Pemeriksaan Sistem AC PERBAIKAN DAN PEMBAHASAN

49

BAB IV PERBAIKAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pemeriksaan Sistem AC

Pemeriksaan sistem AC yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi sistem AC baik secara visual maupun secara fungsional tanpa melakukan pembongkaran sistem. Adapun beberapa hal yang termasuk dalam pemeriksaan adalah sebagai berikut : 4.1.1. Pemeriksaan secara visual Pemeriksaan kondisi sistem AC secara visual dilakukan dengan cara mengamati kondisi komponen sistem AC yang dapat dilihat secara langsung tanpa harus melakukan pembongkaran. Komponen – komponen yang dapat diketahui kondisinya dengan cara pemeriksaan secara visual adalah antara lain : 1. Sirip-sirip kondensor Pada sirip-sirip kondensor mengalami kerusakan penyok, yang mengakibatkan udara tidak dapat mengalir dengan lancar melewati sirip-sirip kondensor yang dapat mengakibatkan pendinginan kondensor kurang baik. Dapat dilihat pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Sirip-sirip kondensor Penyok commit to user 50 4.1.2. Pemeriksaan Secara Fungsional Pemeriksaan dilakukan dengan cara menghidupkan mesin kendaraan kemudian sistem AC di hidupkan. Ada beberapa kejadian: - Fan kondensor tidak bekerja. - Magnetic clutch tidak aktif, sehingga kompresor tidak berputarbekerja. 4.1.3.Analisa Penyebab Kerusakan Analisa penyebab kerusakan dilakukan untuk menentukan langkah proses perbaikan yang akan dilakukan. Proses perbaikan dilakukan mengacu pada hasil analisa yang sudah diperoleh. Hasil analisa yang diperoleh dari hasil pemeriksaan sistem AC pada mobil Toyota Kijang 5K adalah sebagai berikut : 1. Dari hasil pemeriksaan secara visual diperoleh hasil analisa sebagai berikut : a Terjadi kerusakan pada sirip-sirip kondensor yang mengakibatkan aliran udara yang melewati sirip-sirip kondensor tidak lancar sehingga pendinginan pada kondensor kurang baik. 2. Dari hasil pemeriksaan secara fungsional diperoleh hasil analisa sebagai berikut : a Magnetic clutch dan fan kondensor tidak bekerja karena adanya pressure switch yang akan memutuskan arus listrik menuju magnetic clutch dan fan dengan otomatis apabila dalam sistem AC tidak terisi oleh refrigeran. Sehingga melindungi kompresor dari kerusakan yang diakibatkan tidak adanya refrigeran. b Refrigeran dalam sistem AC kosong, hal ini disebabkan adanya kebocoran dalam sistem AC tersebut. Setelah di uji kebocoran, dapat ditemukan letak kebocoran ada pada sambungan pipa alumunium dari lubang keluar kondensor. 4.2.Rencana Perbaikan Sistem AC Rencana perbaikan sistem pendingin udara pada mobil Toyota Kijang 5K yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Membongkar sistem AC dengan cara melepas komponen – komponen sistem AC, antara lain : a Kompresor b Kondensor commit to user 51 c Fan kondensor d Katup ekspansi dan evaporator e Blower evaporator f Selang dan pipa alumunium 2. Memeriksa kondisi komponen – komponen yang sudah dilepas. Untuk komponen yang kompleks seperti kompresor, komponen di bongkar dan kemudian diperiksa, dan diganti seal dan perpaknya. 3. Membersihkan komponen – komponen yang masih akan digunakan kembali. 4. Mengganti komponen – komponen yang sudah rusak dan tidak bisa digunakan lagi, seperti : a Seal dan perpak kompresor b O-ring pada setiap sambungan selang-selang refrigerant 5. Memperbaiki komponen – komponen yang rusak tetapi masih bisa digunakan kembali, misal : kondensor. 6. Memperbaiki sambungan pipa alumunium yang bocor. 7. Memperbaiki sambungan ducting yang lepas.

4.3. Data Hasil Pengukuran Awal: