Pendahuluan T1 692011034 Full text

1

1. Pendahuluan

Era globalisasi menuntut setiap individu untuk mempersipkan sumber daya yang handal terutama di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dalam hal ini bahasa Inggris sangat diperlukan baik dalam menguasai teknologi komunikasi maupun dalam berinteraksi secara langsung. Sebagai sarana komunikasi global, bahasa Inggris harus dikuasai secara aktif baik lisan maupun tulisan [1]. Saat ini masyarakat Indonesia masih banyak yang belum fasih dalam berbahasa Inggris, ini disebabkan karena proses belajar mengajar di sekolah masih menggunakan metode ceramah . Metode yang digunakan adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar [2]. Selama ini penyajian materi pelajaran Bahasa Inggris untuk siswa masih menggunakan metode konservatif, yaitu guru menjelaskan dengan ceramah dan peserta didik menyimak buku pelajaran. Namun peserta didik cepat merasa bosan saat menerima pelajaran karena media yang kurang menarik dan bersifat verbalistik yang mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa dalam memahami pelajaran bahasa Inggris. Sehingga dibutuhkan sebuah media pembelajaran yang menarik dan membuat siswa tertarik dalam belajar bahasa Inggris [3]. Menurut hasil wawancara dengan Bapak Eko selaku guru bahasa Inggris sekolah dasar SD Masudirini 77 Salatiga mengatakan bahwa media pembelajaran bahasa Inggris untuk anak sekolah dasar saat ini, khususnya untuk kelas satu dan dua adalah buku paket, media pembelajaran bahasa Inggris di sekolah masih belum dapat membuat anak-anak antusias dalam belajar bahasa Inggris. Minat anak-anak dalam belajar bahasa Inggris masih kurang dan berpendapat bahwa bahasa Inggris tidak penting. Hal ini berpengaruh besar bagi anak-anak saat beranjak SMA ketika mulai menyadari akan pentingnya bahasa Inggris, namun karena kurangnya pengetahuan dasar tentang bahasa Inggris, akan menghambat proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, maka dibutuhkan peranan media pembelajaran yang dapat meningkatkan minat anak mempelajari bahasa Inggris sejak dini. Menurut hasil wawancara dengan tiga siswa kelas dua SD Masudirini 77 Salatiga, mengatakan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah selama ini terlalu biasa sehingga membuat siswa bosan belajar behasa Inggris, siswa membutuhkan sebuah media baru yang bisa membuat siswa senang dan tertarik belajar bahasa Inggris. Berdasarkan hal tersebut yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana membuat sebuah media pembelajaran yang dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar bahasa Inggirs, mempermudah siswa dalam belajar bahasa Inggris, dan dapat mempermudah guru dalam mengajar bahasa Inggris. Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan belajar, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar [4]. Menurut Sukartiwi 1996, ada beberapa keuntungan yang dapat diraih dengan menggunakan media yaitu meningkatkan motivasi siswa, mencegah kebosanan siswa 2 dalam mengikuti suatu proses belajar mengajar, menjadikan proses belajar mengajar berjalan lebih sistematis, memudahkan siswa memahami instruksi guru dalam proses belajar mengajar, memeperkuat pemahaman siswa pada konteks pelajaran yang diharapkan [4]. Mulyani Sumantri menggaris bawahi tentang prinsip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran yang layak, adalah media harus berdasarkan pada tujuan pembelajaran dan bahan ajar yang akan disampaikan, media harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik, media harus disesuaikan dengan kemampuan guru, baik dari pengadaannya maupun penggunaannya, media harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat [5]. Salah satu media yang sedang digemari anak-anak saat ini adalah buku pop up . Buku pop up merupakan buku yang memiliki bagian khusus yang dapat muncul keluar membentuk 3 dimensi ketika halaman dibuka. Buku pop up lebih menarik untuk anak-anak karena terdapat bagian yang bisa muncul seperti sebuah kejutan dan membuat pembacanya penasaran dengan apa lagi yang akan muncul pada buku tersebut [6]. Kelebihan buku pop up adalah dapat memberikan visualisasi cerita yang lebih menarik. Mulai dari tampilan ilustrasi yang memiliki dimensi, gambar yang dapat bergerak, berubah bentuk, dan lainnya. Selain itu buku ini memberikan kejutan di setiap halamannya yang dapat mengundang ketertarikan untuk terus membuka halaman berikutnya. Menurut Robert Sabuda, pembaca seperti menjadi bagian dari hal menakjubkan itu karena memiliki andil dalam membuka halaman buku [7]. Buku pop up memiliki berbagai manfaat, seperti mengajarkan anak-anak untuk lebih menghargai buku dan memeprlakukannya dengan lebih baik, lebih mendekatkan anak dengan orang tua karena buku pop up memiliki bagian yang mendekatkan hubungan sehingga memberikan kesempatan untuk menikmati cerita, mengembangkan kreatifitas anak, merangsang imajinasi, menambah pengetahuan hingga memberikan penggambaran bentuk suatu benda atau pengenalan benda [8]. Media pop up merupakan salah satu alternatif media pembelajaran anak yang dengan potensi yang dimilikinya dapat menarik perhatian anak. Dengan menampilkan suatu bentuk tiga dimensi dan bersifat interaktif, dapat memberikan materi pendidikan anak dengan cara yang berbeda. Media pop up dapat membangkitkan motivasi anak dalam belajar. Disertai dengan cerita yang menarik yang dekat dengan lingkungan anak seperti mengajak anak untuk berpartisipasi dengan memberi mereka pertanyaan berkaitan dengan cerita. Penggunaan ilustrasi, warna, dan tipografi disesuaikan dengan kesukaan anak sehingga anak merasa lebih akrab dengan karakter yang dibuat [9]. Daya tarik, dan manfaat buku pop up ini dapat digunakan sebagai media baru untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar bahasa Inggris pada Sekolah Dasar. 3

2. Tinjauan Pustaka