BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian.
Penelitian ini dilakukan dilingkungan Pemerintah Kota Surakarta dengan pertimbangan bahwa, pertama, Kota Surakarta merupakan salah satu
kota yang baru pertama kali menyelenggarakan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota secara langsung berdasarkan Undang-undang No. 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah. Kedua, terjadinya perubahan paradigma dalam pemilihan Kepala Daerah dengan sistem pemilihan langsung bukan pemilihan
Kepala Daerah dengan sistem perwakilan melalui anggota DPRD, telah membuka ruang yang luas bagi Pegawai Negeri Sipil untuk menggunakan hak
politiknya sebagai pemilih tanpa harus terikat dengan salah satu partai politik tertentu, dan kesempatan untuk bisa dipilih sebagai Kepala Daerah jika
mencalonkan diri atau dicalonkan oleh suatu partai politik peserta pilkada berdasarkan Surat Edaran MENPAN No. SE08M.PAN32005. Hal ini
menarik untuk diteliti, karena merupakan hal yang masih relatif baru sehingga PNS sangat memerlukan informasi politik tentang pilkada baik dari media
massa maupun dari orang-orang yang lain yang sering berkomunikasi secara interpersonal.
2. Bentuk dan Strategi Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah dalam penelitian ini, dimana perilaku pemilih PNS dalam memilih Walikota dan Wakil Walikota dalam
Pilkada, karena adanya informasi politik tentang pilkada yang diperoleh melalui media massa dan media komunikasi interpersonal, maka jenis
penelitian dan strategi penelitian yang terbaik adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Penelitian deskriptif
kualitatif adalah
penelitian yang
mendeskripsikan secara rinci dan mendalam mengenai efek media massa dan komunikasi interpersonal dalam merubah perilaku pemilih dalam menentukan
Walikota dan Wakil Walikota. Adapun strategi dalam penelitian ini menggunakan studi kasus yang
dilaksanakan pada sasaran dengan karakteristik yang sama, oleh karena itu studi ini merupakan penelitian dengan strategi kasus tunggal HB.
Sutopo:2002:112.
3. Sumber Data