SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
1180 | Kuta, 29-30 Oktober 2015
3.2.   Karakteristik Antibodi Monoklonal
Tiga    BB5,  AF6  dan  AE11  dari  8  antibodi  monoklonal  tersebut  bereaksi  dengan  protein  66 kDa  glikoprotein  seperti  yang  terlihat  pada  hasil  uji  Western  blotting  Gambar  1.  Penentuan  isotipe
menunjukkan  bahwa    ke    8 AbMo    berturut-turut  mepunyai  isotipe  berikut  yaitu,  5 AbMo  mempunyai isotipe IgG1 AG9,  EE9, AF6, BB5 dan  AC11, dan 3 AbMo mempunyai Isotype IgG2a  AE7, DB8 dan
CH 9  Tabel 2.
Gambar  1.  Reaktivitas  antibodi  monoclonal    terhadap  protein  virus  rabies  isolate  Bali.  Protein standar 1, AbMo CH9, AC7, AG9, DB8, EE9, BB5, AE11, AF6 2-9.
Tabel 2.  Karakteristik Antibodi Monoklonal Anti-virus Rabies
AbMo Isotipe
Titer ELISA Protein reaktif
IHK FAT
CH9 IgG2a
2
5
---- ++
± AC7
IgG2a 2
6
--- ++
+ DB8
IgG2a 2
8
--- +++
++ EE9
IgG1 2
5
--- +
+ AG9
IgG1 2
5
--- +
+ BB5
IgM 2
6
66 KDa ++
++ AF6
IgG1 2
5
66 KDa ++
++ AC11
IgG1 2
4
66 Kda ++
++
Keteranagan  : AbMo:  antibodi  monoklonal,  ELISA  : enzyme-linked  immunosorbent  assay,  IHK: imunohistokimia, FAT:  ourescence antibody technique
3.3.   Reaktivitas AbMo dengan Antigen Virus Rabies pada Sel Otak Terinfeksi
Semua AbMo yang diproduksi dalam penelitian ini dapat melacak virus rabies dalam jaringan otak anjing  yang  terinfeksi.    Dengan  uji  imunohistokimia    3 AbMo  BB5, AF6  dan AE11  yang  mengenali
glikoprotein virus rabies dapat melacak antigen virus  pada jaringan otak ajing terinfeksi dan telah di  ksasi dengan  formalin.  Hasil  potitif  ditandai  dengan  adanya  negri  bodi  pada  sel  neuron..  Sel  yang  terinfeksi
ditandai  dengan  adanya    warna  coklat  kemerahan  pada  sitoplasma  dari  sel  otak    yang  meliputi  sekitar 10-20  sel otak. Virus rabies tidak terlacak  pada jaringan otak anjing yang tidak terinfeksi Gambar 2.
Jika dibandingkan dengan 5 AbMo lainnya, ketiga AbMo antiglikoprotein bereaksi lebih spesi  k ditandai dengan latar belakang yang lebih rendah.
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1181
Gambar 2. Antigen virus Rabies yang terlacak dengan teknik imunohistokimia antibodi monoklonal pada sel otak anjing menggunakan antibodi monoklonal antiglikoprotein  A. AbMo AF   B. AbMo BB5    C. AbMo.  D . Jaringan normal
dengan AbMo , Tanda panah: Sel terinfeksi virus rabies
Sementara  itu,  Uji  imuno  oureecen  indirek  digunakan  untuk  melacak  virus  rabies  pada  sediaan sentuh otak segar pada gelas obyek yang di  ksai dengan aseton. Pewarnaan dengan AbMo BB5 , AF6 dan
AE11 menghasilkan gambaran yang serupa yaitu adanya  titik  berwarna hijau kekuningan yang berbendar pada sel yang terinfeksi tetapi tidak pada sel yang tidak terinfeksi. Ukuran titik berwarna yang ditemukan
bervariasi dari yang kecil sampai yang relative besar Gambar 3.
Gambar 3. Antigen virus rabies yang terlacak dengan antibodi monoklonal antiglikopotein pada sedian sentuh otak segar terinfeksi.  A. AbMo BB5, B AbMo AE11, C. AbMo AF6. D.
Jaringan normal dengan AbMo, Tanda panah: sel terinfeksi virus rabies