7
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Penelitian dilakukan selama empat minggu dengan materi program pengolah kata
Microsoft word
. Tahapan penelitian pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut: Pada pertemuan pertama, pembelajaran di kelas eksperimen masih dilakukan
dengan menggunakan metode konvensional. Lembar kuesioner diberikan kepada siswa untuk mengetahui keadaan awal tingkat motivasi belajar siswa. Pertemuan kedua pada
kelas eksperimen yaitu 1
Assurance
percaya diri, guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran dengan selalu memberi respon positif,
merangsang siswa untuk yakin dan penuh percaya diri memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. 2
Relevance
relevansi, guru mengemukakan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, guru menyampaikan materi inti pelajaran dengan media
Prezi
yang ditampilkan melalui LCD projector dan cara menggunakan
Prezi,
guru menyampaikan relevansi materi pelajaran dengan kehidupan nyata. 3
Interest
minat perhatian, guru menumbuhkan minat atau perhatian siswa dengan mengadakan variasi
dalam pembelajaran yaitu menampilkan materi dengan media
Prezi
dan memberi kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. Dalam media ini
materi disajikan dalam bentuk teks, gambar serta audio visual video. Teks berisi materi tentang pengertian Microsoft word, fungsi Microsoft word dalam kehidupan
sehari-hari. Materi dalam bentuk gambar berupa langkah-langkah pembuatan yang ada pada Microsoft word. Dalam video ini berisi tentang soal-soal materi Microsoft word
dan tutorial cara penggunaan pada Microsoft word. Guru membagikan Prezi pada komputer siswa, siswa diminta membuka Prezi dan mempraktikkan materi yang ada
pada Prezi. 4 Assessment evaluasi, siswa mengerjakan tugas kelas yaitu mempraktikkan materi yang ada pada Prezi yang kemudian dinilai oleh guru. 5
Satisfaction kepuasan, guru menyampaikan hasil tugas praktik dan memanggil nama siswa yang tugas praktiknya bagus, siswa merasa puas dan bangga terhadap hasil yang
diperolehnya, tujuannya supaya siswa yang lain juga termotivasi dan berlomba-lomba mencari nilai yang terbaik.
Pada pertemuan ketiga kelas eksperimen yaitu 1 Assurance percaya diri guru memberikan soal pertanyaan pada materi pelajaran pertemuan yang lalu kemudian
siswa menjawab, guru juga memberikan motivasi kepada siswa supaya mempunyai rasa percaya diri. 2 Relevance relevansi, guru memberikan permasalahan soal dan
tugas kelompok untuk berdiskusi memecahkan soal permasalahan. Dalam diskusi siswa dituntut untuk berperan aktif memberikan pendapat serta memberikan bimbingan
kepada anggota kelompok yang belum paham dengan materi yang diajarkan. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran tidak hanya terpusat pada guru dan membuat siswa
menjadi sumber belajar untuk siswa yang lain. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi membuat siswa lebih senang dan
antusias dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan siswa saling memberikan pendapat dalam kelompok untuk mengerjakan soal diskusi yang diberikan. Selain itu
siswa yang belum paham dengan materi pembelajaran tidak takut dan malu untuk bertanya kepada anggota kelompok yang lain. Anggota kelompok yang sudah paham
juga memberikan pengarahan, pemahaman kepada anggota kelompok yang belum
8
paham. Hal ini dilakukan untuk melatih siswa bekerjasama dalam sebuah kelompok dan melatih ketrampilan siswa dalam berdiskusi. 3 Interest minatperhatian, Setelah
diskusi kelompok selesai dilakukan, siswa dan guru bersama-sama membahas tugas individu, supaya siswa mengetahui apakah hasil tugas individu dan hasil pembelajaran
kelompok sesuai dengan penyampaian materi yang diberikan oleh guru. guru melanjutkan pembelajaran dengan menggunakan media Prezi. 4 Assessment
evaluasi, guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan cara membuat mail merge didepan kelas dengan menggunakan laptop guru, sehingga
guru bisa mengetahui sejauh mana siswa mengerti tentang materi pelajaran Simulasi Digital. 5 Satisfaction kepuasan, setelah diskusi kelompok selesai hasil pekerjaan
kelompok dikumpulkan dan guru memberikan beberapa pertanyaan seputar diskusi yang dilakukan pada kelompok dan setiap kelompok berebut untuk dapat menjawab
pertanyaan yang ada untuk memperoleh poin guna menambah nilai kelompok. Proses tanya jawab ini membuat pembelajaran lebih menarik karena setiap anggota kelompok
saling berebut untuk dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, jika kelompok dapat menjawab pertanyaan maka kelompok mendapat nilai dan poin guna
menambah nilai kelompok yang berdampak pada hasil belajar siswa. Semakin banyak kelompok menjawab pertanyaan yang diberikan maka semakin tinggi nilai yang di
dapat.
