5
yang  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  hewan  dalam  keadaan  tidak  bunting Widodo et al., 2011.
Pada  keadaan  patologis,  pulsus  meningkat  dapat  ditemukan  pada  kasus demam,  keracunan,  anemia  serta  penyakit  jantung.  Frekuensi  pulsus  yang
menurun  dapat  terjadi  pada  kasus  penurunan  aktivitas  jantung  Widiono,  2001. Frekuensi pulsus normal anjing 76-148 kalimenit Subronto, 2008.
2.3. Frekuensi Nafas
Frekuensi  nafas  adalah  aktifitas  bernafas  atau  yang  lebih  spesifik  adalah proses  pengambilan  oksigen  untuk  digunakan  oleh  jaringan  dan  melepaskan
karbondioksida.  Frekuensi  pernafasan  dipengaruhi  oleh  ukuran  tubuh,  umur hewan,  aktivitas  fisik,  kegelisahan,  suhu  lingkungan,  kebuntingan,  adanya
gangguan pada saluran pencernaan, kondisi kesehatan dan posisi hewan Widodo et  al.,  2011.  Bila  terjadi  hecheln  yakni  bernafas  pendek,  dangkal  dengan  lidah
terjulur maka frekuensi nafas tidak dapat dihitung dan dievaluasi. Frekuensi nafas yang  meningkat  terjadi  pada  keadaan  stres,  kerja,  demam  dan  adanya  rasa  sakit.
Sebaliknya  juga  dapat  terjadi  penurunan  frekuensi  nafas  pada  depresi  kepekaan pusat nafas pada kasus seperti peningkatan tekanan dalam otak, hilang kesadaran,
uremia  dan  tekanan  oksigen  yang  meningkat  Widiono,  2001.  Pengamatan frekuensi  nafas  dapat  dilakukan  dengan  cara  visual  dengan  cara  memperhatikan
gerakan  inspirasi  dan  ekspirasi  pada  tulang  iga  di  bagian  dada  Cunningham, 2002;  Nelson,  2003.  Frekuensi  nafas  normal  anjing  24-42  kalimenit  Surono  et
al., 2003.
6
2.4. Membran Mukosa
Pemeriksaan kesehatan anjing dapat dilihat dari warna membran mukosa pada konjungtiva  bawah,  hidung,  gusi  dan  penisvulva.  Sewaktu  memeriksa  membran
mukosa,  yang  harus  diperhatikan  adalah  warna,  kebasahan,  dan  kondisi permukaan  seperti  adatidaknya  ulkus,  vesikula,  papula,   dan  pustula  Widodo et
al.,  2011.  Pada  konjungtiva,  tekan  kelopak  mata  bawah  dengan  ibu  jari  maka konjungtiva  palpebrarum  bawah  akan  tampak  pula.  Pada  anjing  normalnya
berwarna  merah  muda.  Pada  hidung,  gusi  dan  penis  pada  keadaan  normalnya selalu basah dan berwarna merah muda Widodo et al., 2011.
2.5. Capillary Refill Time CRT
Capillary  Refill  Time  CRT  adalah  kecepatan  kembalinya  warna  membran mukosa  setelah  dilakukan  penekanan  yang  lembut  dengan  jari  Sudisma  et  al.,
2011.  CRT  diamati  dengan  menekan  gusi  anjing  menggunakan  jari  hingga  gusi dibawah  daerah  penekanan  menjadi  pucat,  kemudian  jari  dilepaskan  dan  hitung
kembalinya  warna  gusi  seperti  semula  Gorda  et  al.,  2010.  Penekanan  pada membran mukosa akan menekan pembuluh darah kapiler dan menghambat aliran
darah di daerah tersebut, apabila penekanan dilepaskan kapiler akan terisi kembali oleh darah dengan cepat dan warnanya akan kembali, menandakan bahwa jantung
masih  mampu  untuk  menghasilkan  tekanan  darah  yang  cukup  McKelvey  dan Hollingshead,  2003.  Nilai  CRT  yang  lama  lebih  dari  2  detik  menandakan
pengisian jaringan oleh darah tidak optimal dan aliran darah ke jaringan menurun. Hal  ini  menandakan  terjadi  penurunan  tekanan  darah  akibat  pemberian  obat,
7
hipotermia,  gangguan  jantung  atau  shock  Cunningham,  2002;  McKelvey  dan Hollingshead, 2003.
2.6. Status Praesen