PROPORSI PENDAPATAN IBU RUMATANGGA YANG BEKERJA DI PT GULA PUTIH MATARAM TERHADAP PENDAPATAN TOTAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MINIMUM PETANI KECIL DI DESA MATARAM UDIK KECAMATAN BANDAR MATARAM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2010
ABSTRAK
PROPORSI PENDAPATAN IBU RUMATANGGA YANG BEKERJA DI PT GULA PUTIH MATARAM TERHADAP PENDAPATAN TOTAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MINIMUM PETANI KECIL
DI DESA MATARAM UDIK KECAMATAN BANDAR MATARAM KABUPATEN LAMPUNG
TENGAH TAHUN 2010
Oleh
Novita Eka Wahyuni
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proporsi pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja sebagai buruh di PT Gula Putih Mataram terhadap pendapatan total rumah tangga di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah, dengan titik tekan kajian pada pemilikan luas lahan, jumlah tanggungan, pendapatan kepala keluarga hasil usaha tani, pengeluaran rumah tangga, pemenuhan kebutuhan pokok, pendapatan ibu rumah tangga dan proporsi terhadap pendapatan total dan tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimal keluarga tani.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Populasi ibu rumah tangga berjumlah 43 orang. seluruhnya dijadikan responden penelitian. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan kuesioner untuk menghasilkan data primer. Sedangkan dokumentasi untuk menghasilkan data sekunder. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan tabulasi, frekuensi dan presentase sebagai dasar interpretasi dan deskripsi dalam pembuatan laporan penelitian ini.
Hasil penelitian pada ibu rumah tangga yang bekerja sebagai buruh di PT Gula Putih Mataram menunjukan bahwa :1) 39,5% memiliki luas lahan garapan antara 0.25-0.49 ha atau memiliki lahan sempit .2) 79% memiliki tanggungan banyak antara 3-8 orang.3) Luas lahan≤ 0,25 (sangat sempit) rata-rata pendapatan Rp 2900000.,sedangkan Antara 0,25-0,49 (sempit) rata-rata pendapatan Rp 4482353. Antara 0,50-0,99 (sedang) rata-rata pendapatan Rp 7105714.,-.4) 55,8% mempunyai pengeluaran antara Rp 1.130.000,- Rp 1.300.000. 5) 60,43% atau 26 responden Pemenuhan kebutuhan pokok rumah
(2)
tangga tidak terpenuhi. 6) ibu rumah tangga menyumbangkan 65,69% pendapatannya terhadap pendapatan total. Sedangkan untuk kebutuhan pokoknya ibu rumah tangga menyumbang 64,92%.
(3)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Data yang telah diperoleh dalam penelitian ini setelah disusun ke dalam distribusi persentase sederhana, kemudian dianalisa secara deskriptif, maka dapat disimpulkan mengenai skripsi tentang Proporsi Pendapatan Ibu Rumah Tangga yang Bekerja Di Pt Gula Putih Mataram Terhadap Pendapatan Total dan Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Petani Kecil di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010 sebagai berikut:
1. Pemilikan lahan yang dimiliki rumah tangga petani di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah sebagian besar yaitu memiliki luas lahan garapan sangat sempit 28% dan sempit 39,5%.
2. Jumah tanggungan kepala rumah tangga petani yang istrinya bekerja sebagai buruh di Pt Gula Putih Mataram Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah sebagian besar (79%) memiliki tanggungan lebih dari 3.
(4)
3. Pendapatan rumah tangga responden yang memiliki luas lahan ≤ 0,25 ha (sangan sempit) rata-rata sebesar Rp 2.900.000 Sedangkan yang memilik luas lahan 0,25-0,49 ha (sempit) pendapatan rata-rata Rp 4.482.353. . Pendapatan Rp 7.105.714 memiliki luas lahan antara 0,50-0,99 ha (sedang)
4. Rumah tangga petani yang istrinya bekerja sebagai buruh di Pt Gula Putih Mataram Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah sebagian besar ( 55,8%) mempunyai pengeluaran dibawah rata-rata kurang dari Rp 1115232,-/bulan.
5. Rumah tangga petani yang istrinya bekerja sebagai buruh di Pt Gula Putih Mataram Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah sebagian besar rumah tangga (60,43%) pemenuhan kebutuhan pokoknya tidak terpenuhi.
6. Sumbangan pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan total sebesar 65,69%. Sedangkan untuk kebutuhan pokoknya ibu rumah tangga menyumbang 64,92% dari kebutuhan rumah tangga.
