PERANAN MEDIA MASSA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA N 1 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

PERANAN MEDIA MASSA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN DI SMA N 1 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh Doni Apriandoko

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan peranan media massa untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMA N 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang. Analisis data menggunakan Chi Kuadrat.

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) peranan media massa (X) dominan pada kategori cukup berperan dengan persentase 46%, (2) minat belajar (Y) dominan pada kategori cukup berminat dengan persentase 70%, (3) hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang positif, signifikan, dan kategori keeratan tinngi antara peranan media massa untuk meningkatkan minat belajar, artinya semakin berperannya media massa mungkinkan semakin meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn.


(2)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang Masalah

Pada kehidupan sehari-hari, setiap manusia membutuhkan media informasi dan komunikasi, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan, baik dalam bidang pendidikan, sosial, budaya dan ekonomi. Saat ini sarana media massa sudah semakin berkembang, semua ini tidak terlepas dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang dan juga arus globalisasi.

Media massa tidak hanya melintasi batas geografis, tetapi juga batas-batas budaya, dan juga pendidikan, untuk mendistribusikan informasi yang menanamkan minat belajar dan juga sarana hiburan. Peran media massa sekarang ini sangatlah penting bagi kehidupan manusia, dalam bidang pendidikan, media massa berperan dalam memberikan informasi pengetahuan yang bertema edukasi.

Kehadiran media massa sebagai sumber informasi dan pengetahuan pada era globalisasi, membawa perubahan dan bergesernya peranan guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebagai penyampai pesan atau informasi. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber informasi dalam kegiatan pembelajaran siswa, akan tetapi siswa dapat memperoleh informasi


(3)

melalui media massa, baik media cetak maupun media elektronik, dan juga dari internet.

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu muatan wajib dalam kurikulum pendidikan, baik di tingkat pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga perguruan tinggi. Dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006

tentang standar isi ditegaskan bahwa : adalah

mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang berkarakter, yang diamanatkan oleh

Dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, pemilihan alat bantu pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan minat belajar siswa. Pemilihan media pembelajaran ini tentunya harus sesuai dengan mata pelajaran yang disampaikan, dan juga standar kompetensi serta memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana serta kondisi siswa.

Djahiri (1992: 17) mengemukakan bahwa sumber pembelajaran yang layak dan benar untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah :

1. Sumber formal, yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dan juga agama yang diakui Indonesia,

2. Sumber literatur,

3. Media massa, baik cetak maupun elektronik, 4. Narasumber yang kompeten.


(4)

menitikberatkan kepada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, maka guru harus pandai memilih dan memilah media pembelajaran di sekolah harus fokus pada sumber belajar dengan tmempertimbangkan berbagai faktor dalam memilih media pembelajaran, sebagaimana dikemukakan oleh Ali (2002: 92) yaitu :

1. Jenis kemampuan yang ingin dicapai sesuai dengan tujuan, sehinnga dapat menjangkau aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

2. Kemampuan guru dalam menggunakan media

3. Kegunaan dari berbagai jenis media, sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih media yang akan digunakan.

4. Keefektifan suatu media dibandingkan dengan media lain untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

Media massa sebagai sumber informasi yang digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, menentukan keberhasilan pencapaian tujuan yang diharapkan. Namun perlu disadari, bahwa tidak setiap guru memiliki kemampuan dan keterampilan yang sama dalam pemanfaatan media massa sebagai sumber belajar. Selain itu, masalah ketersediaan sarana dan prasarana di setiap sekolah tidaklah sama. Pemanfaatan media massa sebagai sumber belajar, kini mulai diterapkan di sekolah-sekolah, yang mempunyai fasilitas mendukung, baik secara fisik maupun non fisik.

Undang-Undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional,

pasa Setiap satuan pendidikan formal baik non


(5)

dengan pertumbuhan dan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan siswa udian di dalam penjelasannya ditegaskan bahwa : Pendidikan tidak mungkin dapat terselenggara dengan baik bilamana para tenaga kependidikan maupun para siswa tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.

Permasalahan yang dialami oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam proses pembelajaran adalah siswa cenderung pasif, dan sebagian menganggap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sedikit membosankan. Hal ini disebabkan masih rendahnya minat siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan juga gaya belajar yang dilakukan guru kurang menarik, masih berfokus terhadap metode ceramah dan hanya menggunakan buku paket sebagai sumber belajar. Selain itu, bahwa tidak setiap guru memiliki kemampuan dan keterampilan yang sama dalam pemanfaatan media massa sebagai sumber belajar.Keadaan demikian yang akhirnya dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah.

Pada dasarnya dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, motivasi memiliki andil dan dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran. Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, siswa tidak hanya sebagai pendengar saja, akan tetapi ia dituntut untuk aktif dan dilibatkan dalam proses pembelajaran. Motivasi siswa dapat timbul dari dalam dirinya dan juga mendapat pengaruh dari luar. Untuk itu, guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan mampu membangkitkan minat siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang inovasi


(6)

sekolah.

Penelitian ini terfokus pada peranan media massa dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA N 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilaksanakan di SMA N 1 Pringsewu, pengunaan media massa sebagai sumber informasi belajar belum berjalan secara optimal.

Jenis-jenis sumber belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu pemanfaatan media massa, yang terdiri dari media massa elektronik dan media cetak. Media massa elektronik terdiri dari televisi, dan fasilitas internet. Sedangkan media cetak, terdiri dari koran, majalah, dan buku panduan lain yang terdapat di perpustakaan SMA N 1 Pringsewu. Semua fasilitas media massa tersebut, diharapkan dapat menunjang proses pembelajaran di SMA N 1 Pringsewu. Selain fasilitas yang tersedia, minat siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, juga mempengaruhi terhadap tingkat minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Tabel 1. Hasil pra-survey melalui observasi yang dilakukan di SMA N 1 Pringsewu Tahun ajaran 2011/2012.

Penggunaan media massa yang digunakan sebagai sumber belajar Pendidikan Kewarganegaraan di SMA N 1 Pringsewu

Jenis media massa

Sering Jarang Tidak Pernah

Koran √

Majalah √


(7)

Televisi √

Internet √

Lingkungan Sosial

Sumber : Data observasi di SMA N 1 Pringsewu.

Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan bahwa pemanfaatan media massa sebagai sumber informasi dalam pembelajaran sangat penting, oleh karena itu penulis mengganggap perlu untuk mengetahui bagaimanakah peranan media massa utntuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA N 1Pringsewu tahun ajaran 2011/2012.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Peranan media massa untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

2. Peran guru dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang lebih menekankan pada penguasaan materi ajar, dan masih menggunakan metode ceramah.

3. Minat belajar siswa yang rendah dalam mengikuti mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

4. Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih banyak dari buku.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi masalah pada media massa sebagai sumber belajar untuk


(8)

Kewarganegaraan di SMA N 1 Pringsewu tahun ajaran 2011/2012.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah peranan media massa untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA N 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimanakah peranan media massa untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA N 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012.