Pada pertemuan keempat kelas eksperimen yaitu 1 Assurance percaya diri, guru mengulas kembali materi pelajaran pertemuan yang lalu dan siswa diberi pertanyaan,
guru bertujuan melatih siswa supaya siswa berani menjawab dan percaya diri. 2 Relevance relevansi, guru menyampaikan materi pembelajaran menggunakan media
Prezi dan mendorong siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. 3 Interest minat perhatian, guru menumbuhkan minat atau perhatian siswa dengan mengadakan variasi
dalam pembelajaran yaitu menampilkan materi dengan media
Prezi
dan memberi kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. Siswa diberi
gambaran umum tentang media pembelajaran Prezi, baik mengenai keunggulan media, cara pembuatan persentasi dan kelebihannya dibandingkan media persentasi lain 4
Assessment evaluasi, tahap akhir pada pertemuan setelah penyampaian materi yaitu, siswa diberikan posttest. Siswa mengerjakan soal tes pilihan ganda dengan jumlah 20
butir soal. 5 Satisfaction kepuasan, guru dan siswa bersama-sama membahas soal tes agar siswa mengetahui jawaban yang benar dan mengetahui hasil nilai individu.
Kemudian guru menyampaikan perolehan nilai tes kepada siswa, dan guru membacakan nama siswa yang mendapat nilai diatas KKM. Siswa merasa puas dan
bangga atas hasil atau nilai yang diperoleh setelah mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Guru menjelaskan dan mempraktikkan materi yang ada pada Prezi. Setelah menjelaskan, guru membagikan Prezi di komputer siswa. Siswa diminta membuka dan
menjalankan materi yang ada pada Prezi. Berikut tampilan Prezi yang digunakan pada saat pembelajaran berlangsung:
9
Gambar 1. Tampilan Prezi dan video tutorial
Media pembelajaran
Prezi
menjadikan siswa lebih mudah dalam memahami materi karena terdapat
video tutorial
dan penjelasan audio pada
Prezi.
Penggunaan
video tutorial
ini dapat mengatasi masalah apabila siswa mengalami kesulitan saat guru menjelaskan secara langsung. Apabila terdapat siswa yang tertinggal pada salah satu
tahap pembuatan tugas tertentu siswa tersebut akan terbantu dengan adanya video, karena siswa dapat memutar kembali tahap-tahap yang dirasa perlu penjelasan ulang.
Tabel 1 Kisi-kisi kuesioner tanggapan siswa belajar siswa terhadap motivasi belajar
Indikator Pernyataan
Jumlah Butir
Assurance Percaya diri
1. Saya berusaha sendiri dalam mengerjakan tugas dari guru
Simulasi Digital 5
2. Saya mencontek teman dalam mengerjakan tugas dari guru
Simulasi Digital 3.
Saya rajin belajar untuk meraih cita-cita 4.
Saya berusaha mempertahankan pendapat yang saya benar 5.
