UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 3 SUKOHARJO I PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(1)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT

SISWA KELAS V SDN 3 SUKOHARJO I PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh

SUMARDIYONO

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam melalui metode pembelajaran modifikasi alat bantu pada siswa kelas V SDN 3 Sukoharjo 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas(Class room Action Reserch), dengan Dua siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola dan dibungkus dengan pelastik bekas, dan siklus kedua dengan modifikasi bola plastik sebanyak siswa. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa V SDN 3 Sukoharjo1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam yang meliputi sikap awal, pelaksanaan, dan sikap akhir. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam melalui penggunaan modifikasi alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 60,00 %, siklus kedua sebesar 88,00 %.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan bola modifikasi siswa lebih banyak memahami cara menendang dengan kaki bagian dalam , sehingga dapat menghilangkan keraguan bawah bermain bola kaki itu membuat kaki sakit.


(2)

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT

SISWA KELAS V SDN 3 SUKOHARJO I PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(Skripsi)

Oleh :

SUMARDIYONO 1013118110

PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG 2012


(3)

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT

SISWA KELAS V SDN 3 SUKOHARJO I PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh

SUMARDIYONO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(4)

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1 : Daur Ulang PTK ... 18 Gambar 2 : Diagram Batang Rata-rata Kelas Siswa Yang Mendapatkan

Nilai≥ RK dan < RK Gerak DasarMenggiring Bola Dengan Kura-kura Kaki Disetiap Siklus... 28 Gamabr 3 : Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siswa Yang Mendapatkan

Nilai≥KB dan < KB Gerak Dasar Menggiring Bola Dengan Kura-kura Kaki Disetiap Siklus... 29


(5)

i DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar mengajar ... 7

B. Pendidikan Jasmani ... 8

C. Keterampilan Gerak Dasar ... 9

D. Sepakbola ... 10

E. Gerak Dasar Menendang Bola Dengan Kaki Bagian Dalam ... 10

F. Modifikasi Alat Pembelajaran ... 11

G. Hipotesis... 14

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 15

B. Subyek Penelitian ... 17

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 17

D. Rancangan Penelitian ... 18

E. Instrument Penelitian ... 21

F. Teknik Analisis Data ... 23

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 24

B. Pembahasan ... 28


(6)

ii V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 32

B. Saran ... 32

DAFTAR PUSTAKA ... 34


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Menggiring Bola Dengan Kura-kura Kaki ... 25

2. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Menggiring Bola Dengan Kura-kura Kaki Siklus I... 26

3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Menggiring Bola Dengan Kura-kura Kaki Siklus II ... 27

4. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pembelajaran Gerak


(8)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Drs. Ade Jubaedi, M.Pd ...

Penguji

Bukan Pembimbing :Heru Sulistianta, S.Pd,M.Or ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003


(9)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Sumardiyono

NPM : 1013118110

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judulUpaya Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Bola Dalam Sepakbola Dengan Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas V SDN 3 Sukoharo 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012adalah benar-benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2012.

Skripsi ini bukan hasil plagiat, ataupun hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenar-benarnya, apabila dikemudian hari terjadi kesalahan, penulis bersedia menerima sanksi akademik sebagaimana yang berlaku di Universitas Lampung.

Pringsewu, November 2012


(10)

Judul Skripsi :UPAYA MENINGKATKAN GERAK

DASAR MENENDANG BOLADENGAN

KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 3 SUKOHARJO I PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Nama Mahasiswa : Sumardiyono Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118010 Program Studi : Penjaskesrek

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Ade Jubaedi, M.Pd NIP. 19510507 198103 1 002 NIP . 19581210198112 1 001


(11)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judulUpaya Meningkatkan Pembelajaran Gerak DasarMenendang Bola Dalam Sepakbola Dengan Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas V SDN 3 Sukoharo 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. Selaku Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis

4. Bapak Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or. selaku Pembahas atau penguji utama.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

6. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi

7. Kepala SDN 3 Sukoharo 1 Pringsewu yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas V Tahun Pelajaran 2011/2012.