1.6 Kegunaan Teoritis dan Praktis 1.6.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini secara teoritis mengembangkan konsep ilmu pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan pada kajian motivasi belajar dengan menggunakan media massa sebagai sumber informasi.

1.6.2 Kegunaan Praktis 1. Bagi Siswa


(9)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang positif dan memberikan motivasi mengenai penggunaan media massa sebagai sumber belajar.

2. Bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan masukan terhadap guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam menggunakan media massa sebagai sumber pembelajaran bagi siswa.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan kepada sekolah, mengenai pemanfaatan sumber-sumber pembelajaran yang dimiliki pihak sekolah.

1.7 Ruang Lingkup

1.7.1 Ruang Lingkup Ilmu

Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu pendidikan kewarganegaraan dalam wilayah kajian motivasi belajar dengan menggunakan media massa sebagai sumber informasi.


(10)

meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA N 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012.

1.7.3 Ruang Lingkup Subjek

Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi di SMA N 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012.

1.7.4 Ruang Lingkup Wilayah

Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu.

1.7.5 Ruang Lingkup Waktu

Pelaksanaan penelitian ini adalah sejak dikeluarkannya surat izin penelitian pendahuluan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan dilaksanakan pada tanggal 10-17 Juli 2012.


(11)

2.1 Tinjauan Umum Tentang Minat Belajar 2.1.1. Pengertian Minat Belajar

Minat memegang peranaan yang sangat penting dalam kemampuan berhasil atau tidaknya seseorang dalam berbagai bidang terutama dalam bidang pendidikan, karena dapat menentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran.

Winkel dalam Khusnul Amri (2011: 29), mina

yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal

Pendapat lain disampaikan oleh Kurt Singer dalam Khusnul Amri

(2011: 29) yang paling menyakitkan

demi keberhasilan suatu proses belajar. Jika seseorang murid memiliki

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati dan dipelajari seseorang akan diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang.


(12)

Berdasarkan pengertian minat di atas, dapat didefinisikan bahwa minat adalah kecenderungan jiwa yang menetap kepada diri seseorang dan biasanya disertai dengan perasaan senang dan tertarik terhadap kegiatan atau bidang tertentu. Minat belajar timbul atau muncul tidak secara tiba-tiba, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja, dengan kata lain, minat belajar dapat menjadi penyebab kegiatan dan penyebab partisipasi dalam kegiatan.

Pendapat Usman Effendi (1985: 720), minat dapat ditimbulkan dengan berbagai cara meliputi:

1. Membangkitkan suatu kebutuhan, misalnya kebutuhan untuk menghargai keindahan, untuk dapat penghargaan dan sebagainya.

2. Menghubungkan dengan pengalaman-pengalaman yang lampau.

3. Memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik sehingga akan menimbulkan rasa puas.

Minat itu sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain seperti:

1. Yang bersumber dari diri sendiri : 1. Kesehatan anak

2. Ketidakmampuan anak mengikuti pelajaran di sekolah 3. Kemampuan intelektual yang taraf kemampuannya lebih

tinggi dari teman-temannya kurang motivasi belajar. 2. Yang bersumber dari luar diri anak :

Keadaan keluarga : 1. Suasana keluarga 2. Bimbingan orang tua 3. Harapan orang tua

4. Cara orang tua menumbuhkan minat belajar anak Keadaan sekolah :

1. Hubungan anak dengan anak lain yang menyebabkan anak tidak mau sekolah.


(13)

2. Anak tidak senang sekolah karena tidak senang dengan gurunya.

2.1.2 Fungsi Minat

Berikut ini adalah beberapa fungsi minat, yaitu :

1. Minat sebagai alat pembangkit motivasi dalam belajar.

Secara teoritis bahwa semakin kuat minat seseorang semakin besar pula dorongan untuk melakukan sesuatu, seperti dalam halnya belajar. Minat sebagai motivasi dalam belajar dalam arti dapat mendorong seseorang untuk belajar lebih baik. Dalam hal ini sesuai dengan pendapat Oemar Hamalik (1983: 66) menyatakan bahwa

Belajar dengan minat akan mendorong anak belajar dengan baik

2. Minat sebagai pusat perhatian

Adanya minat, seseorang memungkinkan lebih berkonsentarsi penuh terhadap suatu objek yang diminati. Misalnya seseorang tertarik akan sesuatu benda yang mengandung arti baginya. Dalam situasi yang demikian minat untuk meneliti benda tersebut sehingga perhatian terhadap benda akan lebih terpusatkan selama penyelidikan berlangsung.

3. Minat sebagai sumber hasrat belajar

Salah satu fungsi belajar menurut Sofyan Ahmad dalam Khusnul Amri (2011: 33)


(14)

kepada minat yang ada yang menjadi sumber hasrat belajar. 4. Minat untuk mengenal kepribadian

Sarwono dalam Khusnul Amri (2011: 33) minat salah satu aspek kewajiban yang tidak tampak dari luar untuk mengenal kepribadian ai

nilai-Minat bukanlah sesuatu yang dimiliki oleh seseorang begitu saja melainkan merupakan sesuatu yang dapat dikembangkan minat adalah di sekolah. Banyak upaya yang dilakukan oleh guru di sekolah untuk menumbuhkan minat siswa dalam belajar adalah dengan adanya variasi mengajar dengan berbagai media dan metode yang dipakai dalam mengajar.

Belajar pada hakikatnya merupakan bentuk tingkah laku individu dalam usahanya memenuhi kebutuhan pencapaian tujuan. Adanya kebutuhan merupakan pendorong individu untuk belajar. Menurut pengertian psikologi, belajar merupakan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pengertian belajar menurut para ahli psikologi dalam Oemar Hamalik


(15)

memperoleh pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk

perangsang-Pendapat lain disampaikan Sardiman (2007: 30)

usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian

Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Slameto (2003: 2) :

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Akan tetapi tidak semua perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar itu menimbulkan suatu perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan perubahan itu dilakukan lewat kegiatan, atau usaha yang disengaja. Jadi, yang dimaksud dari minat belajar belajar adalah aspek psikologi seseorang yang menampakkan diri dalam beberapa gejala,seperti : gairah, keinginan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat belajar belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa) terhadap belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar.

2.2 Sumber Belajar


(16)

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, baik dari guru, orang tua, teman, buku pelajaran, koran, majalah, televisi, atau dari pengalaman tertentu.

Association Educational Comunication and Tehnology (AECT) dalam Azhar Arsyad, (2007: 12

sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan

Nana Sudjana dalam Suratno, (2008: 72), menuliskan bahwa pengertian sumber belajar bisa diartikan secara sempit dan secara luas. Pengertian secara sempit diarahakan pada bahan-bahan cetak. Sedangkan secara luas tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Edgar Dale dalam Ahmad Rohani (1997: 102), menyatakan sumber -pengalaman yang pada dasarnya sangat luas, yakni seluas kehidupan yang mencakup semua yang dialami, yang

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat didefinisikan bahwa sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, guna memcapai tujuan yang diharapkan.