Saya berani mengerjakan soal di depan kelas. Relevance
Relevansi 6.
Saya memperhatikan pembelajaran Simulasi Digital 4
7. Saya sangat antusias dengan materi Simulasi Digital
8. Saya merasa pelajaran Simulasi Digital sangat bermanfaat
9. Saya benar-benar senang belajar Simulasi Digital
Interest Perhatian
10. Saya bertanya pada guru apabila ada pelajaran Simulasi Digital
yang kurang saya pahami 5
11. Saya suka pelajaran Simulasi Digital karena pelajarannya
menarik 12.
Saya belajar dengan rajin dan teratur agar saya paham pelajaran Simulasi Digital
13. Saya bisa mempraktikkan secara langsung materi Simulasi
Digital 14.
Pembelajaran ini membuat saya merasa penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang Simulasi Digital
Assessment 15.
Saya mengerjakan tugas rumah di rumah 5
10
Penilaian Evaluasi
16. Saya mengerjakan tugas sekolah yang saya anggap sulit
17. Saya belajar walaupun tanpa perintah orang tua demi memenuhi
kewajiban 18.
Saya belajar dengan rajin untuk mencapai hasil yang maksimal 19.
Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Satifaction
Kepuasan Kepuasan
20. Saya merasa puas terhadap hasil yang telah saya capai untuk
menyelesaikan tugas-tugas dalam pembelajaran 5
21. Saya menyelesaikan pembelajaran Simulasi Digital dengan
berhasil 22.
Saya mendapat penghargaan bagi upaya saya karena bisa menjawab pertanyaan dari guru
23. Saya merasa bangga bisa menyelesaikan sendiri pembelajaran
Simulasi Digital 24.
Saya ingat dengan nilai yang diberikan oleh guru setelah belajar Simulasi Digital
Persentase rata-rata setiap aspek atau butir angket dihitung dengan rumus berikut ini [18].
x = Jumlah skor hasil pengumpulan data x 100 Skor Kriterium
Secara rinci dapat ditulis sebagai berikut: x =
JKS x 100
BNB X Skor X n Keterangan:
x = persentase hasil angket JKS = jumlah keseluruhan skor pada setiap indikator
BNB = banyak nomor butir indikator n = banyak siswa
Berdasarkan analisa jawaban siswa, dapat dilihat tanggapan siswa mengenai motivasi belajar siswa dengan indikator ARIAS. Indikator motivasi belajar siswa
diukur dengan melihat jawaban siswa pada pertanyaan per indikator dapat dilihat pada tabel 2, sebagai berikut:
Tabel 2 Presentase angket awal dan angket akhir motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Indikator Skor
angket awal kelas
eksperimen Skor
angket akhir kelas
eksperimen Selisih skor
awal dan akhir kelas
eksperimen Skor
angket awal kelas
kontrol Skor
angket akhir kelas
kontrol Selisih skor
awal dan akhir kelas
kontrol
Assurance Percaya diri
57, 07 79, 05
21,98 56, 32
60, 12 3,8
Relevance Relevansi
59, 75 81, 48
21,73 58, 92
58, 18 7,4
Intesest Minatperhatian
59, 26 83, 78
24,52 61, 32
66, 21 4,89
11
Berdasarkan Tabel 2, adapun hasil deskriptif angket awal dan angket akhir untuk masing-masing indikator pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan setelah
mendapat perlakuan penerapan model ARIAS dengan media
Prezi
terdapat peningkatan. Indikator pertama yaitu percaya diri, pada indikator kelas eksperimen
rata-rata presentase angket awal sebelum menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media
Prezi
sebesar 57, 07, sedangkan rata-rata presentase angket akhir setelah menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media
Prezi
sebesar 79, 05, sehingga dapat dilihat peningkatan motivasi belajar siswa dengan indikator percaya diri
sebesar 21, 98. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media
Prezi
dapat meningkatkan motivasi siswa terhadap pelajaran sehingga siswa lebih percaya diri dan guru selalu meyakinkan siswa bahwa mereka
mampu memahami dalam mengikuti pembelajaran Simulasi Digital. Sedangkan pada kelas kontrol presentase angket awal sebesar 56, 32 dan presentase angket akhir
