Pengertian Manajemen Operasi Definisi Mutu

commit to user 11

BAB II Tinjauan Pustaka

A. Pengertian Manajemen Operasi

Manajemen Operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input dan output Render dan Heizer, 2009:4. Menurut Frederick W. Taylor dalam Render dan Heizer, 2009:10 bahwa manajemen seharusnya lebih bertanggung jawab untuk hal-hal sebagai berikut: 1. Menempatkan pekerja yang tepat pada tempat yang tepat. 2. Menyediakan pelatihan yang memadai. 3. Menyediakan metode kerja dan alat bantu yang sesuai. 4. Menerapkan sistem insentifimbalan untuk penyelesaian pekerjaan. Manajemen operasi dalam prosesnya berhubungan dengan desain, perencanaan, pengawasan dan pengorganisasian dari sumber-sumber untuk menyediakan barang dan jasa sehingga dapat mempertemukan keinginan pelanggan dan tujuan organisasi. Tujuan dari organisasi dalam kaitannya dengan manajemen operasi adalah untuk mengatur dan mengkombinasikan faktor produksi yang berupa sumber daya dan bahan agar dapat meningkatkan produktifitas dan kegunaannya dari barang atau jasa secara efektif dan efisien. Hal ini sesuai dengan fungsi manajemen yaitu menetapkan keputusan tentang kegiatan apa yang harus dilakukan, kapan, dimana dan siapa yang commit to user 12 melakukan kegiatan tersebut,demi mencapai tujuan organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

B. Definisi Mutu

Mutu merupakan totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan kemampuanya untuk memuaskan kebutuhan- kebutuhan yang tampak jelas maupun yang tersembunyi. Pendapat lain mengatakan bahwa definisi mutu menyangkut berbagai kategori. Beberapa dari definisi tersebut berorientasi pada penggunapemakainya. Karakteristik yang menandakan mutu mula-mula harus diidentifikasi lewat penelitian kemudian diterjemahkan ke dalam atribut produk yang spesifik Render dan Heizer, 2001:3. Menurut David Garvin dalam Tjiptono dan Diana, 2003 mengidentifikasikan ada 5 perspektif mutu yang biasa digunakan, yaitu: 1. Trancendential Approach Mutu dalam pendekatan ini dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sulit didefinisikan contoh pendekatan ini antara lain:pernyataan-pernyataan tempat berbelanja yang menyenangkan supermarket, elegan mobil, kecantikan wajah kosmetik, kelembutan dan kehalusan kulit sabun mandi dan lain-lain. Dengan demikian fungsi, perencanaan, produksi dan pelayanan suatu perusahaan sulit sekali menggunakan definisi seperti itu sebagai dasar manajemen mutu. 2. Product-based Approac Pendekatan ini menganggap mutu sebagai karakteristik atau atribut commit to user 13 yang dapat diukur. Perbedaan dalam mutu dapat mencerminkan perbedaan yang terjadi dalam jumlah beberapa unsur atau atribut yang dimiliki produk. Karena pandangan ini sangat objektif, maka tidak dapat menjelaskan perbedaan dalam selera, kebutuhan, dan preferensi individual. 3. User-based Approach Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa mutu tergantung pada orang yang memandangnya, dan produk yang paling memuaskan preferensi seorang misalnya perceived quality merupakan produk yang berkualitas tinggi. 4. Manufacturing-based Approach Perspektif ini bersifat supply-based yang memperhatikan praktek- praktek perekayasaan dan pemanufakturan serta mendefinisikan mutu sebagai sama dengan persyaratannya performance to requirements. 5. Value-based Approach Pendekatan ini memandang mutu dari segi nilai dan harga dengan mempertimbangkan trade-off antara kinerja dan harga, kualitas didefinisikan sebagai “affordable ecellence”. Mutu dalam perspektif ini bersifat relatif, sehingga produk yang memiliki mutu paling tinggi belum tentu produk yang bernilai.

C. Prinsip-prinsip Manajemen Mutu