Sedangkan untuk Abdurrahman Wahid atau Gusdur, Iwan Fals hanya menganggap beliau lebih cocok sebagai tokoh pembela demokrasi. Begitu pula
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang hobi menyanyi, semuanya tetap saja tidak merubah apapun. Bahkan Iwan Fals pernah mengkritik hobi presiden yang
satu ini dengan mengatakan album ke 4 presiden merupakan keajaiban ke 8: Album SBY, saya dengar ini bukan tujuh keajaiban dunia. Sekarang malah
delapan, Salah satunya album SBY”, begitu ungkap Iwan Fals
http:music.okezone.com.
Pada lagu Surat Untuk Wakil Rakyat yang juga merupakan lagu – lagu
yang dikenal luas oleh masyarakat merupakan kritik dan sindiran terhadap lembaga kelompok pemimpin politik di Indonesia, yaitu anggota Dewan
Perwakilan Rakyat DPR sebagai lembaga legislatif. Perkembangan teknologi pada bidang musik dimulai pada teknologi
digital. Teknologi digital diciptakan pada era 1950 – an, pertama untuk
memperbarui komunikasi telepon. Tetapi pada 1983, ketika pertama kali musik direkam di CD Compact Disc, publik baru merasakan signifikasi teknologi ini.
Musik kini mulai terdengar amat jernih. Pergeseran yang paling dramatis adalah pada musik yang dapat di
– download, sebuah area di mana jangkauan distribusi teknologi internet jauh melebihi infrastruktur industri musik. Tetapi, penjualan
CD masih tetap bertahan dan perusahaan musik mulai merangkul teknologi baru, dan karenanya industri musik pulih lagi Vivian, 2008: 14.
Sebuah teks apakah itu surat cinta, makalah, iklan, cerpen, puisi, pidato presiden, poster politik, komik, kartun, dan semua hal yang mungkin menjadi
“tanda“ bisa dilihat dalam aktivitas penanda: yaitu suatu proses signifikasi yang menggunakan tanda yang menghubungkan objek dan interpretasi Sobur, 2004:
17.
4.2 Pembahasan
Lirik di dalam lagu ini adalah untuk menyadarkan para wakil rakyat yang selama ini tidak menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan fungsi dan
tujuan yang sebenarnya. Kalimat pada bait pertama adalah: Untukmu yang duduk sambil diskusi, untukmu yang biasa bersafari, di sana di gedung DPR, penggalan
lirik pada bait tersebut adalah untuk wakil rakyat yang duduk di gedung DPR
Universitas Sumatera Utara
yang berdiskusi dan bersafari. Lalu dilanjutkan dengan wakil rakyat kumpulan orang hebat, bukan kumpulan teman
– teman dekat, apalagi sanak famili yang berarti wakil rakyat itu merupakan orang hebat yang terpilih melalui proses
pemilihan rakyat, bukan merupakan dari kumpulan orang – orang dekat apalagi
kerabat atau keluarga. Di dalam bait pertama ini dapat diartikan dari keseluruhannya adalah wakil rakyat itu dapat terpilih melalui proses pemilihan
yang dilakukan oleh rakyat karena rakyat melihat bahwa wakil rakyat yang dipilihnya itu adalah orang hebat yang mempunyai tanggung jawab dan tugas
untuk rakyat, bukan hanya untuk duduk di dalam gedung dan berkumpul dengan teman
– teman dekatnya atau keluarga dan kerabatnya. Wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat adalah wakil rakyat yang mengumbar janji
– janji sebelum pemilihan berlangsung, karena para rakyat berharap dan menggantungkan kehidupannya
kepada para wakil rakyat karena yang dapat mengubah banyak hal adalah para wakil rakyat yang ada di gedung DPR.
