau harapan orang lain untuk mendapatkan penerimaan.

2. Pengaruh informasional, adanya pemikiran yang sama antara individu dengan kelompoknya, sebagai akibat dari adanya pengaruh menerima pendapat maupun asumsi pemikiran kelompok.

INTENSI BRAND SWITCHING

Intensi Brand Switching adalah Menurut Ajzen (1991), niat

seseorang dalam berperilaku Brand Switching dapat

diketahui atau dilihat dari aspek Theory Planned Behavior

yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku seseorang, dimana seorang yang niat berperilaku Brand Switching

memandang bahwa Brand Switching merupakan suatu

tindakan positif, Brand Switching merupakan alternatif

dalam mendapatkan merk terbaik dan sesuai dengan keinginan individu, Brand Switching dapat digunakan gaya

hidup.

HANDPHONE

Handphone adalah sebuah alam telekomunikasi yang pada

dasarnya keunaanya sam dengan telpon pada umumnya. Saat ini umlah Handphone yang masuk ke Indonesia sanat beragam

sekali seperti Nokia, Samsung, Sony, Siemend, LG, I Phone, Asus, Lenovo dan masih banyak lagi, seperti Handphone

buatan China yaitu: Vitel, Taxo, Mito, Sky Bee, Cross (Selular, 2003, h. 90 dalam Putra, 2013).


(18)

10

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional, karena peneliti ingin meneliti tentang korelasi atau hubungan antara variabel bebas konformitas dan variabel terikat intensi

Brand Switching (Winarsunu, 2009).

Subjek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, karena dalam melaksanakan penelitian tentu ada subjek penelitian yang dijadikan sumber untuk menggali data. Adapun responden penelitian ini adalah remaja. Menurut Ali, M & Asrori, M (2014), rentang usia remaja dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu usia remaja awal dan akhir, kisaran usia remaja awal yaitu 12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun, sedangkan kisaran usia remaja akhir yaitu 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun. Penentuan subjek yang peneliti lakukan dengan jumlah populasi remaja di kota Malang dengan jumlah yang tidak terhingga, dengan taraf kesalahan 5% yaitu berkisar 350 Subjek (Sugiyono, 2011).

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik insidental sampling, dimana anggota

sampel adalah siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti, memenuhi kreteria yang sama dengan tujuan penelitian dan responden bersedia dijadikan subjek penelitian Latipun, 2008).

Variabel dan Instrumen Penelitian

Intensi Brand Switching yaitu niat perpindahan merk yang dilakukan konsumen tetapi tetap

pada satu jenis produk. Niat perpindahan ini dikarenakan kurangnya informasi yang diterima konsumen terhadap suatu merk pada sebuah produk. Dan perpindahan juga dipengaruhi oleh

variety seeking. Skala intensi Brand Switching disusun berdasarkan aspek Theory Planned Behavior yaitu Sikap, NormaSubjektif dan Kontrol Perilaku dari Ajzen (1991). Dan model

skala ini adalah sksala Linkert yang terdiri dari 25 item dan setelah dilakukan uji validitas terdapat 18 item yang valid dengan menggunakan format 4 poin pilihan dengan rentangan dari sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS) Sugiono (2011). Item pernyataan terdiri dari item – item yang bersifat favorable yang mendukung terhadap indikator variabel yang diungkap dan item – item yang bersifat unfavorable yang menunjukkan tidak mendukung terhadap indikator variabel yang diungkap. Hasil tryout skala

Intensi Brand Switching diperoleh indeks validitas 0.320-0.581, sedangkan nilai hasil uji

reliabilitas 0.861 yaitu menunjukkan bahwa skala tersebut valid dan reliabel.

Sedangkan Konformitas yaitu perubahan perilaku dan sikap yang dilakukan oleh individu agar sama dengan kelompok serta diterima didalamnya. Konformitas pada individu dapat dilihat pada perubahan sikap dan keyakinan pada diri individu karenya adanya tekanan pada kelompok. Peneliti mengadopsi skala dari Hotpascaman (2010) yang berjudul “Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja”. Dan model skala ini adalah sksala Linkert yang terdiri dari 20 item dan setelah dilakukan uji validitas terdapat 13 item yang valid dengan menggunakan format 4 poin pilihan dengan rentangan dari sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS) Sugiono (2011). Item pernyataan terdiri dari item – item yang bersifat favorable yang mendukung terhadap indikator variabel


(19)

11

yang diungkap dan item – item yang bersifat unfavorable yang menunjukkan tidak mendukung terhadap indikator variabel yang diungkap. Hasil tryout skala Konformitas

diperoleh indeks validitas 0.355-0.793, sedangkan nilai hasil uji reliabilitas 0.926 yaitu menunjukkan bahwa skala tersebut valid dan reliabel.

Prosedur dan Analisa Data Penelitian

Pada penelitian ini terdapat tiga tahap yang dilakukan peneliti, tahap yang pertama yaitu tahap persiapan penelitian. Pada tahap ini peneliti mula – mula melihat fenomena apa yang sedang terjadi di masyarakat luas yang memiliki keterkaitan dengan perilaku konsumen yang berhubungan antara konformitas dan intensi Brand Switching. Kemudian peneliti

mempersiapkan instrumen atau skala konformitas dan skala intensi Brand Switching, lalu

peneliti melakukan uji coba atau try out yang dilakukan pada tanggal 5 Desember 2015 untuk

mengetahui reliabilitas dan validitas alat ukur yang digunakan, setelah alat ukur disetujui dan dapat dipakai selanjutnya peneliti menentukan sampel untuk diteliti. Sampel yang digunakan peneliti adalah remaja yang ada di Malang.