sebesar 60, 12, hanya terjadi peningkatan motivasi belajar sebesar 3,80. Indikator kedua yaitu relevansi, pada indikator ini rata-rata presentase angket awal sebelum
menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media
Prezi
sebesar 59, 75, sedangkan rata-rata presentase angket akhir setelah menerapkan model pembelajaran
ARIAS dengan media
Prezi
sebesar 81, 48, sehingga dapat dilihat peningkatan motivasi belajar siswa dengan indikator relevansi sebesar 22, 03. Hal ini dikarenakan
pada pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media
Prezi
pada dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran sehingga siswa lebih
antusias dan memperhatikan karena pelajaran Simulasi Digital sangat bermanfaat. Sedangkan pada kelas kontrol presentase angket awal sebesar 58, 92 dan presentase
angket akhir sebesar 58, 18, terjadi penurunan motivasi belajar sebesar 0, 74. Indikator ketiga yaitu minat perhatian, pada indikator ini rata-rata presentase angket
awal sebelum menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media
Prezi
sebesar 59, 26, sedangkan rata-rata presentase angket akhir setelah menerapkan model
pembelajaran ARIAS dengan media
Prezi
sebesar 83, 78, sehingga dapat dilihat peningkatan motivasi belajar siswa dengan indikator relevansi sebesar 24, 52. Hal
ini dikarenakan pada pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media
Prezi
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran sehingga siswa lebih bersemangat, menyenangkan dan mempermudah siswa dalam mengingat materi.
Sedangkan pada kelas kontrol presentase angket awal sebesar 61, 32 dan presentase angket akhir sebesar 66, 21, hanya terjadi peningkatan motivasi belajar sebesar
4,89. Indikator keempat yaitu evaluasi, pada indikator ini rata-rata angket awal presentase awal sebelum menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media
Prezi
sebesar 65,00, sedangkan rata-rata presentase angket akhir setelah menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media
Prezi
sebesar 83, 04, sehingga dapat
Assessment Evaluasi
65, 00 83, 04
18,04 66, 18
78, 34 12,16
Satisfaction Kepuasan
60, 60 78, 78
18,18 62, 36
63, 64 1,28
Nilai rata-rata 60, 33
81, 22 20,89
61, 02 65, 29
4,27
12
dilihat peningkatan motivasi belajar siswa dengan indikator relevansi sebesar 18, 04. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media
Prezi
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran karena guru bisa mengetahui kemajuan siswa sebagai individu maupun kelompok, dapat mendorong
siswa belajar lebih baik dan meningkatkan motivasi berprestasi. Sedangkan pada kelas kontrol presentase angket awal sebesar 62, 36 dan presentase angket akhir sebesar
63, 64, hanya terjadi peningkatan motivasi belajar sebesar 1, 28. Indikator kelima yaitu kepuasan, pada indikator ini rata-rata presentase angket awal sebelum
menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media
Prezi
sebesar 60, 60, sedangkan rata-rata presentase angket akhir setelah menerapkan model pembelajaran
ARIAS dengan media
Prezi
sebesar 78, 78, sehingga dapat dilihat peningkatan motivasi belajar siswa dengan indikator relevansi sebesar 18, 18. Hal ini dikarenakan
pada pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media
Prezi
pada dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran karena guru memberikan
penghargaan dan untuk menumbuhkan rasa bangga dan puas dalam diri siswa. Siswa yang telah berhasil mengerjakan akan atau mencapai sesuatu merasa bangga puas atas
keberhasilannya. Sedangkan pada kelas kontrol presentase angket awal sebesar 62, 36 dan presentase angket akhir sebesar 63, 64, hanya terjadi peningkatan motivasi
belajar sebesar 1, 28.
