Unit Pengadaan Air Unit Pendukung Proses

Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton Tahun Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium 88

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES

DAN LABORATORIUM

4.1 Unit Pendukung Proses

Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan istilah utilitas merupakan bagian penting untuk penunjang proses produksi dalam pabrik. Utilitas di pabrik ethylenediamine yang dirancang antara lain meliputi unit pengadaan air, unit pengadaan udara tekan, unit pengadaan listrik, dan unit pengadaan bahan bakar.

4.1.1 Unit Pengadaan Air

Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi kebutuhan air sebagai berikut : a. Air pendingin dan pemadam kebakaran b. Air konsumsi umum dan sanitasi 4.1.1.1 Air Pendingin dan Pemadam Kebakaran Sumber air untuk pendingin dan pemadam kebakaran diperoleh dari laut yang tidak jauh dari lokasi pabrik. Air pendingin yang dibutuhkan besar karena digunakan untuk pendingin pada condenser dan cooler. Alasan digunakannya air laut sebagai media pendingin dan pemadam kebakaran adalah karena faktor - faktor sebagai berikut : Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton Tahun Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium 89 a. Air laut dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya murah b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya c. Dapat menyerap panas per satuan volume yang tinggi d. Tidak terdekomposisi e. Tidak memerlukan cooling tower untuk mendinginkan air laut yang telah digunakan. Akan tetapi ada hal - hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air laut sebagai pendingin, yaitu: a. Partikel - partikel besar yang terdapat pada air laut. b. Partikel - partikel kecil mikroba laut ganggang dan mikroorganisme laut yang dapat menyebabkan fouling pada alat heat exchanger Kebutuhan air pendingin dari air laut yang digunakan sebesar 672074,132 kgjam, dengan perincian sebagai berikut a. Kondensor parsial CP-01 = 357959,612 kgjam b. Kondensor CD-01 = 88659,555 kgjam c. Kondensor CD-02 = 32905,730 kgjam d. Kondensor CD-03 = 155915,561 kgjam e. Cooler CO-01 = 16431,449 kgjam f. Cooler CO-02 = 8211,872 kgjam g. Cooler CO-03 = 11991,353 kgjam Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton Tahun Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium 90 Untuk menghindari fouling yang terjadi pada alat – alat penukar panas maka perlu diadakan pengolahan air laut. Pengolahan dilakukan secara fisis screening dan kimia penambahan Chlorine. Tahapan pengolahan air laut adalah : Air laut dihisap dari laut manggunakan pompa dan kemudian dilewatkan pada gravel screen untuk menyaring partikel-partikel besar yang terkandung dalam air laut. Air laut yang telah bebas dari partikel-partikel besar kemudian dialirkan menuju bak penampungan basin. Pada bak penampungan, ditambahkan sejumlah Chlorine dari chloropac untuk membunuh mikroba yang terdapat pada air laut. Dari bak penampungan ini, air laut kemudian dibagi menjadi dua bagian sesuai penggunaannya, yaitu sebagai air pendingin dan sebagai pemadam kebakaran. Untuk air yang digunakan sebagai air pendingin, setelah dari bak penampungan, air kemudian dilewatkan strainer yang berupa saringan stainless steel 0,4 mm. Tujuannya adalah untuk menyaring partikel-partikel kecil yang masih terkandung pada air laut, yang dapat manyebabkan fouling pada alat –alat panukar panas. Air laut yang digunakan sebagai pendingin pada alat penukar panas, setelah dilewatkan strainer, selama pengaliran ke Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton Tahun Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium 91 unit proses diinjeksikan Chlorine dari chloropac. Langkah ini bertujuan untuk mencegah pertumbuhan ganggang dan binatang organisme air laut lainnya. Diagram pengolahan air pendingin dan pemadam dari air laut adalah sebagai berikut : Gambar 4.1 Diagram Alir Pengolahan Air Laut Dalam perancangan ini diinjeksikan klorin sebanyak 1,7 ppm. Untuk kondisi normal jika digunakan klorin 1 ppm maka residual klorin sebanyak 0,05 ppm. Kandungan klorin sebesar ini tidak menyebabkan korosi pada pipa Powell, hal. 508. 4.1.1.2 Air Konsumsi Umum dan Sanitasi Untuk kebutuhan konsumsi umum dan sanitasi sumber air yang digunakan diperoleh dengan cara membeli air yang telah disediakan oleh pengelola kawasan industri dimana pabrik akan didirikan. Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton Tahun Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium 92 Air untuk konsumsi umum dan sanitasi, digunakan antara lain untuk : a. Air untuk karyawan kantor = 0,333 m3jam b. Air untuk laboratorium = 0,104 m3jam c. Air untuk sanitasi, taman dan lain-lain = 0,417 m3jam Jumlah air untuk air konsumsi dan sanitasi = 0,854 m3jam Untuk keamanan dipakai 10 berlebih, maka : Total kebutuhan air = 0,939 m3jam

4.1.2 Unit Pengadaan Udara Tekan