Pemetaan Fasilitas Kesehatan Berbasis Web
PEMETAAN FASILITAS KESEHATAN DI KOTA MEDAN BERBASIS WEB
SKRIPSI
OLEH :
SUDESTRY SIMANJUNTAK NIM : 101000243
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(2)
PEMETAAN FASILITAS KESEHATAN DI KOTA MEDAN BERBASIS WEB
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat
OLEH :
SUDESTRY SIMANJUNTAK NIM : 101000243
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(3)
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika di kemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya
bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Nama : Sudestry Simanjuntak
NIM : 101000243
Tanda Tangan :
(4)
(5)
ABSTRAK
Perkembangan sistem informasi mendorong manusia untuk menciptakan berbagai cara untuk mempermudah menemukan informasi. Sistem informasi dapat dirancang salah satunya adalah dalam bentuk basis web disertai pemetaan. Sistem informasi tentang Pemetaan Fasilitas Kesehatan Berbasis Web masih belum dapat ditemukan di Kota Medan.
Terdapat dua tujuan dibuatnya Pemetaan Fasilitas Kesehatan di Kota Medan Berbasis Web. Pertama, untuk menciptakan sistem informasi yang terintegrasi. Sistem informasi ini membantu dinas kesehatan untuk mengolah dan menyimpan data fasilitas kesehatan di Kota Medan. Kedua, untuk memberikan informasi fasilitas kesehatan bagi masyarakat.
Metode yang digunakan dalam merancang Pemetaan Fasilitas Kesehatan Berbasis Web ini adalah System Development Life Cycle (SDLC). Metode ini dibagi menjadi empat tahap yang terdiri atas tahap analisis sistem, tahap perancangan sistem, tahap uji coba, dan tahap implementasi.
Hasil perancangan ini dapat dilihat dalam tampilan website, yang terdiri atas informasi mengenai fasilitas kesehatan dalam bentuk tabel disertai gambar peta yang menunjukkan lokasi keberadaan fasilitas kesehatan. Untuk mengakses
website, dapat dilihat pada aplikasi browser seperti Mozila Firefox, Google Chrome, atau browser lainnya pada media elektronik yang terhubung dengan jaringan internet. Website dapat diakses pada alamat www.faskesmedan.eu5.org.
Dengan adanya website ini, dapat mempermudah masyarakat untuk menemukan informasi dan lokasi fasilitas kesehatan di Kota Medan. Diharapkan
website ini dapat memberikan manfaat sebagai sumber informasi dalam perkembangan sistem informasi pelayanan kesehatan masyarakat.
Kata kunci: sistem informasi, pemetaan fasilitas kesehatan, browser, program berbasis web
(6)
ABSTRACT
The information system development encourages people to invent various ways easily to find information. The information system can be designed, one of them is as a web based information accompanied by mapping. Information system about Web Based Health Facilities Mapping in Medan still could not be found in Medan City.
There are two purposes of Web Based Health Facilities Mapping in Medan City. First, to create an integrated information system. This information system helps health office to manage and store data of health facilities in Medan City. Second, to give the information of health facilities for public.
System Development Life Cycle (SDLC) is the method used to design Web Based Health Facilities Mapping. This method divided into four stages included system analysis, system design, trial test, and implementation stage.
The result of designing process can be access in web appearance, which consist of information about health facilities in form of tables accompanied by a map showing the location of health facilities. To access the website, it can be viewed in a browser application such as Mozilla Firefox, Google Chrome, or another browser electronic in electronic media connected to the internet network. The website can be accessed at the address www.faskesmedan.eu5.org.
With this website, the public can find the information and location of health facilities in Medan City easily. It is hoped that this website can give a benefit as a source of information in the development of public health service information system.
Keywords: information system, health facilities mapping, browser, web based program
(7)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan berkat kasih dan anugerah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemetaan Fasilitas Kesehatan
Berbasis Web” ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program studi Strata 1 di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Skripsi ini penulis persembahkan kepada dua orang yang paling berharga bagi penulis, kedua orang tua penulis Ayahanda Antoni Simanjuntak dan Ibunda Ratnawati yang dengan penuh kesabaran serta keikhlasan membesarkan, membimbing, mendidik, memberikan kasih sayang dengan tulus dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini.
Penulis juga tidak dapat terlepas dari dukungan serta bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada :
1. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, M.S selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Drs. Heru Santosa, M.S, Ph.D selaku Ketua Departemen Kependudukan dan Biostatistika serta Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah meluangkan waktu, ilmu, semangat, dukungan, serta kesabarannya dalam membimbing penulis menyelesaikan skripsi.
(8)
3. Ibu Dr. Ir. Erna Mutiara, M.Kes selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan berbagai ilmu, waktu, semangat, dukungan, serta kesabarannya dalam membimbing penulis menyelesaikan skripsi.
4. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan saran serta kritik dalam penyelesaian dan penyempurnaan skripsi ini.
5. Ibu Drg. Hj. Usma Polita Nasution, M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan.
6. Bapak dr. Iman Surya selaku Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan di Kantor Dinas Kesehatan Kota Medan.
7. Ibu Roida Sitinjak, S.K.M, MPH selaku penguji yang telah meluangkan berbagai ilmu, waktu, saran serta kritik dalam penyelesaian dan penyempurnaan skripsi ini.
8. Ibu Arfah Mardiana Lubis, S.Psi, M.Psi selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
9. Staf dan pegawai Dinas Kesehatan Kota Medan yang telah memberikan dukungan dalam perizinan, pelaksaan penelitian, serta penyempuranaan skripsi ini.
10. Seluruh Dosen pengajar dan Staf akademik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan berbagai ilmu, dukungan serta bantuan selama masa pendidikan penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
(9)
11. Keluarga yang sangat penulis sayangi Abang Zulhamdany Simanjuntak dan Kakak Dame Saryanti Simanjuntak yang tak pernah berhenti menyayangi penulis dan selalu memberikan dukungan doa kepada penulis. 12. Seluruh keluarga yang sangat penulis kasihi yang memberikan bantuan,
dukungan, motivasi dan doa kepada penulis.
13. Sahabat terbaik yang sangat penulis sayangi juga kasihi Haslinda Septiana Sitompul, SS , Martha Irene Angelia Tampubolon, S.Si , dan Lisa Mayani yang tak pernah berhenti memberikan kasih sayangnya, saling melengkapi, dukungan, petualangan, pengalaman, motivasi, serta doa kepada penulis. 14. Kepada kekasih terbaik bagi penulis, abang Rivan Junedi Hutabarat yang
selalu mempunyai waktu untuk memberi semangat, doa dan dukungan. 15. Sahabat-sahabat yang sangat penulis sayangi dan rindukan Bernike,
Arsika, Mentari, Vinetha yang selalu bersama penulis selama masa perkuliahan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Kesehatan Masyarakat.
16. Sahabat-sahabat peminatan Biostatistika dan Informasi Kesehatan, Evi Sri Wahyuni, Desi, Ade, Sarah, Anggi, Kak Cinta, Mabruri, Eko dan Ziad bersama teman-teman stambuk 2010 buat kebersamaan yang telah berbagi ilmu, pengalaman, cerita dan canda tawa selama masa perkuliahan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
17. Sahabat-sahabat seperjuangan stambuk 2010 khususnya Siti Kurniawati, Irvani Syahrika, Fitri Maihana juga serta ekstensi stambuk 2012 khususnya kak Dhewi Tambunan dan kak Winda Rahmadani yang berbagi
(10)
pengalaman suka dan duka dalam pelaksanaan PBL di Desa Sampe Raya dan LKP di BKKBN Kota Medan.
18. Sahabat-sahabat penulis di Paduan Suara e Deum Voice yang memberikan dukungan dan doa bagi penulis.
19. Kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna serta masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membaca. Amin.