8. Siswa-siswi kelas V SDN 3 Sukoharo 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.

9. Teman-teman seperjuangan S1 Dalam jabatan, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.


(12)

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Pringsewu , November 2012

Penulis


(13)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh seseorang melalui proses pembelajaran agar secara aktif dapat mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya dalam

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan wahana pengembangan motorik, pengetahuan dan penghayatan nilai-nilai moral yang bermuara pada pengembangan jiwa peserta didik secara utuh. Isi dari pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan memuat

berbagai permainan olah gerak jasmani yang dapat merangsang peserta didik untuk menjadi aktif dan kreatif sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan

perkembangannya.Masa anak-anak merupakan masa dimana pertumbuhan dan perkembangan organ-organ tubuhnya sedang berlangsung dan bersifat terpadu. Perkembangan yang satu berkaitan erat dan mempengaruhi aspek

perkembangan yang lain.

Pada usia sekolah dasar perkembangan fisik merupakan kepedulian guru. Pada usia sekolah dasar perkembangan fisik akan amat erat kaitannya dengan


(14)

2

perkembangan kognitif. Melalui aktivitas fisik mereka mampu menghayati konsep- konsep yang belum dikenalnya.Disinilah pendidikan jasmani ikut andil bagian dalam perkembangan seorang anak. Menurut pakar pendidikan jasmani Amerika Serikat, Nixon dan Jewett, pendidikan jasmani adalah satu tahap atau aspek dari proses pendidikan keseluruhan yang berkenaan dengan perkembangan dan penggunaan kemampuan gerak individu yang dilakukan atas dasar kemauan sendiri serta bermanfaat dan dengan reaksi atau respon yang terkait langsung dengan mental, emosi dan sosial.

Permainan mempunyai manfaat yang sangat besar bagi mereka yang memainkannya karena adanya pengaruh positif, baik terhadap individu maupun kelompok terutama terhadap aspek fisik, mental dan moral.

Permainan sangat besar pengaruhnya bagi pertumbuhan dan perkembangan anak terutama karena karakteristik permainannya yang mengutamakan kerjasama kelompok dan dapat mengembangkan kemampuan penalaran disamping dapat mengembangkan kemampuan gerak, sikap serta kesegaran jasmani.Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan / olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur kerjasama, dan lain-lain) dari pembiasaan pola hidup sehat.

Menurut sistem keolahragaan nasional UU RI No.3 tahun 2005 Bab IV Pasal 8 setiap warga negara berkewajiban untuk berperan serta dalam kegiatan

olahraga dan memelihara prasarana dan sarana olahraga serta lingkungan, faktor yang menunjang dalam proses pembelajaran bola basket adalah sarana


(15)

3

dan media belajar yang digunakan. Sarana dan fasilitas serta peralatan yang dipergunakan akan berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan bermain sepakbola,ketersediaan fasilitas yang digunakan tidak sesuai akan berpengaruh terhadap kelancaran proses pembelajaran sepakbola di sekolah sesuai dengan tujuan kurikulum pendidikan jasmani.

Pelaksanaannya adalah dengan menyediakan dan memberikan berbagai pengalaman gerak untuk membentuk fondasi gerak yang kokoh dan dapat mengubah gaya hidup menjadi aktif dan sehat. Gerak tersebut terbagi unsur gerak antara lain melibatkan unsur fisik, mental, intelektual, emosional dan sosial sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran. Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan dan memeliharan kesegaran jasmani serta pemahaman terhadap gerak.

Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat.Sering kita jumpai anak-anak maupun orang dewasa yang melakukan bermain sepakbola dengan menggunakan fasilitas yang sederhana.Hal ini menunjukkan bahwa bermain sepakbola sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat mulai dari anak-anak maupun orang dewasa.

Salah satu gerak dasar dasar bermain sepakbola adalah menendang bola. Menendang bola merupakan usaha dari seorang pemain untuk memainkan bola dengan kaki untuk dioperkan kepada temannya untuk mencetak gol ke gawang lawan. Menendang bola merupakan gerak dasar yang penting setelah


(16)

4

menendang. Dalam menendang bola seorang pemain harus mampu

mengantisipasi datangnya bola, kemudian mengoper kepada temannya sebagai umpan atau untuk mencetak gol ke gawang lawan. Hal ini disebabkan karena pada waktu melakukan seorang pemain harus terus bergerak untuk melepaskan diri dari hadangan lawan. Oleh karena itu maka upaya untuk meningkatkan penguasaan gerak dasar menendang bola maka perlu diajarkan secara baik dan benar di sekolah.