(17)

2.2.2 Macam-macam Sumber Belajar

Sumber belajar meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan. Sumber pembelajaran dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu :

1. Sumber pembelajaran yang disengaja direncanakan (learning resources by design), yaitu semua sumber yang secara khusus telah dikembangkan sebagai sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar terarah dan bersifat formal, seperti buku pelajaran, modul, program audio, dan televisi.

2. Sumber pembelajaran yang dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus didesian untuk keperluan pembelajaran, tetapi dapat ditemukan, diaplikasikan dan dimanfaatkan untuk keperluan proses belajar, salah satunya adalah media massa.

Berdasarkan pemaparan mengenai macam-macam sumber belajar di atas, media massa dapat dijadikan pilihan oleh guru untuk membantu siswa dalam memahami materi yang diberikan, dan juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi.

2.3 Tinjauan Tentang Media Massa 2.3.1 Pengertian Media Massa

Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu medius, yang secara harfiah


(18)

memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Hafied Cangara

dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti

Susanto (1982: 2) menyatakan bahwa

komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melewati media cetak dan elektronik, sehingga

AECT (Association of Education and Communication Technology, 1977), dalam Arsyad (2007: 3), media massa merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat didefinisikan bahwa media massa merupakan sarana komunikasi yang bertujuan menyampaikan informasi atau pesan kepada masyarakat, baik dalam bentuk media cetak maupun elektronik.

Kemajuan teknologi dalam arus globalisasi membawa dampak yang besar terhadap kehidupan manusia. Globalisasi memberikan kemudahan


(19)

bagi masyarakat dalam mengakses suatu informasi. Pengaruh dari globalisasipun dapat memberikan dampak yang positif terhadap dunia pendidikan. Dimana materi-materi yang sulit dipahami siswa di sekolah, dapat dicari melalui media internet dengan cepat dan dikemas dengan cara yang lebih mudah dipamahi siswa, daripada penjelasan yang diberikan dari seorang guru.

2.3.2 Jenis-jenis Media Massa

Djamarah (2002: 140), secara umum jenis-jenis media massa terdiri dari dua bagian, yaitu :

1. Media Cetak

Media Massa Cetak (Printed Media), dicetak dalam lembaran kertas. Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak diantaranya terdiri dari :

1. Koran

Bervariasinya format serta isi surat kabar yang menyediakan rubrik hukum, politik, dan budaya dalam setiap penerbitannya, guru dan siswa bisa lebih leluasa memilih bahan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang sesuai dengan kematangan dan pengalaman siswa, serta perbedaan individual dan kelompok. Pada umumnya surat kabar, terutama yang terbit di Indonesia tidak terlalu tebal serta termasuk media yang sederhana, sehingga mudah digunakan. Tersedianya rubrik hukum, politik, pendidikan, sosial


(20)

dalam merencanakan dan meramu materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sesuai dengan minat belajar dan tingkat pemahaman siswa.

Berdasarkan definisi mengenai koran atau surat kabar, dapat dipahami bahwa koran atau surat kabar yang ada di Indonesia, dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi siswa, karena di dalam setiap edisi koran atau surat kabar, tersedianya rubrik mengenai bidang hukum, politik, pendidikan, sosial dan budaya, yang berhubungan dengan materi yang diajarkan di sekolah.

2. Majalah

Majalah secara harfiah dalam bahasa Inggris berarti magazine, menurut Djafar H. Assegaff (1983: 127) dalam bukunya Jurnalistik Masa Kini, majalah diartikan sebagai publikasi atau terbitan secara berkala yang memuat artikel-artikel dari berbagai penulis.

Majalah berisi bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi. Majalah biasanya memiliki artikel mengenai topik populer yang ditujukan kepada masyarakat umum dan ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Penerbitan akademis yang menulis artikel yang padat dengan ilmu disebut publikasi ilmiah atau jurnal.

F. Frazier Bond dalam Djafar H. Assegaf (1983: !30), majalah dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu :


(21)

1. Majalah Umum

Adalah majalah yang menggunakan persoalan-persoalan yang mempunyai arti penting bagi orang banyak. Menyangkut soal politik, ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang meliputi kebutuhan manusia dalam masyarakat.

2. Majalah Khusus

Adalah majalah yang mengemukakan masalah pertanian, ekonomi, teknik, ilmu pengetahuan dan lain-lain.

3. Buku Ajar

Buku adalah beberapa helai kertas terjilid berisi tulisan untuk dibaca atauyang kosong untuk ditulis. Sedangkan ajar adalah petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (dituruti).

ajar adalah buku yang digunakan baik oleh siswa maupun guru dalam kegiatan belajar mengajar. Materi dalam buku ajar merupakan

Keberadaan buku ajar dalam proses pembelajaran, dapat memberikan pengetahuan yang lebih terhadap siswa, selain materi yang disampaikan oleh guru mata pelajaran. Buku ajar sendiri dapat dipinjam langsung dari perpustakaaan sekolah.

(http://www.scribd.com/doc/pengertian-buku ajar.19/03/2012.20.30)


(22)

Media Massa Elektronik (Electronic Media). Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektronik, yang terdiri dari :

1. Televisi

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele)dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh.

televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Televisi dapat dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan, yang sangat mudah dijangkau melalui siaran

Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 tahun 2002

dengar pandang yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk gambar dan suara secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesina

Televisi dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh siswa, yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Selain itu, televisi juga dapat menghemat waktu guru dan siswa, yang tidak


(23)

harus langsung mengamati kejadian nyata secara langsung di lapangan.

2. Internet

Internet adalah gabungan dari jaringan-jaringan komputer dalam skala luas dan besar dimana masing-masing komputer tersebut dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya menggunakan sebuah bahasa jaringan.

Ridwan (2004: 25), menjelaskan bahwa internet dapat dimanfaatkan oleh guru agar anak didik untuk mencari sumber informasi yang sesuai dengan materi dalam bentuk data, audio, maupun dalam bentuk media elektronik, dan juga mengumpulkan tugas melalui fitur email. Dengan adanya internet inovasi baru tentang pengumpulan tugas juga muncul. Anak didik mengumpulkan tugas tanpa harus menemui guru. Sehingga waktu, tenaga, dan materi dapat ditekan karena dengan internet tempat yang jauh bisa terasa begitu dekat.

