PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL LOKAL PADA MATERI HIDROLISIS GARAM.

(1)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M., Sudja, W.A., Ismail, A.K., M. Mulyono, H.A., dan Wahyu, W. (2000).

Common Textbook: Strategi Belajar Mengajar Kimia, (Edisi Revisi).

Bandung: IMSTEP.

BSNP. (2006). Silabus Mata Pelajaran Kimia. Jakarta: Depdiknas. Colburn, A. (2000). “An Inquiry Primer”. Science Scope, 23, (6), 42-44.

Dahar, R. dan Liliasari. (1986). Pengelolaan Pengajaran Kimia. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud.

Depdiknas. (2003). Kurikulum dan Hasil Belajar Kompetensi Dasar Mata

Pelajaran Kimia SMP dan MTs. Jakarta: Puskur-Balitbang, Depdiknas.

Depdikbud. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Galileo Educational Network. (2004). What is Inquiry? Inquiry and ICT. [Online]. Tersedia: http://www.galileo.org/inquiry-what.html [18 Juli 2012]

Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Grasindo.

Johnstone, A. H., dan Shauaili, A. (2001). “Learning in Laboratory; Some Toughts from The Literature”. The Royal Society of Chemistry. 5. 42-50.

Learning, A. (2004). Learning and Teaching Resources Branch. Focus on inquiry: a teacher’s guide to implementing inquiry-based learning.

Kanada: Minister of Learning.

Marissa, R. (2011). Analisis Kemampuan Mengemas Materi dan Mengembangkan

LKS Inquiri pada Guru Biologi SMA di Kota Bandung. Tesis Jurusan Ilmu


(2)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

Nurjanah, A. (2010). Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Kelas XI

pada Pembelajaran Larutan Penyangga dengan Metode Praktikum Berbasis Material Lokal. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Bandung: tidak diterbitkan.

Riduwan. (2003). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Rochmat, N. (2009). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai Bentuk

Penyajian Penuntun Praktikum Alternatif untuk Topik Hidrolisis. Skripsi

Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Roestiyah, N.K. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rustaman, N., Dirjdjosoemarto, S., Yudianto, S.A., Achmad, Y., Subekti, R., Rochintaniawati, D., dan Nurjhani, M. (2003). Common Textbook:

Strategi Belajar Mengajar Biologi (Edisi Revisi). Bandung: IMSTEP.

Sardjono, R.E. et al. (2001). Penggunaan Bahan Sehari-hari untuk Eksperimen

Kimia. Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Makalah: tidak

diterbitkan.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sumarna,O. et al. (2006). Kimia untuk SMA/MA kelas XI. Bogor: Regina.

Sunyono. (2008). “Development of Student Worksheet Base on Environment to Sains Material of Junior High School in Class VII on Semester I”.

Proceeding of The 2nd International Seminar of Science Education – UPI, Bandung.


(3)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

Thier-Daviss, M. (2002). The New Science Literacy: Using Languange Skill To

Help Students Learn Science. Portsmouth: Reed Elsevier Inc.

Tjahjono, B. (2007). Keefektifan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan

Menggunakan Alat Peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap Pemahaman Konsep Siswa Kelas VIII Semester II dalam Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar di SMP Negeri 38 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. Skripsi Pendidikan Matematika FMIPA UNNES Semarang:

tidak diterbitkan.

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Wartono. (2003). Individual Textbook : Strategi Belajar Mengajar Fisika.. Malang: Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UNM.

Wenning, C.J. (2004). Levels of Inquiry Hierarchies of Pedagogical Practices

and Inquiry Processes. Illinois: Departement of Physics Illinois State

University.

Widjajanti, E. (2008). “Pelatihan Penyususnan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bagi Guru SMK/MAK: Kualitas Lembar Kerja Siswa”. Makalah pada Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat, Yogyakarta.

Widjajanti,E., Rohaeti, E., dan Padmaningrum, R.T. (2008). Pengembangan

Lembar Kerja Siswa (LKS) Mata Pelajaran Sains Kimia untuk SMP Kelas

VII, VIII, dan IX. [Online]. Tersedia:

http://staf.uny.ac.id/sites/default/files/paper-Dwijawacanaok [20 Juli 2012].