Tahap selanjutnya yaitu penelitian pada remaja yang menggunakan Handphone yang

dilakssanakan pada tanggal 14 Desember 2015-27 januari 2016 dengan memberi skala untuk diisi, sebelum subjek mengisi skala, peneiti memberi penjelasan untuk pengisian skala, agar subjek tidak merasa kebingungan dalam menjawab pernyataan yang tertera pada skala yang telah peneliti berikan. Tahap terakhir, yaitu tahap entry data, validasi alat ukur, mengukur

reabilitas alat ukur, dan proses analisa data dalam proses ini peneliti menggunakan software

perhitungan statistik SPSS for windows versi 21, setelah semua tahap selesai peneliti

melakukan penyusunan laporan dari seluruh tahap penelitian dan merupakan bagian akhir dari rangkaian penelitian yang telah dilakukan

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh 350 data subjek, hasil uji asumsi normalitas data bahwa data skala konformitas nilai sig pada Kolmogorov-Smirnov 0.158 > 0.05 dan skala

intensi Brand Switching nilai sig pada Kolmogorov-Smirnov 0.0.131 > 0.05 hal tersebut

mengindikasikan bahwa kedua data berditribusi normal karena nilai sig pada Kolmogorov-Smirnov pada masing-masing data > 0.05. selain hal tersebut kedua data bersifat linier karena

pada tabel anova nilai sig linearity sebesar 0.000 karena nilai sig kurang dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa konformitas dan intensi Brand Switching terdapat hubungan yang

linier.

Tabel 1. Karegori Intensi Brand Switching dan Konformitas

Variabel Ketegori Interval Frekuensi Persentase

Konformitas Tinggi T_Skor≥50 157 44.9%

Rendah T_Skor<50 193 55.1%

Intensi Brand Switching

Tinggi T_Skor≥50 168 48%

Rendah T_Skor<50 182 52%


(20)

12

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa konformitas dengan kategori rendah sebanyak 193 remaja dengan prosentase (55.1%) dan karegori tinggi sebanyak 157 remaja dengan prosentase (44.9%). Kemudian pada variabel intensi Brand Switching dengan kategori rendah

sebanyak 182 remaja dengan prosentase (52%) dan ketegori rendah sebanyak 168 remaja dengan prosentase (48%). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pada variabel konformitas dan intensi Brand Switcing lebih banyak dengan kategori rendah dibandingkan

dengan kategori tinggi.

Tabel 2. Deskripsi data Penelitian banyaknya ganti hp

Variabel Ketegori Frekuensi Mean

Konformitas 1 x 86 34.34

2 x 141 33.82

3 x 91 34.78

4 x 20 34.90

5 x 12 35.17

Intensi Brand Switching

1 x 86 46.40

2 x 141 46.57

3 x 91 46.42

4 x 20 48.25

5 x 12 47.25

Berdasarkan tabel 2 dapat di deskripsikan bahwa remaja yang lebih sering berganti

Handphone menunjukkan konformitas lebih lebih kuat dibandingkan dengan remaja yang

tidak pernah berganti hp. Berganti Handphone 1x dengan nilai rata-rata konformitas sebesar

34.34, bergati Handphone 2 x dengan nilai rata-rata konformitas sebesar 33.82, berganti Handphone 3 x dengan nilai rata-rata konformitas sebesar 34.78, berganti Handphone 4 x

dengan nilai rata-rata konformitas sebesar 34.90 dan berganti Handphone 5 x dengan nilai

rata-rata konformitas sebesar tertinggi yaitu 35.17.

Serta pada intensi Brand Switcing juga menujukkan hasil yang sama yaitu remaja yang lebih

sering berganti Handphone menunjukkan intensi Brand Switching lebih dibandingkan dengan

remaja yang tidak pernah berganti Handphone. Berganti Hanphone 1x dengan nilai rata-rata Brand Switching sebesar 46.40, Berganti Hanphone 2x dengan nilai rata-rata Brand Switching sebesar 46.57, Berganti Hanphone 3x dengan nilai rata-rata Brand Switching

sebesar 46.42, Berganti Hanphone 4x dengan nilai rata-rata Brand Switching sebesar 48.25,

Berganti Hanphone 5x dengan nilai rata-rata Brand Switching sebesar 47.25. Berdasarkan

hal tersebut dapat disimpulkan bahwa remaja yang sering berganti Handphone maka tingkat

konformitas dan intensi Brand Switchingnya tinggi.

Tabel 3. Deskripsi data Penelitian hp yang dimiliki

Variabel Ketegori Frekuensi Mean

Konformitas 1 hp 212 34.00

2 hp 122 34.08

3 hp 16 35.75

Intensi Brand Switching

1 hp 212 46.46


(21)

13

3 hp 16 47.88

Total -

Dari table 3 dapat dideskripsikan bahwa remaja yang memiliki Handphone lebih dari 1

memeliki tingkat konformitas yang tinggi dari pada remaja yang hanya memiliki 1

Handphone saja. Memiliki 1 Handphone dengan nilai rata-rata konformitas sebesar 34.00,

Memiliki 2 Handphone dengan nilai rata-rata konformitas sebesar 34.08, Memiliki 2 Handphone dengan nilai rata-rata konformitas sebesar 35.75. Serta pada variabel intensi Brand Switching juga mempunya hasil yang sama yaitu remaja yang memiliki lebih dari 1 Handphone tingkat intensi Brand Switchingnya juga tinggi. Memiliki 1 Handphone dengan

nilai rata-rata intensi Brand Switching sebesar 46.46, Memiliki 2 Handphone dengan nilai

rata-rata intensi Brand Switching sebesar 46.50, Memiliki 3 Handphone dengan nilai rata-rata

intensi Brand Switching sebesar 47.88. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa remaja

yang memiliki lebih dari 1 Handphone memiliki tingkat konformitas dan intensi Brand Switching yang tinggi.

