2
dimanfaatkan  adalah  aplikasi
Prezi.  Prezi
adalah  sebuah  perangkat  lunak  untuk presentasi  berbasis  internet.  Selain  untuk  presentasi,
Prezi
juga  dapat  digunakan sebagai alat untuk mengeksplorasi dan berbagi ide di atas kanvas virtual.
Prezi
menjadi unggul  karena  program  ini  menggunakan
Zooming  User  Interface
ZUI,  yang memungkinkan pengguna
Prezi
untuk memperbesar dan memperkecil tampilan media presentasi mereka [3]. Keunggulan media
Prezi
untuk mendukung dalam penelitian ini yaitu  mampu  menampilkan  tema  tiga  dimensi,  memiliki  tampilan  yang  lebih
memudahkan  siswa  untuk  memahami  materi.  Hal  ini  tentunya  akan  menambah ketertarikan siswa akan media pembelajaran yang baru, sehingga dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Rumusan  permasalahan  dalam  penelitian  ini  adalah  apakah  terjadi  peningkatan motivasi belajar siswa setelah siswa menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan
media
Prezi
pada mata pelajaran Simulasi Digital kelas X MEKA 2 di SMK Negeri 3 Salatiga.  Tujuan  yang  ingin  dicapai  dalam  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui
penerapan  model  ARIAS  dengan  media
Prezi
dapat  meningkatkan  motivasi  belajar siswa  dalam  mata  pelajaran  Simulasi  Digital  di    SMK  Negeri  3  Salatiga.  Batasan
masalah  dalam  penelitian  ini  yaitu,  model  pembelajaran  dalam  penelitian  ini menggunakan ARIAS
dan media pembelajaran yang digunakan adalah
Prezi.
Materi yang dibahas adalah program pengolah kata
microsoft word
. Responden penelitian ini adalah  siswa  SMK  yang  mendapat  mata  pelajaran  Simulasi  Digital  yaitu  kelas  X,
dengan sampel sebanyak dua kelas X TSM 1 dan X MEKA 2 yang berjumlah masing- masing  35  dan  38    siswa.  Peningkatan  motivasi  belajar  siswa  dilihat  dari  hasil
responden siswa dengan memberikan lembar kuesioner dan observasi.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian  sebelumnya  yang  terkait  dengan  penelitian  ini  antara  lain  Sa’adah, menunjukkan bahwa salah  satu  model  pembelajaran  yang  dapat  meningkatkan hasil
belajar    siswa    pada  kelompok  siswa  yang  menggunakan  ARIAS  lebih  baik dibandingkan  model  konvensional  [4].  Dari  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Rahayu,
menunjukkan bahwa tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  menganalisis pembelajaran ARIAS    berbantuan    kartu  masalah  pada  siswa  kelas  XI  materi  barisan  dan  deret
geometri  dapat  mencapai  ketuntasan  belajar  dan  motivasi  berprestasi  siswa.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen
telah  mencapai  ketuntasan  belajar  dan  lebih  baik  daripada  kelas  kontrol,  terdapat pengaruh  motivasi  berprestasi  terhadap  kemampuan  komunikasi  matematis,  serta
peningkatan  kemampuan  komunikasi  matematis  kelas  eksperimen  lebih  besar dibanding ekspositori [5]. Hasil observasi dalam penelitian yang dilakukan oleh Yani,
bertujuan  untuk    mengetahui  pengembangan  guna  menghasilkan,  mengetahui kelayakan media hasil pengembangan dan mengetahui respon peserta didik. Dengan
demikian media pembelajaran Fisika online
Prezi
layak dan efektif digunakan sebagai media pembelajaran Fisika [6].
3
Dari ketiga penelitian di atas, terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti tentang model pembelajaran ARIAS
dan penggunaan media
Prezi.
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya dapat diketahui bahwa pada mata pelajaran TIK, penerapan model pembelajaran ARIAS Assurance,
Relevance, Interest,  Assessment,  dan Satisfaction dapat meningkatkan hasil belajar siswa.  Keefektifan  model  pembelajaran  ARIAS  berbantu  kartu  masalah  pada  mata
pelajaran  Simulasi  Digital  telah  mencapai  ketuntasan  belajar  dan  meningkatkan motivasi belajar siswa. Pada mata pelajaran Fisika penerapan penggunaan media
Prezi
meningkatkan  hasil  pembelajaran  lebih  tinggi.  Sedangkan  dalam  penelitian  ini  akan membahas penerapan model ARIAS dengan media
Prezi
untuk meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran Simulasi Digital.
Model pembelajaran ARIAS merupakan model pembelajaran yang dapat digunakan oleh  para  guru  sebagai  dasar  melaksanakan  kegiatan  pembelajaran  dalam  usaha
meningkatkan  motivasi  berprestasi  dan  hasil  belajar  siswa.  Penerapan  model pembelajaran ARIAS diharapkan dapat mengarah untuk menanamkan rasa percaya diri
dan  rasa  bangga  bagi  siswa,  membangkitkan  minat  atau  perhatian  serta  memberi kesempatan  kepada  mereka  untuk  mengadakan  evaluasi  terhadap  dirinya  sendiri.