Pengalaman penulis mengajar untuk siswa SD masih banyak yang kurang berani membawa bola/menendang bola pada waktu bermain di karenakan bola takut lepas dari penguasaannya. Pada umumnya pada saat menendang bola yang terjadi tendangan dengan ujung sepatunya sehingga bola tidak sesuai dengan tujuan bermain. Di antaranya pada pelaksanaannya perkenaan bola pada kaki bagian dalam di bagian ujung kaki dan posisi tubuh saat menendang bola. Setelah penulis amati dari beberapa tahun yang lalu berkisar 70% dari siswa masih kurang penguasangerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalamnya. Jika ditelusuri lebih cermat lagi yang dapat menguasai gerak dasar menendang bola tidak lebih dari 25 - 30 %. di karenakan hal yang telah dikemukan di atas salah satu penyebab rendahnya hasil belajar gerak dasar menendang bola, jika dilihat dari hasil Keriteria Ketuntasan Mengajar (KKM) di SDN 3 Sukoharjo I Pringsewu adalah 65.

Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis perlu menindak lanjutinya dengan kajian ilmiah yaitu dengan penelitian tindakan kelas ( PTK ) dengan judul ”Upaya MeningkatkanPembelajaran Gerak Dasar


(17)

5

Menendang Bola dengan Kaki Bagian Dalam Melalui Modifikasi Alat Pada

Siswa Kelas V SDN 3 Sukoharjo I Pringsewu”.

D. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah penulis kemukakan, maka masalah yang timbul dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Masih rendahnya kemampuan penguasaan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam pada siswa kelas V di SDN 3 Sukoharjo I Pringsewu.

2. Masih banyak siswa menendang bola yang dilakukan dengan kaki bagian ujung.

3. Masih rendahnya minat dan motivasi siswa putri dalam belajar sepakbola.

E. Rumusan Masalah

Sesuai latar belakang, identifikasi masalah di atas, maka masalah penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut: “ApakahmodifikasiAlat pembelajaran dapat memperbaiki dan meningkaikan gerak dasar menendangbola dengan

kaki bagaian dalam Pada Siswa KelasVSDN 3 Sukoharjo I Pringsewu”

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan

1. Untuk memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar menendang bola dalam sepak bola dengan modifikasi bola plastic, bola terbuat dari busa dan kertas bekas dibuat berbentuk bola, dan karet.


(18)

6

2. Untuk mengatasi kendala yang menyebabkan rendahnya pelaksanaan pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam untuk sepakbola yang dihadapi siswa pada pembelajaran bermain sepak bola pada siswa kelas V di SDN 3 Sukoharjo I Pringsewu.

G. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wawasan dan masukan bagi:

1. Bagi penliti

Dapat menambah pengetahuan terutama yang berkaitan dengan sepakbola. 2. Bagi siswa

Sebagai motivasi dalam meningkatkan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam untuk sepakbola.

3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan dan referensi bagi pembina sekolah mengenai penggunaanmodifikasi alatpembelajaran (bolaplastik, kertas dan busa bekas yang digulung berbentuk bola, dan bola karet) pada sepakbola

4. Bagi Program Studi

Sebagai informasi dan acuan bagi pihak yang ingin melaksanakan penelitian Sejenis disekolahnya.


(19)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar Mengajar

Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuattafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.

Menurut Oemar Hamalik (2003)“Mengajar adalah kegiatan membimbing kegiatan belajar dan kegiatan mengajar hanya bermakna bila terjadi kegiatan belajar siswa”. Menurut Husdarta dan Saputra (2002)“Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks, guru tidak hanya sekedar menyampaikan informasi kepada siswa saja tetapi juga guru harus berusaha agar siswa mau belajar. Karena mengajar sebagai upaya yang disengaja, maka guru terlebih dahulu harus mempersiapkan bahan yang akan disajikan kepada siswa”.

Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psikofisik menuju ke

perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Relevan dengan ini maka ada pengertian bahwa belajar adalah “penambahan pengetahuan“.


(20)

B. Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional. (Kurikulum penjaskes 2004)

Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, pengetahuan, prilaku hidup yang aktif dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan sikap positif bagi diri sendiri sebagai pelaku dan menghargai manfaat aktifitas jasmani bagi

peningkatan kualitas hidup sehat seseorang sehingga akan terbentuk jiwa sportif dan gaya hidup yang aktif (Depdiknas, 2004: 2).

Menurut Eddy Suparman (2000:1) pendidikan jasmani dan kesehatan adalah mata pelajaran yang merupakan bagian dari pendidikan keseluruhan yang dalam proses pembelajarannya mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat menuju pada pertumbuhan dengan pengembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang selaras, serasi, seimbang.