Tabel 4. Hasil Analisa Data Kategori

Intensi Brand Switching

r Sig. Keterangan

Konformitas 0.219 0.047 0.000 Signifikan

Berdasarkan hasil uji korelasi pearsont product-moment untuk mengetahui seberapa besar

hubungan antara konformitas dengan intensi Brand Switching, dapat disimpulkan bahwa nilai

p = 0,00 <0.05 dan konformitas mempunyai sumbangan terhadap intensi Brand Switching

sebesar 4.7% hal ini dapat dilihat pada nilai sebesar 0.047. Artinya bahwa ada hubungan signifikan antara konformitas dengan intensi Brand Switching dan sisanya 95.3% intensi Brand Switching dipengaruhi oleh faktor lain.

DISKUSI

Intensi brand switching salah satu bentuk dari perilaku konsumen dimana interaksi yang

dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar kita, di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka yang akan berpengaruh terhadap keputusan sesorang untuk membeli atau berpindah dari merk yang sebelumnya digunakan (Peter dan Olson, 1999). Individu dengan konformitas yang kuat yang terjadi ketika sikap dan perilaku suatu kelompok ataupun orang lain.

Konformitas merupakan salah satu bentuk dari lingkungan sosial, jika disekeliling orang tersebut menggunakan barang yang berbeda dengan yang digunakan, maka akan ada kecenderungan orang disekelilinnya mempengaruhi untuk beralih pada barang baru tersebut. Menurut Erikson (1989), remaja merupakan masa mengekplorasi kemandirian dan membangun kepakaan dirinya, penemuan siapa mereka, bagaimana mereka nantinya, dan kemana mereka menuju dalam kehidupannya (menuju tahap kedewasaan), serta memiliki banyak peran baru dan status sebagai orang dewasa sehingga pada masa ini remaja cenderung akan mengkuti apa yang ada disekelilingnya karena dalam proses pencarian jati diri.


(22)

14

Konformitas mempengaruhi tindakan konsumen dalam hal pengambilan keputusan konsumen. Konformitas yang mampu mempengaruhi sikap konsumen seperti melalui keluarga, kelompok persahabatan, kelompok belanja, kelompok kerja, kelompok atau masyarakat maya dan selebriti. Bearden dan Michael & Bearden (2001) mengatakan bahwa konformitas digunakan sebagai standar perbandingan untuk penilaian diri dan konsep diri sehingga mampu memunculkan keputusan untuk membeli suatu produk. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa remaja yang lebih sering (4 sampai 5 kali) berganti Smartphone lebih

koformitas dibandingakan dengan remaja yang tidak sering (1 sampai 2 kali) berganti

Smartphone. Selain itu remaja yang menggunakan/memiliki 3 Smartphone lebih konformitas

dibandingkan dengan remaja yang menggunakan/memiliki 1 Smartphone.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mantansari (2012) menunjukkan bahwa perilaku brand switching pada merek telepon seluler terjadi karena adanya pengaruh dari reference group

yang mana adanya proses interaksi yang menyebabkan perubahan sikap dari merek telepon seluler yang dipakai terhadap merek dari reference group. Hal dapat memperkuat hasil

penelitian ini karena reference group merupakan salah satu hal yang dijadikan penilaian

individu terhadap barang yang digunakan oleh keluarga, kelompok persahabatan, kelompok belanja, kelompok kerja, kelompok atau masyarakat maya dan selebriti yang akan memunculkan Intensi brand switching pada remaja.

Penelitian lain menyebutkan bahwa efek komunitas berpengaruh pada keputusan brand switching konsumen, sehingga efek komunitas sebagai salah satu faktor pendorong mengapa

mereka melakukan perpindahan merek dari Smartphone Blackberry ke merek lain Sari

(2014). Konformitas merupakan salah satu efek dari komunitas yang dilihatnya yang mempengaruhi kognitifnya sehingga hal tersebut berpengruh pada intensi brand switching

bagi remaja. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa remaja yang lebih sering (4 sampai 5 kali) berganti Smartphone, Intensi brand switching lebih kuat dibandingakan dengan remaja

yang tidak sering (1 sampai 2 kali) berganti Smartphone. Selain itu remaja yang

menggunakan/memiliki 3 Smartphone lebih kuat Intensi brand switching dibandingkan

dengan remaja yang menggunakan/memiliki 1 Smartphone.

Perilaku seseorang konsumen, kelompok konsumen atau masyarakat luas bahkan remaja yang selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Kelompok membuat remaja menjalani perilaku dan gaya hidup baru serta mempengaruhi perilaku dan konsep pribadi remaja itu sendiri oleh sebab itu, kelompok sangat mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembeliannya selain itu penggunaan barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidup sesuai dengan usianya(Kotler, 2005).

Faktor-faktor penyebab terjadinya intensi brand switching karena pelanggan yang tidak puas,

akan mencari informasi pilihan produk lain, dan mungkin akan berhenti membeli produk atau dipengaruhi orang lain untuk membeli merk lain (Kotler & Keller, 2008). Dalam perpindahan merek (brand switching) konsumen tidak melalui tahap-tahap keyakinan, sikap atau perilaku yang normal. Konsumen tidak secara ekstensif mencari informasi mengenai merek, melainkan merupakan penerima informasi pasif (informasi catching) dari lingkungan sekitar yang ditermanya, hal ini biasanya yang dilakukan remaja dalam menyeleksi barang yang akan dibelinya dan berbeda dari sebelumnya.


(23)

15

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konformitas memiliki sumbangsi efektif sebesar 4.7% terhadap intensi brand switching pada remaja. Ini artinya 95.3% intensi brand switching pada remaja di pengaruhi oleh variabel lain diluar konformitas. Berdasarkan hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian diterima yaitu ada hubungan konformitas dengan intensi brand switching pada remaja. Intensi brand switching pada

remaja memberikan kepuasan tersendiri bagi pelakunya perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya dari produk yang diminati atau di inginkannya.