Pada bait kedua: Di hatimu dan lidahmu kami berharap, suara kami tolong dengar lalu sampaikan, penggalan lirik pada bait tersebut adalah untuk
para wakil rakyat yang diharapkan oleh rakyat menyampaikan aspirasi atau suaranya, agar apa yang diharapkan oleh para rakyat dapat tersalurkan dan
menjadi kenyataan untuk kesejahteraan hidup mereka. Di dalam bait kedua ada kalimat Jangan ragu jangan takut karang menghadang, yang berarti wakil rakyat
jangan pernah ragu dan takut dengan apa yang disampaikan tentang rakyatnya, para wakil rakyat harus memperjuangkan pendapatnya untuk tujuan kemakmuran
dan kesejahteraan rakyatnya. Dilanjutkan dengan lirik Bicaralah yang lantang jangan hanya diam, yang berarti bicara yang kuat dan tegas lantang, jangan
hanya diam untuk menyampaikan aspirasi suara rakyat, karena apabila tidak dengan cara begitu, maka suara wakil rakyat tersebut belum tentu dapat didengar
oleh pejabat – pejabat lainnya. Dalam bait kedua ini dapat diartikan dari
keseluruhannya adalah wakil rakyat seharusnya berbicara dengan kuat dan tegas tentang aspirasi suara rakyatnya, jangan hanya diam, karena rakyat berharap
tentang kesejahteraan mereka kepada wakil rakyat karena yang dapat mengubah banyak hal adalah para wakil rakyat.
Universitas Sumatera Utara
Bait ketiga: Di kantong safarimu kami titipkan, masa depan kami dan negeri ini, dari sabang sampai merauke
, penggalan
lirik pada bait tersebut adalah rakyat menitipkan masa depannya serta masa depan negaranya di kantong safari
para wakil rakyat, dengan kata lain mereka menitipkan masa depan tersebut di tangan para wakil rakyat untuk membuat negara dan rakyatnya sejahtera, apa
yang dilakukan oleh wakil rakyat apa yang menjadi kebijakan negara, itu yang menentukan kesejahteraan rakyat seluruh Indonesia . Bait ketiga ada kalimat
Saudara dipilih bukan dilotre yang artinya para wakil rakyat itu dipilih oleh rakyat, bukan melalui undian, karena para wakil rakyat dipilih berdasarkan
pemikiran rakyat melalui janji – janji yang akan diberikan oleh para wakil rakyat
terhadap rakyatnya setelah terpilih nanti. Lalu dilanjutkan dengan kalimat Meski kami tak kenal siapa saudara. Arti dari kalimat tersebut adalah meski rakyat tidak
mengenal wakil rakyat yang akan dipilihnya, namun rakyat sudah memilih dan menetapkan siapa yang akan menjadi wakil nya di gedung DPR dan dapat
menyampaikan aspirasi suaranya. Dalam hal ini rakyat awalnya tidak mengenal para calon yang akan menjadi wakil rakyat, namun dengan adanya kampanye
serta beberapa hal – hal yang dijanjikan yang dapat menguntungkan rakyat, maka
rakyat memilih mereka. Kalimat Kami tak sudi memilih para juara, juara diam juara he eh juara ha ha ha artinya adalah rakyat tidak mau memilih wakil rakyat
yang hanya diam, hanya berkata ya setuju dengan keputusan apapun yang belum tau dampaknya terhadap rakyat dan negaranya. Karena rakyat berharap para wakil
rakyat yang terpilih dapat memperjuangkan nasib mereka. Di dalam sebuah lagu ada yang dinamakan reff dan di kebanyakan lagu,
reff biasanya diulang hingga beberapa kali agar lebih mempertegas arti dari lagu tersebut. Pada bait keempat ini dan sekaligus menjadi reff : Wakil rakyat
seharusnya merakyat,
penggalan
lirik pada bait tersebut adalah wakil rakyat seharusnya mengerti dan tahu bagaimana kehidupan rakyat yang sebenarnya.
Bukan sibuk berlomba-lomba untuk hidup lebih mewah kaya. Mengerti akan penderitaan yang dialami oleh rakyatnya. Pada bait ini juga, ada kalimat Jangan
tidur waktu sidang soal rakyat yang artinya adalah rakyat berharap wakil rakyat itu jangan tidur di dalam rapat yang saat itu sedang membahas tentang rakyat.
