44 dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA
kelas VIII di SMP Negeri 2 Pracimantoro Wonogiri.
C. Kerangka Pikir
Pembelajaran yang diterapkan pada mata pelajaran perbaikan perawatan mekanik otomotif kelas XI Sepeda Motor B di SMK PIRI Sleman
ialah guru pengampu menerapkan media pembelajaran yang masih sederhana. Penggunaan media sederhana atau dapat dikatakan konvensional
dalam pembelajaran mata pelajaran perbaikan perawatan mekanik otomotif tidaklah sepenuhnya salah, hanya saja dalam pelaksanaannya guru kurang
maksimal dalam menggunakan metode tersebut sehingga bersifat teacher
centered dan tidak ada variasi dalam pembelajaran monoton. Hal ini menyebabkan motivasi siswa rendah dalam mengikuti proses belajar
mengajar. Keadaan ini dikhawatirkan dapat membuat siswa tidak lagi mempunyai motivasi untuk menerima materi pelajaran yang diajarkan secara
maksimal dan berakhir pada rendahnya prestasi belajar. Oleh karena itu perlu adanya media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan dapat
memaksimalkan potensi yang dimiliki siswa, sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat yaitu dengan media pembelajaran audio visual.
Kerangka pikir diatas dapat disimpulkan bahwa guru adalah pemegang kendali dalam proses pembelajaran karena keberhasilan suatu pembelajaran
tergantung pada cara mengajar guru. Melalui penggunaan media pembelajaran audio visual video diharapkan dapat meningkatkan motivasi
dan prestasi belajar siswa. Peran aktif siswa juga diharapkan dapat membantu
45 pola pikir dan pemahaman mereka sendiri sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa.
D. Hipotesis Tindakan
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini, maka hipotesis tindakan ini adalah dengan diterapkan media pembelajaran audio
visual dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XI sepeda motor B pada mata pelajaran perbaikan perawatan mekanik otomotif di SMK
PIRI Sleman.
46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian tindakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian tindakan kelas classroom action research. Pemilihan
metode penelitian tindakan kelas didasarkan atas dasar masalah dan tujuan penelitian yang menuntut adanya perbaikanpeningkatan tindak lanjut
didalam kelas. Suharsimi arikunto 2006: 2 menjelaskan penelitian tindakan kelas melalui paparan gabungan definisi dari tiga kata, penelitian, tindakan,
dan kelas. Penelitian adalah suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data
atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan sendiri mempunyai arti
sesuatu gerakan kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu 1 penelitian, 2 tindakan, 3 kelas, dapat disimpulkan bahwa Penelitian
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama Suharsimi Arikunto, 2006: 3.