Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

Persamaan regresi yang terbentuk adalah y = 0.019x + 44.77 dengan nilai R 2 = 0,732. Gambar 13. Regresi linier echo level pada frekuensi 10000 Hz Gambar 13. adalah hubungan antara jumlah ikan dengan nilai echo level yang dilihat pada frekuensi 10000 Hz. Nilainya berkisar antara 41,69 – 55,91. Persamaan regresi yang terbentuk adalah y = 0.019x + 43.755 dengan nilai R 2 = 0,6082.

4.3 Pembahasan

Nilai echo level para Gambar 10 menunjukkan adanya kesesuaian karakteristik antara nilai echo level dengan jumlah ikan yang digunakan yaitu semakin banyak ikan yang berada dalam karamba semakin besar nilai echo level-nya. Hal ini terlihat dari letak grafik echo level dimana letak sebanding dengan jumlah ikan. Posisi grafik secara terurut terletak dari yang paling bawah sampai yang paling atas yaitu ikan 100, 200, 400, dan 800. Menurut Colson et al., 1998, pada saat berebut makanan dengan sesamanya, suara ikan dominan dihasilkan oleh sirip pectoral, sehingga menghasilkan suara berisik karena gemericik air akibat gerakan sirip. y = 0.0119x + 43.755 R² = 0.6082 40 42 44 46 48 50 52 54 56 200 400 600 800 1000 E ch o Le v e l d B Jumlah Ikan ekor f = 10000 Hz Sesuai dengan jumlahnya, dengan semakin banyak ikan yang berebut makanan maka echo level yang dihasilkan juga semakin tinggi. Pada saat diberi makan ikan dalam keadaan lapar sehingga aktif berebut makanan. Pergerakan inilah yang sangat dominan pada saat pengambilan data di lapangan. Berdasarkan hal ini, tingkat keaktifan ikan ikan sangat tinggi pada saat pakan jatuh pertama kali dan semakin melemah dari waktu ke waktu seiring dengan banyaknya pakan yang dimakan oleh ikan. Oleh karena itu pada kodisi ini ikan telah jenuh dengan pakan dan lama kelamaan tidak lagi melakukan aktivitas makan. Berdasarkan Gambar 10. terdapat perpotongan antargrafik yaitu pada grafik ikan 100 dan 200. Sedangkan antara grafik ikan 100 terhadap ikan 400 dan ikan 800 tidak ada perpotongan grafik, kemudian antara grafik ikan 200 terhadap grafik ikan 400 dan 800 juga tidak terjadi perpotongan, dan juga antara grafik ikan 400 dan ikan 800 juga tidak terjadi perpotongan. Akan tetapi pada grafik ikan 100 dan ikan 200 terjadi perpotongan, yaitu pada frekuensi 1462 Hz dengan nilai echo level 59,4931 dB. Kemudian berpotongan kembali pada frekuensi 3385,50 Hz dengan nilai echo level 48,3518 dB. Nilai echo level ikan 100 pada selang frekuensi antara 1462 Hz sampai dengan 3385,50 Hz nilainya lebih tinggi dari pada ikan 200. Fenomena ini menandakan tingkat aktivitas pada ikan 100 lebih tinggi daripada ikan 200 pada selang frekuensi tersebut, sehingga nilai echo level-nya melampaui nilai echo level ikan 200. Berdasarkan hasil grafik yang didapatkan, frekuensi rendah lebih cocok digunakan untuk menganalisis spektrum suara ikan dalam karamba adalah frekuensi rendah. Hal ini ditunjukkan dari nilai regresi linier yang dianalisis pada tiga frekuensi yang berbeda yaitu 1000 Hz, 5000 z, dan 10000 Hz, nilai R 2 yang baik adalah 1000 Hz dan 5000 Hz sedangkan pada frekuensi 10000 Hz, nilai R 2 rendah. Nilai R 2 pada frekuensi 1000 Hz adalah adalah 0,781. Artinya terdapat 78,1 data pada frekuensi 1000 Hz memiliki keeratan atau dapat dijelaskan dengan model regresi ini, sedangkan pada frekuensi 5000 Hz nilai R 2 bernilai 0,732 atau 73,2 data yang memiliki keeratan, kemudian pada frekuensi 10000 Hz nilai R 2 semakin rendah yaitu 0,6082 atau hanya 60,82 data yang memiliki nilai keeratan. Berdasarkan hal ini, dalam menganalisis suara ikan nila, nilai frekuensi yang dianjurkan adalah frekuensi rendah.

5. KESIMPULAN DAN SARAN