METODE IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS IX Implementasi Program Bimbingan Belajar Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas IX (Studi Kasus Di Smp Muhammadiyah Al-Kautsar Program Khusus Kartasura T

4 ini menggunakan pendekatan yang bersifat konsultatif, pengarahan, memberikan materi dan strategi khusus yang disesuaikan dengan gaya belajar siswa. 3 Peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut dikarenakan sekolah ini menerapkan program khusus berbasis bimbingan menyeluruh dalam segala aspek, termasuk dalam bimbingan belajar. Oleh sebab itu, proses bimbingan ini memiliki perbedaan tidak seperti bimbingan pada umumnya di sekolah- sekolah. Guru menempatkan posisi pada bimbingan ini layaknya seperti teman sendiri dengan pendekatan yang lebih intensif karena guru tidak hanya menjelaskan materi tetapi memahamkan siswa. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk membahas lebih detail tentang implementasi program bimbingan belajar yang diterapkan di sekolah ini. Namun, dalam penelitian ini penulis hanya akan fokus pada permasalahan kesulitan belajar kelas IX. Hal ini dikarenakan pada kelas IX sudah mendekati Ujian Nasional penulisan selanjutnya disingkat UN yang tentunya siswa membutuhkan program ini untuk memfasilitasi kesulitan belajar mereka pada mata pelajaran yang di UN-kan. Dari latar belakang yang telah terpapar di atas, maka judul skripsi dalam pembahasan ini adalah “IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS IX Studi Kasus di SMP Muhammadiyah Al-Kautsar Program Khusus Kartasura Tahun Pelajaran 20152016 ”.

2. METODE

Jenis penelitian menggunakan penelitian lapangan field research, dengan menggunakan pendekatan luas dalam penelitian kualitatif, dimana dalam penelitian ini prosedurnya menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan yang dialami oleh subjek penelitian yang diamati. 4 Jenis penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai implementasi program bimbingan belajar dalam mengatasi kesulitan belajar siswa kelas IX. 3 Majalah Al-Kautsar ed.3, Kartasura: SMP Muhammadiyah Al Kautsar Program Khusus, 2015, hlm. 18. 4 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, hlm. 26. 5 Tempat peneletian dilaksanakan di SMP Muhammadiyah Al-Kautsar Program Khusus Kartasura. Sedangkan, subjek penelitian dalam skripsi ini adalah guru yang bertanggung jawab mengatasi kesulitan belajar siswa, Waka Kesiswaan, guru BK, dan siswa kelas IX yang berkesulitan belajar. Metode penelitian yang akan digunakan peneliti adalah: a. Observasi Observasi adalah metode yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap objek, baik secara langsung maupun tidak langsung. Observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari fenomena-fenomena yang diselidiki. 5 Dalam observasi ini, penulis melakukannya dengan datang ke sekolah kemudian mengamati proses bimbingan belajar ini dari awal hingga akhir bimbingan. Selain mengamati penulis juga mencatat kegiatan bimbingan yang sedang berjalan. Hal ini dilakukan sampai data yang digunakan dianggap cukup untuk melengkapi data penelitian. b. Wawancara Wawancara adalah teknik peneliti datang berhadapan muka secara langsung dengan responden atau subjek yang diteliti. Peneliti menanyakan sesuatu yang telah direncanakan kepada responden. Hasilnya dicatat sebagai informasi penting dalam penelitian. 6 Jenis wawancara yang akan peneliti gunakan adalah wawancara terstruktur. Dimana dalam wawancara ini peneliti sudah menyusun perntanyaan-pertanyan wawancara yang akan diajukan. 7 Pada tahap wawancara ini, penulis melakukan wawancara langsung kepada guru mata pelajaran, dan guru Waka kurikulum terkait kesulitan belajar siswa dan bagaimana implementasi program bimbingan belajar dalam menangani kesulitan belajar yang dialami siswa. Selain itu penulis juga melakukan wawancara kepada siswa kelas IX terkait kesulitan belajar 5 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia, 2011, hlm. 168. 6 Hamid Darmadi, Dimensi-dimensi Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial, Bandung: Alfabeta,2013, hlm. 305-306. 7 Lexy J. Moleong, Metode, hlm. 190. 6 apa yang dialami. Hasil wawancara ini kemudian dicatat sebagai bahan hasil penelitian. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah data yang diperoleh dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, di mana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-harinya. 8 Dokumentasi pada penelitian ini dapat berupa foto saat peneliti melakukan observasi pada saat proses bimbingan berlangsung. Dokumentasi juga dapat dihasilkan dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif model interaktif dari Miles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Pertama, melakukan pengumpulan data dari narasumber resmi. Kedua, melakukan reduksi data yaitu, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data. Ketiga, display data yaitu data yang telah direduksi ditulis dalam bentuk narasi. Keempat, penarikan kesimpulan yaitu data yang telah disajikan ditarik kesimpulan dengan menggunakan metode analisis induktif. 9 Analisis induktif merupakan bentuk analisis yang dilakukan penulis dengan cara langsung berada di lapangan penelitian, sehingga simpulan diperoleh dari data yang telah dikumpulkan. 10 Data ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.

2. HASIL DAN PEMBAHASAN