commit to user 56
e. Pelanggaran Maksim Simpati
Sympathy Maxim
Pada prinsipnya maksim simpati adalah a kurangilah rasa antipati antara diri sendiri dan orang lain hingga sekecil mungkin b tingkatkan rasa simpati
sebanyak-banyaknya antara diri sendiri dan orang lain. Maksim ini diungkapkan dengan ujaran asertif dan ekspresif.
Data yang menunjukkan pelanggaran maksim simpati adalah sebagai berikut.
19
Konteks: Dialog ini mengambil latar di jalan raya. Kasino yang
bersama Dono dan Indro sedang memperbaiki mobilnya yang mogok memarahi seorang wanita yang dianggapnya membawa sial. Kasino
yang sebelumnya sudah mengecek kondisi mobilnya menduga bahwa wanita tersebut yang membuat mobilnya mogok sehingga
kasino menyuruh wanita tersebut untuk masuk ke dalam rumahnya. Kasino
: Wah berarti kalau begitu cewek itu yang bikin sial. Eh masuk, jangan berdiri di situ menyuruh
seorang cewek masuk kedalam rumahnya. Eh bandel loe ya, belum pernah gue engkol kali.
Cewek : Hek..kejar menyuruh anjingnya untuk mengejar
Kasino. Guk…guk...guk...
Kasino : Eh ada anjing.
Dono, Indro : Hehehe mang enak serempak.
Dono dan Indro malah tertawa dan tidak membantu Kasino untuk menghalau anjing tersebut
Kasino : Bukan bantuin malah ngetawain.
05MKMKKASINO
Analisis
Tuturan hehehe mang enak yang diucapkan Dono dan Indro merupakan pelanggaran atas maksim simpati. Hal tersebut dikarenakan Indro dan Dono
kurang bersimpati dengan orang lain, yaitu Kasino yang sedang dikejar anjing. Kurangnya simpati Indro dan Dono terhadap Kasino dikarenakan Kasino yang
sering menyuruh-nyuruh Indro dan Dono.
commit to user 57
Kasino yang memang tidak suka atau selalu mempunyai asumsi bahwa wanita hanya membawa sial menganggap mobil yang Kasino tumpangi mogok
gara-gara dilihat oleh seorang wanita di dekat mobilnya. Bentuk pelanggaran maksim simpati dari tuturan tersebut adalah Dono dan Indro memperbanyak rasa
anti patinya kepada Kasino karena Dono dan Indro hanya menertawakan dan mengejek Kasino yang dikejar anjing tanpa membantu Kasino. Dono dan Indro
tidak membantu Kasino juga karena mereka berdua kesal terus menerus disuruh oleh Kasino. Tuturan tersebut menggunakan tuturan asertif yaitu mengejek karena
Dono dan Indro tidak menolong Kasino tetapi malah mengejeknya.
2. Implikatur dari Pelanggaran Prinsip Kesantunan dalam Percakapan