Medan, 29 Agustus 2015 Penulis
(11)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
RIWAYAT HIDUP ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah... 3
1.3 Tujuan ... 3
1.3.1 Tujuan Umum ... 3
1.3.1 Tujuan Khusus ... 3
1.4 Manfaat Perancangan ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Sistem, Data dan Informasi ... 5
2.2 Konsep Sistem Informasi ... 7
2.3 Fasilitas Kesehatan ... 8
2.4 Web ... 12
2.4.1 Web Server ... 13
2.4.2 Hypertext Markup Languange (HTML) ... 13
2.4.3 Hypertext Transfer Protocol (HTTP) ... 15
2.5 Pemrograman Dasar PHP dan MySQL ... 15
2.5.1 Paket XAMPP ... 15
2.5.2 PHP ... 16
2.5.3 MySQL ... 18
2.5.4 Google Map Service ... 19
2.6 Perancangan Sistem ... 20
(12)
BAB III METODE PERANCANGAN SISTEM
3.1 Metode ... 27
3.2 Analisis Sistem ... 27
3.3 Perancangan Sistem ... 28
3.3.1 Context Diagram (CD) ... 28
3.3.2 Data Flow Diagram (DFD) Level 0 ... 29
3.3.3 Flowchart ... 30
3.3.4 Perancangan Tabel ... 34
3.3.5 Perancangan Output ... 36
3.4 Uji Coba ... 37
3.5 Implementasi ... 36
BAB IV HASIL PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Fasilitas Kesehatan di Kota Medan ... 39
4.2 Pemetaan Fasilitas Kesehatan Berbasis Web ... 39
4.3 Cara Kerja Pemetaan Fasilitas Kesehatan Berbasis Web ... 40
4.3.1 Halaman Utama Admin... 40
4.3.1.1 Menu Form ... 42
4.3.1.2 Menu Data ... 46
4.3.2 Menu Halaman Utama Website ... 52
4.3.1.1 Halaman Utama Website ... 52
4.3.1.2 Menu Fasilitas Kesehatan ... 54
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Keuntungan Pemetaan Fasilitas Kesehatan Berbasis Web ... 55
5.2 Kekurangan Pemetaan Fasilitas Kesehatan Berbasis Web ... 56
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 57
6.2 Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 59
(13)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar fungsi PHP MySQL ... 17
Tabel 2.2 Simbol DFD ... 22
Tabel 2.3 Simbol-simbol flowchart ... 23
Tabel 3.1 Jadwal perancangan sistem ... 27
(14)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Transformasi data menjadi informasi ... 6
Gambar 2.2 Lima komponen sistem informasi ... 8
Gambar 3.1 Proses pengolahan data ... 28
Gambar 3.2 Context diagram website lokasi fasilitas kesehatan di Kota Medan ... 29
Gambar 3.3 Data Flow Diagram (DFD) Level 0 ... 30
Gambar 3.4 Flowchart halaman utama website ... 31
Gambar 3.5 Flowchartlog in admin ... 32
Gambar 3.6 Flowchart menu admin ... 33
Gambar 3.7 Rancangan antar muka halaman utama ... 36
Gambar 3.8 Rancangan antar muka fasilitas kesehatan ... 36
Gambar 3.9 Rancangan antar salah satu jenis fasilitas kesehatan ... 37
Gambar 4.1 Halaman awal admin ... 41
Gambar 4.2 Halaman utama admin ... 42
Gambar 4.3 Form admin ... 43
Gambar 4.4 Form kecamatan ... 43
Gambar 4.5 Form rumah sakit ... 44
Gambar 4.6 Form puskesmas ... 44
Gambar 4.7 Form klinik ... 45
Gambar 4.8 Form apotik ... 45
Gambar 4.9 Form toko obat ... 46
Gambar 4.10 Data admin ... 47
Gambar 4.11 Data kecamatan... 47
Gambar 4.12 Data rumah sakit ... 48
Gambar 4.13 Data puskesmas ... 48
Gambar 4.14 Data klinik ... 49
Gambar 4.15 Data apotik ... 49
Gambar 4.16 Data toko obat ... 50
Gambar 4.17 Menu koordinat lokasi fasilitas kesehatan ... 51
(15)
ABSTRAK
Perkembangan sistem informasi mendorong manusia untuk menciptakan berbagai cara untuk mempermudah menemukan informasi. Sistem informasi dapat dirancang salah satunya adalah dalam bentuk basis web disertai pemetaan. Sistem informasi tentang Pemetaan Fasilitas Kesehatan Berbasis Web masih belum dapat ditemukan di Kota Medan.
Terdapat dua tujuan dibuatnya Pemetaan Fasilitas Kesehatan di Kota Medan Berbasis Web. Pertama, untuk menciptakan sistem informasi yang terintegrasi. Sistem informasi ini membantu dinas kesehatan untuk mengolah dan menyimpan data fasilitas kesehatan di Kota Medan. Kedua, untuk memberikan informasi fasilitas kesehatan bagi masyarakat.
Metode yang digunakan dalam merancang Pemetaan Fasilitas Kesehatan Berbasis Web ini adalah System Development Life Cycle (SDLC). Metode ini dibagi menjadi empat tahap yang terdiri atas tahap analisis sistem, tahap perancangan sistem, tahap uji coba, dan tahap implementasi.
Hasil perancangan ini dapat dilihat dalam tampilan website, yang terdiri atas informasi mengenai fasilitas kesehatan dalam bentuk tabel disertai gambar peta yang menunjukkan lokasi keberadaan fasilitas kesehatan. Untuk mengakses
website, dapat dilihat pada aplikasi browser seperti Mozila Firefox, Google Chrome, atau browser lainnya pada media elektronik yang terhubung dengan jaringan internet. Website dapat diakses pada alamat www.faskesmedan.eu5.org.
Dengan adanya website ini, dapat mempermudah masyarakat untuk menemukan informasi dan lokasi fasilitas kesehatan di Kota Medan. Diharapkan
website ini dapat memberikan manfaat sebagai sumber informasi dalam perkembangan sistem informasi pelayanan kesehatan masyarakat.
Kata kunci: sistem informasi, pemetaan fasilitas kesehatan, browser, program berbasis web
(16)
ABSTRACT
The information system development encourages people to invent various ways easily to find information. The information system can be designed, one of them is as a web based information accompanied by mapping. Information system about Web Based Health Facilities Mapping in Medan still could not be found in Medan City.
There are two purposes of Web Based Health Facilities Mapping in Medan City. First, to create an integrated information system. This information system helps health office to manage and store data of health facilities in Medan City. Second, to give the information of health facilities for public.
System Development Life Cycle (SDLC) is the method used to design Web Based Health Facilities Mapping. This method divided into four stages included system analysis, system design, trial test, and implementation stage.
The result of designing process can be access in web appearance, which consist of information about health facilities in form of tables accompanied by a map showing the location of health facilities. To access the website, it can be viewed in a browser application such as Mozilla Firefox, Google Chrome, or another browser electronic in electronic media connected to the internet network. The website can be accessed at the address www.faskesmedan.eu5.org.
With this website, the public can find the information and location of health facilities in Medan City easily. It is hoped that this website can give a benefit as a source of information in the development of public health service information system.
Keywords: information system, health facilities mapping, browser, web based program
(17)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemampuan komputer yang semakin meningkat merupakan suatu pendorong untuk memanfaatkan teknologi untuk mendukung kegiatan manusia. Komputer tersebut yaitu yang memberikan kemudahan dibidang sistem informasi. Dalam bentuk lebih kompleks, sistem informasi tersebut memerlukan sarana jaringan yang digunakan melalui komputer yang memungkinkan pengguna yang tersebar di berbagai tempat dapat saling berbagi informasi (Kadir, 2003).
Sistem pemetaan dapat digabungkan dengan sistem informasi yang berkembang dengan cepat seiring dengan perkembangan tingkat kecerdasan manusia. Perkembangan sistem informasi tersebut dapat mempermudah pekerjaan yaitu digunakan untuk merancang sebuah sistem pemetaan. Salah satu sistem informasi tersebut dapat digunakan dalam bentuk basis web. Tujuannya adalah
agar sistem pemetaan bisa lebih mudah untuk diakses dari berbagai tempat serta dalam waktu yang sesuai dengan keinginan pengguna.
Sistem informasi kesehatan salah satu bagiannya adalah sistem informasi mengenai fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan merupakan salah satu bagian dari penyelenggara jaminan kesehatan nasional. Fasilitas kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (Depkes RI,
(18)
Pada kenyataannya kondisi sistem pemetaan informasi tentang lokasi fasilitas kesehatan khususnya di Kota Medan yaitu informasi yang dapat diakses oleh masyarakat umum belum memadai, disebabkan karena belum adanya sistem informasi data yang cepat dan up to date untuk diakses. Disamping itu, berbagai
data informasi tentang lokasi fasilitas kesehatan yang ada di Kota Medan belum terinventarisasi dalam sebuah sistem informasi on-line yang berbasis spasial dan
data-data pemetaan lokasi fasilitas kesehatan tersebut masih berbentuk manual dan belum terkomputerisasi. Bentuk ini juga membuat masyarakat umum tidak dapat mengetahui lokasi fasilitas kesehatan yang ada secara menyeluruh dengan mudah.
Untuk mengatasi permasalahan informasi pemetaan lokasi fasilitas kesehatan yang ada di Kota Medan, teknologi sistem pemetaan berbasis web dapat
membantu pengguna atau masyarakat umum untuk melihat informasi secara keseluruhan dengan mudah dan cepat. Selanjutnya, pemetaan berbasis web
tersebut akan dapat diakses yaitu melalui sistem informasi secara on-line yang
diakses dari berbagai tempat serta dalam waktu yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Penerapan sistem pemetaan tergabung dalam penggunaan teknologi informasi yaitu sistem pemetaan yang dibuat dengan basis web, penulis
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai pengolah database
dan menggunakan sistem aplikasi Google Maps untuk menggambarkan peta
lokasi fasilitas kesehatan yang ada di Kota Medan.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka sistem pemetaan yang berbasis web dapat memberikan informasi lokasi fasilitas kesehatan yang ada di
(19)
Kota Medan. Diharapkan sistem ini dapat membantu masyarakat umum untuk mengetahui lokasi fasilitas kesehatan yang dibutuhkan dengan mudah. Dan pemetaan pada web ini memberikan gambaran peta lokasi fasilitas kesehatan agar
lebih cepat mengetahui lokasi fasilitas kesehatan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang ditemukan yaitu belum tersedianya sistem pemetaan informasi tentang lokasi fasilitas kesehatan di Kota Medan yang dapat diakses dengan mudah serta praktis ataupun secara on-line.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan sistem pemetaan berbasis web
sebagai media pemetaan yang dapat menggambarkan informasi lokasi fasilitas kesehatan. Dalam hal ini yang menjadi obyek adalah pemetaan lokasi fasilitas kesehatan di Kota Medan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Membuat tabel data dan pemetaan lokasi rumah sakit 2. Membuat tabel data dan pemetaan lokasi puskesmas 3. Membuat tabel data dan pemetaan lokasi klinik 4. Membuat tabel data dan pemetaan lokasi apotik 5. Membuat tabel data dan pemetaan lokasi toko obat
(20)
1.4 Manfaat Perancangan
1. Bagi Pemerintah Kota Medan, dalam hal ini Dinas Kesehatan lebih mudah untuk memantau dan mengawasi lokasi fasilitas kesehatan yang ada di Kota Medan menggunakan teknologi internet.
