3
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian pertama oleh
Chris Pratama Putra dalam penelitiannya yang berjudul
Perancangan Media Edukasi Bahasa Inggris Interaktif Untuk Pengenalan Benda Dalam Ruangan Rumah Dengan Metode Ilustrasi Perspektif Digital Painting. Latar
belakang dari penelitian ini adalah masih banyak masyarakat Indonesia masih tidak bisa berbahasa Inggris, karena masyarakat masih kurang pengenalan bahasa Inggris
sejak dini. Adapun media dan pembelajaran dari sekolah yang masih minim, membuat anak kurang peka terhadap bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk
membuat media pembelajaran bahasa Inggris, yang dapat membuat anak-anak belajar bahasa Inggris dengan cara yang menyenangkan. Hasil dari penelitian ini adalah,
media yang dikembangkan sudah menarik dan interaktif bagi anak-anak [10].
Penelitian kedua oleh Rizqi Larosia dalam penelitiannya berjudul Perancangan
Buku
Pop up
Pengenalan Aksara Jawa untuk Anak-Anak Terbitan Tiga Serangkai. Latar belakang penelitian ini adalah aksara jawa masih menjadi pelajaran yang
kurang menarik bagi anak-anak SD. Penelitian ini bertujuan untuk merancang buku
pop up
pengenalan aksara jawa untuk anak-anak yang menarik dan komunikatif agar lebih mudah dipelajari anak-anak, serta memilih media promosi yang tepat untuk
mendukung pemasaran buku
pop up
pengenalan Aksara Jawa untuk anak-anak. Hasil dari penelitian ini adalah, berhasil merancang buku
pop up
pengenalan Aksara Jawa untuk anak-anak yang menarik dan komunikatif dan lebih mudah dipelajari anak-
anak [6]. Penelitian pertama memiliki konten yaitu materi pembelajaran bahasa Inggris
untuk anak-anak. Berdasarkan penelitian pertama dapat diambil materi yang cocok untuk anak-anak adalah materi bahasa inggris tentang rumah. Sedangkan penelitian
kedua memiliki konten tentang buku
pop up.
Berdasarkan penelitian kedua dapat diambil jenis-jenis
pop up
dan teknik-teknik
pop up
yang digunakan untuk anak-anak
.
Penelitian ini memiliki perbedaan dari kedua penelitian sebelumnya, pada penelitian pertama membuat media pembelajaran bahasa Inggris untuk anak Sekolah
Dasar dalam bentuk aplikasi android, sedangkan penelitian ini membuat media pembelajaran bahasa Inggris untuk anak Sekolah Dasar dalam bentuk buku
pop up.
Kemudian perbedaan pada penelitian kedua adalah penelitian kedua menggunakan
pop up
untuk mengajarkan aksara Jawa untuk anak-anak, sedangkan penelitian ini menggunakan
pop up,
untuk membuat media pembelajaran bahasa Inggris untuk anak-anak.
Menurut Sabuda dalam Frequenty Asked Question, Creative Question Sabuda, 15 Agustus 2012 teknik pop up ada berbagai macam antara lain, v-volding, internal
stand, mouth, rotary, transformations, volvelles, peepshow, carousel, box and cylinder, dan pull tabs [10].
Buku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong [11]. Buku
pop-up
buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau berunsur tiga dimensi, terdiri dari lipatan dan terlihat seperti
tiga dimensi. Buku pop-up memberikan visualisasi cerita yang lebih menarik.
4
Tampilan gambar yang terlihat lebih memiliki dimensi serta memberikan kejutan. Gambar yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka atau bagiannya digeser
hingga bagian yang dapat berubah bentuk. Informasi yang disampaikan dapat merangsang bayangan pada anak, sementara faktor pengalaman masih terbatas
menyebabkan ilustrasi dibutuhkan sebagai pendamping penyampaian informasi untuk anak [12]. Buku ajar merupakan salah satu sarana keberhasilan proses belajar
mengajar. Buku ajar merupakan suatu kesatuan unit pembelajaran yang berisi informasi, pembahasan serta evaluasi. Buku ajar yang tersusun secara sistematis akan
mempermudah peserta didik dalam mendapatkan materi sehingga mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran. Maka dari itu, buku ajar harus disusun sesuai
beberapa indikator yaitu menarik, aspek keterbacaan tinggi, dan mudah dicerna [13].
Layout
adalah susunan atau penataan
teks
, gambar dan elemen visual lainnya dalam sebuah desain untuk menyelaraskannya kedalam satu kesatuan desain yang
memiliki daerah aktif dan pasif sebagai penuntun mata untuk membaca informasi didalamnya [14]. Warna menurut Kamus Besar Bahas Indonesia Buku adalah kesan
yg diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya [15]. Tipografi merupakan pelengkap suatu pendapat visual, tetapi sudah menjadi
sajian utama komunikasi grafis yang berbentuk buku, katalog, atau brosur. Huruf memainkan peranan sangat penting dalam keberhasilan suatu bentuk komunikasi
grafis [16]. Ilustrasi digunakan untuk menerangkan suatu informasi tertulis, Ilustrasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: utama dan pendamping. Ilustrasi utama
digunakan untuk menyajikan ide besar, sedangkan ilustrasi pendamping untuk memperjelas ide utama [17].
3. Metode Penelitian