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara konformitas dengan intensi Brand Switching dengan pembuktian hasil

analisis yang memunculkan nilai r sebesar 0.219 dengan nilai p 0.000 < 0.01. Semakin tinggi

konformitas maka akan semakin tinggi pula intensi Brand Switching, atau sebaliknya

semakin rendah konformitas maka akan semakin rendah pula intensi Brand Switching. Selain

itu sumbangan efektif konformitas terhadap intensi Brand Switching sebesar 4.7%.

Sedangkan sisanya sebanyak 95.3% dipengaruhi oleh faktor lain diluar konformitas dalam pernikahan yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Implikasi dari penelitian ini adalah konformitas merupakan hal yang diharapkan bagi perusahaan pengembang produk, untuk itu perusahaan perlu melakukan berbagai inovasi baru di setiap jamannya. Untuk perushaan Smartphone bisa menggunakan iklan dengan model

yang lagi tenar bagi kalangan remaja saat ini. Sedangkan bagi peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini dengan mengganti variabel konformitas dengan variabel lain yang mempengaruhi intensi Brand Switching atau yang belum pernah diteliti namun diprediksikan

mmpengaruhi. Selain itu peneliti selanjutnya memperhatikan pendidikan, status sosial, usia dan jenis kelamin setiap subjek supaya penelitian bisa menjabarkan lebih luas dan membedakan masing-masing tingkatan konformitas.


(24)

16

DAFTAR PUSTAKA

Agustia. R. S. (2012). Gambaran perilaku konsumtif siswa-I sekolah menengah atas “International islamic boarding school republic of indonesia (SMA IIBS RI). Binus university. Jakarta

Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. University of massachusetts at amhest

Ali, M & Asrori, M. (2014). Psikologi remaja. Jakarta: Paragonatama

Alwisol. (2008). Psikologi Kepribadian (Edisi revisi). Malang: UMM Press.

Afzal, S., dkk. (2014). Factors Behind Brand Switching In Cellular Networks. Larkana.

International Journal of Asian Social Science. 3. (2)

Brown, S., Taylor, K., Price, S W. (2005). Debt and distress: evaluating the psychological cost of credit. Jounal Of Economic Psychology. 26 (1): 642-663

Erikson, Erick. (1989). Identitas dan Siklus Hidup Manusia, Bunga Rampai 1. Penerjemah: Agus. Jakarta: PT.Gramedia. 186

Güngör, D., dkk. (2014). Fitting in or sticking together: the prevalence and adaptivity of

conformity, relatedness, and autonomy in japan and Turkey. Leuven Belgia, University of leuven. Journal of cross-cultural psychology 45 no (9)

Honderick, T. (ed). 1995. The oxford companion to philosophy. New York : Oxford

university Press.

Hotpascaman, S. (2010). Hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja. fakultas psikologi. Universitas sumatra utara.

http://ekonomi.kompasiana.com/marketing/2012/01/25/fenomena-brand-switching-konsumen-indonesia-430050.html (diakses tanggal 13 maret 2015)

http://beritakotamakassar.com/headline/item/3327-malu-tak-punya-bb-siswi-smp-gantung-diri (diakses tanggal 22 maret 2015)

http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3834/Siaran+Pers+No.+17-PIH-KOMINFO-2-2014+tentang+Riset+Kominfo+dan+UNICEF+Mengenai+Perilaku+Anak+dan+Remaj a+Dalam+Menggunakan+Internet+/0/siaran_pers#.VRPtiJPvrDc (diakses tanggal 25 maret 2015)

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembangan (Ed. lima). Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip. 2005. Manajemen pemasaran. Jakarta : Prenhalindo

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Disadur oleh

Benyamin Molan. Indeks

Latipun, (2008). Psikologi eksperimen. (edisi kedua). Malang : UMM Press

Lee, R and Murphy, J (2005). From loyalty to switching: exploring determinants in the transition. ANZMAC. Perth Australia. Journal of marketing 13 (2).


(25)

17

Makwana.K, dkk. (2014). Factors influencing consumer brand switching behavior in

telecommunication industry: An Empirical Study. Indore India. journal of physiology and pharmacology advances 1 no.(1).

Mantansari, A,. D. (2012). Perilaku brandswitching (perubahan merek) pada telepon seluler yang dipengaruhi oleh reference group (kelompok acuan). Jurnal Psikologi. Vol. 1. 1-17

Michael, J. & Bearden, W,. (2001). Reference group influence on product and brand purchase decisions. The Journal of Consumer Research, 9.

Myers, David G.(2005). Social psychology (8th ed). New York: Mc Graw-Hill Companies,

Inc.

Nadia. M. (2012). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku barand switching konsumen jasa operator komunikasi. Universitas Indonesia. Tesis.

Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson, 2002, Consumer Behavior and marketing strategy (6th ed). New York: Mc. Graw – Hill, Irwin.

Pratiknyo. J. (2008). Perilaku konsumtif terhadap kosmetik wajah pada mahasiswi ditinjau dari konsep diri dan konformitas. Universitas katolik soegijapranata Semarang.

Semarang

Purnomo, s. (2011). Panadangan masyarakat terhadap mahasisawa. Jakarta. Erlangga

Putra. (2013). Analisis Brandswitching handphone blackberry di Salatiga. Salatiga. jurnal.stieama.ac.id 6 No.(12)

Raharjo. (2010). Hubungan Karakteristik Individu Dengan Keputusan Menjadi Wirausaha Baru Di Purwokerto (Studi Tentang Alternatif Karir Lulusan Pt). Psycho Idea. 1. 72-87

Rajkumar & Chaarlas. (2012). Brandswitching in cellular phone service industry: impact of personal issues faced by clients. Tamil Nadhu. EXCEL international journal of multidisciplinary management studies 2 Issue (7)

Ramadhan, Achmad Syaiful. (2012). Hubungan gaya hidup konsumtif dengan harga diri mahasiswa fakultas psikologi universitas “X”. Fakultas ilmu keperawatan universitas indonesia. Depok

Reanita, T., Hidayat R. (2013). Faktor-faktor psikologis perilaku berhutang pada karyawan berpenghasilan tetap. Jurnal of psychology university of gadjah mada Yogyakarta.