Hasil kuesioner respon siswa dengan setelah menggunakan media
Prezi
, didapat hasil seperti tabel 3 sebagai berikut.
Tabel 3. Respon siswa terhadap media Prezi
Indikator Pertanyaan
Respon Siswa Ya
Tidak
Identifikasi Pendahuluan
1. Apakah sebelumnya kamu sudah pernah belajar
dengan menggunakan media pembelajaran Prezi? 7 orang
18 31 orang
82 2.
Apakah belajar menggunakan media Prezi lebih menarik dibandingkan dengan belajar seperti
biasa? 34 orang
89 4 orang
11 3.
Apakah cara penyajian media Prezi ini menarik minat dan perhatian kamu untuk melihat dan
mempelajarinya? 34 orang
89 4 orang
11 4.
Apakah dengan media ini memotivasi kamu untuk belajar?
34 orang 89
4 orang 11
5. Apakah kamu menyukai media pembelajaran ini? 32 orang
84 6 orang
16 Identifikasi
Penyajian Fisik 6.
Apakah tampilan media Prezi ini menarik? 31 orang
82 7 orang
18 7.
Apakah tata letak, bentuk, warna dan ukuran media Prezi ini sudah sesuai?
29 orang 76
9 orang 24
8. Apakah bentuk dan tulisan yang digunakan dalam
media ini mudah dibaca dan dipahami? 32 orang
84 6 orang
16 Identifikasi
Penyajian Konsep
9. Apakah penyajian materi dalam media ini mudah
dipahami? 31 orang
82 7 orang
18
13
10. Apakah media Prezi ini dapat memperjelas
pemahaman kamu tentang materi Simulasi Digital?
32 orang 84
6 orang 16
11. Apakah video dalam media ini menunjang dalam
pemahaman materi? 34 orang
89 4 orang
11
Berdasarkan tabel 3, adapun hasil kuesioner respon siswa menggunakan media
Prezi
. Indikator pertama yaitu mengidentifikasi pendahuluan siswa mengenai media
Prezi
. Pada pertanyaan pertama, didapatkan 18 respon siswa yang sudah pernah belajar dengan menggunakan media
Prezi
, sedangkan ada 82 respon siswa yang belum pernah belajar dengan menggunakan media
Prezi
. Sehingga dapat dilhat bahwa dalam penelitian ini, sebagian besar siswa belum pernah belajar menggunakan media
Prezi
, kemudian dalam penelitian ini diharapkan siswa tidak jenuh dengan pembelajaran Simulasi Digital dengan menggunakan media
Prezi
. Pada pertanyaan kedua, didapatkan 89 siswa mengatakan pembelajaran dengan menggunakan media
Prezi
lebih menarik dibandingkan dengan belajar seperti biasa, sedangkan ada 11 siswa yang mengatakan bahwa pembelajaran menggunakan media
Prezi
tidak menarik dibandingkan dengan belajar seperti biasa. Sehingga dapat dilihat bahwa sebagian
besar siswa mengatakan bahwa pembelajaran menggunakan media
Prezi
lebih menarik atau banyak diminati siswa pada saat proses pembelajaran. Pada pertanyaan ketiga,
didapatkan 89 siswa menjawab cara penyajian media
Prezi
ini menarik minat dan perhatian siswa untuk melihat dan mempelajarinya. Sedangkan ada 11 siswa yang
menjawab cara penyajian media
Prezi
tidak menarik minat dan perhatian siswa untuk melihat dan mempelajarinya. Sehingga dapat dilihat bahwa pembelajaran
menggunakan media
Prezi
