5
keuntungan profitability Sugiono, 2009:65. Profitabilitas kesembilan jenis produk tersebut dapat diketahui dengan menghitung gross profit margin marjin
laba kotor setiap produk. Rasio ini menunjukkan berapa besar keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk. Perhitungan harga pokok produksi yang akurat
berperan penting dalam perhitungan gross profit margin. Karena dengan menghitung harga pokok produksi dapat ketahui harga pokok penjualan. Dari
pengurangan antara penjualan dengan harga pokok penjualan akan diketahui laba kotor yang dihasilkan, kemudian laba kotor tersebut dibagi dengan penjualan
sehingga dapat diketahui gross profit margin produk tersebut. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka diperlukan
perhitungan harga pokok produksi setiap jenis minuman yaitu bandrek, kopi bandrek, enteh bandrek, coklat bandrek, bandrek spesial, bajigur, kopi bajigur,
beas cikur, dan sekoteng untuk mengevaluasi kinerja laba setiap jenis produk.
Sehingga perlu diadakan penelitian tugas akhir dengan judul “PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM KAITANNYA DENGAN
EVALUASI KINERJA PRODUK” Studi Kasus pada CV. Cihanjuang Inti Teknik.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasikan hal-hal sebagai berikut:
1. Sistem harga pokok produksi apa yang digunakan perusahaan dalam
memproduksi minuman Hanjuang.
6
2. Metode apa yang digunakan oleh perusahaan dalam pengumpulan harga
pokok produksi minuman Hanjuang. 3.
Apakah perusahaan sudah menghitung biaya penyusutan dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik dalam pengumpulan harga pokok produksi minuman
Hanjuang. 4.
Metode perhitungan apakah yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukan harga pokok produksi minuman Hanjuang.
5. Bagaimana kinerja setiap produk minuman Hanjuang setelah dilakukan
perhitungan harga pokok produksi.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, masalah yang akan dikaji pada penelitian ini adalah :
1. Unsur-unsur biaya produksi yang digunakan dalam perhitungan harga
pokok produksi dari setiap jenis produk minuman khas Jawa Barat Hanjuang yang diproduksi oleh Divisi Makanan dan Minuman CV.
Cihanjuang Inti Teknik. 2.
Bagaimana kinerja setiap jenis produk minuman khas Jawa Barat Hanjuang yang diproduksi oleh perusahaan dalam menghasilkan laba kotor
atas penjualan dengan menggunakan gross profit margin.
7
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui sistem harga pokok produksi apa yang digunakan dalam memproduksi minuman Hanjuang.
2. Untuk mengetahui metode apa yang digunakan dalam pengumpulan biaya
produksi minuman Hanjuang. 3.
Untuk mengetahui apakah perusahaan sudah menghitung biaya penyusutan dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik dalam pengumpulan harga pokok
produksi minuman Hanjuang. 4.
Untuk mengetahui metode penentuan harga pokok produksi yang digunakan oleh perusahaan dalam memproduksi minuman Hanjuang.
5. Untuk menilai kinerja setiap produk minuman Hanjuang yang dihasilkan
dengan melihat kontribusi laba kotor yang dihasilkan.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
beberapa pihak, manfaat tersebut adalah :
1. Bagi Perusahaan
Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dalam menentukan kebijakan khususnya dalam penentuan harga pokok
produksi, mengukur kinerja laba setiap produk minuman Hanjuang dan
8
juga memberikan saran perbaikan seandainya ada hal-hal yang perlu diperbaiki.
2. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembanding dengan teori-teori yang telah ada sebelumnya dan sebagai bukti-bukti empiris
sebagai sumbangan pemikiran yang dapat digunakan sebagai penguat dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian terhadap akuntansi
manajemen.
