Komposisi Material Pengujian Tarik Belah

60 Gambar 4.1 benda uji dengan cetakan I Pada cetakan II dibuat dengan ukuran diameter 53 mm dan panjang 150 mm dengan asumsi pada saat mencetak volume isi cetakan yang ideal adalah ¾ dari ketinggian cetakan, hal ini untuk memudahkan terjadinya pengembangan atau penggelembungan gas-gas. Setelah terjadi penggelembungan gas, material uji akan mengeras. Proses pengerasan yang terjadi dengan menggunakan alat pengering yang dibuat dari 10 buah lampu pijar 80 W. Pada dinding cetakan dilapisi dengan wax yang bertujuan untuk mempermudah saat melepaskan benda dari cetakan.

4.3 Komposisi Material

Nilai perbandingan material penyusun komposisi concrete foam yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.1. Pada penelitian ini persentase blowing agent yang digunakan berkisar antara 12,1 - 13,0. Persentase blowing agent yang digunakan adalah hasil dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Komposisi Material Komposisi Semen Pasir Air Blowing Agent Serat K1 22,5 44,9 17,4 12,2 3 K2 23,6 47,2 14,6 12,8 1,8 K3 23,7 47,4 14,7 12,9 1,3 Universitas Sumatera Utara 61 Pada tabel 4.2 dapat dilihat besarnya massa jenis ρ dari ketiga komposisi yang telah dibuat. Dari hasil penghitungan massa jenis dapat dilihat bahwa benda uji K1 memiliki massa jenis paling rendah. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan serat TKKS pada komposisi akan menurunkan nilai massa jenis material concrete foam tersebut. Tabel 4.2 Massa jenis ρ tiap komposisi No. Komposisi Massa kg Volume m 3 Massa Jenis kgm 3 1. K1 36 × 10 −3 35 × 10 −6 1029 2. K2 66 × 10 −3 5 × 10 −5 1320 3. K3 47 × 10 −3 3 × 10 −5 1567

4.4 Pengujian Tarik Belah

Pengujian material komposit concrete foam dengan menggunakan alat uji Servo Pulser. Spesimen benda uji mengikuti standar atau ukuran skala laboratorium. Hal ini disebabkan karena kondisi kemampuan alat uji untuk mengukur kekerasan dengan dimensi sebenarnya guna melindungi alat dari kerusakan. Hasil untuk pengujian tarik diperoleh dengan perhitungan gaya tarik dari hasil perbandingan antara beban yang diberikan N dengan pertambahan panjang m dan luas penampang A = 0,049 mm 2 . Pengujian yang dilakukan hanya sekali untuk setiap komposisi. Pengujian yang dilakukan setelah benda uji berumur 28 hari. Hasil dari pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat sebagai berikut. Pada grafik pengujian Gambar 4.2 di bawah ini menunjukkan bahwa material komposit concrete foam dengan komposisi satu mampu menahan tegangan maksimum hingga 21.215,08 Pa. Besarnya nilai modulus elastisitasnya sendiri sebesar 973,89 Pa yang diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.6. Nilai regangan yang diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.3 adalah 21,78. Universitas Sumatera Utara 62 Gambar 4.2 Grafik tegangan terhadap regangan K1 Untuk pengujian tarik belah pada material komposit yang menggunakan komposisi dua adalah seperti pada Gambar 4.3. Pada Gambar 4.3 di bawah terlihat jelas bahwa material komposit concrete foam dengan komposisi empat mampu menahan tegangan maksimumnya adalah 153.028,1 Pa. Nilai modulus elastisitasnya adalah sebesar 1,7 MPa dan regangan sebesar 0,08. Gambar 4.3 Grafik tegangan terhadap regangan K2 5000 10000 15000 20000 25000 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 Te g an g an MP a Regangan Grafik Tegangan Terhadap Regangan K1 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 160000 180000 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0,14 0,16 T e g an g an M P a Regangan Grafik Tegangan Terhadap Regangan K2 Universitas Sumatera Utara 63 Untuk hasil pengujian tarik belah pada material komposit concrete foam dengan komposisi tiga dapat dilihat pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Grafik tegangan terhadap regangan K3 Dari Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa material komposit concrete foam dengan komposisi 3 mampu menahan tegangan maksimum sebesar 275.324,9 Pa. Nilai regangan dari benda uji dengan komposisi 4 adalah 0,11 dan modulus elastisitasnya sebesar 2,4 MPa seperti terlihat pada Gambar 4.4. Dari data hasil pengujian uji tarik belah yang telah dilakukan dengan tiga komposisi yang disebutkan di atas maka dapat kita lihat perbandingan dari tiap komposisinya. Grafik yang menunjukkan perbandingan kekuatan dari ketiga komposisi dapat dilihat pada Gambar 4.5. Pada grafik Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa benda uji dengan komposisi K3 memiliki kekuatan yang paling besar. 50000 100000 150000 200000 250000 300000 0,05 0,1 0,15 Te g an g an P a Regangan Grafik Tegangan Terhadap Regangan K3 Universitas Sumatera Utara 64 Gambar 4.5 Grafik perbandingan tegangan terhadap regangan seluruh komposisi Dari Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa benda uji dengan komposisi tiga memiliki nilai tegangan, regangan dan modulus elastisitas yang lebih tinggi. Hasil akhir dari pengujian tarik diperoleh seperti tertera pada tabel 4.3. dimana regangan terjadi pada spesimen uji diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.3 dan modulus elastisitas diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.6 dari tabulasi ini dapat dinyatakan bahwa setiap komposisi memiliki kemampuan yang sangat berbeda dan semakin besar penggunaan air semakin tidak efektif untuk kekuatan material tersebut. Tabel 4.3 Tabel hasil pengujian tarik belah No Komposisi Regangan Tegangan Pa Modulus Elastisitas Pa 1. K3 0,11 275.324,9 2,4 × 10 6 2. K2 0,08 153.028,1 1,7 × 10 6 3. K1 21,78 21.215,08 973,89 50000 100000 150000 200000 250000 300000 0,05 0,1 0,15 Te g an g an P a Regangan Grafik Tegangan Terhadap Regangan K1 K2 K3 Universitas Sumatera Utara 65

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Variasi Komposisi Blowing Agent terhadap Kekuatan Material Beton Ringan ( Concrete Matrix ) Yang diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Akibat Beban Statik

1 43 72

Penyelidikan Perilaku Mekanik Bola Golf Polymeric Foam Yang Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Dan Nilon Akibat Beban Tekan Statik Dan Impak

0 63 82

Analisa Struktur Parking Bumper Material Komposit Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit Akibat Beban Tekan Statik Menggunakan Ansys Rel. 5.4

3 50 94

Respon Polymeric Foam Yang Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Akibat Beban Tekan Statik Dan Impak (Simulasi Numerik)

1 52 178

Studi Experimental Dan Analisa Respon Material Polymericfoam Yang Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Akibat Beban Tekan Statik.

4 49 138

Analisa Respon Mekanik Paving Block Concrete Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Akibat Beban Flexure

0 38 65

Analisa Respon Mekanik Paving Block Concrete Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Akibat Beban Flexure

0 0 13

Analisa Respon Mekanik Paving Block Concrete Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Akibat Beban Flexure

0 0 2

Analisa Respon Mekanik Paving Block Concrete Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Akibat Beban Flexure

0 0 5

Variasi Komposisi Blowing Agent terhadap Kekuatan Material Beton Ringan ( Concrete Matrix ) Yang diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Akibat Beban Statik

0 0 15