commit to user
B. Pembahasan
1. Prosedur Pengajuan Sita Eksekusi Benda Tidak Bergerak yang
Dilaksanakan di Luar Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Sukoharjo Atas Penetapan Nomor 01BADelPdt.Eks2006PN.Kray Jo Nomor
18Pdt.Eks2005PN.Skh
Tujuan pihak-pihak yang berperkara menyerahkan perkara khususnya perkara perdata kepada Pengadilan adalah untuk menyelesaikan perkara
mereka secara tuntas dengan putusan Pengadilan.Tapi adanya putusan Pengadilan saja belum berarti sudah menyelesaikan perkaranya secara tuntas,
melainkan jika putusan tersebut telah dilaksanakan. Tidak semua putusan Pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan
hukum tetap memerlukan pelaksanaan secara paksa oleh alat-alat negara, melainkan hanya putusan Pengadilan yang bersifat
Condemnatoir
yaitu putusan yang bersifat menghukum pihak yang dikalahkan untuk memenuhi
prestasi, dan pihak yang dikalahkan tidak mau melaksanakannya secara sukarela. Oleh karena itu maka pelaksanaannyaeksekusinya akan dilakukan
secara paksa. Dari hasil wawancara dengan Hakim Pengadilan Negeri SukoharjoIbu
Asminahmengenai prosedur pengajuan sita eksekusi benda tidak bergerak yang dilaksanakan di luar wilayah hukum Pengadilan Negeri Sukoharjo dapat
dijelaskan sebagai berikut: a.
Mengajukan Permohonan Eksekusi Secara Tertulis. Sebelum dilaksanakan eksekusi pihak yang dimenangkan dalam
gugatan dapat mengajukan permohonan eksekusi secara tertulis kepada Ketua Pengadilan Negeri dalam hal ini yang bersangkutan adalah Ketua
Pengadilan Negeri Sukoharjoagar putusan dilaksanakan oleh pihak tergugat pihak yang kalah yang tidak bersedia menjalankan putusan
secara sukarela.Seorang tergugat pihak yang kalah dianggap tidak mau
commit to user
menjalankan putusan secara sukarela terhitung sejak tanggal “peringatan”
aanmaning
dilampaui. Permohonan sita eksekusi dalam kasus ini dibuat secara tertulis
pada tanggal 2 Desember 2005 atas nama PT. BPR “SM” selaku Pemohon eksekusi melalui Tim Kuasa Hukumnya, yaitu Bambang J.
Guntoro, SH., M.Hum., dan Irawan Arthen, SH., MM. Permohonan sita eksekusi itu sendiri dapat ditolaktidak
dilaksanakan oleh Pengadilan jika barang jaminannya kurang jelas, misalnya jika jaminannya berupa tanah, identitas tanah tersebut kurang
jelas.Maka dalam mengajukan suatu permohonan ke Pengadilan harus diuraikan secara jelas ciri-ciri maupun identitas barang jaminannya
tersebut. b.
Peringatan
Aanmaning
Sejak dilampaui tanggal
aanmaning
, saat itulah difinitif berlaku upaya eksekusi.Sebelum tanggal itu lewat, tindakan eksekusi masih
berada dibawah tindakan menjalankan putusan secara sukarela.Tindakan eksekusi baru boleh dimunculkan secara nyata oleh Pengadilan Negeri
terhitung mulai tanggal “peringatan” dilampaui. Hal ini diatur dalam Pasal 196 HIR:
“Jika pihak yang dikalahkan tidak mau atau lalai untuk memenuhi isi keputusan itu dengandamai, maka pihak yang menang
memasukkan permintaan, baik dengan lisan, maupun dengansurat, kepada Ketua, Pengadilan Negeri yang tersebut pada ayat pertama
pasal 195, buatmenjalankan keputusan itu Ketua menyuruh memanggil pihak yang dikalahkan itu sertamemperingatkan,
supaya ia memenuhi putusan itu di dalam tempo yang ditentukan oleh Ketua, yang selama-lamanya delapan hari”.
Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo menerima surat permohonan dari pihak Penggugat pihak yang dimenangkan dalam gugatanyaitu PT.
BPR “SM” melalui Tim Kuasa Hukumnya tertanggal 2 Desember
commit to user
2005yang berisi permohonan untuk dilakukan sita eksekusi dalam perkara Nomor 18Pdt.Eks2005PN.Skh terhadap harta kekayaan Termohon
eksekusi yaitu tanah berikut bangunan Sertifikat HM No.3482 atas nama Hadi Mulyono seluas + 210 M
2
yang terletak di Kelurahan Papahan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Selanjutnya,Ketua
Pengadilan Negeri Sukoharjo mengeluarkan peringatan
aanmaning
.
