commit to user 13
aspek pemakaian bahasa atau konteks luar bahasa yang memberikan sumbangan kepada makna ujaran Harimurti Kridalaksana, 2001:176-177. Dari beberapa
definisi tersebut, pragmatik dapat diartikan sebagai cabang ilmu linguistik yang mempelajari bagaimana bahasa itu digunakan dalam komunikasi yang terikat
konteks.
2. Situasi Tutur
Dalam kajian pragmatik, situasi tutur yang terdapat dalam suatu tuturan amat diperhitungkan. Maksud tuturan yang sebenarnya hanya dapat diidentifikasi
melalui situasi tutur yang mendukungnya. Sehubungan dengan situasi tutur ini, Leech dalam Oka, 1993:19-22 mengemukakan sejumlah aspek yang harus
dipertimbangkan dalam rangka studi pragmatik. Aspek-aspek tersebut secara ringkas dijelaskan sebagai berikut.
a. Yang menyapa penyapa dan yang disapa pesapa
Penggunaan penutur penyapa dan petutur pesapa tidak membatasi pragmatik pada bahasa lisan saja tetapi konsep ini juga mencakup penulis dan
pembaca bila keduanya berkomunikasi lewat media tulisan. Aspek-aspek yang terkait dengan penutur dan lawan tutur adalah usia, latar belakang sosial ekonomi,
tingkat pendidikan, jenis kelamin, tingkat keakraban dan sebagainya. b.
Konteks sebuah tuturan Konteks tuturan diartikan sebagai aspek-aspek yang gayut dengan
lingkungan fisik dan sosial sebuah tuturan. Leech mengartikan konteks sebagai suatu pengetahuan latar belakang yang sama-sama dimiliki oleh penutur dan
lawan tutur dan yang membantu lawan tutur menafsirkan makna tuturan.
commit to user 14
c. Tujuan sebuah tuturan
Tujuan tuturan adalah maksud yang ingin dicapai oleh penutur dengan melakukan tindakan bertutur. Bentuk-bentuk tuturan yang dilakukan oleh penutur
dilatarbelakangi oleh maksud dan tujuan tuturan. Bentuk-bentuk tuturan yang bermacam-macam dapat digunakan untuk menyatakan satu maksud atau
sebaliknya satu maksud dapat disampaikan dengan berbagai bentuk tuturan. d.
Tuturan sebagai bentuk tindakan atau kegiatan Pragmatik berhubungan dengan tindak- tindak atau performasi-performasi
verbal verbal act yang terjadi dalam situasi dan waktu tertentu. Dengan demikian pragmatik menangani bahasa dalam tingkatan yang lebih konkret
dibandingkan dengan tata bahasa. e.
Tuturan sebagai produk tindak verbal Selain sebagai tindak ujar atau tindak verbal, dalam pragmatik kata
“tuturan” dapat digunakan dalam arti yang lain, yaitu sebagai produk suatu tindak verbal. Berpijak dari hal tersebut, tuturan dapat dibedakan dari kalimat. Kalimat
adalah entitas gramatika sebagai hasil kebahasaan yang diidentifikasikan lewat penggunaannya dalam situasi tertentu.
3. Tindak Tutur