2. Bagi masyarakat umum, aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk melihat informasi lokasi-lokasi fasilitas kesehatan yang ada di wilayah Kota Medan.
(21)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Konsep Sistem, Data dan Informasi
Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen atau elemen-elemen subsistem-subsistem (Ladjamudin, 2005). Pelaku dalam sistem terdiri atas tujuh kelompok yaitu (Pohan dan Bahri, 1997) :
a. Pemakai merupakan pelaku yang membuat dan merancang sistem hingga bentuk akhir. Terdiri atas tiga jenis yaitu operasional, pengawas dan eksekutif. b. Manajemen pada umumnya terdiri atas tiga jenis yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem serta sistem pendukung pengambilan keputusan.
c. Pemeriksa biasanya merupakan penentu kesesuaian dimana implementasi ukuran dan kerumitan sistem diterapkan.
d. Penganalisa sistem berfungsi untuk menelusuri, membantu mengembangkan, menjalankan fungsi komunikasi serta sebagai pimpinan dalam sebuah sistem. e. Pendesain sistem merupakan pelaku tansformasi hasil penganalisa sistem ke
desain arsitektur tingkat tinggi.
f. Programer merupakan pendesain hasil penganalisa sistem.
g. Personil pengoperasian adalah penanggung jawab dan bertugas di pusat komputer.
(22)
Pada dasarnya, setiap sistem terdiri atas sekumpulan emelen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai satu atau banyak tujuan. Tujuan ini berfungsi sebagai pemotivasi yang mengarahkan sistem dan tanpa tujuan tersebut maka sistem menjadi tak terarah dan tak tekendali (Kadir, 2003).
Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Definisi data yang lain adalah data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi. Himpunan data akan memiliki sifat unik, antara lain saling berkaitan dan kebersamaan (Ladjamudin, 2005).
Pengolahan data adalah masa atau waktu yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan. Ada beberapa operasi yang dilakukan dalam pengolahan data yaitu data masukan, data transformasi, dan informasi keluaran (Ladjamudin, 2005).
Basis data adalah kumpulan dari file-file yang saling berhubungan satu sama lain dan tersimpan dalam memori yang terintegrasi sehingga membentuk suatu bangunan data (Kristanto, 1993). Menurut McFadden, dkk (1999) dalam Kadir (2003), informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan informasi tersebut. Dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 2.1 Transformasi data menjadi informasi
(23)
Menurut Davis (1999) dalam Kadir (2003), informasi memiliki ciri-ciri : 1. Benar atau salah, yaitu berkaitan dengan kebenaran terhadap kenyataan. 2. Baru, yaitu informasi benar-benar baru bagi si penerima.
3. Tambahan, dapat memperbarui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada.
4. Korektif, dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.
5. Penegas, yaitu dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.
2.2Konsep Sistem Informasi
Sistem informasi dalam pengertian sesungguhnya tidak harus melibatkan komputer, tetapi komputer merupakan bagian terpenting dalam pelaksanaannya. Terdapat beragam definisi sistem informasi dari berbagai sumber, tetapi pada kesimpulan akhir sistem informasi dapat didefinisikan mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan (Kadir, 2003).
Komponen dalam sistem informasi dapat diilustrasikan pada Gambar 2.2 yang diklasifikasikan yaitu hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin;
people dan procedures yang merupakan manusia dan tatanan menggunakan
mesin; serta data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data (Ladjamudin, 2005).
(24)
Gambar 2.2 Lima komponen sistem informasi
2.3Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Masyarakat. Fasilitas kesehatan saat ini dapat bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebagai penyedia layanan kesehehatan. Namun, setiap fasilitas kesehatan diwajibkan memenuhi standar undang-undang perizinan agar dapat ditetapkan sebagai fasilitas kesehatan yang termasuk dalam pelaksana jaminan kesehatan nasional (Depkes RI, 2013).
Pelayanan kesehatan pada fasilitas bagi peserta jaminan kesehatan nasional dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama, kecuali pada keadaan gawat darurat, kekhususan permasalahan kesehatan pasien, pertimbangan geografis, dan pertimbangan ketersediaan fasilitas. Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) penerima rujukan
Hardware (Perangkat Keras) Software (Perangkat Lunak) Hardware (Perangkat Keras) Software (Perangkat Lunak)
DATA
(25)
tindak lanjut yang harus dilakukan jika secara medis peserta sudah dapat dilayani di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang merujuk (Depkes RI, 2014). Fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan untuk peserta jaminan kesehatan nasional terdiri atas Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). FKTP dimaksud adalah (Depkes RI, 2014) :
1. Puskesmas atau yang setara, 2. Praktik Dokter,
3. Praktik dokter gigi,
4. Klinik Pratama atau yang setara,
5. Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara.
Fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL) berupa: 1. Klinik utama atau yang setara,
2. Rumah Sakit Umum, 3. Rumah Sakit Khusus.
Untuk memenuhi standar dan mendapat izin sebagai penyedia pelayanan kesehatan dalam fungsinya sebagai bagian dari penyelenggara jaminan kesehatan nasional yang sesuai dengan kebutuhan, persyaratan yang harus dipenuhi bagi fasilitas kesehatan tingkat pertama terdiri atas (Depkes RI, 2013) :
1. Untuk praktik dokter atau dokter gigi harus memiliki: a) Surat Ijin Praktik;
(26)
c) perjanjian kerja sama dengan laboratorium, apotek, dan jejaring lainnya; dan
d) surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan jaminan kesehatan nasional.
2. Untuk puskesmas atau yang setara harus memiliki: a) Surat Ijin Operasional;
b) Surat Ijin Praktik (SIP) bagi dokter/dokter gigi, Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA) bagi Apoteker, dan Surat Ijin Praktik atau Surat Ijin Kerja (SIP/SIK) bagi tenaga kesehatan lain;
c) perjanjian kerja sama dengan jejaring, jika diperlukan; dan
d) surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan jaminan kesehatan nasional.
3. Untuk klinik pratama atau yang setara harus memiliki: a) Surat Ijin Operasional;
b) Surat Ijin Praktik (SIP) bagi dokter/dokter gigi dan Surat Ijin Praktik atau Surat Ijin Kerja (SIP/SIK) bagi tenaga kesehatan lain;
c) Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA) bagi Apoteker dalam hal klinik menyelenggarakan pelayanan kefarmasian;
d) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan;
e) perjanjian kerja sama dengan jejaring, jika diperlukan; dan
f) surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan jaminan kesehatan nasional.
(27)
4. Untuk Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara harus memiliki : a) Surat Ijin Operasional;
b) Surat Ijin Praktik (SIP) tenaga kesehatan yang berpraktik; c) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan;
d) perjanjian kerja sama dengan jejaring, jika diperlukan; dan
e) surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan jaminan kesehatan nasional.
5. Untuk praktik bidan dan/atau praktik perawat harus memiliki : a) Surat Ijin Praktik (SIP);
b) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
c) perjanjian kerja sama dengan dokter atau puskesmas pembinanya; dan d) surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan
jaminan kesehatan nasional.
Selain persyaratan yang disebutkan, terkhusus untuk fasilitas kesehatan tingkat pertama juga harus telah terakreditasi (Depkes RI, 2013).
Persyaratan yang harus dipenuhi bagi fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan terdiri atas:
1. Untuk klinik utama atau yang setara harus memiliki: a) Surat Ijin Operasional;
b) Surat Ijin Praktik (SIP) tenaga kesehatan yang berpraktik; c) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan;
d) perjanjian kerja sama dengan laboratorium, radiologi, dan jejaring lain jika diperlukan; dan
(28)
e) surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan jaminan kesehatan nasional.
2. Untuk rumah sakit harus memiliki: a) Surat Ijin Operasional;
b) Surat Penetapan Kelas Rumah Sakit;
c) Surat Ijin Praktik (SIP) tenaga kesehatan yang berpraktik; d) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan;
e) perjanjian kerja sama dengan jejaring, jika diperlukan; f) sertifikat akreditasi; dan
g) surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan jaminan kesehatan nasional.
2.4Web
Pada sejarah awalnya, tahun 1993 Tim Berners-Lee dan peneliti lain di
European Particle-Physic Lab (Consei European pour la Recherche Nucleaire,
atau CERN) di Swiss mengembangkan suatu cara untuk menyebarkan data antarkoleganya menggunakan sesuatu yang disebut dengan hypertext, yang
menampilkan dokumen pada layar komputer dengan menggunakan software
browser baru. Kode-kode khusus disisipkan ke dalam dokumen elektronik
tersebut, yang memungkinkan pemakai meloncat dari satu dokumen ke dokumen lainnya pada layar dengan hanya memilih sebuah hyperlink. Kemudian
kemampuan internet dimasukkan ke dalam browser ini sehingga dapat loncat dari satu dokumen ke dokumen lain, tidak lagi dari satu komputer saja, tetapi dapat meloncat ke dokumen lain yang letaknya pada komputer remote. Jalan pintas
(29)
CERN ini yang digunakan sebagai dasar dari yang sekarang disebut dengan World
Wide Web dan berikut server dan browser webnya (Sidik dan Pohan, 2007).
Secara singkat diartikan, web adalah merupakan ruang informasi dalam
internet, yang menggunakan teknologi hypertext untuk menemukan informasi
dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan
dalam browserweb. Website (situs web) merupakan alamat (URL) yang berfungsi
sebagai tempat penyimpanan data dan informasi dengan berdasarkan topik tertentu. Web page (halaman web) merupakan halaman khusus dari situs web
tertentu yang tersimpan berbagai informasi dalam bentuk file. Browser merupakan
suatu program yang dirancang untuk mengambil informasi-informasi dari suatu
server komputer pada jaringan internet (Sutarman, 2003).