Yogyakarta. 1. (40).

Reqno, Kadek. (2013) Hubungan antara identitas sosial dan konformitas dengan perilaku agresi pada suporter sepakbola persisam putra samarinda. ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id. 1. (3).

Ribhan. (2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi brand switching pada pengguna sim card.


(26)

18

Santoso. (2009). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi brand switching pada produk

rokok. surakarta. Jurusan manajemen fakultas ekonomi universitas sebelas maret Surakarta

Santrock. (1998). Life-span development (7th Ed). New York: Mc Graw-Hill Companies, Inc.

Santrock. (2003). Adolescence: Perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga. 220

Sari. (2014). Pengaruh lifestyle, efek komunitas dan fitur produk terhadap keputusan brand switching smartphone blackberry ke merek lain. Jurnal ilmu administrasi bisnis .Vol.

1. 1-9

Shohib, M. (2012). Attitudes Toward Behavior Indebted, Subjective Norms, And Perceived Behavioral Control Toward Indebted On The Intention To Debt. Disertasi, Program

Pasca Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Malang SPSS for Windows 2.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif kuaitatif dan R&B. Bandung : Alfabeta.

Widyasari S. (2008). Analisis perilaku Brandswitching konsumen dalam pembelian produk

sepeda motor. Salatiga. 15, No.(2)

Winarsunu, T. (2009). Statistika dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang. UMM

Press.

Wuri, M. (2002). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan perpindahan merk. Tesis; Program studi magister manajemen, Universitas diponegoro.


(27)

19


(28)

20

Lampiran 1

INSTRUMEN TRY OUT KONFORMITAS DAN INTENSI BRAND SWITCHING FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Jl. Raya Tlogomas GKB 1 lt. 5 Kampus III UMM Kepada Yth. Responden

Di Tempat

Dengan hormat,

Saya Aries Baskoro (201110230311216) mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, saat ini sedang melakukan penelitian guna penyusunan skripsi. Dalam penyusunan skripsi saya memerlukan data yang akan dianalisis. Berkaitan dengan pemerolehan data penelitian saya mengharap kesediaan Anda untuk membantu memberikan data penelitian dengan cara mengisi angket yang telah saya sediakan. Angket berisikan kesesuaian atau ketidaksesuaian Anda dengan pernyataan yang ada. Oleh sebab itu dimohon tidak ragu dalam menjawab setiap pernyataan yang tersajikan, dan pilih yang sesuai dengan kondisi Anda. Semua data yang diberikan akan dijaga kerahasiaanya dan hanya digunakan dalam penelitian ini. Penyusunan skripsi ini sangat bergantung pada data yang Anda berikan, maka saya sangat berharap Anda memastikan seluruh pernyataan telah terjawab tanpa ada yang terlewati. Jika Anda membutuhkan penjelasan dapat menghubungi nomer 085655512307 atau email ariesbaskoro14@yahoo.com. Atas bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,


(29)

21

Petunjuk Pengisian Skala

1) Dibawah ini terdapat pernyataan-pernyataan, dan pada setiap pernyataan terdapat empat pilihan jawaban, diantaranya :

SS : Sangat Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Pilihlah salah satu jawaban yang menurut saudara tepat dan berilah tanda checklist (√) pada jawaban saudara.

contoh :

Cara Menjawab :

SS S TS STS

2) Periksalah kembali jawaban saudara jangan sampai ada yang terlewat. 3) Isilah identitas saudara pada tempat yang telah disediakan.

Inisial/Nama :

Usia :

Jenis Kelamin : (Laki-laki /Perempuan)* SKALA I

No Pernyataan SS S TS STS

1 Berganti-ganti merk Handphone tidak mempengaruhi

masalah ekonomi yang sedang saya hadapi

2 Berganti-ganti merk Handphone merupakan alternatif

saya dalam memenuhi kebutuhan hidup

3 Jika saya harus berganti-ganti merk Handphone,

teman-teman dan keluarga akan dengan senang hati mendukung saya


(30)

22

4 Berganti-ganti merk Handphone dapat menimbulkan

resiko yang besar bagi masa depan saya

5 Saya lebih nyaman menggunakan merk Handphone

lama dari pada berganti-ganti merk Handphone yang

baru

6 Saya malu jika diketahui berganti-ganti merk

Handphone

7 Berganti-ganti merk Handphone merupakan gaya hidup

8 Keluarga saya tidak melarang saya dalam melakukan pergantian merk Handphone

9 Saya tidak melakukan pergantian merk Handphone

karena saya takut mengambil resiko

10 Saya lebih baik menggunakan merk Handphone yang

lama dari pada menggunakan merk Handphone yang

baru untuk penghematan

11 Melakukan pergantian merk Handphone merupakan hal

yang wajar dilakukan setiap orang

12 Saya bangga jika saya dapat berganti-ganti merk

Handphone

13 Teman saya tidak mendukung jika saya melakukan pergantian merk Handphone

14 Saya merasa kebutuhan saya terpenuhi jika saya melakukan pergantian merk Handphone

15 Saya akan mengikuti saran teman untuk melakukan pergantian merk Handphone

16 Tidak masalah bagi saya untuk melakukan pergantian merk Handphone dengan sistem kredit

17 Berganti-ganti merk Handphone dapat membuat hidup

saya tidak tenang

18 Saya tidak meminta persetujuan kepada teman saya untuk melakukan pergantian merk Handphone

19 Saya tidak akan mengikuti teman saya untuk berganti merk Handphone

20 Saya dapat dengan mudah melakukan pergantian merk

Handphone

21 Untuk melakukan pergantian merk Handphone saya

akan meminta persetujuan teman ataupun keluarga 22 Saya merasa senang jika dapat melakukan pergantian

merk Handphone

23 Berganti-ganti merk Handphone merupakan hal yang

negative

24 Saya tidak dapat dukungan dari teman dan keluarga saya untuk melakukan pergantian merk Handphone

25 Bagi saya berganti-ganti merk Handphone adalah hal


(31)