Disinilah pentingnya pendidikan jasmani, karena menyediakan ruang untuk belajar menjelajahi lingkungan kemudian mencoba kegiatan yang sesuai minat anak menggali potensi dirinya. Melalui pendidikan jasmani anak-anak menemukan saluran yang tepat untuk memenuhi kebutuhannya akan gerak, menyalurkan energi yang berlebihan agar tidak mengganggu keseimbangan perilaku dan mental anak, menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna dan merangsang perkembangan yang bersifat menyeluruh, meliputi aspek fifik, mental, emosi, sosial dan moral.


(21)

C. Keterampilan Gerak Dasar

Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan dan tingkat kematangan. Ketermpilan gerak dasar merupakan pola gerak yang menjadi dasar untuk

ketangkasan yang lebih kompleks. Rusli (1998) membagi tiga gerakan dasar yang melekat pada individu yaitu, 1) lokomotor, (2) gerak non lokomotor, (3) manipulatif.Rusli (1998)

mendefinisikan gerak lokomotor adalah”gerak yang digunakan untuk memudahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau memproyeksikan tubuh ke atas misalnya: jalan, lompat dan berguling”. gerak non lokomotor”adalah keterampilan yang dilakukan tanpa memindahkan tubuh dari tempatnya, misalnya membungkuk badan, memutar badan, mendorong dan menarik. Sedangkan gerak manipualtif adalah ketrampilan memainkan suatu proyek baik yang dilakukan dengan kaki maupun dengan tangan atau bagian tubuh yang lain.Gerak manipulatif ini bertujuan untuk koordinasi mata-kaki, mata-tangan, misalnya melempar, menangkap dan menendang.

D. Sepakbola

Permainan sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing regunya terdiri dari sebelas pemain termasuk penjaga gawang. Permainan sepakbola dilakukan dengan seluruh anggota badan kecuali kedua lengan (Soekatamsi, 269).

Permainan sepakbola dimainkan olah dua regu yang masing-masing regu beranggotakan 11 orang. Masing-masing regu mempertahankan sebuah gawang dan menjebolkan bola ke gawang lawan. Setiap tim memiliki kiper yang bertugas untuk menjaga gawang. Kiper diperbolehkan untuk mengontrol bola dengan tangannya di dalam daerah pinalti yaitu daerah yang berukuran lebar 40,22 meter dan panjang 16,5 meter pada garis akhir. Pemain lainnya tidak diperbolehkan menggunakan tangan atau lengan mereka untuk mengontrol bola, tapi mereka dapat


(22)

ke dalam gawang lawan. Setiap gol dihitung dengan skor satu, dan tim yang paling banyak menciptakan gol memenangkan pertandingan.

E. Gerak Dasar Menendang bola dengan kaki bagian Dalam

Di dalam permainan menggunakan sistem ”man to man” maka menendang bola dengan kaki dalammerupakan kebutuhan gerak dasar yang penting dari taktik perorangan. Menendang juga dimaksud untuk menyelamatkan bola apabila tidak ada kemungkinan untuk passing dengan segera.

Di dalam menendang bola dengan kaki dalam seorang pemain harus dapat mengontrol bola dengan baik. Bola harus dikontrol dengan baik di daerah yang sempit, yang mana berarti bahwa bola selalu disentuh pada setiap langkah.Satu hal yang perlu diperhatikan di dalam latihan menendang bola dengan kaki dalam ialah setiap pemain dianjurkan untuk menggunakan kedua kaki sebagai keperluan untuk melindungi bola terhadap serangan lawan. Pandangan tidak boleh selalu pada bola, tetapi diutamakan pengamatan situasi lapangan.

1) Metode menendang bola dengan kaki bagian Dalam

Menendang bola dengan kaki bagian dalam, Posisi kaki yang digunakan untuk menendang bola dengan kaki bagian dalam sesuai dengan kaki pada waktu menendang bola dengan kaki bagian dalam. Kaki diputar keluar pada pergelangan kakinya lurusmenghadap kedepan lutut sedikit ditekuk danbola disentuh pada titik pusatnya dengan kaki bagian belakangnya.

Menendang bola dengankaki bagian dalamdigunakan oleh pemain untuk mendang bola jarak jauh dan mencetak gol. Jalan bola melambung berbentuk ellips bergerak maju atau apabila lintasannya melengkung, dimana hal ini akan menyebabkan bola dapat jauh sesuai dengan yang di inginkan pemain. Posisi badan harus ditempatkan di samping bola posisi badan condong kebelakang bagian samping.