2.4.1Web Server
Web server adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan
dokumen-dokumen web, yang akan melayani permintaan dokumen web dari kliennya. Cara
kerjanya yaitu browser web atau navigator akan berkomunikasi melalui jaringan
(termasuk jaringan internet) dengan web server, menggunakan HTTP. Kemudian
browser akan mengirimkan permintaan kepada server untuk meminta dokumen
tertentu atau layanan lain yang disediakan oleh server. Server akan memberikan
dokumen atau layanannya jika tersedia juga dengan menggunakan protokol HTTP (Sidik dan Pohan, 2007).
2.4.2Hypertext Markup Languange (HTML)
Hypertext Markup Language adalah suatu bahasa yang digunakan untuk
(30)
suatu platform tertentu. Dokumen HTML hanya berupa dokumen teks biasa,
tetapi mengandung tanda-tanda (tag) tertentu untuk menentukan tampilan dan
kepentingan teks dalam dokumen sehingga disebut sebagai markup language
(Sutarman, 2003).
Dokumen HTML dapat dibuat dengan teks editor sembarang yang dikenal dengan web page, yang kemudian disajikan dalam web surfer. Untuk membuat
web page dapat digunakan dengan HTML editor atau dengan editor teks biasa
(misalnya notepad). Dokumen HTML terdiri atas elemen-elemen yaitu
komponen-komponen dasar pembentuk dokumen tersebut. Untuk menandai berbagai elemen tersebut digunakan tag yang pada umumnya berpasangan. Nama
elemen ditunjukkan dengan nama tagnya tersebut. Secara umum dokumen web
terdiri atas dua bagian yaitu bagian head yang berisi tentang dokumen htmlnya
dan bagian body merupakan elemen terbesar yang akan ditampilkan di dalam
browser (Sidik dan Pohan, 2007).
Prinsip kerja pengaksesan dokumen web berbasis HTML menurut Kadir
(2003) adalah :
1. Browser meminta sebuah halaman ke suatu situs web.
2. Permintaan diterima oleh web server ( server yang melayani permintaan
halaman web).
3. Web server segera mengirimkan dokumen HTML yang diminta ke klien.
4. Browser pada klien segera menampilkan dokumen yang diterima berdasarkan
(31)
2.4.3Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
Hypertext Transfer Protocol adalah suatu protokol yang menentukan
aturan yang perlu diikuti oleh web browser dalam meminta ataupun mengambil
suatu dokumen oleh web server dalam menyediakan dokumen yang diminta oleh
web browser. Protokol ini merupakan protokol standar yang digunakan untuk
dapat mengakses dokumen HTML (Sutarman, 2003).
Semua komunikasi yang menggunakan web, transaksinya menggunakan
protocol yang sama yaitu HTTP yang memiliki dua bagian yaitu bagian permintaan dan bagian tanggapan. Kedua bagian HTTP tersebut adalah kinerja antara browser dan web server yang tetap terdiri atas dua bagian kembali disebut
dengan header yang berisi tentang informasi komunikasi dan body berisi tentang
data informasi komunikasi (Sebesta, 2008).
2.5 Pemrograman PHP, MySQL, dan Google Maps 2.5.1 Paket XAMPP
XAMPP adalah kombinasi beberapa perangkat lunak yang berbeda dibentuk ke dalam satu paket, yang diantaranya terdapat paket PHP dan MySQL serta berbasis open source (dapat diunduh di website penyedia software gratis)
atau dapat dibeli dalam bentuk file master pada penyedia sumber software dalam
bentuk CD atau dari pembelian buku tentang XAMPP. Perangkat lunak ini dapat digunakan sebagai pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP. Pada direktori kerja XAMPP, setiap web server memiliki struktur direktori kerja (webroot atau
document root) yang berbeda serta difungsikan untuk menyimpan seluruh file
(32)
Perangkat lunak XAMPP memiliki tampilan antar muka control panel
tersendiri yang digunakan untuk menjalankannya. Pada sistem operasi windows,
control panel dapat diakses melalui menu [Start]>{Program]>[XAMPP for
Windows]>[XAMPP Control Panel]. Pada web server lokal, folder kerja yang
tersedia secara otomatis akan muncul dengan nama htdocs. Meletakkan folder kerja pada direktori tersebut, maka dapat diakses dengan alamat http://localhost/namafolder atau menggunakan nomor IP Address sesuai
penggunaan komputer (Riyanto, 2011).
2.5.2 PHP
Rasmus Lerdorf adalah pencipta PHP yang mula-mula menggunakannya untuk keperluan pribadinya untuk mengetahui siapa saja yang membaca resume-nya yang Ia buat pada halaman web. Ia hanya membuat skrip makro Perl/CGI
yang memberi kepanjangan PHP pada awalnya adalah Personal Home Page.
Seiring dengan perkembangan jaman, PHP yang versinya semakin dikembangkan sehingga versi terakhir PHP diluncurkan. Kepanjangan PHP pun berubah menjadi
Hypertext Processor yaitu sebuah kepanjangan yang saat ini cenderung sering
digunakan (Mulyana, 2004).
PHP adalah bahasa server-side scripting yaitu sintaks dan
perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server yang menyatu
dengan dokumen HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. PHP
merupakan software yang open source (gratis) dan mampu lintas platform, yaitu
dapat digunakan dengan sistem operasi web server apapun. PHP sudah dapat
(33)
server apache. PHP juga dapat berkoneksitas baik dengan beberapa basis data,
salah satunya yaitu MySQL (Sunarfrihantono, 2002).
PHP mempunyai berbagai fungsi bawaan (reserved word) seperti mulai
menampilkan informasi, memanipulasi informasi, keperluan kondisional, keperluan perulangan, sampai pengaksesan berbagai database, termasuk MySQL.
Berikut ini beberapa fungsi PHP yang secara khusus digunakan untuk mengakses dan mengelola database MySQL (Riyanto, 2011) :
Tabel 2.1 Daftar fungsi PHP MySQL
NAMA FUNGSI KETERANGAN
mysql_affected-rows Menampilkan jumlah baris yang dikenai operasi SQL mysql_close Menutup koneksi MySQL
mysql_connect Membuka koneksi dengan MySQL mysql_create_db Membuat database
mysql_db_name Menampilkan data keluaran berupa nama database
mysql_db_query Melakukan query
mysql_drop_db Menghapus database
mysql_errno Menampilkan kode kesalahan (error number) dari perintah SQL
mysql_error Menampilkan pesan kesalahan
mysql_fetch_array Menampilkan hasil query sebagai array
mysql_fetch_field Menampilkan informasi field termasuk tipe datanya mysql_fetch_name Menampilkan hasil query ke dalam array
mysql_field_name Menampilkan nama field
mysql_get_client_info Menampilkan informasi tentang versi MySQL mysql_get_server_info Menampilkan informasi server MySQL
mysql_info Menampilkan daftar query yang sering dilakukan mysql_list_dbs Menampilkan seluruh database
(34)
Tabel 2.1 Lanjutan
Sumber : Riyanto, 2011
2.5.3 MySQL
MySQL pertama kali dikembangkan oleh sebuah perusahaan yang pada waktu itu perusahaan tersebut masih bernama TcX DataKonsult AB dengan tujuan adalah untuk mengembangkan aplikasi berbasis web pada client. Michael
Widenius, atau Monty sebagai pengembang satu-satunya di TcX menggunakan mini SQL sebagai versi pertama tanpa indeks sebagai kode database open source.
Kemudian Monty membuat sendiri mesin SQL yg antarmukanya mirip dengan mSQL tetapi memiliki kemampuan lebih sesuai kebutuhan yang sekarang disebut dengan MySQL (Sutarman, 2007).
MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa Structured
Query Languange (SQL) yang dalam operasi client-server melibatkan server
daemon MySQL di sisi server dan berbagai macam program serta library yang
berjalan di sisi client. Dalam konteks bahasa SQL, pada umumnya informasi
tersimpan dalam table-tabel yang secara logik merupakan srtuktur dua dimensi mysql_list_fields Menampilkan seluruh field dalam tabel tertentu
mysql_num_fields Menghitung jumlah field dalam table tertentu
mysql_num_rows menghitung jumlah baris data (record) dari hasil query
mysql_query Mengirim query ke MySQL mysql_result Menampilkan data hasil query
mysql_select_db Memilih database
(35)
lebih kolom. Baris dalam tabel biasa disebut sebagai instance dari data sedangkan
kolom disebut sebagai attributes atau field (Sutarman, 2007).
Berikut ini beberapa sintaks SQL yang terdapat dalam operasi database
(Riyanto, 2011) :
1. Membuat database, perintah yang digunakan adalah create database.
2. Menghapus database, dapat dilakukan apabila database tersebut telah ada
(exist) dan sedang tidak digunakan (not locked). Perintah yang digunakan
adalah drop database.
3. Menampilkan daftar database, perintah yang digunakan adalah show database.
4. Menggunakan atau mengaktifkan database. Untuk menggunakan database,
terlebih dahulu database tersebut diaktifkan dengan perintah use.
2.5.4 Google Maps Service
Google Map Service adalah sebuah jasa peta global virtual gratis dan
online yang disediakan oleh perusahaan Google. Google Maps yang dapat
ditemukan di alamat http://maps.google.com. Google Maps menawarkan peta
yang dapat diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia. Google Maps juga
menawarkan pencarian suatu tempat dan rute perjalanan. Google Map Service
terdiri atas Google Maps API adalah sebuah layanan (service) yang diberikan oleh
Google kepada para pengguna untuk memanfaatkan Google Map dalam
mengembangkan aplikasi. Google Maps API menyediakan beberapa fitur untuk
memanipulasi peta, dan menambah konten melalui berbagai jenis service yang
(36)
enterprise di dalam websitenya. Google menyediakan layanan ini secara gratis
kepada pengguna di seluruh dunia (Mahdia dan Noviyanto, 2013).