23

SKALA II

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya akan melakukan apapun supaya dapat diterima teman-teman saya

2 Saya tidak tertekan bila saya melakukan diluar keinginan teman kelompok saya 3 Saya malu bila memiliki jenis, merk dan bahkan warna

Handphone yang sama dengan teman kelompok saya

4 Saya akan tetap menggunakan “tanda persahabatan”berupa gelang atau cincin ataupun benda

lainnya, disaat akan berjalan-jalan bersama teman

5 Saya sering menolak saran dari teman saya

6 Saya selalu berterus terang, bila saya diminta pendapat oleh teman-teman saya 7 Saya takut dibenci jika tidak melakukan apa yang diinginkan teman-teman saya 8 Bila saya bingung memilih pakaian yang akan dikenakan, saya cenderung bertanya pada teman-teman

saya

9 Saat berbelanja, saya tidak yakin dalam memberikan informasi promo produk yang saya ketahui, kepada

teman-teman saya

10 Saya ingin tampil beda sari teman saya

11 Saya tidak ingin memiliki barang yang tidak sanggup saya miliki, meskpun diusulkan teman saya

12 Saya tidak suka diatur oleh teman-teman saya

13 Saya mengambil keputusan sendiri tanpa dipenaruhi teman

14 Saya merasa risih bila harus berpakaian yang sama setiap keluar bersama teman 15 Sebelum mengusulkan topik pembicaraan saat saya terbiasa untuk bertanya terlebh dahulu pada teman-hangout,

teman saya

16 Saya menyerahkan ide tempat jalan-jalan kepada teman saya

17 Saya lebih banyak mengetahui info promo daripada teman-teman saya, saat berbelanja 18 Walaupun berbeda pemikiran, saya tetap memberikan pendapat saya 19 Daripada saya dicap “tidak setia kawan”, saya akan meninggalkna acara lain demi acara hangout bersama

teman yang telah dijadwalkan sebelumnya


(32)

24

Lampiran II

DATA TRY OUT INTENSI BRAND SWITCHING

subjek a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15 a16 a17 a18 a19 a20 a21 a22 a23 a24 a25

S_1 4 1 3 2 2 2 4 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

S_2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 1 4 2 2 3 3 4

S_3 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 1 2 1 2 3 1 2 2 2 2 1 2 1 2

S_4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 2 4 2 4 3 3 2 2 2 4 1 2 2 2 3

S_5 4 3 3 3 2 2 4 2 2 3 2 3 2 3 1 4 2 2 3 3 2 2 3 2 2

S_6 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2

S_7 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 1 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3

S_8 3 3 4 2 2 2 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3

S_9 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 2 4 2 4

S_10 1 2 2 1 2 1 1 1 3 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2

S_11 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 2 2 4

S_12 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2

S_13 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 4 2 4 3 2 2 4 4 3 4 4 2 3 2

S_14 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 2 4 3 4

S_15 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 2 2 4

S_16 2 4 3 3 2 2 4 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2

S_17 4 2 3 2 2 2 4 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3

S_18 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3

S_19 1 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 2

S_20 2 3 4 2 2 2 4 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 3 3

S_21 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 2 2 3 1 2 3 3 2 3

S_22 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3

S_23 2 3 2 4 1 3 2 3 2 3 3 2 1 3 4 1 3 2 2 2 2 1 3 3 3

S_24 3 3 4 2 3 4 4 4 2 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 2 4 3 4

S_25 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3 4 2 3 3 4 4 2 4 2 4 3 2 4


(33)

25

subjek a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15 a16 a17 a18 a19 a20 a21 a22 a23 a24 a25

S_27 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 1 2 4 2 4

S_28 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 4 1 4 3 3 1 4 3 3 3 2 2 1 2

S_29 2 3 3 1 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 4 2 1 2 3 2 2 3 3 2 1

S_30 1 3 3 3 3 3 4 2 2 4 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3

S_31 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3

S_32 1 2 2 1 2 1 1 1 3 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2

S_33 4 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2

S_34 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 1 2 1 2 3 1 2 2 2 2 1 2 1 2

S_35 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 2 2 2 2 3 3 2 3

S_36 2 2 2 2 2 3 3 1 3 2 1 3 3 3 1 3 3 2 3 2 2 1 1 3 1

S_37 4 3 3 3 3 1 4 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 1 1 2 2 3 3 4

S_38 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 1 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3

S_39 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3

S_40 2 3 2 3 4 4 4 4 3 2 3 4 3 2 1 2 3 4 3 2 3 2 3 1 4

S_41 2 3 2 3 4 3 4 3 3 2 1 2 3 4 3 3 4 3 2 3 2 2 2 3 4

S_42 2 1 2 3 4 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 1 2 3 4 3 2

S_43 2 3 2 3 4 3 2 3 4 3 2 1 1 1 2 3 4 3 2 1 2 3 3 3 4

S_44 2 3 2 3 4 3 2 3 4 3 2 1 2 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 1 1

S_45 2 3 2 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2 1 1 1 2 3 2 3 3

S_46 2 3 2 3 4 4 4 3 2 3 1 3 2 1 1 3 1 2 3 2 3 4 3 2 3

S_47 2 1 2 1 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 4 3 2 1

S_48 2 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 1 1 1 2 3 4 3 3 2 3 4 3

S_49 2 3 2 3 2 3 4 3 2 1 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2


(34)