menarik perhatian dan minat siswa pada mata pelajaran Simulasi Digital. Pada pertanyaan keempat, didapatkan 89 siswa termotivasi dengan
menggunakan media
Prezi
, sedangkan ada 11 siswa tidak termotivasi menggunakan media
Prezi
, hal ini dikarenakan siswa baru pertama kali diberi penjelasan dengan media
Prezi
, tetapi sebagian besar siswa menjadi termotivasi dengan pembelajaran berbantu media
Prezi
. Pada pertanyaan kelima, didapatkan respon siswa 84 menyukai media pembelajaran
Prezi
, sedangkan 16 siswa tidak menyukai media pembelajaran ini. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa diberi penjelasan dengan
media
Prezi
, sehingga masih ada siswa yang belum menyukai media
Prezi
. Indikator kedua yaitu mengidentifikasi penyajian fisik menggunakan media
Prezi
. Pada pertanyaan keenam, didapatkan 82 siswa mengatakan tampilan media
pembelajaran menggunakan
Prezi
menarik. Karena pada sebelumnya guru hanya menggunakan media pdf atau Microsoft word, sedangkan 18 siswa mengatakan
tampilan media pembelajaran media
Prezi
tidak menarik. Pada pertanyaan ketujuh, didapatkan 76 siswa menjawab tata letak, bentuk, warna dan ukuran pada media
Prezi
ini sudah sesuai, sedangkan ada 24 siswa menjawab tata letak, bentuk, warna dan ukuran media
Prezi
tidak sesuai sesuai. Hal ini dikarenakan selera atau tingkat kesenangan pembuatan desain setiap orang berbeda. Pada pertanyaan kedelapan,
14
didapatkan 84 siswa menjawab bentuk dan tulisan yang digunakan dalam media
Prezi
mudah dibaca dan dipahami, sedangkan 16 siswa menjawab bentuk dan tulisan yang digunakan dalam media ini tidak mudah dibaca dan dipahami.
Indikator ketiga yaitu mengidentifikasi penyajian konsep pada media
Prezi
. Pada pertanyaan kesembilan, didapatkan 82 siswa menjawab penyajian materi dalam
media
Prezi
mudah dipahami, sedangkan 18 siswa menjawab penyajian materi dalam media ini tidak mudah dipahami. Hal ini dikarenakan tingkat pemahaman siswa satu
dengan yang lainnya berbeda, tetapi sebagian besar siswa merespon pada penyajian media
Prezi
dalam pelajaran Simulasi Digital mudah dipahami. Pada pertanyaan kesepuluh, didapatkan 84 siswa menjawab media
Prezi
dapat memperjelas pemahaman tentang materi Simulasi Digital, sedangkan 16 siswa menjawab media
Prezi
tidak dapat memperjelas pemahaman tentang materi Simulasi Digital. Hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa merespon pada pembelajaran menggunakan
media
Prezi
dalam pelajaran Simulasi Digital memperjelas materi pada Simulasi Digital. Pada pertanyaan kesebelas, didapatkan 89 siswa menjawab video dalam
media ini menunjang dalam pemahaman materi, sedangkan 11 siswa menjawab video dalam media tidak menunjang dalam pemahaman materi. Hal ini dapat dilihat
bahwa sebagian besar siswa merespon tampilan video pada media
Prezi
menunjang dalam materi pelajaran, karena dapat memperjelas materi pembelajaran.