2.3.3 Karakteristik Media Massa

Karakteristik media massa pada intinya sebagai penghubung antara komunikator dengan komunikan, memiliki struktur organisasi yang jelas, serta isi yang disampaikan mengenai kepentingan umum. Dari kedua jenis media massa, baik media cetak maupun media elektronik, memiliki perbedaan dari sifat dan bentuknya. Menurut Effendi (2005: 145) kedua jenis media massa tersebut mempunyai perbedaan yang khas sebagai


(24)

sehingga khalayak harus selalu berada di depan pesawat, sedangkan pesan-pesan media cetak dapat diulang untuk dipelajari serta disimpan

Kedua jenis media massa tersebut, memiliki karakteristik masing-masing. Media cetak memiliki karakter yang berbeda dengan media elektronik. Karakteristik media cetak menurut Suwardi (1993: 223) :

Bahwa media massa pada umumnya berfungsi sebagai wadah informasi yang disampaikan dari satu sumber kesejumlah sasaran. Surat kabar memiliki karakteristik dengan surat kabar itu sendiri, sasarannya adalah mereka yang bias membaca. Dampak dari media cetak tidaklah seketika, ia membutuhkan waktu yang cukup lama, sementara pengulangan suatu informasi aktual akan selalu mempercepat dampak yang dirasakan.

Karakteristik media elektronik yaitu pesan dari media elektronik hanya sekilas, sehingga khalayak harus selalu berada di depan pesawat. Media elektronik ditujukan untuk semua khalayak, baik yang tidak bias membaca, maupun yang bias membaca, sehingga pesan yang disampaikan lebih kuat pengaruhnya terhadap perilaku, sikap, dan tanggapan masyarakat.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat didefinisikan bahwa masing-masing media massa mempunyai cirri-ciri atau karakteristik penggunaan yang harus diperhatikan oleh guru. Sangatlah penting untuk mengetahui karakteristik suatu media. Hal itu dikarenakan guru harus menyesuaikan media apa yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran kepada siswa.


(25)

2.3.4 Fungsi Media Massa

Peran media massa pada umumnya adalah untuk menyampaikan informasi dan sebagai media jalinan komunikasi antarsesama warga dan sesama komponen dalam masyarakat. Dengan salin berkomunikasi dan berinformasi, seacara dinamis masyarakat akan terus berkembang sesauai dengan perkembangan jaman.

Sumadira (2005: 32) fungsi utama dari media massa adalah :

disampaikan harus bersifat akurat, faktual, menarik, benar, lengkap-utuh, berimbang, relevan, dan bermanfaat. Sehingga apapun informasi yang

Berikut ini beberapa fungsi dari media massa, yaitu :

1. Sebagai pelaku Media Informasi

Media massa memberikan dan menyediakan informasi tentang peristiwa yang terjadi kepada masyarakat, dan masyarakat membeli surat kabar karena memerlukan informasi.

2. Fungsi Pendidikan

Media massa atau pers itu sebagai sarana pendidikan massa (mass education), pers memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga masyarakat bertambah pengetahuan dan wawasannya.

3. Fungsi Hiburan

Media massa juga memuat hal-hal yang bersifat hiburan untuk mengimbangi berita-berita berat (hard news) dan artikel-artikel


(26)

bergambar, teka-teki silang, pojok, dan karikatur. 4. Fungsi Kontrol Sosial

Fungsi ini terkandung makna demokratis yang didalamnya terdapat unsur-unsur sebagai berikut:

1. Social participation(keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan) 2. Social responsibility(pertanggungjawaban pemerintah terhadap

rakyat)

3. Social support(dukungan rakyat terhadap pemerintah)

4. Social control(kontrol masyarakat terhadap tindakan-tindakan pemerintah)

Mengetahui keefektifan media massa yang digunakan pada saat pembelajaran, maka cara yang dilakukan adalah dengan mengevaluasi pemahaman siswa terhadap suatu materi setelah guru menyampaikan materi. Selain itu, dapat juga dilakukan evaluasi dalam proses pembelajaran berlangsung dengan mengamati perilaku dan pencapaian siswa, apakah mereka tertarik atau merespon media yang digunakan. Dalam hal ini media massa merupakan salah satu sumber pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, yang dapat dijadikan suatu media dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat didefinisikan bahwa fungsi dari media massa adalah memberikan informasi pengetahuan, dan sarana hiburan kepada masyarakat, baik melalui media cetak dan


(27)

elektronik, dan juga sebagai sumber informasi dan pengetahuan dalam dunia pendidikan. Selain itu, fungsi media massa dapat dijadikan kontrol terhadap kehidupan demokrasi dalam masyarakat.

2.4 Tinjauan Pendidikan Kewarganegaraan

2.4.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan pengetahuan dan sikap terhadap pribadi dan perilaku siswa. Siswa berasal dari latar belakang kehidupan yang berbeda, baik agama, sosio kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa. Hal ini bertujuan agar warganegara Indonesia menjadi cerdas, terampil, kreatif, dan inovatif serta mempunyai karakter yang khas sebagai bangsa Indonesia yang dilandasi nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 39 Undang-Undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar hubungan warga negara dengan pemerintah agar menjadi warga negara

Arnie Kewarganegaraan adalah

mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk


(28)

yang diamanatkan oleh Pancasila dan

Undang-Pendapat lain juga dikemukakan oleh Tim Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah (2006: 11), Pendidikan kewarganegaraan merupakan bidang kajian ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama serta esensi pendidikan demokrasi di Indonesia yang dilaksanakan melalui:

1) Civic Intellegence

Yaitu kecerdasan dan daya nalar warga negara baik dalam dimensi spiritual, rasional, emosional, mupun sosial.

2) Civic Responsibility

Yaitu kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warg negara yang bertanggung jawab.

3) Civic Particiption

Yaitu kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar tanggung jawabnya, baik secara individual, sosial, maupun sebagai pemimpin hari depan.

Pendapat Sumarsono (2002: 6) menyatakan :

Kewarganegaraan adalah usaha untuk membekali siswa dengan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara, agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara Kesatuan


(29)

CICED (Center For Indonesian Civic Education) dalam Cholisin (2001: 1) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan kewarganegaraan adalah :

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan proses transformasi yang membantu membangun masyarakat yang heterogen menjadi satu kesatuan masyarakat Indonesia, mengembangkan warga negara Indonesia yang memiliki pengetahuan dan kepercayaan terhadap Tuhan, memiliki kesadaran yang tinggi terhadap hak dan kewajiban, berkesadaran hukum, memiliki sensitivitas politik, berpartisipasi politik, dan masyarakat madani (Civic Society).

Salah satu komponen yang masuk kedalam keterampilan kewarganegaraan adalah keterampilan intelektual kewarganegaraan (intellectual skill) yaitu keterampilan yang berkenaan dengan penguasaan materi pelajaran kewarganegaraan yang meliputi kajian atau pembahasan tentang negara, warga negara, hubungan antara negara dengan warganegaranya, hak dan kewajiban negara dan warga negara, masalah pemerintahan, hukum, politik, moral, dan sebagainya. Sedangkan keterampilan intelektual mengandung arti keterampilan, kemauan, atau kapabilitas manusia yang menyangkut aspek kognitif, bukan aspek gerakan (psycomotor) fisik atau sikap (Depdiknas 2003: 3).

