21 mengunjungi mahasiswa di sekolah secara rutin dan membimbing mahasiswa
selama pelaksanaan PPL berlangsung, mulai dari perencanaan pembelajaran, proses, penilaian, dan evaluasi, hingga penyusunan laporan PPL.
12. Penyusunan Laporan PPL Penyusunan laporan resmi PPL dikerjakan saat mahasiswa sedang dan
telah menjalani proses PPL. Laporan ini harus dilaporkan secara resmi sebagai bentuk pertanggungjawaban dan pendeskripsian hasil pelaksanaan PPL.
C. ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI
1. Analisis Keterkaitan Program dengan Pelaksanaannya Pelaksanaan PPL di SMA N 1 Piyungan dikatakan cukup baik. Hal ini
dibuktikan dengan adanya kenyamanan antara mahasiswa dengan siswa yang diampunya. Siswa dapat memahami apa yang disampaikan mahasiswa,
menghormati mahasiswa dan respek terhadap tugas-tugas serta instruksi yang diberikan oleh mahasiswa. Sementara itu mahasiswa merasa memiliki
hubungan atau keterkaitan yang baik terhadap siswa, mahasiswa memperhatikan kondisi siswa dan mencoba mengenali karakter siswa secara
interpersonal baik di dalam maupun di luar kegiatan pembelajaran. 2. Fakor-Faktor Pendukung
Pada pelaksanaan praktik mengajar, baik mengajar terbimbing, maupun mengajar mandiri, terdapat beberapa faktor pendukung yang berasal dari dosen
pembimbing, peserta didik, rekan PPL dan sekolah. a.
Faktor pendukung dari dosen pembimbing adalah dukungan dan bimbingan penuh sejak masa
micro teaching
hingga pelaksanaan PPL, atas kesediaannya dalam meluangkan waktu untuk mengunjungi mahasiswa di
sekolah, memberikan motivasi, serta memberikan evaluasi yang berbentuk kritik dan saran perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan PPL.
b. Faktor pendukung dari peserta didik adalah adanya kemauan dalam belajar
walaupun pada perjalanannya mungkin terdapat kesalahan dan kekurangan yang dilakukan oleh mahasiswa. Para peserta didik sebenarnya memiliki
potensi dan minat yang cukup tinggi dalam geografi namun perlu ditingkatkan lagi konsentrasinya terhadap pelajaran.
c. Faktor pendukung dari sekolah adalah adanya sarana dan prasarana
perpustakaan yang dapat digunakan untuk melengkapi bahan ajar yang bisa digunakan oleh mahasiswa untuk kegiatan proses belajar mengajar dan juga
fasilitas kelas yang menunjang dalam penyampaian materi seperti LCD dan layar proyektor sangat membantu sebagai media pembelajaran.
22 d.
Faktor pendukung dari rekan PPL yaitu segenap rekan baik rekan satu jurusan maupun jurusan lain yang selalu memberikan dukungan, berbagi
semangat, mendengarkan keluh kesah, dan membantu pelaksanaan kegiatan PPL baik kegiatan mengajar maupun kegiatan non mengajar.
3. Hambatan-Hambatan dalam Pelaksanaan Selama kurang lebih dua bulan melaksanakan kegiatan PPL di SMA N 1
Piyungan, mahasiswa menemui beberapa hambatan, antara lain: a.
Masih rendahnya minat serta tingkat pemahaman siswa mengenai materi geografi yang diajarkan.
b. Siswa lebih mudah menyampaikan atau mengemukakan pemahamannya
mengenai materi yang diterima secara lisan daripada secara tertulis. c.
Terdapat beberapa siswa yang sangat sulit dikondisikan dalam kelas. Meskipun sebagian besar siswa bisa mengikuti pelajaran dengan baik,
namun ada beberapa siswa yang sulit untuk diajak kerjasama dan mengganggu konsentrasi di dalam kelas. Terdapat siswa yang ijin keluar
kelas dan kembali ke kelas dalam waktu yang cukup lama. d.
Terbatasnya jumlah jam pelajaran geografi di kelas X, yaitu hanya 1x45 menit dalam satu minggu sedangkan materi yang harus diajarkan cukup
banyak. Hal ini membuat penyampaian materi menjadi tergesa-gesa dan kurang efektif serta membuat metode pembelajaran yang diterapkan
cenderung monoton karena jika akan divariasi akan menyita waktu yang cukup lama.
4. Solusi Setelah menemui hambatan-hambatan tersebut di atas, maka mahasiswa
praktikan berusaha mencari solusi untuk mengatasi atau meminimalisir hambatan-hambatan tersebut. Cara yang ditempuh mahasiswa praktikan antara
lain : a.
Memotivasi siswa dengan cara memberi apresiasi dari segi positif yang dimiliki siswa dan memunculkan rasa ingin tahu siswa terhadap materi
yang akan disampaikan. b.
Penyampaian materi disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mempersiapkan metode pembelajaran yang menarik bagi peserta didik agar
siswa lebih aktif dan memperhatikan. c.
Membuat kontrak belajar dengan siswa yang meninggalkan kelas tanpa keterangan dalam waktu yang lama selama pelajaran geografi berlangsung.
23 d.
Melakukan pendekatan yang lebih personal dengan siswa sehingga siswa bisa menjadi lebih mendekatkan diri mereka terhadap pengajar dan juga
terhadap apa yang diajarkan. e.
Penerapan metode pembelajaran disesuaikan dengan lama jam pelajaran. 5. Refleksi Kegiatan
Melalui kegiatan PPL ini mahasiswa dihadapkan dengan kondisi sebenarnya tentang keadaan sekolah dan sistem pendidikan di Indonesia,
khususnya pembelajaran di Sekolah Menengah Atas. Mahasiswa turut merasakan bagaimana menjalankan tugas menjadi seorang pendidik. Menjadi
guru tidak hanya menyampaikan materi atau mengajar tetapi juga harus mendidik siswa. Menegur hal-hal yang kurang baik yang dilakukan siswa
karena setiap siswa memiliki karakter yang berbeda-beda. Seorang pendidik memang harus memahami peserta didik, dan juga
harus inovatif agar siswa mudah memahami materi yang diajarkan dengan antusias dan tidak merasa bosan. Menjadi seorang pendidik juga belajar
memahami, menahan amarah, bijaksana, tegas, dan belajar memotivasi siswa agar selalu giat belajar karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Selain
itu, menjadi pendidik juga harus menanamkan karakter yang baik kepada siswa baik secara langsung maupun tidak langsung agar terbentuk karakter yang baik
dan mulia.
24
BAB III PENUTUP