Gambar 2.8 Polarisasi elips
2.4.5 Keterarahan Directivity
Keterarahan dari sebuah antena didefinisikan sebagai perbandingan rasio intensitas radiasi sebuah antena pada arah tertentu dengan intensitas radiasi rata-
rata pada semua arah [6]. Intensitas radiasi rata-rata sama dengan jumlah daya yang diradiasikan oleh antena dibagi dengan. Jika arah tidak ditentukan, arah
intensitas radiasi maksimum merupakan arah yang dimaksud. Keterarahan ini dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.10[3].
D=
U U
=
4πU P
rad
2.10 Dan jika arah tidak ditentukan, keterahan terjadi pada intensitas radiasi maksimum
yang dapat dihitungan dengan menggunakan Persamaan 2.11[4].
D
max
= D =
U
max
U
=
4πU
max
P
rad
2.11 Dimana :
D = keterarahan D
= keterarahan maksimum U = intensitas radiasi maksimum
U
max
= intensitas radiasi maksimum U
= intensitas radiasi pada sumber isotropic P
rad
= daya total radiasi
Universitas Sumatera Utara
Adapun cara lain untuk menghitung directivity single slot dapat dicari dengan menggunakan Persamaan 2.12.
D= 4W
2
π
2 2
I
1
2.12 Dimana nilai � dapat dihitungan dengan menggunakan Persamaan 2.13.
I
1
= √
120W
2
π
2
90
2
2.13 Setelah nilai directivity didapat maka nilai directivity susunnya dapat
dicari dengan menggunakan Persamaan 2.14. D
susun
=2D 2.14 Setelah directivity ditentukan maka didapatlah nilai directivity total untuk
menghitung besarnya directivity total dapat dicari dengan menggunakan Persamaan 2.15.
D
total
=D
susun
× D
elemen
2.15 Keterangan:
� = banyak elemen yang akan dirancang
2.4.6 Penguatan Gain
Ada dua jenis parameter penguatan gain yaitu absolute gain dan relative gain. Absolute gain pada sebuah antena didefinisikan sebagai perbandingan antara
intensitas pada arah tertentu dengan intensitas radiasi yang diperoleh jika daya yang diterima oleh antena teradiasi secara isotropik. Intensitas radiasi yang
berhubungan dengan daya yang diradiasikan secara isotropik sama dengan daya yang diterima oleh antena Pin dibagi dengan. Absolute gain ini dapat dihitung
dengan Persamaaan 2.16[3].
Universitas Sumatera Utara
gain = 4π
U ,∅ P
in
2.16 Selain absolute gain juga ada relative gain. Relative gain didefinisikan
sebagai perbandingan antara perolehan daya pada sebuah arah dengan perolehan daya pada antena referensi pada arah yang direferensikan juga. Daya masukan
harus sama di antara kedua antena itu. Adapun cara lain untuk menghitung gain antena yaitu dengan
menggunakan bantuan perangkat lunak tertentu. Perhitungan ini dilakukan berdasarkan pembacaan level penerimaan sinyal. Persamaan yang digunakan
untuk menghitung gain dapat dilihat pada Persamaan 2.17. Ga dB =Pa dBm -Ps dBm +Gs dB 2.17
Selanjutnya gain dapat juga dihitungan dengan menggunakan oleh Persamaan 2.18.
G= ×D
total
2.18 Adapun besar efisiensi � antena mikrostrip yang digunakan biasanya
berkisar 60 sampai 70.
2.4.7 Frekuensi Resonansi