26

Lampiran III

DATA TRY OUT KONFORMITAS

subjek b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16 b17 b18 b19 b20

S_1 3 2 2 4 2 4 3 3 4 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3

S_2 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 4 2 4 3 3

S_3 2 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2

S_4 3 1 2 4 2 4 4 3 4 4 2 3 4 1 1 2 1 1 4 1

S_5 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3

S_6 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 1 2 2 4 2 3

S_7 2 2 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2

S_8 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3

S_9 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3

S_10 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3

S_11 3 4 1 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 2 2 3 2 3 3 3

S_12 3 4 1 2 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3

S_13 3 2 2 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3

S_14 3 4 1 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3

S_15 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3

S_16 3 4 1 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 2 2 3 2 3 3 3

S_17 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3

S_18 3 2 2 4 2 4 3 3 2 4 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3

S_19 3 2 2 4 2 4 3 3 4 4 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3

S_20 3 2 2 4 1 4 4 3 4 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3

S_21 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3

S_22 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3

S_23 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 1 4 2 2 2 4

S_24 4 2 1 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 1 4

S_25 1 2 2 2 4 2 2 1 2 2 1 3 2 1 3 1 3 1 3 1


(35)

27

subjek b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16 b17 b18 b19 b20

S_27 4 2 2 4 2 4 3 4 4 4 4 2 4 4 1 4 2 4 2 4

S_28 4 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 4

S_29 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2

S_30 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3

S_31 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

S_32 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3

S_33 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3

S_34 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3

S_35 2 3 1 4 2 4 3 2 4 4 2 3 4 2 3 2 2 2 3 2

S_36 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 3 2 3 2 3 1 3

S_37 4 3 1 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 4

S_38 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3

S_39 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3

S_40 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3

S_41 4 3 3 2 3 2 1 4 2 2 4 2 2 4 2 4 3 4 3 4

S_42 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 1 3 3 4 3 2 3 4 3

S_43 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2

S_44 3 2 1 2 1 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3

S_45 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 1 3 2 3 4 3

S_46 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 3 1 2 3 2 2 2 3 2

S_47 2 2 3 4 3 4 3 2 4 4 2 3 4 2 3 2 3 2 1 2

S_48 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3

S_49 2 2 1 3 3 3 4 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 2 3 2


(36)

28

Lampiran IV

Hasil Validitas dan Reabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.843 25

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

item 1 63.20 72.082 .537 .831

item 2 62.82 75.375 .421 .836

item 3 62.84 73.851 .552 .831

item 4 63.20 75.673 .427 .836

item 5 63.06 73.282 .498 .832

item 6 63.20 74.653 .489 .833

item 7 62.78 72.951 .483 .833

item 8 63.02 73.816 .518 .832

item 9 63.10 79.316 .162 .844

item 10 62.96 75.794 .435 .835

item 11 63.50 74.582 .469 .834

item 12 63.02 73.122 .532 .831

item 13 63.40 76.816 .345 .838

item 14 62.88 75.047 .383 .837

item 15 63.14 78.041 .218 .843

item 16 62.90 79.929 .105 .846

item 17 63.24 73.737 .441 .835

item 18 63.06 76.751 .371 .838

item 19 62.98 79.489 .130 .845

item 20 63.10 73.888 .466 .834

item 21 63.48 81.153 .019 .847

item 22 63.32 77.079 .276 .841

item 23 63.14 74.572 .546 .832

item 24 63.44 79.272 .160 .844

item 25 62.98 73.653 .456 .834

Reliability Statistics

Cronbach's


(37)

29

.861 18

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

item 1 45.38 55.955 .581 .849

item 2 45.00 58.776 .482 .854

item 3 45.02 58.061 .559 .851

item 4 45.38 58.771 .517 .853

item 5 45.24 57.900 .475 .854

item 6 45.38 58.567 .514 .853

item 7 44.96 56.937 .511 .852

item 8 45.20 57.918 .533 .852

item 10 45.14 59.837 .438 .856

item 11 45.68 59.161 .436 .856

item 12 45.20 57.796 .506 .853

item 13 45.58 60.942 .328 .860

item 14 45.06 59.731 .340 .860

item 17 45.42 58.289 .420 .857

item 18 45.24 61.247 .320 .860

item 20 45.28 57.920 .484 .854

item 23 45.32 58.998 .525 .853

item 25 45.16 57.525 .487 .854

Skala Konformitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.826 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

item 1 52.28 40.491 .737 .804

item 2 52.64 44.031 .215 .829


(38)

30

item 4 52.10 39.806 .681 .804

item 5 53.10 47.357 -.100 .841

item 6 52.06 39.486 .728 .801

item 7 52.26 43.013 .325 .823

item 8 52.30 40.418 .728 .804

item 9 52.12 39.781 .667 .804

item 10 52.12 40.067 .662 .805

item 11 52.34 40.800 .685 .806

item 12 52.50 43.724 .248 .827

item 13 52.14 39.960 .657 .805

item 14 52.36 40.725 .615 .808

item 15 53.14 50.653 -.455 .854

item 16 52.36 41.133 .628 .808

item 17 53.02 47.285 -.097 .836

item 18 52.38 40.485 .663 .806

item 19 52.70 47.643 -.127 .847

item 20 52.36 40.766 .675 .806

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.926 13

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

item 1 35.98 38.632 .793 .917

item 4 35.80 38.204 .700 .919

item 6 35.76 38.023 .731 .918

item 7 35.96 41.223 .355 .932

item 8 36.00 38.612 .776 .917

item 9 35.82 38.273 .675 .920

item 10 35.82 38.681 .656 .921

item 11 36.04 38.896 .745 .918

item 13 35.84 38.382 .673 .920

item 14 36.06 38.996 .648 .921

item 16 36.06 39.323 .673 .920

item 18 36.08 38.891 .680 .920


(39)

