Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Transportasi merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembangunan nasional. Pembangunan jalan, jembatan, dan prasarana lain untuk menunjang kelancaran perekonomian, baik regional maupun nasional dibangun dengan dana yang sangat besar. Untuk itu perlu adanya pengawasan dan pemeliharaan angkutan barang yang melewati jalan raya, karena jalan raya merupakan urat nadi perekonomian masyarakat yang harus terjamin kelancaran dan ketertibannya. Terganggunya kelancaran angkutan barang di jalan raya akan berdampak pada perekonomian masyarakat seperti kelangkaan barang, kenaikan harga, dan masalah sosial lainnya. Jembatan timbang adalah salah satu pelaksana uji kendaraan yang berada dibawah unit pelayanan teknis area suatu daerah, yang mana berada dibawah naungan dinas perhubungan. Jembatan timbang ini dipasang secara permanen guna menjaga kelestarian, dengan kata lain memperpanjang usia jalan di sekitar jembatan timbang. Dalam hal ini jembatan timbang yang berada di jalan Surabaya-Malang kilometer 78. Tepatnya berada di Singosari, Malang Jawa Timur. Kendaraan-kendaraan angkutan barang yang melewati jalan tersebut diwajibkan untuk melakukan uji timbang berat muatan kendaraan tersebut di jembatan timbang. Tingginya arus kendaraan yang masuk dan beban kendaraan yang semakin berat, proses pelayanan dan pendataan secara manual menghasilkan kinerja yang tidak maksimal dan tidak efisien. Sering terjadinya kemacetan dan antrian kendaraan di sekitar pintu-pintu masuk begitu pula masih banyaknya kendaraan angkutan barang yang lolos dari pengawasan adalah akibat lambatnya pelayanan yang dilakukan oleh petugas. Sebagai pelayanan publik jembatan timbang perlu layanan yang cepat dan akurat, maka sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan adalah dengan program komputerisasi yang dapat mempercepat dan mempermudah kinerja operator di lapangan.

1.2. Perumusan masalah

Dokumen yang terkait

KAJIAN YURIDIS TERHADAP JEMBATAN TIMBANG DALAM FUNGSI PENGAWASAN ANGKUTAN BARANG OLEH PEMERINTAH DAERAH

0 7 16

KAJIAN YURIDIS TERHADAP JEMBATAN TIMBANG DALAM FUNGSI PENGAWASAN ANGKUTAN BARANG OLEH PEMERINTAH DAERAH

0 3 16

ANALISIS DAMPAK MUATAN LEBIH (OVERLOADING) KENDARAAN ANGKUTAN BARANG TERHADAP PERKERASAN DAN MASA ANALISIS DAMPAK MUATAN LEBIH (OVERLOADING) KENDARAAN ANGKUTAN BARANG TERHADAP PERKERASAN DAN MASA PELAYANAN JALAN (STUDI KASUS JEMBATAN TIMBANG KULWARU).

0 4 17

PENDAHULUAN ANALISIS DAMPAK MUATAN LEBIH (OVERLOADING) KENDARAAN ANGKUTAN BARANG TERHADAP PERKERASAN DAN MASA PELAYANAN JALAN (STUDI KASUS JEMBATAN TIMBANG KULWARU).

0 2 7

TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS DAMPAK MUATAN LEBIH (OVERLOADING) KENDARAAN ANGKUTAN BARANG TERHADAP PERKERASAN DAN MASA PELAYANAN JALAN (STUDI KASUS JEMBATAN TIMBANG KULWARU).

0 4 7

PEMBAHASAN DAN ANALISIS ANALISIS DAMPAK MUATAN LEBIH (OVERLOADING) KENDARAAN ANGKUTAN BARANG TERHADAP PERKERASAN DAN MASA PELAYANAN JALAN (STUDI KASUS JEMBATAN TIMBANG KULWARU).

0 3 24

PENGARUH KENDARAAN ANGKUTAN BARANG MUATAN LEBIH (OVER LOAD) PADA PENGARUH KENDARAAN ANGKUTAN BARANG MUATAN LEBIH (OVER LOAD) PADA PERKERASAN DAN UMUR JALAN (Studi Kasus Di Jembatan Timbang Salam, Magelang).

0 3 12

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH KENDARAAN ANGKUTAN BARANG MUATAN LEBIH (OVER LOAD) PADA PERKERASAN DAN UMUR JALAN (Studi Kasus Di Jembatan Timbang Salam, Magelang).

0 3 8

PENDAHULUAN PENGARUH KENDARAAN ANGKUTAN BARANG MUATAN LEBIH (OVER LOAD) PADA PERKERASAN DAN UMUR JALAN (Studi Kasus Di Jembatan Timbang Salam, Magelang).

0 4 7

Abstrak :Jembatan timbang atau UPPKB (Unit Pelaksana Penimbangan

0 0 10