Script program digunakan untuk mendeteksi lokasi di mana lokasi fasilitas
kesehatan. Proses awal mendeteksi dengan membaca IP address, setelah dapat IP
address mendeteksi latitude dan longitude nya dimana letak fasilitas kesehatan
berada. Setelah dapat latitude dan longitude ditampilkan di maps dengan
menggunakan google maps API. maka hasil dari lokasi fasilitas kesehatan yang
terdekat akan ditampilkan. Setelah lokasi fasilitas kesehatan terdekat ditampilkan maka untuk potongan kode menampilkan data tersebut di dapat dari golokasi dan lokasi fasilitas kesehatan yang di ambil data dari database untuk tampil di maps
dengan posisi latitude dan longitude lokasi fasilitas kesehatan yang terdapat dalam
database dengan sintax SQL dan rumus Haversini formula yang di terapkan
dalam script PHP (Wibowo dkk, 2014).
2.6Perancangan Sistem
2.6.1 System Development Life Cycle (SDLC)
Menurut Yakub (2012), SystemDevelopment Life Cycle (SDLC) atau disebut juga
dengan daur hidup pengembangan sistem merupakan suatu metode yang digunakan umtuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dalam proses perancangan sistem.
1. Analisis
Tahapan analisis adalah tahapan pembuatan keputusan. Kegiatan dalam tahapan analisis ini adalah (Ladjamudin, 2005) :
(37)
b) Penelitian/investigasi awal (Initial Investigation)
c) Analisa kebutuhan sistem (Requirement Analysis)
d) Mensortir kebutuhan sistem (Generation of System Alternatives)
e) Memilih sistem yang baik (Selection of Proper System)
2. Perancangan
Secara umum, rancangan merupakan gambaran dari fungsi-fungsi suatu sistem yang disusun. Sedangkan perancangan sistem sendiri maksudnya adalah tahapan yang disusun dalam membentuk sistem yang baru yang diinginkan. Tahap perancangan berupaya untuk menentukan atau menggambarkan tentang bagaimana sistem tersebut menyelesaikan suatu permasalah atau mencapai tujuan (Sutanta, 2003).
Masalah-masalah yang ada dapat diselesaikan dengan tahap perancangan merupakan yaitu dengan bagian pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan meliputi perancangan output, input, dan
file (Ladjamudin, 2005). a. Data Flow Diagram (DFD)
Data flow diagram adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat
lebih mendetail dibandingkan dengan diagram konteks yang diperbolehkan, bisa dicapai dengan mengembangkan diagram (Kendall and Kendall, 2003).
Data flow diagram atau disebut juga data aliran data merupakan model
dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Berikut ini simbol DFD yang digunakan ahli perancangan sistem (Ladjamudin, 2005) :
(38)
Tabel 2.2 Simbol DFD
NAMA SIMBOL SIMBOL DFD VERSI GANE
DAN SARSON Arus Data
Proses
identifikasi Deskripsi Proses
Lokasi fisik (opsional) Penyimpanan Data
Identifikasi Entitas Luar
Arus Material
Penyimpanan Data yang ditunjukkan berulang kali pada satu diagram
Identifikasi
N baris untuk N pengulangan (tidak termasuk yang pertama) Simpanan luar yang ditunjukkan
(39)
b. Context Diagram (CD)
Context Diagram adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan
hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran dari sistem. Disebut juga dengan diagram konteks adalah merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem dan akan
memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem yang dibatasi oleh boundary
(dapat digambarkan dengan garis putus-putus) yang hanya terdapat satu proses (Ladjamudin, 2005).
c. Flowchart
Flowchart merupakan bagan-bagan mempunyai arus yang
menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah dengan cara penyajian dari suatu alogaritma dilambangkan dengan sususan simbol sebagai alat bantu menggambarkan proses programnya. Simbol-simbol yang digunakan antara lain (Ladjamudin, 2005) :
Tabel 2.3 Simbol-simbol flowchart
NAMA SIMBOL SIMBOL FUNGSI SIMBOL
Simbol arus / flow
Untuk menyatakan jalannya suatu proses
Simbol Communication link
Untuk menyatakan bahwa ada transisi suatu data / informasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya
Simbol Connector Untuk menyatakan sambungan dari
satu proses ke proses lainnya dalam halaman / lembar kerja yang sama
(40)
Tabel 2.3 Lanjutan
NAMA SIMBOL SIMBOL FUNGSI SIMBOL
Simbol Offline Connector Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman / lembar yang berbeda Simbol Offline Connector Untuk menyatakan sambungan dari
satu proses ke proses lainnya dalam halaman / lembar yang berbeda
Simbol Manual Untuk menyatakan suatu tindakan
(proses) yang tidak dilakukan oleh komputer (manual)
Simbol Decision / logika Untuk menunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban, ya/tidak Simbol Predefined Proses Untuk menyatakan penyediaan
tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk memberi harga awal
Simbol Terminal Untuk menyatakan permulaan atau
akhir suatu program
Simbol Keying Operation Untuk menyatakan segala jenis operasi yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai keyboard
Simbol off-line storage Untuk menyatakan bahwa data dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu
Simbol Manual Input Untuk memasukkan data secara manual dengan menggunakan online keyboard
Simbol Input-output Untuk menyatakan proses input dan
(41)
Tabel 2.3 Lanjutan
NAMA SIMBOL SIMBOL FUNGSI SIMBOL
Simbol Punched Card Untuk menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu
Simbol Disk Storage Untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke
disk
Simbol Document Untuk mencetak laporan ke printer
Simbol Display Untuk menyatakan peralatan output
yang digunakan berupa layar (video, komputer)
Sumber : Ladjamudin, 2005
3. Uji coba
Tahapan uji coba merupakan suatu proses yang dibuat sedemikian rupa untuk mengidentifikasi ketidakesuaian suatu hasil sebuah sistem informasi dengan proses perancangan. Tujuan dari uji coba adalah untuk memastikan ketepatan dari suatu perancangan apakah sesuai dengan hasil perancangan yang telah selesai untuk memastikan hasil sistem sesuai dengan yang diinginkan (Ladjamudin, 2005).
4. Implementasi
Tahapan impelementasi mengharapkan jaminan bahwa sistem baru yang terbentuk dapat berjalan secara optimal. Karena tujuan dari tahapan implementasi ini adalah untuk melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam
(42)
kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangun, lalu mengimplementasikan sistem yang baru tersebut ke dalam salah satu bahasa pemrograman yang paling sesuai (Ladjamudin, 2005).
(43)
BAB III
METODE PERANCANGAN SISTEM
3.1 Metode
Metode System Development Life Cycle (SDLC) atau disebut juga dengan
daur hidup pengembangan sistem digunakan untuk merancang website dalam
pemetaan fasilitas kesehatan di Kota Medan, karena belum tersedianya informasi yang dapat diakses dengan sistem website tersebut.
Pembuatan jadwal merupakan bagian dari pengembangan sistem untuk mengukur efektivitas pelaksanaan kegiatan.
Tahap Pekerjaan
Jadwal Kegiatan
Bulan 1 Bulan 2
1 2 3 4 1 2 3 4
Tahap Analisis Tahap Perancangan Tahap Uji Coba Tahap Implementasi
Tabel 3.1 Jadwal perancangan sistem 3.2 Analisis Sistem
Data-data mengenai jenis fasilitas yang telah terdaftar sebelumnya tersimpan dalam bentuk tabel dalam Ms. Excel. Untuk itu, digunakan aplikasi
website ini untuk mempermudah mendapatkan informasi yang terpadu. Untuk
merancang website ini, peralatan yang diperlukan adalah komputer atau laptop dengan perangkat inputnya yaitu mouse dan keyboard serta aplikasi XAMPP
(44)
aplikasi yang dirancang. Aplikasi Google Maps digunakan untuk melihat
pemetaan lokasi-lokasi fasilitas kesehatan secara detail.
3.3 Perancangan Sistem
Perancangan sistem ini merupakan sebuah pemetaan yang berbasis web
tentang fasilitas kesehatan yang ada di Kota Medan, yang datanya didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Medan. Jenis fasilitas kesehatan yang akan dipetakan hanya yang telah terdaftar resmi , diantaranya yaitu :
1. Data nama-nama rumah sakit dan alamat 2. Data nama-nama puskesmas dan alamat 3. Data nama-nama klinik dan alamat 4. Data nama-nama apotik dan alamat 5. Data nama-nama toko obat dan alamat
Input Proses Output
Gambar 3.1 Proses pengolahan data
3.3.1 Context Diagram (CD)
Context Diagram ini menggambarkan sistem website secara garis besar
dengan memberikan gambaran tentang masukan, proses dan keluaran dari sistem yang akan dirancang untuk website lokasi fasilitas kesehatan yang ada di Kota
Medan. Adapun context diagram dalam website lokasi fasilitas kesehatan yang Data fasilitas
kesehatan dari Dinas Kesehatan
Kota Medan
PHP, MySQL dan Google Maps
Website fasilitas kesehatan
(45)
Pengelolaan
Informasi
fasilitas kesehatan
Konfirmasi
Gambar 3.2 Context diagram website lokasi fasilitas kesehatan di Kota Medan
3.3.2 Data Flow Diagram (DFD) Level 0
DFD level 0 menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini hanya memberikan gambaran model sistem dari sudut pandang fungsi. Adapun DFD level 0 dalam website lokasi fasilitas kesehatan di Kota Medan, dapat dilihat
pada gambar 3.3.
