F2 CC = perempuan normal
XX C- = laki-laki normal
XY Cc = Perempuan Normal
XX c- = laki-laki buta warna
XY
Akan tetapi andaikata gadis tersebut menikah dengan laki-laki buta warna, maka separoh dari jumlah anak perempuan akan normal dan seprohnya lagi akan buta warna, demikian pula
keadaannya pada anak laki-laki.
P Cc
x c-
XX XY
Normal Buta Warna
Ovum C c
c - spermatozoa X X
X Y F2
Cc = perempuan normal XX
C- = laki-laki normal XY
cc = Perempuan buta warna XX
c- = laki-laki buta warna XY
Dari berbagai contoh dimuka dapat diketahui bahwa penyakit buta warna lebih sering dijumpai pada orang laki-laki dari pada orang perempuan.Terjadinya perempuan buta warna
apabila ia mempunyai ibu heterozigotik dan ayah buta warna. Ini sulit dijumpai karena penyakit buta warna sangat jarang ditemukan. Di amerika serikat kira-kira 8 dari
penduduknya laki-laki menderita buta warna, sedangkan orang perempuan yang buta warna hanya sekitar 0,5. Pada orang Cina di RRC sekitar 6 dari penduduknya laki-laki buta
warna, sedangkan pada orang indonesia kira-kira 3,5 dari penduduk laki-laki menderita buta warna. Pada orang perempuan belum diselidiki frekuensinya.
B. Anodontia
Anodontia adalah kelainan herediter yang menyebabkan orang tidak mempunyai gigi seumur hidupnya sejak dia lahir. Kelainan ini ditentukan oleh gen resesip a yang terdapat pada
kromosom-X, sehingga penderita tidak mempunyai benih gigi dalam tulang rahang. Alelnya
dominan A menentukan orang gigi normal. Pasangan gen ini diwariskan dari orang tua kepada anak-anaknya seperti halnya pada buta warna. Silsilah dari suatu keluarga penderita anodontia
sampai keturunan ke empat dapat diikuti pada gambar berikut.
Gambar 3.1 Diagram silsilah dari suatu keluarga penderita Anodontia sampai keturunan ke-4. Kemungkinan genotip untuk tiap individu tercantum di bawahnya.
C. Hemofilia
Hemofilia adalah suatu penyakit herediter pada manusia yang mengakibatkan darah sukar membeku diwaktu terjadinya luka. Darah orang normal bila keluar dari luka akan
membeku dalam waktu 5 – 7 menit. Akan tetapi pada orang yang mempunyai keturunan hemofilia darah akan membeku antara 50 menit sampai 2 jam dan penyakit ini menyebabkan
orang meninggal dunia karena kehilangan banyak darah. Penyakit ini mula-mula dikenal di negara-negara Arab ketika beberapa anak dalam satu
keluarga atau keluarga lain yang masih mempunyai hubungan keluarga yang dekat, meninggal dunia akibat perdarahan pada waktu sedang dikhitankan. Karena waktu itu orang belum
mengetahui sebab-sebabnya, maka kejadian tersebut dianggap sebagai takdir Tuhan Yang Maha Esa. Rahasianya baru terbuka karena meningalnya putera mahkota pangeran Alfonso
dari Spanyol. Alfonso meninggal akibat suatu luka dari pecahan kaca mobil pada waktu mobil yang
dikendarainya bertabrakan di dekat kota Miami, Florida ,USA. Lukanya sebenarnya tidak parah, tetapi dia kehabisan darah dan meninggal dunia. Semenjak itulah dilakukan
penyelidikan mendalam mengenai penyakit pendarahan ini. Dari sejarah dunia diketahui, bahwa di zaman dulu sering terjadi perkawinan antara
anggota keluarga dari suatu kerajaan di Eropa dengan anggota keluarga dari kerajaan lainnya. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa tersebar luasnya penyakit hemofilia di kalangan
keluarga kerajaan di Eropa itu mula-mula berasal dari Ratu Victoria dari Inggris. Ada
kemungkinan bahwa penyakit itu berasal dari orang tua atau bahkan sebelumnya. Akan tetapi karena datanya tidak diperoleh, maka dianggap bahwa Ratu Victoria 1837 – 1901 merupakan
pembawa carrier hemofilia dan mewariskan gennya kepada anaknya. Oleh karena keluarga Ratu Inggris saat ini yaitu Ratu Elisabeth II adalah keturunan
dari salah seorang laki-laki normal yaitu Raja Edward VI, maka dapat diterapkan bahwa keluarga kerajaan Inggris untuk seterusnya akan terhindar dari penyakit hemofilia yang begitu
menggelisahkan.
Gambar 3.2. Diagram silsilah dari Ratu Victoria dan keturunannya yang memperlihatkan penyebaran penyakit hemofilia di kalangan keluarga raja-raja di Eropa. Beberapa
orang penting dalam diagram itu adalah:
I 1. Ratu Victoria I 2. Pangen Albert
II 3. Raja Edward VII dari Inggris II 4. Putri Alice dari Hesse Darmstadt
II 10. Pangeran Leopold dar Albania II 12. Putri Beatrice dari Battenberg
III 6. Putri Irene dari Hessen III 10. Putri Alix, istri Kaisar Nicholas dari Rusia
III 14. Putri Alice, istri Alexander, Pangeran dari Teck III 17. Putri Victoria, isteri Raja Alfonso dari Spanyol
IV 8. Czarevitch Alexis dari Rusia.
IV 10,12,18 Lord Trematon, Pangeran Alfonso dan Pangeran Gonzalo, masing-masing meninggal
Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi
3. Model : Jigsaw
Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media : PPT power point,
2. Alat dan bahan : LCD, laptop, Alat tulis menulis
3. Sumber belajar :
- Lembar Kerja Peserta Didik LKPD
- Suryo,2008. Genetka Starata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan Awal
Apersepsi : Guru menggali kembali pengetahuan siswa tentang materi sebelumnya yaitu
mengenai sistem penggolongan darah pada manusia dengan cara menanyakan apa saja sistem yang digunakan dalam menentukan golongan darah manusia?
Motivasi : Guru menayangkan sebuah video tentang penyakit anodontia yang merupakan
penyakit hereditas.
b. Kegiatan Inti
1. Mengamati : -
Peserta didik mengamati video tentang penyakit anodontia penyakit hereditas 2. Menanya Questioning :
- Peserta didik menanyakan hal-hal yang berkaitan tentang video yang diamati.
3. Mengumpulkan Data Eksplorating : -
Peserta didik membentuk kelompok asal -
Peserta didik dalam kelompok asal menerima LKPD -
Peserta didik membentuk 3 kelompok ahli diskusi -
Peserta didik dalam kelompok ahli menjawab pertanyaan sesuai dengan arahan LKPD
4. Mengasosiasikan Data Associating -
Peserta didik membentuk kembali kelompok asal. -
Peserta didik menjelaskan jawaban yang diperoleh dari kelompok ahli ke teman- teman kelompok asal.
- Peserta didik membuat laporan hasil diskusi kelompok.
5. Mengkomunikasikan Data Comunicating -
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
c. Kegiatan Akhir
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang dia pelajari hari ini. 2. Peserta didik menjalani kegiatan evaluasi belajar dari guru.
F. Penilaian 1. Teknik penilaian dan bentuk instrumen