(5)
1.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Mengingat pendapatan yang diperoleh kepala rumah tangga rendah diharapkan kepala keluarga mampu memanfaatkan lahan secara maksimal sehingga pendapatan yang diperoleh bertambah.
2. Mengingat hampir 79% reponden memiliki jumlah tanggungan lebih dari 3 maka diharapkan tidak menambah jumlah anggota keluarga yang nantinya berpengaruh terhadap konsumtif keluarga. Jika konsumtif tinggi maka pengeluaran pun akan ikut tinggi . Jika pendapatan total lebih kecil dari pengeluaran maka akan menyebabkan kebutuhan pokok tidak akan terpenuhi secara layak.
3. Mengingat hampir 60,47% pemenuhan kebutuhan pokok tidak terpenuhi hendaknya kepala keluarga mencari tambahan pendapatan sehingga pemenuhan kebutuhan dapat meningkat dan terpenuhi.
4. Mengingat besarnya sumbangan ibu tehadap pendapatan dan pemenuhan kebutahan pokok maka ibu yang bekerja dapat mempertahankan pekerjaannya demi keluarga tercinta.
(6)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagian besar penduduk Indonesia yang bertempat tinggal di daerah pedesaan hampir 60% penduduk bekerja di sektor pertanian (Hadi Prayitno, 1987:5). Dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar di tempat tinggalnya. Hal ini tercermin dalam kegiatan ekonomi penduduk tersebut bekerja di sektor pengolahan lahan pertanian dan pengolahan hasil usaha pertanian.
Sektor pertanian Indonesia berperan sebagai sumber ekonomi utama di masa mendatang. Penyerapan tenaga kerja pada masa kini di sektor pertanian masih akan tetap dijadikan basis bagi pembangunan industri. Hal ini sesuai dengan GBHN ( 1993-1998 : 42) yaitu: ”Pembangunan industri dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan nilai tambah hasil pertanian sehingga dapat memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, menyediakan barang dan jasa menunjang pembangunan daerah dan sektor-sektor pembangunan lainnya
(7)
sekaligus menyumbang penguasaan teknologi”. Berarti dapat disimpulkan bahwa pertanian menjadi tulang punggung ekonomi rakyat.
Oleh karena itu harus dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan dan mensejahterakan bidang pekerjaan yang satu ini. Sebenarnya Pemerintah telah merealisasikan program perubahan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Misalnya, Panca Usaha Tani, Bimbingan Masyarakat (Bimas) dalam membantu peminjaman modal usaha pertanian, untuk pembelian pupuk, pembelian benih padi dan obat-obatan. Bahkan pada tahun 2006 pemerintah sudah melaksanakan program PNPM, bertujuan untuk membantu para petani untuk mandiri. Kecuali itu, ada pula program yang tercantum dalam Undang-Undang No. 25/2007 tentang Penanaman Modal (UUPM) dengan berbagai manfaat yang tentunya mempermudah petani dalam mendapatkan modal sehingga petani dapat meningkatkan kesejahteraannya, selain itu UUPM ini memberikan peluang bagi investor untuk ikut memberikan kesempatan turut campur di sumber-sumber agraria.
Selain itu ada pula Instruksi Presiden No. 5/2008 tentang Fokus Program Ekonomi 2008-2009 termasuk didalamnya mengatur Investasi Pangan Skala Luas (Food Estate) agar petani dapat sejahtera. Inpres ini dalam Pemerintah bertujuan untuk
(8)
menjawab permasalahan pangan nasional dengan memberikan kesempatan untuk mengembangkan “perkebunan” tanaman pangan. Namun pada kenyataannya program itu tidak membantu sama sekali bahkan semakin membuat petani semakin terpuruk. Kemudian Peraturan Presiden No 77/2007 tentang daftar bidang usaha tertutup dan terbuka menyatakan bahwa pihak asing boleh memiliki modal maksimal 95 persen dalam budi daya padi. Peraturan ini jelas akan sangat merugikan 13 juta petani padi yang selama ini menjadi produsen pangan utama, apalagi 77 persen dari jumlah petani padi yang ada tersebut masih merupakan petani gurem.
Kondisi semakin terpuruknya para petani ini dimungkinkan karena petani bergantung dari lahan yang dimiliki. Diharapkan semakin luas lahan yang dimiliki maka semakin besar pendapatan yang didapat. Kecuali hal tersebut, nampak kehidupan petani secara umum ada kecenderungan memiliki jumlah anak yang banyak. Para petani berharap nantinya anak-anak tersebut mampu untuk membantu para petani. Kenyataannya banyak anak yang dimiliki, justru menyebabkan pembagian warisan yang nantinya pemilikan lahan akan semakin sempit dan sekaligus menyebabkan rendahnya pendapatan.