Aanmaning
yang pertama dikeluarkan pada tanggal 5 Desember 2005, memerintahkan agar Pemohon Eksekusi dan Termohon Eksekusi
untuk menghadap Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo di Jl. Jenderal Sudirman No. 193 pada hari Selasa, tanggal 20 Desember 2005 jam
09.00. Tetapi, pada kenyataannya Termohon Eksekusi tidak hadir tanpa alasan yang sah, maka HakimKetua menetapkan agar Termohon
dipanggil lagi.
Aanmaning
yang kedua dikeluarkan agar supaya Termohon Eksekusi hadir pada sidang yang dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 11
Januari 2006.Selanjutnya, HakimKetua memberikan peringatanteguran kepada pihak Termohon Eksekusi agar dalam waktu 8 delapan hari
setelah diberikannya teguran ini Termohon Eksekusi memenuhi kewajibannya melunasi hutangnya kepada Pemohon Eksekusi.
Atas peringatan HakimKetua tersebut, Ny. HM menerangkan bahwa yang memakai atau yang mengunakan uang pinjaman dari
Pemohon Eksekusi adalah Sdr. Bambang Adiluwih, SH., dan Sdr. Bambang Adiluwih, SH., sedang berada di Malaysia, untuk itu Termohon
Eksekusi mohon agar diberi waktu pelunasan hutangnya tersebut menunggu kepulangan Sdr. Bambang Adiluwih, SH dari Malaysia.
Tanggapan Kuasa Pemohon Eksekusi atas permohonan tersebut menyatakan bahwa oleh karena terhadap Termohon Eksekusi telah diberi
waktu yang cukup untuk menyelesaikan hutangnya, namun tidak ada realisasinya,
maka Kuasa
Pemohon Eksekusi
mohon kepada
commit to user
HakimKetua untuk melanjutkan proses eksekusi lelang, dengan terlebih dahulu dilakukan Sita Eksekusi.Maka setelah itu, Ketua Pengadilan
Negeri Sukoharjo mengeluarkan Penetapan ke Ketua Pengadilan Negeri Karanganyar, dimana letak barang yang disita berada.
c. Penetapan Pengadilan Negeri Sukoharjo
Setelah membaca surat permohonan dari Tim Kuasa Hukum PT. BPR “SM” selaku Pemohon Eksekusi melawan HM selaku Termohon
Eksekusi dalam perkara Nomor 18Pdt.Eks2005PN.Skh dan setelah membaca Berita Acara Aanmaning tanggal 20 Desember 2005 dan
tanggal 11 Januari 2006, selanjutnya Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo mengeluarkan Penetapan ke Ketua Pengadilan Negeri Karanganyar di
mana letak barang yang disita berada yang berisi mengabulkan permohonan Sita Eksekusi tersebut dan meminta bantuan kepada Ketua
Pengadilan Negeri Karanganyar agar supaya dengan penetapannya, untuk memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Karanganyar atau jika
berhalangan menunjuk penggantinya yang sah dengan disertai oleh 2 dua orang saksi untuk melaksanakan Sita Eksekusi terhadap barang
jaminan yang dimaksud. d.
Biaya Permohonan Sita Mengenai biaya yang berkaitan dengan permohonan sita eksekusi
ini relatif, tergantung jarak lokasi. Biaya yang ditetapkan oleh Pengadilan Negeri Sukoharjo sebesar Rp 1.000.000,- per bidang, biaya ini digunakan
sebagai panjar yang dikeluarkan antara lain untuk: a.
Materai untuk penetapan, Rp 6000,-. b.
Redaksi penetapan sebesar Rp 5000,-, disetor ke negara sebagai PNBP.
c. Biaya pencatatan sita eksekusi Rp 30.000,-, disetor ke negara sebagai
PNBP.
commit to user
d. Uang jalan untuk juru sita dan dua orang saksi relatif, tergantung
jauh dekatnya lokasi. e.
Biaya asistensi desa perangkat desa yang menunjukkan lokasi, sebesar Rp 50.000,- per bidang.
f. Biaya pendaftaran sita di kantor Badan Pertanahan Nasional sebesar
Rp 50.000,- per bidang. Selebihnya jika ada sisa dikembalikan ke Pemohon.
2. Prosedur Pelaksanaan Sita Eksekusi Benda Tidak Bergerak yang