Warga negara yang memahami dan menguasai pengetahuan kewarganegaraan serta nilai-nilai kewarganegaraan akan menjadi seorang warga negara yang memiliki rasa percaya diri, kemudian warga negara yang memahami dan menguasai pengetahuan kewarganegaraan akan menjadi seorang warga negara yang berpengetahuan dan berkepribadian.


(30)

Adapun substansi kajian Pendidikan Kewarganegaraan terdiri dari:

1. Dimensi pengetahuan kewarganegaraan (civics knowledge)

Mencakup bidang politik, hukum, dan moral. Secara rinci materi pendidikan kewarganegaraan meliputi pengetahuan tentang prinsip-prinsip dan proses demokrasi, lembaga pemerintah dan non pemerintah, identitas nasional, pemerintah berdasar hokum (rule of law) dan peradilan yang bebas dan tidak memihak, konstitusi, sejarah nasional, hak asasi manusia, hak sipil, dan hak politik.

2. Dimensi keterampilan kewarganegaraan (civics skills)

Meliputi keterampilan berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, misalnya: berperan serta dan aktif mewujudkan masyarakat madani, proses pengambilan keputusan politik, keterampilan mengadakan koalisi, kerja sama, mengelola konflik, keterampilan hidup dan sebagainya.

3. Dimensi nilai-nilai kewarganegaraan (civics values)

Mencakup percaya diri, komitmen, penguasaan atas nilai religius, norma, dan nilai luhur, nilai keadilan, demokratis, toleransi, kebebasan individual, kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan berserikat dan berkumpul, perlindungan terhadap minoritas dan sebagainya

Dimensi-dimensi tersebut tidak dapat berdiri sendiri dan merupakan suatu kesatuan yang utuh dan bulat, karena pendidikan kewarganegaraan


(31)

dipandang sebagai mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam membentuk warga negara yang baik, berakhlak, dan bertanggung jawab sesuai dengan Falsafah dan Konstitusi Negara Kesatuan Repubik Indonesia.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat didefinisikan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memberikan pengetahuan mengenai hubungan antar warga negara, pemenuhan hak dan kewajiban warga negara, kesadaran terhadap hukum dan politik sehingga tercipta suasana yang demokratis.

2.4.2 Visi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Tim Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah (2006: 11) menyatakan visi mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah mewujudkan proses pendidikan yang integral di sekolah untuk pengembangan kemampuan dan kepribadian warga negara yang cerdas, partisipasif, dan bertanggung jawabyang pada gilirannya akan menjadi landasan untuk berkembangnya masyarakat Indonesia yang demokratis.

2.4.3 Misi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Berdasarkan kepada visi mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, maka dapat dikembangkan misi mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan sebagai berikut:

1) Mengembangkan kerangka berpikir baru yang dapat dijadikan landasan yang rasional untuk menyusun pendidikan kewarganegaraan


(32)

demokratis.

2) Menyusun substansi pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan demokratis yang berlandaskan pada latar belakang sosial budaya serta dalamkonteks politik, kenegaraan, dan landasan konstitusi yang dituangkan dalam pilar-pilar demokrasi Indonesia.

2.4.4 Fungsi Mata Pelajaran Pendidikan kewarganegaraan

Tindak lanjut visi dan misi mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan Tim Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah (2006: 11) juga mengajukan fungsi pendidikan kewarganegaraan yaitu sebagai wahana untuk membentuk warga negara cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Numan Sumantri (2001: 166), fungsi Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi politik yang diperluas dengan sumber pengetahuan lainnya, yang kesemuanya itu diproses guna melatih siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup yang berdemokratis yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.


(33)

Tim Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah (2006: 12), tujuan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai berikut:

1) Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan dunia secara langsung atau tidak langsung degan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

2.5 Kerangka Pikir

Proses belajar tidak hanya tergantung oleh peranan guru saja, keaktifan siswa juga berpengaruh terhadap kelancaran proses belajar. Pada arus globalisasi sekarang ini, sangat memudahkan untuk mencari suatu sumber informasi selain dari guru kelas. Media massa merupakan sumber informasi yang tepat sebagai pedoman dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Karena penggunaan media massa dalam proses pembelajaran diharapkan juga dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.


(34)

meningkatkan minat belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tersebut dibuat kerangka pikir sebagai berikut:

Variabel X Variabel Y

Peranan Media Massa

Gambar 1 : Diagram Kerangka Pikir

2.6 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir diatas, maka hipotesis sementara yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah :

Media massa berperan untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.

Peranan media massa : 1. Sumber Belajar 2. Media Pembelajaran

Meningkatkan minat belajar Pendidikan Kewarganegaraan :

1. Ketertarikan terhadap pelajaran

2. Rasa Senang


(35)

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data, pembahasan hasil penelitian, khususnya analisis data seperti yang telah diuraikan dalam pembahasan mengenai peranan media massa untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012 maka penulis dapat menyimpulkan:

1. Peranan media massa dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan siswa di SMA Negeri 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012 masuk dalam kategori cukup berperan, ini menunjukkan bahwa adanya peran media massa dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.

2. Minat belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa di SMA Negeri 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012 masuk dalam kategori cukup berminat, yaitu dari 50 responden terdapat 35 responden (70%) menyatakan kategori cukup berminat, hal ini diantaranya dapat dilihat dari beberapa siswa yang memiliki literatur tambahan selain dari LKS yang disediakan oleh sekolah, dan juga beberapa materi yang mereka dapatkan dari browsing internet dan media cetak, ada juga siswa


(36)

mengerjakan tugas, kemudian guru tersebut memberikan solusi dari pertanyaan yang diajukan siswa, yang membuat siswa senang saat proses pembelajaran berlangsung.

3. Berdasarkan hasil pengujian keeratan pengaruh yang dilakukan, diketahui ada peran yang signifikan antara media massa untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012. Ini dibuktikan dengan hasil perhitungan yang menggunakan rumus Chi Kuadrat bahwa x² hitung lebih besar dari x² tabel (x² hitung≥x² tabel ), yaitu 15,619,49 pada taraf signifikan 5 % (0,05) dan derajat kebebasan = 4, serta mempunyai derajat keeratan pengaruh antar variabel dalam kategori berperan dengan koefisien kontingensi C = 0,59 dan koefisien kontingensi maksimum = 0,812. Berdasarkan perhitungan tersebut maka koefisien kontingensi C = 0,59, berada pada kategori berminat. Sehingga dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui bahwa terdapat peranan media massa untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012.