Winarti dan Irhasyuarna. (2001). “Optimalisasi peran laboratorium sebagai upaya menyiapkan pembelajaran kimia di SMU dalam menghadapi abad 21”.

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 7, (30). 352-365.


(4)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu kimia yang termasuk rumpun (Ilmu Pengetahuan Alam) IPA pada hakikatnya dapat dipandang sebagai proses dan produk. Oleh karena itu, pembelajaran kimia tidak boleh mengesampingkan proses ditemukannya konsep. Kimia sebagai proses meliputi keterampilan-keterampilan dan sikap-sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan. Kimia sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip kimia.

Diperlukan suatu metode yang dapat memfasilitasi siswa untuk memperoleh suatu konsep melalui pengalaman belajar secara langsung. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh BSNP (2006) bahwa pendidikan sains juga diarahkan agar siswa terlibat dan belajar secara ilmiah sehingga guru dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan serta sikap ilmiah. National Training Laboratories (Thier dan Davis, 2002) menemukan fakta bahwa siswa hanya dapat mengingat materi pelajaran sebanyak 5% hingga 10% dari yang mereka baca di dalam buku bacaan, tetapi mereka dapat mengingat hingga 80% dari yang telah mereka alami. Metode praktikum merupakan metode yang cocok untuk menunjang siswa dalam mengingat dan memahami materi pelajaran lebih banyak melalui pengalaman langsung tersebut. Namun demikian


(5)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di beberapa SMA di kota Bandung dan sekitarnya, praktikum cenderung jarang dilakukan dikarenakan beberapa hal diantaranya keterbatasan alat dan bahan, tidak adanya laboratorium yang memadai, serta terbatasnya waktu untuk melaksanakan praktikum tersebut. Hal senada juga diungkapkan oleh Sardjono et. al. (2001) yang menyatakan bahwa beberapa hal yang dijadikan alasan jarangnya praktikum dilakukan diantaranya adalah tidak tersedianya laboratorium beserta alat dan bahannya, tidak dimilikinya laboran yang membantu guru dalam mempersiapkan pelaksanaan praktikum, serta terbatasnya waktu yang tersedia mengingat banyaknya materi yang harus diberikan kepada siswa.

Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan jarangnya pelaksanaan praktikum yaitu dengan menggunakan material lokal. Praktikum dapat dilakukan meskipun tidak menggunakan bahan dan alat standar laboratorium kimia, tapi menggantinya dengan bahan dan alat yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari (material lokal) tentunya dengan tidak menghilangkan esensi dari praktikum tersebut.

Penuntun praktikum sangat diperlukan guna membimbing siswa dalam melakukan praktikum. Penuntun praktikum disajikan dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) praktikum yang selain berisi prosedur praktikum (cara kerja) juga berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan praktikum yang dilakukan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochmat (2009) telah mengembangkan LKS sebagai bentuk penyajian penuntun praktikum alternatif dengan menggunakan material lokal pada materi hidrolisis. Sebenarnya LKS yang


(6)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

dikembangkan tersebut mendapatkan respon yang positif dari responden. Namun demikian, instruksi pada LKS tersebut tersaji seperti pada cookbook atau buku resep masakan sehingga kurang memfasilitasi siswa dalam mengembangkan keterampilan menemukan konsep melalui langkah-langkah seperti yang dilakukan oleh seorang peneliti. Siswa cenderung menjadi kurang kreatif dan inovatif, hanya mengikuti instruksi yang ada pada LKS praktikum tersebut tanpa berpikir lebih jauh tentang alasan mengapa dan bagaimana hal tersebut harus dilakukan. Winarti dan Irhasyuarna (2001) menyatakan bahwa praktikum yang dilakukan di Sardjonolah umumnya belum pernah memberikan pengalaman pada siswa untuk membuat hipotesis, menguji kebenaran hipotesis dan analisis data. Hal ini diperkuat oleh hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap LKS praktikum yang beredar saat ini, ditemukan fakta bahwa pada LKS praktikum tersebut, prosedur praktikumnya (cara kerja) masih menggunakan instruksi langsung seperti pada cookbook.

Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 tahun 2006 yang dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 menghendaki mata pelajaran kimia sebagai bagian dari kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif, dan mandiri. Inkuiri merupakan pendekatan yang cocok untuk melatih siswa dalam menemukan suatu konsep melalui langkah-langkah seperti yang dilakukan oleh seorang peneliti. Berdasarkan fakta lapangan dan hasil penelitian sebelumnya,


(7)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

kiranya LKS praktikum berbasis inkuiri diharapkan dapat memberi pengalaman belajar yang baru bagi siswa dalam melaksanakan praktikum. Namun demikian, mengingat inkuiri sendiri memiliki banyak macamnya dan LKS praktikum yang berbasis inkuiri pun sangat jarang bahkan belum digunakan di sekolah-sekolah hasil survei maka peneliti memilih inkuiri terbimbing. Dalam LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing ini siswa dilatih dengan bimbingan guru untuk merumuskan masalah, membuat hipotesis, merancang percobaan, menganalisis data, hingga mengambil kesimpulan dari praktikum yang dilakukan.

Hidrolisis garam merupakan salah satu materi yang harus dipelajari oleh siswa kelas XI. Kurikulum 2006 menuntut siswa SMA/MA kelas XI untuk dapat menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut. Hal ini tertuang dalam Standar Kompetesi (SK) no. 4 dan Kompetensi Dasar (KD) no. 4.4.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing dengan

Menggunakan Material Lokal pada Materi Hidrolisis Garam.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah

secara umum untuk penelitian ini adalah “Bagaimana kualitas LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing dengan menggunakan material lokal pada materi hidrolisis garam?”


(8)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

Rumusan masalah yang diteliti dijabarkan melalui pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik LKS praktikum pada materi hidrolisis garam yang beredar saat ini?

2. Bagaimana karakteristik LKS praktikum pada materi hidrolisis garam yang dikembangkan?

3. Bagaimana keterlaksanaan praktikum dengan menggunakan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi hidrolisis garam?

4. Bagaimana penilaian guru terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi hidrolisis garam?

5. Bagaimana respon siswa terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi hidrolisis garam?

6. Bagaimana respon siswa terhadap pelaksanaan praktikum menggunakan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi hidrolisis garam?

C. Pembatasan Masalah

Untuk mengarahkan penelitian ini, maka permasalahan dibatasi pada hal-hal berikut:

1. LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi hidrolisis garam yang dikembangkan hanya mengenai identifikasi jenis dan sifat garam pada percobaan hidrolisis.


(9)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

2. Penelitian ini hanya dilakukan hingga tahap pengembangan model (uji coba terbatas), tidak diteliti pengaruh digunakannya LKS praktikum berbasis inkuiri ini terhadap variabel penelitian lainnya, seperti hasil pembelajaran.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengembangkan dan mengetahui kualitas LKS berbasis inkuiri terbimbing dengan menggunakan material lokal pada materi hidrolisis garam.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain: Bagi siswa:

1. Menjadi penuntun dalam melaksanakan praktikum hidrolisis garam. 2. Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar kimia

3. Meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa dalam menentukan alat dan bahan praktikum serta merancang percobaan

Bagi guru:

1. Memberikan alternatif penuntun praktikum baru bagi guru dalam membelajarkan materi hidrolisis garam yang dengan LKS ini guru dapat melatih siswa dalam menemukan konsep sendiri melalui langkah-langkah ilmiah.

2. Membuka wawasan guru bahwa praktikum khususnya pada materi hidrolisis garam tidak harus dilakukan di laboratorium dengan alat dan


(10)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

bahan standar laboratorium saja, namun dapat menggunakan material lokal, yakni menggunakan alat dan bahan yang mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan tidak memerlukan biaya tinggi.

Bagi peneliti lain:

Memberikan acuan untuk penyempurnaan penelitian selanjutnya.

F. Penjelasan Istilah

Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Pengembangan berasal dari kata dasar kembang yang berarti menjadi bertambah sempurna kemudian mendapat imbuhan pe- dan –an menjadi

pengembangan yang berarti proses, cara, atau perbuatan mengembangkan

(Depdikbud, 2008 ).