(23)

6. Modifikasi Alat Pembelajaran

Di dalam kamus bahasa Indonesia modifikasiadalah”pengubahan”dan berasal dari

kata”ubah”yang berarti”lain atau beda”mengubah dapat diartikan dengan”menjadikan lain dari yang sebelumya”sedangkan dari arti pengubahan adalah”proses”,perubahan atau cara

mengubah, kemudian mengubah dapat juga diartikan pembaruan.Tidak mengherankan bahwa pada mulanya dalam pembaruan berpokokpada metode mengajar, bukan karena mengajar itu penting melainkan mengajar itu bermaksud menimbulkan efek belajar pada siswa yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam pendidikan pembaruan dapat diartikan suatu upaya sadar yang dilakukan untuk memperbaiki praktek pendidikan dengan sungguh-sungguh. Pada kamus bahasa Indonesia pengertian dari alat adalah “yang dipakai untuk mengerjakan sesuau” alat meupakan bagian dari fasilitas pendidikan yang digunakan untuk proses kegiatan kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu dengan adanya alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung tentang materi yang akan dibeikan kepada siswa,dengan bertujuan agar mudah dipahami dan dapat dimengerti oleh peserta didik atau siswa.

Rusli Lutan ( 1998 ) Modifikasi adalah perubahan keadaan dapat berupa bentuk, isi, fungsi, cara penggunaan dan manfaat tanpa sepenuhnya menghilangkan aslinya.Lutan ( 1998 ) menerangkan modifikasi dalam mata pelajaran diperlukan dengan tujuan agar siswa memperoleh kepuasan dan mengikuti pelajaran, meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi dan siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.“Secara garis besar tujuan modifikasi adalah :1) mengatasi keterbatasan akan sarana dan prasarana pendidikan jasmani; 2)


(24)

pembelajaran yang efektif; 4) mengurangi resiko cedera akibat proporsi antara sarana pembelajaran dan kondisi fisik yang tidak seimbang”. ( Lutan, 1997 ).

Menurut Azhar Arsyad ( 2005: 7 ) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.“Alat bantu adalah alat yang digunakan pendidik dalam menyampaikan pendidikan, alat bantu ( peraga ) sangat penting. Alat tersebut berguna agar bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru lebih mudah diterima atau dipahami peserta didik. Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih berhasil dalam proses pembelajaran dan efektif serta efesien”.

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa modifikasi alat bermain merupakan suatu upaya seseorang untuk merubah alat bermain yang sesungguhnya menjadi berbeda dari yang sebelumnya dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan agar tujuan yang direncanakan sebelumnya dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Modifikasi alat bermain merupakan bagian dari inovasi yang dapat dilakukan dalam dunia pendidikan. Adapun kegiatan inovatif dalam hal ini antara lain pengembangan dan produksi alat-alat pelajaran.

Modifikasi alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bola plastik yang relatif lebih ringan dan tidak keras. Hal ini dapat memberikan kemudahan bagi anak dalam usahanya menuju gerak dasar mengoper bola seperti yang diharapkan, karena anak dapat mencoba secara berulang-ulang melakukan gerakan mengoper bola tanpa ragu dan rasa takut karena sakit yang ditimbulkan saat mengoper bola. Berikut ini adalah modifikasi alat permainan yang akan digunakan.


(25)

I. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah. Berdasarkan teori dan kerangka pikir yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

“Dengan modifikasi alat dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam pada Siswa Kelas V SDN 3 Sukoharjo I


(26)

1

III. METODE PENELITIAN

Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu penelitian terhadap subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang akan dilaksanakan pada Siswa SDN 3 Sukoharjo I Pringsewu.

Penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang

memanfaatkan tindakan yang nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang "di coba sambil berjalan " dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Arikunto (1998 : 82)

Jadi jenis penelitian ini salah satu tindakan yang nyata dimana antara guru dengan siswa terlibat langsung dalam proses memecahkan masalah dalam penelitian tersebut. Adapun ciri-ciri sebagai berikut :

1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja. 2. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan

perkembangan-perkembangan baru yang lebih baik. 3. Dilakukan melalui putaran-putaran berspiral


(27)

2

PELAKSANAAN

PERENCANAAN

PENGAMATAN

REFLEKSI SIKLUS1

PELAKSANAAN

PERENCANAAN

PENGAMATAN

REFLEKSI SIKLUS 2

PELAKSANAAN

PERENCANAAN

PENGAMATAN

REFLEKSI SIKLUS 3

Gambar 4. Spiral Penelitian Tindakan Kelas. ( Hopkins, 1993 ) dalam buku ( Arikunto 1991 : 105 )

Keterangan gambar 1. Perencanaan( Planning ).

