Studi Penelitian Terdahulu LANDASAN TEORI

Untuk mencegah terjadinya jelagah atau asap hitam pada gas buang motor diesel, campuran bahan bakar dan udara harus baik dan seragam, serta jumlah udara harus cukup, artinya jumlah bahan bakar yang diinjeksikan tidak boleh berlebihan.

B. Studi Penelitian Terdahulu

Homogenitas campuran bahan bakar sangat dibutuhkan pada mesin dengan metode penyalaan kompresi. Panyampuran antara dua atau lebih minyak bakar dengan komposisi yang berbeda, tentu akan menimbulkan pengaruh yang signifikan baik pada komposisi campuran maupun pada sudut timing injeksi yang pada akhirnya akan menimbulkan pengaruh pada grafik kerja mesin dalam hal ini daya keluaran mesin, maupun kepekatan gas buangnya. Kemampuan motor diesel dipengaruhi oleh besarnya nilai kalor pembakaran, yaitu kalor dari hasil pembakaran campuran bahan bakar dan udara. Bahan bakar yang mempunyai nilai kalor rendah memerlukan jumlah bahan bakar yang lebih banyak untuk menghasilkan tenaga satu daya kuda di banding dengan bahan bakar yang mempunyai nilai kalor yang lebih tinggi. Proses pencampuran bahan bakar akan semakin lama apa bila tekanan kompresi semakin tinggi dan nosel bekeja tidak sempurna. Namun demikian tekanan kompresi yang maksimal sangat diperlukan karena dengan tekanan kompresi yang tinggi efisiensi panas akan dapat dijaga sehingga pembakaran akan semakin baik. Naiknya tekanan kompresi akan mempengaruhi turbolensi udara sehingga mempercepat atomisasi bahan bakar juga mempengaruhi temperatur udara dalam ruang bakar sehingga membantu mengurangi terjadinya ignition delay. Karakteristik biodiesel yang berbeda akan membentuk campuran yang bervariasi di bandingkan spesifikasi solar sehingga akan terjadi perubahan baik prestasi mesin maupun tingkat kepekatan gas buang pada motor Diesel satu silinder jika dilakukan pengujian. Basirun, 2007 melakukan penelitian yaitu unjuk kerja torsi dan tingkat kepekatan gas buang pada motor diesel satu silinder dengan menggunakan bahan bakar biodiesel hasil transesterifikasi minyak jelantah. Dari hasil penelitian menunjukan ada perbedaan karakteristik antara bahan bakar campuran biodiesel + solar. Pengujian lain juga menujukan ada perubahan torsi dan tingkat kepekatan gas buang pada motor diesel satu silinder dengan menggunakan bahan bakar campuran biodiesel + solar. Penelitian Sutrisno, D., 2008 yaitu pengaruh campuran air dengan solar sebagai komponen bahan bakar emulsi terhadap konsumsi bahan bakar spesifik pada motor diesel. Dari hasil penelitian diperoleh adanya pengaruh yang sangat signifikan campuran air dengan solar pada bahan bakar emulsi terhadap konsumsi bahan bakar spesifik motor diesel. Kuswanta D., 1995 melakukan penelitian pengaruh tekanan pengabutan dan injection timing terhadap kepekatan asap gas buang dan konsumsi bahan bakar motor diesel menunjukan bahwa interaksi antara tekanan pengabutan dan saat penyemprotan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi bahan bakar. Interaksi antara tekanan pengabutan dan saat penyemprotan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepekatan asap gas buang dengan nilai F = 0,84. Penelitian Wibowo A., 2007 yaitu konsumsi bahan bakar dan kepekatan buang akibat dari pemanasan bahan bakar dan penambahan zat aditif nabati pada motor diesel menunjukan ada pengaruh pemanasan bahan bakar yang dicampur zat aditif terhadap konsumsi bahan bakar. Kosumsi bahan bakar paling irit terjadi pada saluran pemanasan panjang saluran 1,35 m yang ditambah campuran standar zat aditif. Kedua, ada pengaruh pemanasan yang dicampur dengan zat aditif didapatkan kepekatan gas buang terendah pada panjang saluran pemanasan 1,35 m dengan dua kali campuran standar zat aditif pada putaran 2000 rpm. Setia B.F., dan Dwi A.D., 2009 proses pirolisis katalisis dari ban bekas menjadi bahan bakar cair. Dengan analisa gas khromatographi dari produk cair didapatkan premium. Kondisi optimum didapatkan pada suhu reaksi 550ÂșC dan berat katalis 1 gram. Pada kondisi ini banyak dihasilkan premium. Sebagai kesimpulan penelitian ini adalah ban bekas dapat dikonversi menjadi bahan baker cair.