(37)

Setelah penulis menyelesaikan penelitian, membahas, menganalisis data dan mengambil kesimpulan dari hasil penelitian maka penulis ingin memberikan saran bahwa:

1. Kepada Kepala Sekolah agar lebih memperhatikan fasilitas yang dimiliki sekolah, yang bertujuan memberi kemudahan bagi siswa dalam mendukung kegiatan belajar. Fasilitas tersebut baik dari sarana dan prasarana yang dimiliki olesh sekolah.

2. Kepada guru mata pelajaran diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dalam mengajar dan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pendidikan siswa. Bentuk-bentuk kreativitas tersebut dapat berupa pemanfaatan kemajuan teknologi demi kebutuhan ilmu pengetahuan, dan juga menggunakan metode-metode yang bervariasi dalam proses pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa jenuh ketika proses belajar berlangsung.

3. Kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Pringsewu agar lebih memanfaatkan fasilitas yang sudah tersedia di lingkungan sekolah, sehingga materi yang diberikan oleh guru dapat diperjelas dengan sumber belajar yang ada di lingkungan sekolah, sehingga dapat menumbuhkan minat belajar terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.


(38)

(Skripsi)

Oleh

DONI APRIANDOKO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(39)

KEWARGANEGARAAN DI SMA N 1 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

DONI APRIANDOKO Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG


(40)

(41)

ABSTRAK .. ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

RIWAYAT HIDUP ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

MOTTO ... viii

SANWACANA ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 6

1.3. Pembatasan Masalah ... 7

1.4. Perumusan Masalah ... 7

1.5. Tujuan Penelitian ... 7

1.6. Kegunaan Penelitian ... 8

1.6.1. Kegunaan Teoritik ... 8

1.6.2. Kegunaan Praktis ... 8

1.7. Ruang Lingkup Penelitian ... 9

1.7.1. Ruang Lingkup Ilmu ... 9

1.7.2. Ruang Lingkup Objek ... 9

1.7.3. Ruang Lingkup Subjek ... 9

1.7.4. Ruang Lingkup Lokasi ... 9

1.7.5. Ruang Lingkup Waktu ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tentang Minat Belajar ... 10

2.1.1. Pengertian Minat Belajar.. . ... 10

2.1.2. Fungsi Minat ... 12

2.2. Sumber Belajar... 15

2.2.1. Pengertian Sumber Belajar ... 15

2.2.2. Macam-macam Sumber Belajar... 16

2.3. Tinjauan Media Massa... 17

2.3.1. Pengertian Media Massa ... 17


(42)

2.4. Tinjauan Pendidikan Kewarganegaraan ... 27

2.4.1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan... 27

2.4.2. Visi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. ... 31

2.4.3. Misi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... . 31

2.4.4. Fungsi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan... 32

2.4.5. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... 33

2.5. Kerangka Pikir ... . 33

2.6. Hipotesis ... 33

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian ... 35

3.2. Populasi Dan Sampel ... 35

1. Populasi ... 35

2. Sampel ... 36

3.3.Variabel Penelitian ... 38

1. Variabel Bebas ... 38

2. Variabel Terikat ... 38

3.4. Definisi Konseptual Variabel ... 38

1. Peranan Media Massa ... 38

2. Minat Belajar ... 39

3.5. Definisi Operasional Variabel... . 39

3.6. Pengukuran Variabel ... 40

3.7. Teknik Pengumpulan Data... 40

1. Teknik Pokok ... 40

1. Angket ... 40

2. Teknik Penunjang ... 41

1. Wawancara ... 41

2. Dokumentasi ... 42

3.8. Uji Persyaratan Instrumen ... 42

1. Validitas ... 42

2. Uji Reliabilitas ... 42

3.7. Teknik Analisis Data ... 43

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Langkah-Lan ... 47

4.1.1. Pengajuan Judul ... 47

4.1.2. Penelitian Pendahuluan ... 47

4.1.3. Pengajuan Rencana Penelitian ... 48

4.1.4. Penyusunan Alat pengumpulan Data ... 49

4.1.5. Pelaksanaan Penelitian ... 49

4.2. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 54

4.2.1. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Pringsewu ... 54


(43)

4.3.2. Penyajian Data ... 58

4.4. Pengujian Data ... 73

4.4.1. Pengujian Pengaruh ... 73

4.4.2. Pengujian Tingkat Keeratan Pengaruh ... 76

4.5. Pembahasan ... 78

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 88

5.2. Saran ... 90 DAFTAR PUSTAKA


(44)

Ali, Muhammad. 1994.Strategi Penelitian Pendidikan. Angkasa. Bandung. Halaman 14.

Amri, Khusnul. 2011. Pengaruh Keterampilan Guru Mengelola Kelas Menurut Persepsi Siswa Terhadap Minat Belajar Pkn Siswa di SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun 2010/2011.Universitas Lampung.

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasr-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Cholisin. 2001.Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta. LKS.

Depdiknas. 2003. UU No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.Citra Umbara.Bandung

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2006. Perkembangan PKn Pasca KBK dan Praktik Pembelajarannya. Depdiknas.

Djahiri, Ahmad. 1992.Strategi Pengajaran Afektif NilaiMoral. Bandung. Djafar. H. Assegaf (2006) dalam buku Jurnalistik Masa Kini.

(http://niceceu.blogsome.com/2006/09/30/majalah-dan-surat-kabar-sebagai-media- pembelajaran. 15/03/2012. 20.00).

Djamarah. 2000.Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Halaman 144-163

Effendi, Usman. 1985.Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Pustaka Panji Mas. Jakarta.


(45)

Guza, Afnil SS. 2008. UU Sisdiknas dan UU Guru dan Dosen. Asa Mandiri. Jakarta.

Hadi, Sutrisno. 1986. Metodologi Research. Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta. 434 Halaman.

Hamalik, Oemar. 2008.Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta. Kuswandi, W. 1996.Komunikasi Massa. Rineka Cipta. Jakarta.

Malo, Manase. 1986.Metode Penelitian Sosial. Kurnia. Jakarta. 139 Halaman. Morissan. 2008.Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Televisi dan

Radio. Kencana. Jakarta.

Nazir, Mohammad. 1999.Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta. Ridwan. 2011.Pengertian Internet. Jakarta. Alfabeta.

Redaksi Kawan Pustaka. 2009. UUD 1945 dan Perubahannya. Kawan Pustaka. Jakarta.

Rohani, Ahmad. 1997.Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Sardiman . 2007.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Rajagrafindo

Persada. Jakarta. Halaman 147

Slameto. 2003.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.

Sudjana. 1986.Metode Statistika.Tarsito. Bandung. 508 Halaman. Sumadira. 2005.Media Komunikasi. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia.

man. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. PT Remaja Rodakarya.Bandung

Suratno. 2008.Macam-macam Sumber Belajar, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Susanto. 1982.Filter Komunikasi Media Elektronika. Pustaka Pelajar. Yoyakarta.