(9)
Kenyataan ini yang membuat petani di desa khususnya petani kecil memiliki lahan sempit dan tentunya menyebabkan rendahnya pendapatan yang dimiliki sehingga tidak mampu lagi untuk mencukupi kebutuhan secara layak. Berdasarkan survey pendahuluan pada bulan Oktober 2009 di dapat data sebagai berikut:
Tabel 1. Jumlah Anak, Luas Lahan dan Pendapatan Petani di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2009.
Nama Jumlah
anak
Luas lahan Pendapatan
Parno 5 0,5 Rp 420.000/Bln
Wagiran 6 0,8 Rp 500.000/Bln
Sutrisno 5 0,4 Rp 400.000/Bln
Senen 4 0,6 Rp 450.000/Bln
Rinto 5 0,4 Rp 400.000/Bln
Ratno 6 0,4 Rp 400.000/Bln
Catur 7 0,3 Rp 350.000/Bln
Wagio 6 0,8 Rp 500.000/Bln
Hermanto 5 0,6 Rp 450.000/Bln
Dayat 7 0,3 Rp 370.000/Bln
Sumber: Wawancara Kepada Warga Pada Bulan Oktober 2009 di Desa Mataram Udik
Lahan yang dimiliki setiap petani sempit sehingga hasil yang didapat sangat rendah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hadi Prayitno dan Lincolin Arsyad (1986:86) bahwa penggolongan luas tanah garapan digolongkan ke dalam tiga kelompok pendapat :
1. sangat sempit : kurang dari 0.25 hektar 2. sempit : antara 0.25-0.49 hektar 3. sedang : antara 0.50-0.99 hektar
(10)
Pendapatan itu pun masih dibagi perbulan untuk mencukupi kehidupan para petani. Semakin sempit lahan yang dimiliki semakin rendah pendapatan yang didapat oleh kepala rumah tangga petani. Di daerah Mataram Udik banyak terdapat petani sawah.
Dari Monografi Desa, Desa Mataram Udik diketahui banyak terdapat kegiatan pertanian berupa sawah dan ladang. Luas daerah Mataram Udik 53.000 ha, dengan topografi datar dan ketinggian 120 meter di atas permukaan laut (Monografi 2009). Selain cocok untuk sawah dan ladang daerah ini baik juga untuk perkebunan, hal ini dapat terlihat dengan adanya 2 perkebunan yang terdaapat di daerah tersebut yaitu PT Gula Putih Mataram dan PT Gunung Madu Plantation (Monografi Desa, 2009).
Penduduk Desa Mataram Udik berjumlah 9842 jiwa dan memiliki 3262 kepala keluarga, 20% bermata pencaharian pokok sebagai petani. Lahan yang dimiliki per kepala keluarga rata-rata kurang dari 1 ha ( Data Kepala Dusun Tahun 2009). Lahan ini pada umumnya belum sepenuhya dimanfaatkan secara maksimal hal ini ditunjukan dengan banyaknya lahan kosong , selain itu sistem pertanian yang dilakukan pun masih tadah hujan. Kemudian didukung pula dengan kurangnya alat pertanian dan modal seperti benih dan pupuk. Program pemerintah ternyata belum
(11)
terealisasi oleh daerah ini. Dari keadaan yang demikian mengakibatkan rendahnya pendapatan yang dimiliki petani sehingga petani sulit untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Memiliki areal yang sempit dan sulitnya untuk mendapatkan modal menyebabkan para petani daerah ini semakin terpuruk. Demi mempertahankan hidup keluarga, maka para ibu rumah tangga berupaya mencari alternatif lain mencari pekerjaan di luar sektor pertanian untuk meningkatkan pendapatan, sehingga terangkat dari garis kemiskinan. Diharapkan dengan pekerjaan tambahan itu para ibu rumah tangga memperoleh pendapatan dengan pasti. Berdasarkan hasil survei pendahuluan penulis tentang ibu rumah tangga yang bekerja di Pt Gula Putih Mataram dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2 : Jumlah Ibu Rumah Tangga yang Bekerja di luar Sektor Pertanian di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2009
No Pekerjaan Jumlah Persen (%)
1. Buruh Pabrik Pt Gula putih Mataram
43 17.3
2. Guru 70 28.2
3. Perajin Bambu 50 20.2
4 Pedagang 50 20.2
5. Penjahit 15 6.04
6. Pembantu rumah tangga 20 8.06
Jumlah 248 100
(12)
Dari Tabel 2 diatas dapat dilihat khusus ibu rumah tangga yang bekerja sebagai buruh pabrik adalah mereka yang suaminya bekerja sebagai petani dengan jumlah 43 orang dari keseluruhan ibu rumah tangga yang bekerja diluar sektor pertanian 248 orang.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang sumbangan pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja di PT Gula Putih Mataram terhadap pendapatan dan pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga petani di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2009.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan dapat di identifikasi sebagai berikut :
1. Sempitnya lahan yang dimiliki petani
2. Jumlah tanggungan rumah tangga yang banyak 3. Pendapatan rumah tangga yang rendah
4. Belum diketahui besarnya pengeluaran rumah tangga
5. Belum diketahui pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga
(13)
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemilikan lahan garapan yang dimiliki rumah tangga petani yang istrinya bekerja sebagai buruh di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010?
2. Berapakah jumlah tanggungan yang dimiliki rumah tangga petani yang istrinya bekerja sebagai buruh di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010?
3. Berapakah pendapatan rumah tangga petani yang istrinya bekerja sebagai buruh di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010?
4. Seberapa besar pengeluaran rumah tangga petani yang istrinya bekerja sebagai buruh di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010?
5. Berapakah tingkat pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga petani yang istrinya bekerja sebagai buruh pabrik di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010?
6. Seberapa besar proporsi pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja sebagai buruh pabrik di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010?
(14)
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini :
1. Untuk mendapatan informasi pemilikan lahan garapan yang dimiliki rumah tangga petani yang istrinya bekerja sebagai buruh di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010. 2. Untuk mendapatkan informasi jumlah tanggungan yang dimiliki rumah
tangga petani yang istrinya bekerja sebagai buruh di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010. 3. Untuk mendapatkan informasi pendapatan rumah tangga petani yang
istrinya bekerja sebagai buruh di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010.
4. Untuk mendapatkan informasi pengeluaran rumah tangga petani yang istrinya bekerja sebagai buruh di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010.
5. Untuk mendapatkan informasi tingkat pemenuhan kebutuhan pokok ibu rumah tangga yang bekerja sebaga buruh pabrik di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010.
(15)
6. Untuk mendapatkan informasi sumbangan pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja buruh pabrik di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010.
E. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan dalam Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung. 2. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai penambah wawasan dan
pengetahuan bagi penulis dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang diperoleh.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi instansi terkait guna meningkatkan pembangunan di pedesaan khususnya dibidang ekonomi.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai tambahan bahan ajar bagi guru geografi SLTP kelas II pada pokok bahasan pemanfaatan sumber daya industri dan perdagangan.
(16)
F. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang lingkup subjek penelitian adalah Ibu Rumah Tangga pekerja buruh di Mataram Udik
2. Ruang lingkup obyek penelitian adalah sumbangan pendapatan ibu rumah tangga pekerja buruh terhadap pendapatan dan pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga petani serta keadaan rumah tangga petani.
3. Ruang lingkup tempat penelitian di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah.
4. Ruang lingkup waktu penelitian adalah Tahun 2010.
5. Ruang lingkup Ilmu dalam penelitian ini menggunakan Geografi Ekonomi. Geografi Ekonomi adalah cabang geografi manusia yang bidang studinya struktur keruangan aktivitas ekonomi. Dengan demikian, titik berat studinya adalah aspek keruangan struktur ekonomi yang termasuk didalamnya bidang pertanian, industri, perdagangan, transportasi, komunikasi, dan lain-lain sebagainya( Nursid Sumaatmadja, 1988:54).
(1)
terealisasi oleh daerah ini. Dari keadaan yang demikian mengakibatkan rendahnya
pendapatan yang dimiliki petani sehingga petani sulit untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya.