31

Lampiran V

Skala turlap konformitas dan Intensi Brandswitching

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Jl. Raya Tlogomas GKB 1 lt. 5 Kampus III UMM Kepada Yth. Responden

Di Tempat

Dengan hormat,

Saya Aries Baskoro (201110230311216) mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, saat ini sedang melakukan penelitian guna penyusunan skripsi. Dalam penyusunan skripsi saya memerlukan data yang akan dianalisis. Berkaitan dengan pemerolehan data penelitian saya mengharap kesediaan Anda untuk membantu memberikan data penelitian dengan cara mengisi angket yang telah saya sediakan. Angket berisikan kesesuaian atau ketidaksesuaian Anda dengan pernyataan yang ada. Oleh sebab itu dimohon tidak ragu dalam menjawab setiap pernyataan yang tersajikan, dan pilih yang sesuai dengan kondisi Anda. Semua data yang diberikan akan dijaga kerahasiaanya dan hanya digunakan dalam penelitian ini. Penyusunan skripsi ini sangat bergantung pada data yang Anda berikan, maka saya sangat berharap Anda memastikan seluruh pernyataan telah terjawab tanpa ada yang terlewati. Jika Anda membutuhkan penjelasan dapat menghubungi nomer 085655512307atau email ariesbaskoro14@yahoo.com. Atas bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,


(40)

32

Petunjuk Pengisian Skala

1) Dibawah ini terdapat pernyataan-pernyataan, dan pada setiap pernyataan terdapat empat pilihan jawaban, diantaranya :

SS : Sangat Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Pilihlah salah satu jawaban yang menurut saudara tepat dan berilah tanda checklist (√) pada jawaban saudara.

contoh :

Cara Menjawab :

SS S TS STS

2) Periksalah kembali jawaban saudara jangan sampai ada yang terlewat. 3) Isilah identitas saudara pada tempat yang telah disediakan.

Inisial/Nama :

Usia :

Jenis Kelamin : (Laki-laki /Perempuan)*

Kepemilikan Handphone :

Jmlah Handphone : (1 / 2 / Lebih)*

Kegunaan Handphone : (Sms / Telephone / Medsos)*

Berapa kali ganti Handphone :

Uang saku per bulan : Rp.


(1)

59

% within kategorikonformitas 2.6% 4.5% 3.4%

% of Total 1.4% 2.0% 3.4%

Total Count 193 157 350

% within Berapa kali ganti

HP 55.1% 44.9% 100.0%

% within kategorikonformitas 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 55.1% 44.9% 100.0%

Berapa kali ganti HP * kategoriintensibs Crosstabulation

kategoriintensibs

Total Rendah Tinggi

Berapa kali ganti HP 1 Count 49 37 86

% within Berapa kali ganti

HP 57.0% 43.0% 100.0%

% within kategoriintensibs 26.9% 22.0% 24.6%

% of Total 14.0% 10.6% 24.6%

2 Count 71 70 141

% within Berapa kali ganti

HP 50.4% 49.6% 100.0%

% within kategoriintensibs 39.0% 41.7% 40.3%

% of Total 20.3% 20.0% 40.3%

3 Count 48 43 91

% within Berapa kali ganti

HP 52.7% 47.3% 100.0%

% within kategoriintensibs 26.4% 25.6% 26.0%

% of Total 13.7% 12.3% 26.0%

4 Count 7 13 20

% within Berapa kali ganti

HP 35.0% 65.0% 100.0%

% within kategoriintensibs 3.8% 7.7% 5.7%

% of Total 2.0% 3.7% 5.7%

5 Count 7 5 12

% within Berapa kali ganti

HP 58.3% 41.7% 100.0%

% within kategoriintensibs 3.8% 3.0% 3.4%

% of Total 2.0% 1.4% 3.4%


(2)

60

% within Berapa kali ganti

HP 52.0% 48.0% 100.0%

% within kategoriintensibs 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 52.0% 48.0% 100.0%

Data Kepemilikan Handphone* Descriptives

N Mean

Std. Deviation

Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower

Bound

Upper Bound

Konformitas 1 hp 212 34.00 2.759 .189 33.63 34.37 27 41

2 hp 122 34.08 3.030 .274 33.54 34.63 28 41

3 hp 16 35.75 2.436 .609 34.45 37.05 32 41

Total 350 34.11 2.859 .153 33.81 34.41 27 41

intensi bs 1 hp 212 46.46 4.610 .317 45.84 47.09 36 57

2 hp 122 46.50 4.463 .404 45.70 47.30 33 60

3 hp 16 47.88 4.631 1.158 45.41 50.34 40 58

Total 350 46.54 4.557 .244 46.06 47.02 33 60

Descriptives

N Mean

Std. Deviation

Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower

Bound

Upper Bound

Konformitas 1 x 86 34.34 2.690 .290 33.76 34.91 28 39

2 x 141 33.82 2.822 .238 33.35 34.29 27 41

3 x 91 34.18 2.935 .308 33.56 34.79 28 41

4 x 20 34.20 3.238 .724 32.68 35.72 28 41

5 x 12 35.17 3.271 .944 33.09 37.24 28 39

Total 350 34.11 2.859 .153 33.81 34.41 27 41

intensi bs 1 x 86 46.40 4.885 .527 45.35 47.44 36 57

2 x 141 46.57 4.312 .363 45.86 47.29 38 57

3 x 91 46.42 4.442 .466 45.49 47.34 34 58

4 x 20 48.25 5.067 1.133 45.88 50.62 41 60

5 x 12 47.25 4.957 1.431 42.10 48.40 33 54


(3)

61

Lampiran IX

Uji korelasi

Correlations

Konformitas intensi bs Konformitas Pearson Correlation 1 .219**

Sig. (2-tailed) .000

N 350 350

intensi bs Pearson Correlation .219** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 350 350


(4)

62

Lampiran X


(5)

(6)