Jangan seolah – olah tidak mendengar apa yang menjadi kebijakan yang
Universitas Sumatera Utara
disepakati dalam sidang. Akan dilanjutkan pada lirik selanjutnya yaitu Wakil rakyat bukan paduan suara, hanya tahu nyanyian lagu setuju yang artinya wakil
rakyat itu adalah kumpulan orang hebat, bukan orang yang hanya mengikuti alur dan mengatakan setuju pada sebuah keputusan ide yang belum tahu apa
dampaknya kepada rakyat dan negaranya. Memperjuangkan aspirasi rakyat,
sehingga rakyat dapat hidup lebih baik lagi.
Peneliti mendapatkan arti dari makna lirik lagu yang diteliti secara keseluruhan yaitu : wakil rakyat seharusnya memulai untuk menjalankan tugasnya
dengan sebaik – baiknya sesuai dengan fungsi dan tujuan yang sebenarnya.
Jangan tidur dalam rapat sidang tentang rakyat. Rakyat memilih wakil rakyat karena mereka percaya terhadap orang tersebut, karena dianggap orang tersebut
adalah orang hebat, yang mampu menyampaikan suara dan aspirasinya kepada semuanya, agar kehidupan rakyat menjadi sejahtera dan lebih baik lagi.
Wakil rakyat seharusnya memikirkan kehidupan rakyat, bukannya berlomba
– lomba untuk hidup lebih mewahkaya. Wakil rakyat merupakan orang hebat yang seharusnya mempunyai banyak ide untuk mensejahterakan rakyatnya,
wakil rakyat harus memperjuangkan suara rakyat, bukan hanya sekedar mengatakan kata ya atau setuju dengan kebijakan atau ide yang muncul ketika
rapat diskusi. Wakil rakyat merupakan harapan dari rakyat untuk menyampaikan suaranya dalam rapat diskusi di gedung DPR, jangan tidur dan jangan hanya diam
ketika membahas tentang rakyat. Realitas sosial dalam lirik lagu surat buat wakil rakyat pada teks lagu
tersebut menjelaskan tentang pesan komunikasi terhadap kasus-kasus korupsi, kolusi dan nepotisme di Indonesia. Secara umum, digambarkan mengenai kondisi
sosial pada saat karya tersebut lahir dan terwakili sebagai realitas sosial di mata masyarakat. Selain itu, pada teks lagu Surat Buat Wakil Rakyat ini, seorang wakil
rakyat menggambarkan image wakil rakyat. Realitas sosial dalam lirik lagu surat buat wakil rakyat pada discourse
practise, didasarkan pada hasil kerja seorang wakil rakyat yang dinilai masyarakat kurang memasyarakat. Hal tersebut dikembangkan menjadi wacana di kalangan
masyarakat. Sehingga, harapan dari masyarakat itu sendiri adalah dengan adanya pemberantasan KKN dan seimbangnya antara apa yang rakyat inginkan dan wakil
Universitas Sumatera Utara
rakyat sebagai “jembatan penghubung” yang dapat mendengar aspirasi rakyat. Sehingga, rakyat pun akan menilai hasil kerja dari wakil rakyat.
Realitas sosial dalam lirik lagu Surat Buat Wakil Rakyat oleh Iwan Fals pada sociocultural practise yakni dengan adanya wawasan dan pengetahuan
yang dimiliki tentunya mempunyai efek yang besar dalam proses untuk mencapai hal yang lebih baik. Rendah maupun kurangnya kerja keras seorang wakil rakyat
di hadapan masyarakat terhadap pemerintah adalah merupakan sebuah resiko yang dapat oleh wakil rakyat. Dengan adanya lagu Surat Buat Wakil Rakyat,
rakyat berharap tentang adanya perubahan yang lebih baik dan kinerja para wakil rakyat yang tentunya agar lebih baik.