1.5 Pendekatan Masalah
Untuk terus dapat bersaing di dalam percaturan bisnis, perusahaan harus menghasilkan produk yang bermutu tinggi, harga produk yang terjangkau, dan
model produk yang sesuai dengan perkembangan zaman. Dari hasil penjualan produk tersebut, perusahaan akan memperoleh penghasilan yang merupakan
sumber utama pengembangan perusahaan. Karena itu, memiliki produk yang dibutuhkan dan akan dijual kepada masyarakat merupakan suatu keharusan bagi
semua perusahaan agar dapat mempertahankan kehidupan organisasinya Rudianto, 2006:13.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan bisnis yang besar. Salah satunya adalah dengan mengandalkan
9
keunggulan produk yang dihasilkan. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan Suyanto, 2007:8.
Seperti yang dilakukan oleh perusahaan minuman Teh Sosro, meskipun hanya menawarkan minuman teh dengan gula tetapi mereka dapat berhasil menjadi
produsen minuman teh terkenal di Indonesia Suyanto, 2007:81. Harga produk yang terjangkau juga sangat berpengaruh terhadap penjualan produk suatu
perusahaan. Dalam penetapan harga jual produk, biaya produksi per unit merupakan salah satu informasi yang dipertimbangkan disamping informasi biaya
lain serta informasi nonbiaya.
CV. Cihanjuang Inti Teknik memproduksi sembilan jenis produk minuman instan yaitu bandrek, kopi bandrek, enteh bandrek, coklat bandrek, bandrek
spesial, bajigur, kopi bajigur, beas cikur, dan sekoteng. Permasalahan timbul dalam laporan keuangannya apakah pencatatan laporan keuangannya sudah
dilakukan per produk atau secara keseluruhan. Kebijakan penentuan harga pokok dalam laporan keuangan berpengaruh dalam penentuan harga dan tentunya pada
laba atau rugi perusahaan. Kebijakan ini berpengaruh dalam penilaian kinerja setiap produk. Selama ini perusahaan tidak melakukan perhitungan terhadap
kinerja setiap produknya secara rinci, perusahaan hanya menilai dari tingkat penjualan produk yang tertinggi. Sehingga keakuratan kinerja setiap produk yang
menghasilkan keuntungan atau tidak meguntungkan belum diketahui secara jelas. Dalam buku Akuntansi Biaya, Witjaksono 2006:10 mengatakan bahwa
“Harga pokok adalah nilai produk jadi yang dijual atau diserahkan kepada pembeli”.
10
Dalam buku Akuntansi Biaya Edisi 5, Mulyadi 2009:65 menyatakan bahwa dalam perusahaan yang berproduksi massa, informasi harga pokok
produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk :
1. Menentukan harga jual produk.
2. Memantau realisasi biaya produksi.
3. Menghitung laba atau rugi periodik.
4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses
yang disajikan dalam neraca.
Perhitungan biaya produksi untuk mengetahui harga pokok produksi dari suatu produk itu sangat penting. Seperti yang dijelaskan dalam buku Manajemen
Biaya dinyatakan bahwa: Penentuan biaya produk product costing memberikan informasi
yang sangat berguna, baik untuk perusahaan manufaktur maupun perusahaan nonmanufaktur untuk 1 penentuan biaya produk atau jasa dan
pengukuran persediaan; 2 perencanaan manajemen, pengendalian biaya, dan evaluasi kinerja; dan 3 pengambilan keputusan stratejik dan
operasional
Blocher, Chen, Lin, 2001:546.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan, unsur-unsur perhitungan harga pokok produksi untuk produk minuman Hanjuang yang
dilakukan oleh perusahaan terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik seperti biaya bahan penolong, biaya
11
listrik, biaya air, biaya telepon dan internet, biaya gas, biaya irigasi, dan biaya pengiriman barang.