Website lokasi fasilitas kesehatan di Kota Medan
(46)
Data Lokasi Rumah Sakit Data Lokasi Puskesmas Data Lokasi Klinik Data Lokasi Apotik
Data Lokasi Toko Obat informasi lokasi
fasilitas kesehatan
data lokasi fasilitas kesehtan
F1 Rumah Sakit
F2 Puskesmas
F3 Klinik
F4 Apotik
F5 Toko Obat
Gambar 3.3 Data Flow Diagram DFD Level 0
3.3.3 Flowchart
Flowchart pada website pemetaan lokasi fasilitas kesehatan terdiri atas dua
buah link sebagai pilihan menu utama. Bagian halaman utama atau home
memberikan informasi tentang kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan. Pada bagian fasilitas kesehatan, memberikan informasi mengenai syarat resmi untuk mendapat izin sebagai penyedia pelayanan kesehatan sesuai
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN 2.0 INFORMASI LOKASI FASILITAS KESEHATAN 1.0 INPUT DATA, EDIT DATA, HAPUS DATA ADMIN USER
(47)
tidak
Gambar 3.4 Flowchart halaman utama website START
Halaman Utama
Puskesmas
Klinik
STOP
Tabel dan pemetaan data rumah sakit
Toko Obat Apotik Rumah Sakit
Tabel dan pemetaan data puskesmas
Tabel dan pemetaan data klinik
Tabel dan pemetaan data apotik
Tabel dan pemetaan data toko obat ya ya ya ya ya tidak tidak tidak tidak tidak Fasilitas
(48)
Gambar 3.5 Flowchart log in admin
Ketik username dan password
Valid Identifikasi
Login
Password / username salah
Menu Admin
Logout
STOP
ya tidak
(49)
Menu 3 Menu 4 Menu 5 Menu 6 Menu 7 Log Out Input Data Rumah Sakit Input Data Puskesmas Input Data Klinik Input Data Apotik Input Data Toko Obat ya ya ya ya ya ya tidak tidak tidak tidak tidak tidak START Home STOP RS Pu TO Ap Kl Log In Admin
Menu 1
Menu 2 Kecamatan Input Data Input Data Admin Kc Ad ya ya tidak tidak
(50)
3.3.4 Perancangan Tabel
Perancangan tabel memberikan gambaran tentang isi data-data yang akan ditampilkan pada website. Terdapat 5 tabel yang akan dimasukkan ke dalam
database yaitu table yang berisi informasi data fasilitas kesehatan di Kota Medan.
Tabel yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Tabel Rumah Sakit
Nama Tabel : Rumah Sakit
Fungsi : Menyimpan data nama-nama rumah sakit beserta alamatnya
2. Tabel Puskesmas
Nama Tabel : Puskesmas
Fungsi : Menyimpan data nama-nama puskesmas beserta alamatnya
Field Name Data Type Width Description
Nama Text 50 Nama Rumah Sakit
Kelas Text 3 Tingkatan Kelas Rumah
Sakit
BPJS Text 5 Ketersediaan Layanan
BPJS di Rumah Sakit
Alamat Text 100 Alamat Rumah Sakit
Kecamatan Text 20 Lokasi Kecamatan
Field Name Data Type Width Description
Nama Text 50 Nama Puskesmas
Alamat Text 100 Alamat Puskesmas
(51)
3. Tabel Klinik
Nama Tabel : Klinik
Fungsi : Menyimpan data nama-nama Klinik beserta alamatnya
4. Tabel Apotik
Nama Tabel : Apotik
Fungsi : Menyimpan data nama-nama Apotik beserta alamatnya
5. Tabel Toko Obat
Nama Tabel : Toko Obat
Fungsi : Menyimpan data nama-nama Toko Obat beserta alamatnya
Field Name Data Type Width Description
Nama Text 50 Nama Klinik
Alamat Text 100 Alamat Klinik
Kecamatan Text 20 Lokasi Kecamatan
Field Name Data Type Width Description
Nama Text 50 Nama Apotik
Alamat Text 100 Alamat Apotik
Kecamatan Text 20 Lokasi Kecamatan
Field Name Data Type Width Description
Nama Text 50 Nama Toko Obat
Alamat Text 100 Alamat Toko Obat
(52)
3.3.5 Perancangan Output
Berikut ini adalah tampilan rancangan output website pemetaan fasilitas
kesehatan di Kota Medan :
1. Rancangan output pada halaman utama.
Gambar 3.7 Rancangan antar muka halaman utama 2. Rancangan output pada halaman fasilitas kesehatan.
Gambar 3.8 Rancangan antar muka fasilitas kesehatan
Home Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Kesehatan
Informasi tentang fasilitas kesehatan
Rumah SakitPuskesmas
Klinik Apotik
Toko Obat
(53)
3. Pada setiap link yang terdapat pada rancangan output lokasi fasilitas kesehatan kemudian akan tampak rancangan output sesuai pilihan link jenis fasilitas
kesehatan seperti contoh untuk rumah sakit:
Gambar 3.9 Rancangan antar muka salah satu jenis fasilitas kesehatan
3.4 Uji Coba
Tahapan uji coba berfungsi sebagai media yang menampilkan hasil perancangan smentara. Website pemetaan fasilitas kesehatan pada tahap uji coba
dapat dilihat pada browser yang ada pada media elektronik penulis dengan sistem
offline. Pada tahap uji coba tersebut ditampilkan hasil rancangan secara
keseluruhan dan pada tahap inilah dapat dilakukan pemeriksaan kesesuaian rancangan website agar tampil website yang baik dan benar.
Nama Rumah Sakit Kelas BPJS Alamat
(54)
3.5 Implementasi
Pada tahap implementasi ini, adalah merupakan bagian akhir dari pengembangan sistem. Terdiri atas tiga bagian yaitu yang pertama adalah pembuatan program dan proses data. Kemudian yang kedua adalah pemeriksaan kelayakan serta ketepatan data. Dan pada tahap ketiga adalah penerapan sistem yaitu menggunakan sistem informasi dalam bentuk website yang dapat diakses
menggunakan browser web yang tersedia pada setiap komputer, handphone
(55)
BAB IV
HASIL PERANCANGAN SISTEM
4.1 Gambaran Umum Fasilitas Kesehatan di Kota Medan
Jenis fasilitas kesehatan di Kota Medan yang terdaftar dari dinas kesehatan merupakan jenis fasilitas kesehatan yang telah dianggap resmi untuk beroperasi untuk melayani masyarakat dalam bidang pelayanan kesehatan menurut bidangnya masing-masing. Kota Medan memiliki fasilitas kesehatan yang tersebar di setiap kecamatan, saat ini beberapa diantaranya sudah menerima pelayanan jenis BPJS yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan data sarana kesehatan tahun 2014 yang terdapat pada Dinas Kesehatan Kota Medan, jumlah fasilitas kesehatan yang terdapat di Kota Medan adalah sebagai berikut:
1. Rumah sakit terdapat 72 unit 2. Puskesmas terdapat 39 unit 3. Klinik terdapat 185 unit 4. Apotik terdapat 581 unit 5. Toko obat terdapat 210 unit
4.2 Pemetaan Fasilitas Kesehatan Berbasis Web
Website yang berisi tentang informasi pemetaan fasilitas kesehatan di Kota
Medan dikembangkan dengan proses perancangan yang terdiri dari perancangan
input, perancangan database, dan perancangan output. Perancangan input
merupakan proses untuk meng-entri data yang akan disimpan pada database.
Setelah melakukan proses entri data pada perancangan input, maka hasilnya akan
(56)
bentuk tabel. Kemudian perancangan output merupakan hasil secara keseluruhan
dari data yang terdapat pada perancangan database yang ditampilkan dalam
bentuk tabel berisi informasi yang dibutuhkan mengenai pemetaan fasilitas kesehatan pada website.
Perancangan website ini didesain dengan menggunakan perangkat lunak
PHP (opensource) dan program XAMPP sebagai pemroses database. Kemudian
hasil tampilan website yang telah di entri, akan dapat dilihat pada aplikasi
browser seperti Mozila Firefox, Google Chrome, atau lainnya.
4.3 Cara Kerja Pemetaan Fasilitas Kesehatan Berbasis Web
Website pemetaan fasilitas kesehatan di Kota Medan untuk proses
perancangannya dapat dijalankan tanpa harus menggunakan internet, tetapi tidak menampilkan data petanya. Untuk meng-entry data peta fasilitas kesehatan hanya
dapat ditampilkan apabila terhubung dengan jaringan internet. Website ini terdiri
atas dua bagian halaman utama yaitu halaman utama admin dan halaman utama
website.
4.3.1 Halaman Utama Admin
Halaman admin berfungsi sebagai pemroses database data-data yang akan
ditampilkan pada halaman utama website. Tampilan awal untuk halaman admin
(57)
Gambar 4.1 Halaman awal admin
Untuk menjalankan halaman utama admin pada halaman awal dilakukan proses login terlebih dahulu. User yang diperbolehkan untuk menjalankan menu
ini hanya user yang telah ditetapkan dan memiliki izin untuk mengolah data pada
website. Proses login membutuhkan nama admin beserta password yang sesuai
dengan data admin. Apabila proses login sesuai dengan data admin maka akan
tampil halaman utama admin. Halaman utama admin terdiri atas 14 sub menu, dengan 7 sub menu yang berfungsi sebagai form yang digunakan sebagai menu
untuk mengisi data dan 7 sub menu lainnya adalah menu data yang tersimpan setelah di submit dari menu form masing-masing . Tampilan halaman utama
(58)
Gambar 4.2 Halaman utama admin
Halaman utama admin secara otomatis akan menyimpan jumlah data fasilitas kesehatan yang telah di submit dari menu form secara keseluruhan. Tiap
bagian-bagian data akan ditampilkan masing-masing jumlah keseluruhan data fasilitas kesehatan menurut jenisnya masing.
