Perencanaan sabuk dan pulley 1. Menentukan Motor Pasak

commit to user = 125,33 watt Daya total yang dibutuhkan : Ptot = Pd + Pd = 35,4 + 125,33 = 160,73 watt Pemilihahan motor yang ddiasarkan pada daya yang dibutuhkan : 1 Hp = 746 watt P = , = 0,22 Hp Maka motor yang digunakan adalah motor dengan daya ½ Hp, 1 phase, 1400 rpm.

3.3. Perencanaan sabuk dan pulley 1. Menentukan Motor

Daya motor = 12 hp = ½ × 746 = 373 watt Tegangan motor = 220 volt Putaran motor = 1400 rpm 2. Perencanaan Reduksi Putaran dan sabuk Putaran motor N 1 = 1400 rpm Puli 1 D = 220 mm r 1 = 110 mm Puli 2 d = 54 mm r 2 = 27 mm Jarak puli x = 460 mm Reducer = 1 : 20 a. Putaran puli reducer N 2 = reducer an Perbanding N 1 = 20 1400 = 70 rpm commit to user b. Putaran puli poros N 3 = = N 3 = 17.8 rpm c. Sudut singgung puli 1 dan 2 : Sin α = 1 2 1 X r r − = 460 27 110 − Sin α = 0,18 α = 10,4 d. sudut kotak θ = 180 - 2 α × 180 π rad = 180 - 2 10,4 × 180 14 , 3 rad = 2,8 rad e.Panjang sabuk antara puli reducer dengan puli conveyor L1 L 1 = π r 1 +r 2 + 2X 1 + 1 2 1 X r r − 2 = 3.14110+27 +2 x 460 + 2 460 27 110 − = 430,18+ 920 + 14,9 = 1365,08 mm Sesuai dengan lampiran 4 dan 1, dari data analisa menunjukan bahwa untuk transmisi ini mengunakan sabuk tipe A yang mempunyai data sbb : 1. Lebar b = 13 mm 2. Tebal t = 8 mm 3. Berat = 1,06 Nm f. Kecepatan linear sabuk : commit to user V = , . . = , . . = 805,9 mms g. Sudut kontak puli 2 β = 34º atau β = 17º Cosec β = 1sin 17º = 10,29 2,3 log ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ 2 1 T T = µ . θ .cosecβ 2,3 log ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ 2 1 T T = 0,3 .3,14 .cosec17º 2,3 log ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ 2 1 T T = 3,24 log ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ 2 1 T T = 3 , 2 24 , 3 log ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ 2 1 T T = 1,408 ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ 2 1 T T = 25,62 h. Luas penampang Gambar 3.2. Penampang sabuk antara reducer dengan poros power screw commit to user Tan β = Tan 17º = 8 x x = 8 . 0,3 = 2,4 mm a = b – 2x = 13 – 2.2,4 = 8,2 mm A = t b a . 2 + = 8 2 2 , 8 13 x + = 84,8 mm 2 i. Massa belt per meter m = A . L . ρ = 84,8 x 10 -6 . 1 . 1140 = 0,097 kgm j. Gaya centrifugal sabuk T c = m .v 2 = 0,097 . 0,8059 2 = 0,062 N k. Tegangan maksimum sabuk T = stress .area = σ .A Teg ijin sabuk = 8 Nmm 2 = 8 . 84,8 = 678,4 N T 1 = T – T c = 678,4 – 0,062 = 678,33 N T 2 = 68 , 25 1 T commit to user = 68 , 25 33 , 678 = 26,4 N Jadi gaya tarik sabuk total dua buah puli adalah sebesar : 2 1 T + 2 T 1 T + 2 T = 2678,33 N + 26,4 N = 1409,38 N

3.4. Pasak

1. Pasak motor diameter poros 16 mm, maka ukuran pasak yang digunakan lebar b : 5 mm panjang l : 32 mm tebal h : 5 mm kedalaman alur pasak pada poros t = 2,5 mm kedalaman alur pasak pada naf t = 2,5 mm bahan pasak dari S30C dengan kekuatan tarik σ = 48 Nmm, dan faktor keamanan Sf = 6 sehingga tegangan tarik ijin σ dan tegangan geser ijin adalah : = = = 8 ² = , . = , . = 0,7 ² Daya tangensial pasak Ft, dimana T poros : 282,8 N commit to user Ft = . = . , = 35,35 N Tegangan geser maksimum pada pasak τ = . = , . = 0,2 ² Tegangan permukaan yang terjadi pada naf P = . = , . , = 0,4 ² Tegangan yang diijinkan adalah 8 ² sularso, 1997 : 27 dengan demikian tegangan geser pasak τ dan tegangan bidang pada naf P masih lebih kecil dari pada tegangan ijin, sehingga pasak aman digunakan. 2. Pasak pada reducer Diameter poros 15 mm, maka ukuran pasak yang digunakan lebar b : 5 mm panjang l : 32 mm tebal h : 5 mm kedalaman alur pasak pada poros t = 2,5 mm kedalaman alur pasak pada naf t = 2,5 mm bahan pasak dari S30C dengan kekuatan tarik σ = 48 Nmm, dan faktor keamanan Sf = 6 sehingga tegangan tarik ijin σ dan tegangan geser ijin adalah : commit to user = = = 8 ² = , . = , . = 0,7 ² Daya tangensial pasak Ft, , dimana T poros : 282,8 N Ft = . = . , = 37,7 N Tegangan geser maksimum pada pasak τ = . = , . = 0,2 ² Tegangan permukaan yang terjadi pada naf P = . = , . , = 0,4 ² Tegangan yang diijinkan adalah 8 ² sularso, 1997 : 27 dengan demikian tegangan geser pasak τ dan tegangan bidang pada naf P masih lebih kecil dari pada tegangan ijin, sehingga pasak aman digunakan. commit to user 3. Pasak pada puli conveyor diameter poros 28 mm, maka ukuran pasak yang digunakan 1. lebar b : 8 mm 2. panjang l : 56 mm 3. tebal h : 7 mm 4. kedalaman alur pasak pada poros t = 4 mm 5. kedalaman alur pasak pada naf t = 3,3 mm bahan pasak dari S30C dengan kekuatan tarik σ = 48 Nmm, dan faktor keamanan Sf = 6 sehingga tegangan tarik ijin σ dan tegangan geser ijin adalah : = = = 8 ² = , . = , . = 0,7 ² Daya tangensial pasak Ft, dimana T poros : 282,8 N Ft = . = . , = 20,2 N Tegangan geser maksimum pada pasak τ = . = , . commit to user = 0,078 ² Tegangan permukaan yang terjadi pada naf P = . = , . , = 0,25 ² Tegangan yang diijinkan adalah 8 ² sularso, 1997 : 27 dengan demikian tegangan geser pasak τ dan tegangan bidang pada naf P masih lebih kecil dari pada tegangan ijin, sehingga pasak aman digunakan.

3.5. Perancanaan poros