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan, serta pada tahap perencanaan ini dipersiapkan skenario pembelajaran, fasilitas sarana pendukung yang diperlukan, dan juga instrumen untuk merekam data


(28)

3

mengenai proses hasil tindakan. Pada perencanaan ini juga dilaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan.

2. Tindakan( Action )

Tindakan adalah pelaksaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.

3. Oberservasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat suatu tindakan.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.

Dalam penelitian tindakan ada kata tindakan artinya dalam hal ini guru

melakukan sesuatu yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan kata lain, penelitian tindakan kelas ini harus menyangkut upaya guru dalam bentuk proses pembelajaran yang mengutamakan hasil kea rah yang lebih baik dari sebelumnya.

B. Subyek penelitian

Populasi menurut Arikunto (1998 : 108 ) Menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruan dari subjek penelitian. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V SDN 3 Sukoharjo I Pringsewuberjumlah 24 orang.


(29)

4

C. Tempat dan Waktu.

1. Tempat Penelitian: Di lapangan SDN 3 Sukoharjo I Pringsewu. 2. Pelaksanaan Penelitian : selama 1,52 Bulan.

3. Lama waktu yang diperlukan dalam penelitian sampai pada tahap penyusunan skripsi berlangsung selama kurang lebih 6 bulan. D. Rancangan Penelitian

Penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang menunjukan langkah yaituperencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.Hubungan keempat komponen tersebut menunjukan sebuah siklus atau kegiatan berkelanjutan berulang. Jadi bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan yang tunggal, tetapi selalu harus berupa rangkaian kegiatan akan kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus. Seperti yang di gambarkan sebagai berikut

1. Siklus Pertama a. Rencana :

1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan- kegiatan yang akan dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, penutup.

2. Menyiapkan peralatan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola terbuat dari kertas dan dibungkus dengan pelastik bekas untuk proses pelaksanaan pembelajaran.

3. Mempersiapkan instrumen untuk observasi/pengamatan proses pembelajaran dan alat untuk dokumentasi seperti kamera.


(30)

5

b. Tindakan :

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 3 syaf.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus pertama, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan dan sikap akhir cara menendang bola dengan kaki bagian dalam.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh menendang bola dengan kaki bagian dalam, di mulai dari sikap awalan, pelaksanaan, dan akhir dengan menggunakan bola modifikasi bola terbuat dari kertas dan plastik bekas.

4. Diberikan pengulangan gerak dasar menendang bola dengankaki bagian dalamsecara bergantian dan berurutan.

5. Kegiatan tindakan dilakukan selama 1 minggu untuk 3 kali pertemuan setelah 2-3 kali pertemuan pada minggu berikutnya diadakan menggunakan instrumen gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam.

c . Observasi :

1) Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi.

2) Jumlah testor 3 orang , pada saat penilaian tempat testor berjauhan untuk menjaga objektifitas yang dinilai.

d. Refleksi :

1. Dari data hasil observasi disimpulkan oleh guru penjas sebagai testor.

2. Mendiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua, Setelah di diskusikan maka tindakan pada siklus kedua adalah menggunakan bola plastik.


(31)

6

2. Siklus Kedua a. Rencana :

1. Menyiapkan skenario pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam yang berisi tentang kegiatan - kegiatan yang dilakukan meliputi pendahuluan, inti, dan penutup.

2. Menyiapkan peralatan untuk proses pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam.

3. Menyiapkan alat modifikasi bola plastik sebanyak siswa. 4. Menyiapkan alat untuk dokumentasi ( kamera )

5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua.

b. Tindakan :

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 bersyaf.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus kedua, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan, dan sikap akhir untuk pelaksanaan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam dengan bola plastik.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh gerak melakukan pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam yang benar, dari mulai sikap awalan, pelaksanaan.

4. Setiap siswa melakukan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam berulang- ulang sampai benar-benar menguasai gerak dasar ini secara berurutan dengan bola plastik.


(32)

7

Observasi :

1) Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi.