(46)

http://www.scribd.com/doc/50577067/PENGERTIAN-BUKU-AJAR.19/03/2012.20.30

http://5martconsultingbandung.blogspot.com/2010/10/pengertian-majalah.html19/03/2012.20.30.


(47)

Halaman Tabel 1. Hasil prasurvey melalui observasi di SMA N 1 Pringsewu tahun

pelajaran 2011/2012 ... 6

Tabel 2. Jumlah populasi iswa kelas X di SMA N 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 36

Tabel 3. Jumlah populasi iswa kelas XI di SMA N 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 36

Tabel 4. Jumlah dan sebaran sampel siswa kelas X SMA N 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012 ... 37

Tabel 5. Jumlah dan sebaran sampel siswa kelas XI SMA N 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012 ... 38

Tabel 6. Hasil Uji Coba Angket Kepada Sepuluh Orang Responden diluar Sampel Untuk Item Ganjil (X). ... 50

Tabel 7. Hasil Uji Coba Angket Kepada Sepuluh Orang Responden diluar Sampel Untuk Item Genap (Y). ... 51

Tabel 8. Distribusi Antara Item ganjil (X) dengan Item Genap (Y) Mengenai Peranan Media Massa Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di SMA N 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 52

Tabel 9. Distribusi Sarana Dan Prasarana SMA Negeri 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 56

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Indikator Sebagai Sumber Belajar... 59

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Indikator Sebagai Media Pembelajaran... 61

Tabel 12. Distribusi frekuensi hasil angket peranan media massa... 63

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Indikator Ketertarikan Dalam Belajar ... 66

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Indikator Ketertarikan Dalam Belajar ... 68

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Indikator Perhatian Dalam Belajar ... 70

Tabel 16. Distribusi frekuensi Minat Belajar di SMA N 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 72

Tabel 17. Daftar tingkat perbandingan jumlah responden mengenai peranan media massa untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA N 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012 ... 73

Tabel18. Daftar Kontingensi Perolehan Data Peranan Media Massa Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa SMA Negeri 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 74


(48)

SMA NEGERI 1 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Nama Mahasiswa : Doni Apriandoko

No. Pokok Mahasiswa : 0813032025 Jurusan : Pendidikan IPS

Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

PembimbingI Pembimbing II

Dr. Irawan Suntoro, M.S. M. Mona Adha, S.Pd, M.Pd. NIP 19560323 198403 1 003 NIP 197911172005011002

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan IPS Ketua Program Studi PPKn

Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Holilulloh, M.Si


(49)

1. Tim Penguji

Ketua :Dr. Irawan Suntoro, M.Si.

Sekretaris :M. Mona Adha, S.Pd, M.Pd.

Penguji

Bukan Pembimbing :Drs. Berchah Pitoewas, M.H.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(50)

Bersyukurlah Apabila Kamu Tidak Tahu Sesuatu, Karena

Itu memberimu Kesempatan Untuk Belajar .

(Doni Apriandoko)

Selalu ada kekuatan dalam kebersamaan .

XII IPS 1


(51)

Penulis bernama Doni Apriandoko, dilahirkan di Desa Patoman Kecamatan Pagelaran, pada 23 April 1989 yang merupakan putra kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Daliman MS dan Ibu Martini.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis antara lain: 1. Taman Kanak-Kanak Aissyiah diselesaikan pada tahun 1996.

2. Sekolah Dasar Negeri 1 Patoman yang diselesaikan pada tahun 2002. 3. SMP Negeri 1 Pringsewu yang diselesaikan pada tahun 2005.

4. SMA Negeri 1 Pringsewu yang diselesaikan pada tahun 2008.

Pada tahun 2008 penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN.


(52)

Bismillaahirrahmaanirrahim,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayahnya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Peranan Media Massa Untuk Meningkaatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di SMA Negeri 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 . Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari hambatan yang datang baik dari luar dan dari dalam diri penulis. Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari bimbingan dan bantuan serta petunjuk dari Bapak Dr. Irawan Suntoro M.S, selaku pembimbing I, yang telah memberikan motivasi dan bimbingannya dalam membantu penyusunan skripsi. Dan juga Bapak M. Mona Adha, S.Pd, M.Pd, selaku pembimbing akademik (PA) dan sebagai pembimbing II, terimakasih atas kesediaannya dalam membimbing dan memberikan motivasi dalam bimbingannya. Selain itu penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(53)

3. Bapak Drs. Arwin Ahmad, M.Si, selaku pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H, selaku pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Holilulloh, M.Si. selaku Ketua Program Studi PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Bapak Drs. Berchah Pitoewas, M.H selaku pembahas I, terimakasih atas masukan, saran, dan kritikannya pada penulis.

8. Bapak Drs. Holilulloh, M.Si. selaku pembahas II, terimakasih atas masukan, saran, dan kritikannya pada penulis.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

10. Bapak dan Ibu staf tata usaha dan karyawan Universitas Lampung.

11. Bapak Drs. Yulizar, MM, selaku Kepala SMA Negeri 1 Pringswu yang telah memberi izin penelitian dan atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis.

12. Bapak dan Ibu guru serta staf tata usaha SMA Negeri 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu yang telah membantu dalam penelitian kepada penulis.

13. Siswa SMA Negeri 1 Pringsewu yang telah membantu penulis dalam mengadakan penelitian.


(54)

moral serta finansial yang tidak akan pernah terbayarkan. Untuk kakak ku Aris Setiawan dan juga adik ku, Riski Junianto dan Ayuna Kurniasih.

diberikan.

15. Untuk seseorang yang memberi motivasi dan perhatiannya, terima kasih.. 16. Sahabat-sahabat terbaikku di PPKn 2008, Joko, Alex, Agus, Erwin, Andre,

Agung, Eko, Sari, Puspita, Santi, Leny, Fikha, Yunida, Seftha, Tara, Ari, Bety, Desy, Evi, Erly, Ayu, Tina, Anggi, Eva, Eka, Ovi, Centenq, Dian, Susi, Emak, Amah, Emil, Putri, Mela, Ata, Ucu, Uci, Reni, Beni, AJ. Dara, Lovi, Reni, Rahmad, Eko, Nopri, Wahyu, Anis, Asih dan semua teman-teman PPKn regular dan mandiri yang tidak bisa disebutkan satu persatu semoga kebersamaan kita ini akan tetap selalu ada, walaupun kadang-kadang ada kesalahpahaman diantara kita namun kebersamaan dan kenangan tidak akan terlupakan.

17. Teman-teman perantauan di kampung baru, Eko Sengong, Konyot, Mamex, Edi Suman, Dwi, Boby, untuk kekompakan dalam suka maupun duka selama ini, semoga dengan selesainya kuliah kita bukan akhir dari kebersamaan kita. Terus semangat menuju kesuksesan!

18. Teman-teman seperjuangan KKN, PPL SMP N 3 Sindang Pagar Tahun 2011 Kang Aziz, Endriyan, Ayu, Aulia, Elvina, Eny, Fatimah, dan Yusi terimakasih atas kebersamaannya dalam perjuangan kita). Desa Sindang Pagar Kabupaten Lampung Barat, terimakasih atas tempat menimba ilmu kami.