Memiliki areal yang sempit dan sulitnya untuk mendapatkan modal menyebabkan
para petani daerah ini semakin terpuruk. Demi mempertahankan hidup keluarga,
maka para ibu rumah tangga berupaya mencari alternatif lain mencari pekerjaan di
luar sektor pertanian untuk meningkatkan pendapatan, sehingga terangkat dari
garis kemiskinan. Diharapkan dengan pekerjaan tambahan itu para ibu rumah
tangga memperoleh pendapatan dengan pasti. Berdasarkan hasil survei
pendahuluan penulis tentang ibu rumah tangga yang bekerja di Pt Gula Putih
Mataram dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2 : Jumlah Ibu Rumah Tangga yang Bekerja di luar Sektor Pertanian di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2009
No Pekerjaan Jumlah Persen (%)
1. Buruh Pabrik Pt Gula putih Mataram
43 17.3
2. Guru 70 28.2
3. Perajin Bambu 50 20.2
4 Pedagang 50 20.2
5. Penjahit 15 6.04
6. Pembantu rumah tangga 20 8.06
Jumlah 248 100
(2)
Dari Tabel 2 diatas dapat dilihat khusus ibu rumah tangga yang bekerja sebagai
buruh pabrik adalah mereka yang suaminya bekerja sebagai petani dengan jumlah
43 orang dari keseluruhan ibu rumah tangga yang bekerja diluar sektor pertanian
248 orang.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang sumbangan pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja di PT
Gula Putih Mataram terhadap pendapatan dan pemenuhan kebutuhan pokok rumah
tangga petani di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten
Lampung Tengah Tahun 2009.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan dapat di
identifikasi sebagai berikut :
1. Sempitnya lahan yang dimiliki petani
2. Jumlah tanggungan rumah tangga yang banyak
3. Pendapatan rumah tangga yang rendah
4. Belum diketahui besarnya pengeluaran rumah tangga
5. Belum diketahui pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga
(3)
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemilikan lahan garapan yang dimiliki rumah tangga petani
yang istrinya bekerja sebagai buruh di Desa Mataram Udik Kecamatan
Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010?
2. Berapakah jumlah tanggungan yang dimiliki rumah tangga petani yang
istrinya bekerja sebagai buruh di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar
Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010?
3. Berapakah pendapatan rumah tangga petani yang istrinya bekerja sebagai
buruh di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten
Lampung Tengah Tahun 2010?
4. Seberapa besar pengeluaran rumah tangga petani yang istrinya bekerja
sebagai buruh di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram
Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010?
5. Berapakah tingkat pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga petani yang
istrinya bekerja sebagai buruh pabrik di Desa Mataram Udik Kecamatan
Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010?
6. Seberapa besar proporsi pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja
sebagai buruh pabrik di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar mataram
(4)
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini :
1. Untuk mendapatan informasi pemilikan lahan garapan yang dimiliki rumah
tangga petani yang istrinya bekerja sebagai buruh di Desa Mataram Udik
Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010.
2. Untuk mendapatkan informasi jumlah tanggungan yang dimiliki rumah
tangga petani yang istrinya bekerja sebagai buruh di Desa Mataram Udik
Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010.
3. Untuk mendapatkan informasi pendapatan rumah tangga petani yang
istrinya bekerja sebagai buruh di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar
Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010.
4. Untuk mendapatkan informasi pengeluaran rumah tangga petani yang
istrinya bekerja sebagai buruh di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar
Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010.
5. Untuk mendapatkan informasi tingkat pemenuhan kebutuhan pokok ibu
rumah tangga yang bekerja sebaga buruh pabrik di Desa Mataram Udik
(5)
6. Untuk mendapatkan informasi sumbangan pendapatan ibu rumah tangga
yang bekerja buruh pabrik di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar
Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010.
E. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan dalam
Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
2. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai penambah wawasan dan
pengetahuan bagi penulis dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang
diperoleh.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
bagi instansi terkait guna meningkatkan pembangunan di pedesaan
khususnya dibidang ekonomi.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai tambahan bahan ajar
bagi guru geografi SLTP kelas II pada pokok bahasan pemanfaatan sumber
daya industri dan perdagangan.
(6)
F. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang lingkup subjek penelitian adalah Ibu Rumah Tangga pekerja buruh
di Mataram Udik
2. Ruang lingkup obyek penelitian adalah sumbangan pendapatan ibu rumah
tangga pekerja buruh terhadap pendapatan dan pemenuhan kebutuhan
pokok rumah tangga petani serta keadaan rumah tangga petani.
3. Ruang lingkup tempat penelitian di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar
Mataram Kabupaten Lampung Tengah.
4. Ruang lingkup waktu penelitian adalah Tahun 2010.
5. Ruang lingkup Ilmu dalam penelitian ini menggunakan Geografi Ekonomi.
Geografi Ekonomi adalah cabang geografi manusia yang bidang studinya
struktur keruangan aktivitas ekonomi. Dengan demikian, titik berat
studinya adalah aspek keruangan struktur ekonomi yang termasuk
didalamnya bidang pertanian, industri, perdagangan, transportasi,
komunikasi, dan lain-lain sebagainya( Nursid Sumaatmadja, 1988:54).