2) Pada saat penilaian testor tempatnyaberjauhan untuk menjaga objektifitas.

d. Refleksi :

Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes sepakbola yaitu menendang bola dengan kaki bagian dalam disimpulkan berapa persen peningkatan yang dicapai oleh siswa melalui refleksi dan hasil siklus ke-2 telah mencapai ketuntasan 80 % pembelajaran dengan demikian maka penelitian ini dapat dihentikan pada siklus ke-2 ini.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur peaksanaan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) di setiap siklusnya, menurut Freir and Cuning Ham menurut Muhajir dalam Surisman (1997 : 58). Alat untuk mengukur instrumen dalam PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ) dikatakan valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang di hadapi. Dari pendapat di atas untuk instrumen tidak perlu lagi di uji coba dan di hitung validitas dan

reliabelitasnya.

Instrumen Penilaian Psykomotor Menendang bola dengan kura- kura dalamSepakbola


(33)

8

NO DESKRIPTOR PENILAIAN SKOR

1 2 3

1

Persiapan:

1. Menghadap kedepan sejajar dengan bola .

2. Kaki yang akan mendang bola berada di belakang

3. Kaki tumpu berada di samping bola dan kaki ayaun sejajar dengan bola.

2

Pelaksanaan

4. Pada saat mendang bola lutut harus sedikit ditekuk. 5. Bola disentuh pada titik pusatnya di bagian belakangnya. 6. Kaki sepak diputar pada pangkal paha sehingga kaki sepak

membentuk sudut 900 dengan kaki tumpu.

7. Derah engkel kaki bagian dalamyang kontak dengan bola. 8. Bola yang disepak tepat pada titik pusatnya.

9. Pada saat mendang bola pandangan kedepan mengikuti jalannya bola.

3

Sikap Akhir

10. Setelah bola ditendang ke kawan cari posisi dalam keadaan siap untuk

menerima bola berikutnya.

di Adopsi dari Soekatamsi dan Sukintaka (Buku Sepakbola2002 : 273 dan 274)

F.Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan melalui tindakan setiap siklusnya, selanjutnya data di analisis melalui perhitungan kuantitatif menggunakan rumus sebagai berikut :

P= 100 %(Subagio 1991 : 107 dalam Surisman 1997)

Keterangan :

P : Prosentase keberhasilan.

f :Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar. N: Jumlah siswa yang mengikuti tes.


(34)

31

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Dengan Penggunaan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola dan dibungkus dengan pelastik bekas dapat memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam sepakbola pada Siswa Kelas V SDN 3 Sukoharjo 1 Pringsewu Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Dengan Penggunaan modifikasi bola plastic sebanyak siswa dapat

memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam sepakbola pada Siswa Kelas V SDN 3 Sukoharjo 1 Pringsewu Tahun Ajaran 2011/2012.


(35)

32

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Kepada para guru pendidikan jasmani, modifikasi pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai acuan ke depan dalam proses pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam sepakbola.

2. Untuk siswa Kelas V SDN 3 Sukoharjo 1 Pringsewu Tahun Ajaran 2011/2012 agar selalu berupaya meningkatkan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam sepakbola.

3. Bagi peneliti lainnya agar penelitian ini kiranya dapat dikembangkan lebih lanjut dalam proses pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam sepakbola.


(36)

33

DAFTAR PUSTAKA

Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1992.Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Peneliti; Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Arsyad, Azhar. 2000.Media Pengajaran.PT Raja Gafindo Persada. Jakarta. Bahagia Yoyo dan Suherman Adang. 2000.Prinsip-prinsip Pengembangan dan

Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta : Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Depdiknas. 2004/2005.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Depdiknas.

Roji. (2004).Buku pendidikan jasmani dan kesehatan SD.Jakarta: PT. Glora Angkasa Pratama. Erlangga.

Hamzah, Amir. 1988.Media Audio-viisual.PT. Gramedia. Jakarta

Lutan, Rusli. (1988).Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metoda. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti P2LPTK.

Lutan, Rusli dan Suherman, Adang. 2000.Pengukuran Dan Evaluasi Penjaskes. Jakarta : Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Muhajir. 2007.Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Erlangga : Jakarta. Slameto. 1995.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Soekatamsi. 2002.Permainan Bola Besar (Sepakbola). Modul Perkuliahan S1 Universitas Terbuka Tahun 2002.


(37)

34

Sukintaka. 2005. Metodik Pembelajaran Sepakbola Bagi Pemula. PT Rineka Cipta. Sumarno. 1997.Pedoman Pelaksanaan Penelitan Tindakan Kelas.Jakarta : Dirjen

Dikti, Depdikbud.

