15 Simpangan maksimum yang terjadi pada struktur pun ikut berubah, dimana
simpangan maksimum gedung untuk arah x menurun sekitar 60 dan untuk arah y sekitar 65.
Gambar 2.7 Hasil Pemasangan Breising V-terbalik
Sumber: Ismail, et al. 2015
2.7.2 Massumi dan Absalan 2013
Penelitian tentang interaksi antara sistem breising dan rangka pemikul momen pada rangka beton bertulang dengan breising baja telah dilakukan oleh
Massumi dan Absalan 2013 dengan menguji dan memodel 2 buah rangka beton bertulang yang dirancang dengan peraturan lama. Satu rangka diperkuat dengan
breising baja BF1 sedangkan yang lain tidak diperkuat breising baja UBF1. Interaksi antara rangka momen dengan rangka dengan breising dianalisis dengan
membuat model tambahan mengunakan software ANSYS dimana breising pada BF1 dihilangkan tetapi pelat baja sambungannya tetap UBF2.
Struktur yang akan diuji merupakan hasil skala 12.5 dari struktur asli, dimana panjang hasil skala 1,92 m, tinggi 1,26 m dengan ukuran pondasi panjang
0.8 m, lebar 0.3 m dan tinggi 0.3 m. Balok dan kolom yang diuji berdimensi 120 x 120 mm, breising 20 x 20 x 2 dengan kuat leleh sekitar 240 MPa dan kuat tekan
beton f’c 25 MPa. Untuk pendetailan sambungan breising digunakan plat gusset dengan ukuran L 100 x 100 x 10 mm dan PL 100 x 100 x 8mm.
16 Gambar 2.8 Detail Model Uji pada Penelitian
Sumber : Massumi dan Absalan 2013
Pengujian kedua model tersebut dilakukan dengan membebani dengan beban vertikal berupa beban gravitasi lantai yang dibantu dengan turnbuckle yang
tertancap ke bawah dan beban lateral.
Gambar 2.9 Pola Retak dari Pengujian
Sumber : Massumi dan Absalan 2013
Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan breising pada rangka beton bertulang meningkatkan kekuatan, kekakuan, dan kapasitas absorpsi energi
struktur. Disamping itu, penambahan plat Gusset pada hubungan balok-kolom
17 menyebabkan keretakan yang terjadi pada model uji tidak berada tepat di hubungan
tersebut. Interaksi antara rangka beton bertulang dan sistem breising memiliki dampak positif terhadap perilaku struktur yang dimana meningkatkan kekuatan
ultimit struktur. Hasil pengujian software ANSYS juga menghasilkan peningkat kekuatan
yang signifikan untuk rangka dengan penambahan breising. Dan ternyata plat buhul juga memberi kekuatan pada kepada rangka momen. Hasil interaksi keselurahan
komponen tersebut menghasilkan perkuatan yang ditinjau dari penambahan masing masing komponen sampai 100.
Peningkatan yang signifikan bisa dilihat gambar 2.6 untuk beban lateral yang mampu diterima oleh rangka breising BF1 mencapai 60 kN dan rangka
momen hanya mampu menahan 13 kN. Sedangkan untuk rangka dengan plat buhul mampu menahan sekitar 24 kN yang membuktikan adanya perkuatan yang
dihasilkan plat buhul.
Gambar 2.10 Hubungan Antara Lateral Load dan Lateral Displacement a Rangka tanpa breising UBF1 dan Rangka Breising BF1
b rangka tanpa breising UBF1 dan rangka dengan plat buhul UBF2
Sumber: Massumi dan Absalan 2013
2.7.3 Viswanath et.al 2010