BAB III METODE PENELITIAN

Kegiatan penelitian merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk menemukan, menganalisis kemudian memahaminya sehingga ditemukan jalan pemecahannya secara ilmiah, sistematis dan logis yang dapat dipertanggungjawabkan. Metode penelitian merupakan salah satu cara memudahkan memahamkan rangkaian penelitian yang dilakukan.

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen deskriptif, yaitu dengan membandingkan hasil pengujian kepekatan gas buang antara sebelum dan sesudah penambahan bahan bakar waste tire oil dengan perbandingan terukur volume serta menyimpulkan hasilnya. Dalam penelitian ini setiap variabel penelitian dilakukan pengulangan sebanyak dua kali dengan perlakuan yang sama.

B. Variabel Penelitian 1.

Variabel bebas Variabel bebas adalah faktor berpengaruh terhadap suatu gejala. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah jumlah campuran antara minyak solar dengan waste tire oil dengan komposisi prosentase volume : 32

Dokumen yang terkait

Modifikasi Mesin Diesel Satu Silinder berbahan bakar Solar menjadi LPG dengan Menggunakan Sistem Gas Mixer

11 140 164

Kajian Experimental Penggunaan Bahan Bakar Campuran Dimetil Ester Dan Solar (B-04) Dan Solar Murni Terhadap Performansi Motor Diesel Serta Emisi Gas Buang

0 24 93

Kajian Eksperimental Penggunaan Bahan Bakar Campuran Dimetil Ester Dan Solar (B-03) Dengan Solar Terhadap Performansi Motor Diesel Dan Emisi Gas Buang

2 62 119

Pengaruh Magnetasi Terhadap Emisi Gas Buang, Temperatur Air Pendingin Dan Oli Pada Mesin Diesel Stasioner Satu Silinder Dengan Bahan Bakar Solar Murni

0 77 88

Pengaruh Magnetasi Terhadap Emisi Gas Buang, Temperatur Air Pendingin Dan Oli Pada Mesin Diesel Stasioner Satu Silinder Dengan Bahan Bakar Solar Murni

8 69 88

Kaji Eksperimental Emisi Gas BUang Motor Bakar Diesel dengan Menggunakan Variasi Campuran Bahan Bakar Biodiesel Minyak Kelapa dan Solar.

0 0 6

KAJI EKSPERIMENTAL EMISI GAS BUANG MOTOR BAKAR DIESEL MENGGUNAKAN VARIASI CAMPURAN BAHAN BAKAR BIODIESEL CPO SAWIT DAN SOLAR.

0 2 6

KAJI EKSPERIMENTAL PRESTASI DAN EMISI GAS BUANG MOTOR BAKAR DIESEL MENGGUNAKAN VARIASI CAMPURAN BAHAN BAKAR BIODIESEL MINYAK JARAK ( JATROPHA CURCAS L) DENGAN SOLAR.

0 4 8

KAJI EKSPERIMENTAL EMISI GAS BUANG MOTOR BAKAR DIESEL MENGGUNAKAN VARIASI CAMPURAN BAHAN BAKAR BIODIESEL CPO SAWIT DENGAN SOLAR.

0 2 8

PENGARUH CAMPURAN BIODIESEL MINYAK RUMPUT LAUT GRACILARIA VERRUCOSA PADA BAHAN BAKAR SOLAR TERHADAP UNJUK KERJA DAN EMISI GAS BUANG MESIN DIESEL -

0 0 49