Surisman, 2007.Penilaian Hasil Pembelajaran.Universitas lampung.

Surisman. 2005. Efektivitas Modifikasi Gerak Dasar atletik Melalui Modikasi Gerak Dasar pada Mahasiswa Penjaskes. Unila Tahun 2005.


(38)

35


(1)

3. Kaki tumpu berada di samping bola dan kaki ayaun sejajar dengan bola.

2

Pelaksanaan

4. Pada saat mendang bola lutut harus sedikit ditekuk. 5. Bola disentuh pada titik pusatnya di bagian belakangnya. 6. Kaki sepak diputar pada pangkal paha sehingga kaki sepak

membentuk sudut 900 dengan kaki tumpu.

7. Derah engkel kaki bagian dalamyang kontak dengan bola. 8. Bola yang disepak tepat pada titik pusatnya.

9. Pada saat mendang bola pandangan kedepan mengikuti jalannya bola.

3

Sikap Akhir

10. Setelah bola ditendang ke kawan cari posisi dalam keadaan siap untuk

menerima bola berikutnya.

di Adopsi dari Soekatamsi dan Sukintaka (Buku Sepakbola2002 : 273 dan 274)

F.Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan melalui tindakan setiap siklusnya, selanjutnya data di analisis melalui perhitungan kuantitatif menggunakan rumus sebagai berikut :

P= 100 %(Subagio 1991 : 107 dalam Surisman 1997)

Keterangan :

P : Prosentase keberhasilan.

f :Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar. N: Jumlah siswa yang mengikuti tes.


(2)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Dengan Penggunaan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola dan dibungkus dengan pelastik bekas dapat memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam sepakbola pada Siswa Kelas V SDN 3 Sukoharjo 1 Pringsewu Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Dengan Penggunaan modifikasi bola plastic sebanyak siswa dapat

memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam sepakbola pada Siswa Kelas V SDN 3 Sukoharjo 1 Pringsewu Tahun Ajaran 2011/2012.


(3)

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Kepada para guru pendidikan jasmani, modifikasi pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai acuan ke depan dalam proses pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam sepakbola.

2. Untuk siswa Kelas V SDN 3 Sukoharjo 1 Pringsewu Tahun Ajaran 2011/2012 agar selalu berupaya meningkatkan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam sepakbola.

3. Bagi peneliti lainnya agar penelitian ini kiranya dapat dikembangkan lebih lanjut dalam proses pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam sepakbola.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1992.Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Peneliti; Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Arsyad, Azhar. 2000.Media Pengajaran.PT Raja Gafindo Persada. Jakarta. Bahagia Yoyo dan Suherman Adang. 2000.Prinsip-prinsip Pengembangan dan

Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta : Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Depdiknas. 2004/2005.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Depdiknas.

Roji. (2004).Buku pendidikan jasmani dan kesehatan SD.Jakarta: PT. Glora Angkasa Pratama. Erlangga.

Hamzah, Amir. 1988.Media Audio-viisual.PT. Gramedia. Jakarta

Lutan, Rusli. (1988).Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metoda. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti P2LPTK.

Lutan, Rusli dan Suherman, Adang. 2000.Pengukuran Dan Evaluasi Penjaskes. Jakarta : Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Muhajir. 2007.Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Erlangga : Jakarta. Slameto. 1995.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Soekatamsi. 2002.Permainan Bola Besar (Sepakbola). Modul Perkuliahan S1

Universitas Terbuka Tahun 2002.


(5)

Surisman, 2007.Penilaian Hasil Pembelajaran.Universitas lampung.

Surisman. 2005. Efektivitas Modifikasi Gerak Dasar atletik Melalui Modikasi Gerak Dasar pada Mahasiswa Penjaskes. Unila Tahun 2005.


(6)

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 3 SUKOHARJO I PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 35

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 3 SUKOHARJO I PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

7 37 38

PENINGKATAN GERAK DASAR MENGGIRING BOLA DENGAN KURA-KURA KAKI DALAM SEPAKBOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS V SDN 9 GADINGREJO PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 38

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SDN 5 WONODADI PRENGSEWU

1 6 41

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM MELALUI MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEBUMEN SUMBEREJO TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 11 58

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SDN 1 PADANGRATU KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 41

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SDN 1 PADANGRATU KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 41

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLADENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 2 BANYUWANGI PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 4 40

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 1 BANYUWANGI PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 4 39

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SDN 1 PADANGRATU KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 30 41