Model pembelajaran ARIAS terdiri dari lima indikator
assurance, relevance, interest, assesment,
dan
satisfaction
[7]. Komponen yang pertama adalah
Assurance
percaya diriyakin yaitu berhubungan dengan  sikap  percaya,  yakin  akan  berhasil  atau  yang  berhubungan  dengan  harapan
untuk  berhasil.  Komponen  kedua  adalah
relevance
berhubungan  dengan  kehidupan siswa,  baik  kehidupan  sekarang  maupun  kehidupan  yang  akan  datang.  Komponen
ketiga adalah
interest
berhubungan dengan minatperhatian siswa. Komponen keempat adalah
assesment
berhubungan dengan evaluasi terhadap siswa. Manfaat evaluasi bagi guru sebagai alat untuk mengetahui sejauh mana materi pembelajaran sudah dipahami
oleh  siswa,  untuk  memonitor  kemajuan  siswa  sebagai  individu  maupun  sebagai kelompok, untuk merekam apa yang telah dicapai siswa, dan untuk membantu siswa
dalam belajar. Komponen kelima adalah
satisfaction
yaitu rasa bangga atas apa yang dicapai.  Dalam  teori  belajar,
satisfaction
adalah
reinforcement
kepuasan.  Dengan demikian,  memberikan  kepuasan  merupakan  salah  satu  cara  yang  dapat  digunakan
untuk  mempengaruhi  motivasi  belajar  siswa.  Untuk  itu,  rasa  bangga  dan  puas  perlu ditanamkan dan dijaga dalam diri siswa [8].
Hamzah  B.Uno  menjelaskan  hakikat  motivasi  belajar sebagai  dorongan  internal dan  eksternal  pada  siswa-siswa  yang  sedang  belajar untuk mengadakan perubahan
perilaku  [9].  Sadirman  menyebutkan  ada  dua  tipe  motivasi,  yaitu  motivasi  intrinsik adalah motif-motif  yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari
luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi  ekstrinsik  adalah  motif-motif  yang  aktif  dan  berfungsinya  karena  ada
perangsang dari luar [10].
4
Menurut Arief, media  adalah  perantara  atau  pengantar  pesan  dari  pengirim  pesan guru  kepada    penerima    pesan    siswa  [11].  Kata    media    berasal    dari    bahasa
latin,yaitu  medium  yang    berarti    perantara    atau    sesuatu    yang    dipakai    untuk menghantarkan,  menyampaikan  atau    membawa    sesuatu.  Fungsi    utama    media
pembelajaran  adalah  sebagai  alat  bantu mengajar  yang  turut  mempengaruhi  iklim, kondisi  dan  lingkungan  belajar yang ditata dan diciptakan  oleh guru.
Prezi
merupakan sebuah perangkat lunak berbasis internet atau
software as a service
SaaS yang digunakan sebagai media presentasi dan juga alat untuk mengeksplorasi berbagai  ide  di  atas  kanvas  virtual  [12].
Prezi
dapat    menggeser    paradigma pembelajaran yang semula berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa dan guru
hanya sebagai fasilitator  sehingga siswa menjadi aktif belajar, tidak lagi mengandalkan guru  sebagai  narasumber  tunggal.  Multimedia  pembelajaran
Prezi
dapat    diartikan sebagai  aplikasi  multimedia  yang digunakan  dalam  proses  pembelajaran,  dengan
kata  lain  untuk menyampaikan  pesan  serta  dapat  merangsang  perasaan,  perhatian dan  kemauan  peserta  didik  sehingga  secara  sengaja  proses  belajar mengajar  terjadi,
bertujuan  dan  terkendali.  Lebih  jauh,  Wisnu menyatakan  bahwa  persoalan  penting yang  sangat mendasar  adalah  multimedia
Prezi
dapat  membantu  guru  dan  peserta didik    untuk    meningkatkan    kreatifitas,    motivasi    dan    memberi    peluang    pada
perubahan  proses pembelajaran  ke arah yang  lebih  baik [13]. Kelebihan
Prezi
adalah  dapat  menampung  keberagaman  gaya  belajar,  karena
Prezi
diprogram  untuk  menampilkan  media
visual,  audio,
maupun  animasi.  Media
Prezi
fokus pada satu bidang slide yang disebut dengan kanvas virtual, setelah itu pengguna bisa mengeksplorasi bagian-bagian kanvas tersebut sampai bagian terkecil, sehingga
konsep  utama  yang  ingin  disampaikan  terlihat  jelas.  Penggunaan  fasilitas  ZUI membuat  presentasi  terlihat  dinamis,  karena  kanvas  bisa  diperkecil,  diperbesar  dan
diputar 360 derajat [14].
3. Metode Penelitian