1. Menu Form
Menu form merupakan menu yang digunakan untuk meng-entry data yang
akan disimpan untuk database dan ditampilkan pada website. Pada halaman
admin, terdapat 7 menu form yang berfungsi untuk meng-entry data yang
(59)
puskesmas, form klinik, form apotik, dan form toko obat. Setiap kolom yang
tersedia diisi sesuai dengan data yang ada, kemudian meng-klik button submit
untuk menyimpan data tersebut pada database. Menu form dapat dilihat pada
gambar berikut.
1. Menu form admin
Gambar 4.3 Form admin
(60)
3. Menu form rumah sakit
Gambar 4.5 Form rumah sakit
4. Menu form puskesmas
(61)
5. Menu form klinik
Gambar 4.7 Form klinik
6. Menu form apotik
(62)
7. Menu form toko obat
Gambar 4.9 Form toko obat
2. Menu Data
Menu data merupakan tampilan data dalam bentuk tabel yang menampilkan data yang telah di-submit pada menu form. Pada tabel yang
ditampilkan terdapat beberapa menu pilihan yaitu menu untuk melakukan perubahan data, menu untuk menghapus data, dan menu untuk mengatur koordinat lokasi fasilitas kesehatan pada peta. Menu untuk perubahan data dapat digunakan dengan meng-klik simbol yang terdapat pada kolom edit, menu ini akan
diarahkan kembali pada menu form secara otomatis. Setelah melakukan
perubahan data yang dibutuhkan, dengan meng-klik button submit maka data
tersebut akan tersimpan sesuai dengan perubahan. Apabila terdapat data yang tidak dibutuhkan pada tabel maka dapat digunakan menu untuk menghapus data. Menu ini terdapat pada kolom delete. Dengan meng-klik simbol yang terdapat
(63)
1. Data admin
Gambar 4.10 Data admin
2. Data Kecamatan
(64)
3. Data rumah sakit
Gambar 4.12 Data rumah sakit
4. Data puskesmas
(65)
5. Data klinik
Gambar 4.14 Data klinik
6. Data apotik
(66)
7. Data toko obat
Gambar 4.16 Data toko obat
Untuk menentukan koordinat lokasi fasilitas kesehatan, terdapat menu untuk mencari titik koordinat lokasi fasilitas kesehatan pada peta. Menu ini terdapat pada kolom koordinat, dengan meng-klik simbol pada kolom koordinat
tersebut maka akan diarahkan secara otomatis untuk meng-entry angka untuk
Latitude dan Langitude data fasilitas kesehatan yang dibutuhkan sebagai angka
untuk menentukan lokasi fasilitas kesehatan di peta. Rangkaian angka yang ditemukan pada titik koordinat terdiri angka dengan menggunakan tanda koma. Angka-angka tersebut dapat ditemukan dengan mencari lokasi pada menu peta pencarian lokasi yang tersedia dibagian bawah form koordinat. Menu penentuan
(67)
Gambar 4.17 Menu koordinat lokasi fasilitas kesehatan
Dengan meng-entry lokasi pada kolom pencarian dan meng-klik button Go
maka akan ditampilkan angka pada peta yang menampilkan lokasi fasilitas ksehatan tersebut pada peta. Terdapat dua rangkaian angka untuk mengisi kolom lokasi fasilitas kesehatan pada peta yaitu angka Latitude atau garis lintang adalah
garis yang menentukan lokasi berada di sebelah utara atau selatan ekuator yang diukur mulai dari titik 0 derajat dari khatulistiwa sampai 90 derajat di kutub merupakan rangkaian angka yang terdapat sebelum tanda koma dan angka
Longitude atau garis bujur adalah digunakan untuk menentukan lokasi di wilayah
(68)
yang diukur dari 0 derajat di wilayah Greenwich sampai 180 derajat di
International Date Line merupakan rangkaian angka yang terdapat setelah tanda
koma. Setelah meng-entry angka-angka tersebut pada kolom yang tersedia,
dengan meng-klik button submit maka data koordinat akan tersimpan pada
database tabel. Data tersebut menunjukkan titik letak lokasi fasilitas kesehatan
pada peta.
4.3.2 Menu Halaman Utama Website 4.3.1.1 Halaman Utama Website
Website pemetaan fasilitas kesehatan di Kota Medan akan ditampilkan
secara keseluruhan pada menu halaman utama. Apabila proses entry data pada
halaman admin secara keseluruhan sudah selesai, maka data-data tersebut akan ditampilkan pada pilihan menu yang terdapat pada halaman utama. Halaman utama website ini terdiri atas dua bagian, pada bagian halaman utama terdapat sub
menu yang menampilkan pilihan data fasilitas kesehatan dan halaman lainnya adalah halaman fasilitas keehatan yang menampilkan beberapa persyaratan untuk perizinan fasilitas kesehatan.
a. Sub Menu Rumah Sakit
Pada sub menu ini akan menampilkan data rumah sakit yang disajikan dalam bentuk tabel serta dibawah tabel akan tampil peta lokasi dari tiap data rumah sakit tersebut secara keseluruhan. Data rumah sakit dapat dilihat pada Lampiran 1 - Lampiran 2.
Selain itu, terdapat sub menu pilihan mencari data rumah sakit untuk hanya salah satu jenis kelas rumah sakit ataupun ketersediaan BPJS.
(69)
1) Kelas A, B, C, dan D
Pada sub menu ini akan menampilkan data rumah sakit menurut jenis kelas yang diinginkan. Tampilan sub menu ini dapat dilihat pada Lampiran 3 – Lampiran 6.
2) BPJS : Ya atau Tidak
Pada sub menu ini akan menampilkan data rumah sakit menurut ketersediaan layanan BPJS atau tidak pada rumah sakit. Tampilan sub menu ini dapat dilihat pada Lampiran 7 - Lampiran 10.
b. Sub Menu Puskesmas
Pada sub menu ini akan menampilkan data puskesmas yang disajikan dalam bentuk tabel serta dibawah tabel akan tampil peta lokasi dari tiap data puskesmas tersebut secara keseluruhan. Tampilan data puskesmas dapat dilihat pada Lampiran 11- Lampiran 12.
c. Sub Menu Klinik
Pada sub menu ini akan menampilkan data klinik yang disajikan dalam bentuk tabel serta dibawah tabel akan tampil peta lokasi dari tiap data klinik tersebut secara keseluruhan. Tampilan data klinik dapat dilihat pada Lampiran 13 - Lampiran 15.
d. Sub Menu Apotik
Pada sub menu ini akan menampilkan data apotik yang disajikan dalam bentuk tabel serta dibawah tabel akan tampil peta lokasi dari tiap data apotik tersebut secara keseluruhan. Tampilan data apotik dapat dilihat pada Lampiran 16 - Lampiran 23.
(70)
e. Sub Menu Toko Obat
Pada sub menu ini akan menampilkan data toko obat yang disajikan dalam bentuk tabel serta dibawah tabel ini akan tampil peta lokasi dari tiap data toko obat tersebut secara keseluruhan. Tampilan data toko obat dapat dilihat pada Lampiran 24 - Lampiran 27.
Pada setiap sub menu ini terdapat dua menu pilihan pencarian yaitu menu kolom pencarian hanya salah satu data fasilitas kesehatan dan pencarian data fasilitas kesehatan menurut salah satu kecamatan tertentu. Untuk mencari lokasi salah satu data fasilitas kesehatan hanya perlu meng-entry nama jenis fasilitas
kesehatan pada kolom nama fasilitas kesehatan, kemudian secara otomatis akan tampil data dan peta lokasi fasilitas kesehatan tersebut yang dicari apabila terdapat pada database dengan meng-klik button cari. Untuk mencari lokasi fasilitas
kesehatan menurut salah satu kecamatan tertentu adalah dengan meng-klik menu
kecamatan, setelah itu memilih salah satu kecamatan yang ingin ditampilkan, lalu meng-klik button cari untuk menampilkan data dan peta lokasi fasilitas kesehatan
menurut kecamatan yang dipilih. Menu pilihan pencarian nama salah satu data fasilitas kesehatan dan nama kecamatan terdapat pada bagian bawah kiri setiap data tabel.
4.3.1.2 Menu Fasilitas Kesehatan
Pada menu fasilitas kesehatan hanya terdapat sebuah tampilan teks yang memberikan penjelasan tentang perizinan untuk masing-masing fasilitas kesehatan. Tampilan menu fasilitas kesehatan dapat dilihat pada Lampiran 28 – Lampiran 29.
(71)
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Keuntungan Pemetaan Fasilitas Kesehatan Berbasis Web
Terdapat beberapa keuntungan dengan adanya website yang merupakan
pemetaan fasilitas kesehatan di Kota Medan, diantaranya yaitu :
1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Medan dengan adanya website yang merupakan
pemetaan fasilitas kesehatan di Kota Medan, data-data mengenai lokasi fasilitas kesehatan dapat disimpan pada satu media website yang lebih mudah
untuk digunakan serta tampilannya lebih menarik dan data yang disimpan dapat lebih mudah untuk dilihat secara keseluruhan.