Ada beberapa definisi mengenai biaya produksi, seperti yang terdapat dalam buku yang berjudul Akuntansi Biaya Edisi 13, Carter Usry 2006: 40
menyatakan bahwa “Biaya Manufaktur- juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik- biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya: bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik”. Sedangkan menurut Mulyadi 2009:14 mengatakan bahwa “Biaya produksi merupakan biaya-biaya
yang terjadi untuk mengolah bahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual”.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis ada biaya-biaya lain yang terjadi saat produksi yang harus diikutsertakan dalam perhitungan harga pokok
produksi minuman Hanjuang yaitu biaya pemeliharaan dan penyusutan aktiva tetap seperti bangunan pabrik, kendaraan, inventaris, dan mesin.
Dalam buku Intermediate Accounting Edisi 8, Baridwan 2008:305 menjelaskan bahwa depresiasi adalah sebagian dari harga perolehan aktiva tetap
yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode akuntansi. Aktiva tetap yang dapat disusutkan adalah aktiva yang :
1. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi.
2. Memiliki masa manfaat yang terbatas.
3. Dimiliki oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau
memasok barang atau jasa, untuk disewakan atau untuk tujuan administrasi.
12
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung beban depresiasi periodik yaitu metode garis lurus, metode jam jasa, metode hasil
produksi, dan metode beban berkurang Baridwan, 2008:308. Menurut Mursyidi 2008:29, “Cara penentuan harga pokok produk sendiri
ada dua, yaitu full costing dan variable costing”. Full costing absorption costing adalah penentuan harga pokok produk yang memperhitungkan semua unsur biaya
produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap.
Sedangkan variable costingdirect costing adalah penentuan harga pokok produk yang hanya memasukkan unsur-unsur biaya produksi yang bersifat variabel, yaitu
biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
Cara yang digunakan oleh manajemen perusahaan dalam menentukan harga pokok produksi adalah dengan metode full costing.
Harga pokok yang dihitung adalah harga pokok proses, dimana perusahaan melakukan pengolahan
produknya secara kontinyuterus menerus dalam rangka memenuhi permintaan pasar atau persediaan di gudang. Menurut Mulyadi 2009:17, “Perusahaan yang
berproduksi massa, mengumpulkan kos produksinya dengan menggunakan metode kos proses process cost method”.
Penilaian kinerja perusahaan dapat dilihat dari sisi kinerja keuangan financial performance dan kinerja non keuangan non financial performance.
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan
13
pelaksanaan keuangan secara baik dan benar Fahmi, 2011:2. Dalam buku yang berjudul Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat, dan Rekayasa Edisi 3 karangan
Mulyadi 2001:415 terdapat pernyataan dari Siegel dan Marconi yang menyatakan bahwa “Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik
efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya”. Dari
segi manajemen keuangan, perusahaan dapat dikatakan mempunyai kinerja yang baik atau tidak dapat diukur dengan kemampuan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan profitability Sugiono, 2009:65. Dalam menilai profitabilitas produk, dapat digunakan rasio-rasio
profitabilitas. Seperti yang dinyatakan oleh Agus Sartono dalam buku Analisis Kinerja Keuangan karangan Irham Fahmi bahwa rasio profitabilitas dapat
digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam
hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya
perolehan keuntungan perusahaan Fahmi, 2011:68-69. Profitabilitas kesembilan jenis produk yang dihasilkan perusahaan dapat
diketahui dengan menghitung gross profit margin marjin laba kotor setiap produk. Perhitungan harga pokok produksi yang akurat berperan penting dalam
perhitungan gross profit margin. Dari perhitungan gross profit margin dapat terlihat berapa besar keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk. Dari hasil
penjualan produk tersebut, perusahaan akan memperoleh penghasilan yang
14
merupakan sumber utama pengembangan perusahaan. Penghasilan tersebut juga digunakan untuk pengembangan mutu produk dengan mempertahankan harga jual
yang masih dapat dijangkau oleh masyarakat serta untuk melakukan inovasi produk. Cara-cara tersebut merupakan usaha yang dapat dilakukan perusahaan
untuk mendapatkan keuntungan bisnis yang besar dengan mengandalkan keunggulan produk yang dihasilkan.
1.6 Metodologi Penelitian