(55)

tawanya.

20. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai.

Semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara/i serta teman-teman berikan akan selalu mendapatkan pahala dan balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan baik dari penyampaian maupun kelengkapannya. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai tolak ukur penulis dimasa yang akan datang. Penulis juga berharap semoga karya sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Agustus 2012 Penulis,

Doni Apriandoko NPM 0813032025


(56)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, adalah:

Nama : Doni Apriandoko

NPM : 0813032025

Prodi/ Jurusan : PPKn/ Pendidikan IPS

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Agustus 2012

Doni Apriandoko NPM. 0813032025


(1)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Doni Apriandoko, dilahirkan di Desa Patoman Kecamatan Pagelaran, pada 23 April 1989 yang merupakan putra kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Daliman MS dan Ibu Martini.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis antara lain: 1. Taman Kanak-Kanak Aissyiah diselesaikan pada tahun 1996.

2. Sekolah Dasar Negeri 1 Patoman yang diselesaikan pada tahun 2002. 3. SMP Negeri 1 Pringsewu yang diselesaikan pada tahun 2005.

4. SMA Negeri 1 Pringsewu yang diselesaikan pada tahun 2008.

Pada tahun 2008 penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN.


(2)

SANWACANA

Bismillaahirrahmaanirrahim,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayahnya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Peranan Media Massa Untuk Meningkaatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di SMA Negeri 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 . Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari hambatan yang datang baik dari luar dan dari dalam diri penulis. Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari bimbingan dan bantuan serta petunjuk dari Bapak Dr. Irawan Suntoro M.S, selaku pembimbing I, yang telah memberikan motivasi dan bimbingannya dalam membantu penyusunan skripsi. Dan juga Bapak M. Mona Adha, S.Pd, M.Pd, selaku pembimbing akademik (PA) dan sebagai pembimbing II, terimakasih atas kesediaannya dalam membimbing dan memberikan motivasi dalam bimbingannya. Selain itu penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(3)

2. Bapak Dr. Thoha B.S Jaya, M.S, selaku pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Ahmad, M.Si, selaku pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H, selaku pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Holilulloh, M.Si. selaku Ketua Program Studi PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Bapak Drs. Berchah Pitoewas, M.H selaku pembahas I, terimakasih atas masukan, saran, dan kritikannya pada penulis.

8. Bapak Drs. Holilulloh, M.Si. selaku pembahas II, terimakasih atas masukan, saran, dan kritikannya pada penulis.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

10. Bapak dan Ibu staf tata usaha dan karyawan Universitas Lampung.

11. Bapak Drs. Yulizar, MM, selaku Kepala SMA Negeri 1 Pringswu yang telah memberi izin penelitian dan atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis.

12. Bapak dan Ibu guru serta staf tata usaha SMA Negeri 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu yang telah membantu dalam penelitian kepada penulis.

13. Siswa SMA Negeri 1 Pringsewu yang telah membantu penulis dalam mengadakan penelitian.


(4)

14. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta, Bapak Daliman MS dan Ibu Martini terimakasih atas keikhlasan, cinta dan kasih sayang, doa, motivasi, moral serta finansial yang tidak akan pernah terbayarkan. Untuk kakak ku Aris Setiawan dan juga adik ku, Riski Junianto dan Ayuna Kurniasih.

diberikan.

15. Untuk seseorang yang memberi motivasi dan perhatiannya, terima kasih.. 16. Sahabat-sahabat terbaikku di PPKn 2008, Joko, Alex, Agus, Erwin, Andre,

Agung, Eko, Sari, Puspita, Santi, Leny, Fikha, Yunida, Seftha, Tara, Ari, Bety, Desy, Evi, Erly, Ayu, Tina, Anggi, Eva, Eka, Ovi, Centenq, Dian, Susi, Emak, Amah, Emil, Putri, Mela, Ata, Ucu, Uci, Reni, Beni, AJ. Dara, Lovi, Reni, Rahmad, Eko, Nopri, Wahyu, Anis, Asih dan semua teman-teman PPKn regular dan mandiri yang tidak bisa disebutkan satu persatu semoga kebersamaan kita ini akan tetap selalu ada, walaupun kadang-kadang ada kesalahpahaman diantara kita namun kebersamaan dan kenangan tidak akan terlupakan.

17. Teman-teman perantauan di kampung baru, Eko Sengong, Konyot, Mamex, Edi Suman, Dwi, Boby, untuk kekompakan dalam suka maupun duka selama ini, semoga dengan selesainya kuliah kita bukan akhir dari kebersamaan kita. Terus semangat menuju kesuksesan!

18. Teman-teman seperjuangan KKN, PPL SMP N 3 Sindang Pagar Tahun 2011 Kang Aziz, Endriyan, Ayu, Aulia, Elvina, Eny, Fatimah, dan Yusi terimakasih atas kebersamaannya dalam perjuangan kita). Desa Sindang Pagar Kabupaten Lampung Barat, terimakasih atas tempat menimba ilmu kami.


(5)

19. Adik tingkat PPKn 2009 sampai 2011 baik reguler maupun mandiri, genap maupun ganjil terima kasih atas motivasi dan segala bantuan serta canda tawanya.

20. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai.

Semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara/i serta teman-teman berikan akan selalu mendapatkan pahala dan balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan baik dari penyampaian maupun kelengkapannya. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai tolak ukur penulis dimasa yang akan datang. Penulis juga berharap semoga karya sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Agustus 2012 Penulis,

Doni Apriandoko NPM 0813032025


(6)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, adalah:

Nama : Doni Apriandoko

NPM : 0813032025

Prodi/ Jurusan : PPKn/ Pendidikan IPS

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Agustus 2012

Doni Apriandoko NPM. 0813032025


Dokumen yang terkait

PERANAN PENGUASAAN KONSEP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP NASIONALISME SISWA DI SMP N 1 PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2011/2012

0 14 87

PERANAN PENGUASAAN KONSEP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP NASIONALISME SISWA DI SMP N 1 PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2011/2012

1 12 88

PENGARUH SIKAP DAN PERILAKU GURU TERHADAP MINAT SISWA MENURUT PERSEPSI SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 88

PENGARUH SIKAP DAN PERILAKU GURU TERHADAP MINAT SISWA MENURUT PERSEPSI SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 28 104

PERANAN MEDIA MASSA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA N 1 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 14 56

PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VA SD NEGERI 1 PRINGSEWU UTARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 24 50

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GAMBAR DI SDN 1 PRINGSEWU TIMUR KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 6 61

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VA SEKOLAH DASAR NEGERI 04 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 8 7

PERANAN PEMANFAATAN BLOG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 25 87

PENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

20 71 72