Peneliti tertarik pada lirik lagu tersebut karena pada lirik lagunya memiliki arti yang kuat dalam mengkritik para wakil rakyat yang sudah tidak melakukan
pekerjaannya dengan baik. Lagu ini diciptakan untuk menyadarkan para wakil rakyat agar melihat atau mendengarkan suaraaspirasi rakyat. Di dalam liriknya
Iwan Fals menyampaikan bahwa wakil rakyat itu dipilih oleh rakyat, bukan karena undian. Dan didalam gedung DPR seharusnya wakil rakyat itu
memperjuangkan kemakmuransuara rakyat, bukan hanya berkumpul dengan teman
– teman dekatnya apalagi kerabatkeluarganya. Lirik ini juga ditujukan kepada penguasa
–penguasa yang tidak memikirkan keadaan rakyat kecil. Mereka malah berlomba
– lomba untuk hidup mewah demi menjaga popularitas semata. Iwan Fals menegaskan di dalam
liriknya wakil rakyat seharusnya merakyat, memberikan ide gagasan untuk kemakmuran rakyat, bukan hanya diam dan hanya setuju dengan kebijakan yang
belum tentu menjadi yang terbaik untuk rakyat. Mitos dalam lagu ini menceritakan tentang bagaimana fungsi dan tugas
wakil rakyat itu sudah tidak berjalan dengan baik. Senandung kritik yang diungkapkan Iwan Fals nampaknya tak lekang oleh waktu, padahal sudah puluhan
tahun berlalu sejak lagu tersebut dirilis pertama kali di medio 80-an. Harapan rakyat terhadap wakil rakyat yang belum juga berubah seolah menegaskan
minimnya perbaikan kinerja. Para wakil rakyat semakin jauh dari konstituennya sehingga semakin jauh pula dari harapan rakyat untuk memperjuangkan
Universitas Sumatera Utara
kepentingan mereka. Merakyat, menjadi satu kata penuh harapan kosong. Para wakil rakyat malah berebut tempat untuk naik ke puncak menara gading yang
memang lebih menjanjikan kemewahan dunia. Merakyat, menjadi satu kata yang jauh dari kata wakil rakyat, padahal tanpa pemahaman akan kondisi riil di tengah
masyarakat, mustahil akan melahirkan kebijakan yang berpihak pada rakyat yang diwakilinya.
Tanggapan masyarakat adalah kebiasaan yang sudah menjadi darah daging di pemerintahan, yang hanya bisa duduk dan diam ketika rakyat mengalami
masalah. Pada penelitian ini, peneliti adalah sebagai masyarakat yang melihat makna dari lagu Surat Buat Wakil Rakyat. Peneliti melihat adanya suatu nilai
– nilai kebiasaan yang terjadi di pemerintahan. Dengan lagu Surat Buat Wakil
Rakyat inilah keinginan untuk merubah pemikiran para pejabat pemerintahan untuk tersadar dengan apa yang dijanjikan sebelum pemilihan. Di dalam lirik lagu
ini juga menyuarakan seharusnya pejabat wakil rakyat itu seharusnya merakyat, bukannya berlomba
– lomba untuk hidup menjadi lebih kaya. Peneliti tidak hanya melihat dari aspek mengkritik para wakil rakyatnya
saja, namun juga mengingatkan kepada rakyat untuk lebih teliti dan berhati – hati
lagi untuk memilih para wakil rakyat, jangan hanya termakan dengan janji – janji
palsu serta dengan iming – iming diberi hadiah, lantas rakyat langsung memilih
orang tersebut, karena hal itu hanya bersifat sementara dan kelak rakyat mendapat masalah dari wakil rakyat yang dipilih tadi hanya bisa duduk dan diam seolah
tidak mempunyai tanggung jawab kepada rakyatnya. Pada lirik lagu tersebut peneliti mengkaitkan pada mitos di balik lagu
tersebut yang sudah ada dalam benak para pendengar. Lagu ini diedarkan pada tahun 1987 dan album ini meledak di pasaran menjelang pemilihan umum
pemilu pada saat itu karena lagu Surat Buat Wakil Rakyat yang mengisahkan wakil rakyat yang suka tidur pada waktu sidang dianggap menghina pejabat
negara.
Universitas Sumatera Utara
BAB V SIMPULAN DAN SARAN