2. Bagi Dinas Kesehatan Kota Medan, website ini dapat digunakan untuk
memantau keseluruhan data dan lokasi fasilitas kesehatan yang ada di Kota Medan.
3. Bagi user lainnya, dengan adanya website ini akan lebih mudah untuk
menemukan data dan lokasi mengenai fasilitas kesehatan yang ada di Kota Medan serta dapat secara langsung melihat peta yang memberikan informasi lokasi fasilitas kesehatan yang diinginkan.
4. Peta yang menggambarkan lokasi fasilitas kesehatan dapat digunakan untuk melihat data lokasi fasilitas kesehatan sehingga lebih menghemat waktu untuk menemukan lokasi fasilitas kesehatan yang dituju.
(72)
5.2 Kekurangan Pemetaan Fasilitas Kesehatan Berbasis Web
Terdapat beberapa kekurangan pada website yang merupakan pemetaan
fasilitas kesehatan di Kota Medan, diantaranya yaitu :
1. Kekurangan pada proses penggunaan website yang merupakan pemetaan
fasilitas kesehatan di Kota medan yaitu website ini hanya akan dapat diakses
apabila browser pada media elektronik yang digunakan terhubung dengan
jaringan internet.
2. Kecepatan tampilan peta yang menggambarkan lokasi fasilitas kesehatan akan tampil secara keseluruhan tergantung pada kecepatan download jaringan
internet yang digunakan. Semakin tinggi tingkat kecepatan download jaringan
internet yang digunakan maka akan semakin cepat peta akan ditampilkan pada halaman utama website dan sebaliknya.
3. Pada proses perancangan website, terdapat beberapa kendala yang dihadapi
diantaranya yaitu pada saat perancangan coding data dan design website sering
terjadi error apabila terdapat kesalahan penulisannya; untuk menentukan titik
koordinat lokasi fasilitas kesehatan dibutuhkan waktu yang cukup lama karena harus di entry satu persatu menurut form masing-masing.
(73)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dengan adanya pemetaan fasilitas kesehatan di Kota Medan berbasis web,
maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu diantaranya adalah:
1. Website pemetaan fasilitas kesehatan di Kota Medan dapat diakses pada setiap
browser komputer atau media elektronik lainnya yang terhubung dengan jaringan internet.
2. Website pemetaan fasilitas kesehatan di Kota Medan dapat diakses pada
alamat www.faskesmedan.eu5.org.
3. Website pemetaan fasilitas kesehatan di Kota Medan terdiri atas dua bagian
halaman utama yaitu halaman utama admin dan halaman utama website.
4. Website pemetaan fasilitas kesehatan di Kota Medan menyimpan secara
keseluruhan data dan informasi lokasi fasilitas kesehatan dalam bentuk tabel. 5. Website pemetaan fasilitas kesehatan di Kota Medan membutuhkan jaringan
internet untuk dapat diakses.
6. Website pemetaan fasilitas kesehatan di Kota Medan dapat menampilkan
(74)
6.2 Saran
Beberapa saran sebagai masukan untuk mengembangkan website
pemetaan fasilitas kesehatan di Kota Medan diantaranya yaitu:
1. Setiap user yang memiliki akses untuk menjadi admin sebaiknya tetap
menjaga keamanan data sehingga data yang terdapat pada database tidak
diubah tanpa adanya kesesuaian dengan data yang ada di Dinas Kesehatan Kota Medan
2. Bagi peneliti selanjutnya dapat melalukan pengembangan website secara
menyeluruh dengan memberi tambahan informasi untuk tiap jenis fasilitas kesehatan seperti informasi ketersediaan kamar, informasi ketersediaan jenis pelayanan pengobatan sesuai jenis penyakit, informasi petugas kesehatan yang bekerja, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan pelayanan serta perkembangan yang tersedia pada masing-masing fasilitas kesehatan.
(75)
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Klinik. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta.
Kadir, A. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Kusumadewi, S., dkk. 2009. Informatika Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit
Graha Ilmu.
Ladjamudin, A. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Mahdia, F., dan Noviyanto, F. 2013. Pemanfaatan Google Maps Api Untuk Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Bantuan Logistik Pasca Bencana Alam Berbasis Mobile Web. (Online). Volume 1 Nomor 1. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6& ved=0CEIQFjAF&url=http%3A%2F%2Fjogjapress.com%2Findex.php%2 FJSTIF%2Farticle%2Fdownload%2F1742%2F1047&ei=GkX6VNz9BIq MuAS464LoDw&usg=AFQjCNEccxg8N7baizA2P1BVr23SA4yvxw. Diakses 3 Maret 2015.
Mulyana, Y, B. 2004. Trik Membangun Situs Menggunakan PHP dan MySQL. Jakarta: Penerbit Elex Media Komputindo.
(76)
Pardosi, M. 2001. Merancang Website dengan HTML. Surabaya: Penerbit Indah Surabaya.
Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi WEB dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Pohan, H, I., dan Bahri, K, S. 1997. Pengantar Perancangan Sistem. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Riyanto. 2011. Sistem Informasi Penjualan dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Penerbit Grava Media.
Sanjaya, R. 2006. Rekayasa Grafis dengan Menggunakan PHP. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sebesta, R, W. 2008. Programming the World Wide Web. Boston: Publisher by Pearson Education.
Sidik, B dan Pohan, I. P. 2007. Pemrograman WEB dengan HTML. Bandung: Penerbit Informatika Bandung.
Sugiri dan Saputro, H. 2008. Pengelolaan Database MySQL dengan PhpMyAdmin. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Sunarfrihantono, B. 2002. PHP dan MySQL. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Supriyanto, A. 2007. WEB dengan HTML dan XML. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Suprianto, D. 2010. Membuat Aplikasi Dekstop Menggunakan MySQL & VB.NET. Jakarta: Penerbit Mediakita.
Sutarman. 2003. Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Sutarman. 2007. Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan MySQLEdisi 2. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
(77)
Wibowo, H., Lestari, U., dan Triyono, J. 2014. Sistem Informasi Potensi Industri di Kabupaten Bantul Berbasis Geographic Information System dan Location Based Service. (Online). Volume 1 Nomor 2.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=13 &cad=rja&uact=8&ved=0CC8QFjACOAo&url=http%3A%2F%2Fjournal .akprind.ac.id%2Findex.php%2Fscript%2Farticle%2Fdownload%2F104% 2F81&ei=Z0z6VIuIA4eRuAT2uIHAAw&usg=AFQjCNEUmU9Ii-VASDK6IVQLtrrTRuRH-g. Diakses 3 Maret 2015.
(78)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Tampilan Sub Menu Rumah Sakit... 62 Lampiran 2. Lanjutan Tampilan Sub Menu Rumah Sakit ... 63 Lampiran 3. Tampilan Sub Menu Rumah Sakit Kelas A... 64 Lampiran 4. Tampilan Sub Menu Rumah Sakit Kelas B ... 65 Lampiran 5. Tampilan Sub Menu Rumah Sakit Kelas C ... 66 Lampiran 6. Tampilan Sub Menu Rumah Sakit Kelas D... 67 Lampiran 7. Tampilan Sub Menu Rumah Sakit dengan Provider BPJS... 68 Lampiran 8. Lanjutan Tampilan Sub Menu Rumah Sakit dengan
Provider BPJS... ... 69 Lampiran 9. Tampilan Sub Menu Rumah Sakit tanpa Provider BPJS ... 70 Lampiran 10. Lanjutan Tampilan Sub Menu Rumah Sakit tanpa
Provider BPJS ... 71 Lampiran 11. Tampilan Sub Menu Puskesmas ... 72 Lampiran 12. Lanjutan Tampilan Sub Menu Puskesmas... 73 Lampiran 13. Tampilan Sub Menu Klinik ... 74 Lampiran 14. Lanjutan Tampilan Sub Menu Klinik ... 75 Lampiran 15. Lanjutan Tampilan Sub Menu Klinik ... 76 Lampiran 16. Tampilan Sub Menu Apotik ... 77 Lampiran 17. Lanjutan Tampilan Sub Menu Apotik ... 78 Lampiran 18. Lanjutan Tampilan Sub Menu Apotik ... 79 Lampiran 19. Lanjutan Tampilan Sub Menu Apotik ... 80 Lampiran 20. Lanjutan Tampilan Sub Menu Apotik ... 81 Lampiran 21. Lanjutan Tampilan Sub Menu Apotik ... 82 Lampiran 22. Lanjutan Tampilan Sub Menu Apotik ... 83 Lampiran 23. Lanjutan Tampilan Sub Menu Apotik ... 84 Lampiran 24. Tampilan Sub Menu Toko Obat ... 85 Lampiran 25. Lanjutan Tampilan Sub Menu Toko Obat ... 86 Lampiran 26. Lanjutan Tampilan Sub Menu Toko Obat ... 87 Lampiran 27. Lanjutan Tampilan Sub Menu Toko Obat ... 88 Lampiran 28. Tampilan Menu Fasilitas Kesehatan... 89 Lampiran 29. Lanjutan Tampilan Menu Fasilitas Kesehatan ... 90 Lampiran 30. Surat Izin Pendahuluan ... 91 Lampiran 31. Surat Izin Penelitian... 92 Lampiran 32. Surat Selesai Penelitian ... 93
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(1)
104
Lampiran 27. Lanjutan Tampilan Sub Menu Toko Obat
(2)
105
Lampiran 28. Tampilan Menu Fasilitas Kesehatan
(3)
106
Lampiran 29. Lanjutan Tampilan Menu Fasilitas Kesehatan
(4)
107 Lampiran 30.
Surat Izin Pendahuluan
(5)
108 Lampiran 31.
Surat Izin Penelitian
(6)
109 Lampiran 32.