Adanya model pembelajaran ARIAS dengan media
Prezi
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dikelas. Peningkatan motivasi belajar dapat dilihat dari
terjadinya proses pembelajaran dikelas dan dengan membandingkan hasil angket siswa pada masing-masing kelas. Proses pembelajaran kelas eksperimen lebih baik daripada
kelas kontrol ini dapat dinilai dari observasi indikator motivasi belajar siswa pada masing-masing kelas. Indikator observasi motivasi belajar siswa memodifikasi milik
Teguh 2013 [19]. Hasil rata-rata observasi motivasi belajar siswa kelas ekperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4 Perhitungan persentase per item pernyataan
No Indikator
Presentase Kelas Eksperimen
Kontrol
1 Siswa antusias mengikuti pembelajaran Simulasi Digital
92 68
2 Siswa memperhatikan penjelasan guru
86 70
3 Siswa mencatat materipenjelasan dari guru
88 64
4 Siswa berani bertanya kepada guru
78 48
5 Siswa berani mengemukakan pendapat
76 46
6 Siswa menyelesaikan tugas individu
100 100
Total Total Persentase
=
�ℎ �
ℎ �ℎ
� ℎ�
X 100 86
66
15
Tabel 4 menunjukan hasil observasi motivasi belajar siswa selama pembelajaran dikelas. Didapati total kelas eksperimen 86 dan kelas kontrol 66 maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional dengan kelas ekperimen yang menggunakan model pembelajaran ARIAS
dengan media
Prezi
. Penerapan model pembelajaran ARIAS dengan media
Prezi
berdasarkan indikator- indikator motivasi belajar siswa. Indikator yang pertama siswa antusias mengikuti
pembelajaran Simulasi Digital diperoleh hasil 88 untuk kelas eksperimen dan 68 untuk kelas kontrol, indikator yang kedua siswa memperhatikan penjelasan guru
diperoleh hasil 86 dari kelas eksperimen dan 70 dari kelas kontrol, yang ketiga siswa mencatat materipenjelasan dari guru diperoleh hasil 88 untuk kelas ekspermen
dan 64 untuk kelas kontrol, yang keempat siswa berani bertanya kepada guru diperoleh hasil 78 untuk kelas eksperimen dan 48 untuk kelas kontrol, yang kelima
siswa berani mengemukakan pendapat diperoleh hasil 76 untuk kelas eksperimen dan 46 untuk kelas kontrol, dan yang keenam siswa menyelesaikan tugas individu
diperoleh hasil 100 untuk kelas eksperimen dan 100 untuk kelas kontrol. Pada indikator keenam ini, kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapat persentase yang
sama, karena semua siswa mengerjakan tugas, tetapi hasil nilai yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
Hasil tes siswa digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa mengerti dan paham terhadap materi Simulasi Digital yang telah diajarkan oleh guru pengajar. Tes dalam
penelitian ini adalah tes yang dilakukan setelah treatment perlakuan dengan menerapkan pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media Prezi dalam
kelas eksperimen. Soal posttest berupa pilihan ganda sebanyak 20 soal. Hasil nilai posttest siswa dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Nilai hasil posttest
N Minimum
Maximum Mean
Eksperimen 38
75 95
85 Kontrol
35 65
90 77,5
Dari tabel 5 dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda dan kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol,
yaitu 85 untuk kelas eksperimen dan 77,5 untuk kelas kontrol. Berdasarkan tabel di atas juga dapat dilihat bahwa hasil nilai maksimum dari kelas eksperimen yaitu 95 dan
kelas kontrol yaitu 90, serta nilai minimum dari kelas eksperimen adalah 75 dan 65 untuk kelas kontrol.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penerapan model ARIAS dengan media
Prezi
berpengaruh positif dalam meningkatkan motivasi belajar dan membuat siswa lebih senang mengikuti proses pembelajaran Simulasi Digital. Selain itu, hasil
16
penelitian pembelajaran menggunakan model ARIAS berguna untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran
sehingga siswa lebih antusias dan memperhatikan guru, karena pembelajaran Simulasi Digital sangat bermanfaat, membuat siswa lebih bersemangat mengikuti proses
pembelajaran, dan mempermudah siswa dalam mengingat materi. Guru bisa mengetahui kemajuan siswa sebagai individu maupun kelompok, guru memberikan
penghargaan dan untuk menumbuhkan rasa bangga dan puas dalam diri siswa. Siswa yang telah berhasil mengerjakan akan atau mencapai sesuatu merasa bangga puas atas
keberhasilannya.
5. Simpulan