2. LKS eksperimen (praktikum) adalah media tertulis yang meliputi segala sesuatu yang terlibat dalam suatu eksperimen ( Dahar dan Liliasari, 1986). 3. Pembelajaran inkuiri adalah suatu proses yang memungkinkan siswa terlibat

dalam pembelajaran, merumuskan masalah, menyelidiki, dan memaknai pengetahuan yang telah didapatkannya (Learning, 2004)

4. Inkuiri terbimbing adalah salah satu jenis inkuiri yang memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelidiki suatu permasalahn yang disediakan oleh guru dan siswa diminta untuk merancang suatu percobaan untuk mengatasi permasalahan tersebut (Colburn, 2000)


(11)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

5. LKS inkuiri adalah LKS yang memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Hasil pengamatan belum ditetapkan sebelumnya sehingga hasil pengamatan oleh siswa dapat beragam; 2) Pendekatannya bersifat induktif, yaitu dengan mengamati contoh yang kompleks/ khusus , siswa mendapat prinsip umum; 3) Prosedur pada LKS dirancang dan dikembangkan sendiri oleh siswa (Johnstone dan Shauaili, 2001).

6. Metode praktikum adalah suatu metode mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya, serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan di kelas dan dievaluasi guru (Roestiyah, 2008).

7. Material lokal adalah alat dan bahan yang mudah diperoleh dan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan atau alat lain yang digunakan dalam praktikum pada umumnya (Sardjono et al., 2001)


(12)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) karena dalam penelitian ini dilakukan pengembangan produk yang sudah ada, yaitu penuntun praktikum dengan pendekatan cookbook yang dikembangkan menjadi LKS praktikum dengan pendekatan inkuiri. Menurut Sukmadinata (2010) penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkahuntuk menghasilkan produk baru atau penyempurnaan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware) seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (software) seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas atau laboratorium, maupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dll. Adapun menurut Sugiyono (2010) Research and Development

adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.

B. Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan

Borg dan Gall, 1989 (Sukmadinata, 2010) menuliskan langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan sebagai berikut:


(13)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting) 2. Perencanaan (planning)

3. Pengembangan draft awal (develop preliminary from product) 4. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing)

5. Revisi hasil uji coba (main product revision) 6. Uji coba lapangan (main field testing)

7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operating product revision) 8. Uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing)

9. Penyempurnaan dan produk akhir (final product revision)

10.Desiminasi dan implementasi (dessimination and implementation)

Sukmadinata (2010) memodifikasi sepuluh langkah penelitian dan pengembangan yang dilakukan Borg dan Gall menjadi tiga langkah sebagai berikut:

1. Studi Pendahuluan

Tahap pertama yakni studi pendahuluan merupakan tahap awal atau persiapan untuk pengembangan. Tahap ini terdiri atas tiga langkah, yaitu: 1) Studi kepustakaan, merupakan kajian untuk mempelajari konsep-konsep atau teori-teori yang berkenaan dengan produk atau model yang akan dikembangkan; 2) Survei lapangan, dilaksanakan untuk mengumpulkan data berkenaan dengan perencanaan dan pelaksanaan; 3) Penyusunan produk awal atau draf model.


(14)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

2. Pengembangan model

Dalam tahap pengembangan model ini ada dua langkah, yaitu uji coba terbatas dan uji coba lebih luas. Keduanya dibedakan berdasarkan jumlah sumber data yang digunakan.

3. Uji Model

Uji model (produk) merupakan tahap pengujian keampuhan dari produk yang dihasilkan.

Dalam penelitian dan pengembangan LKS pratikum berbasis inkuiri terbimbing ini hanya dilakukan sampai langkah uji coba lapangan awal dari langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall, atau sampai tahap kedua dari langkah penelitian dan pengembangan hasil modifikasi Sukmadinata yaitu tahap pengembangan model. Alur penelitian yang dilakukan tertera pada Gambar 3.1.

Berdasarkan Gambar 3.1 dapat diuraikan langkah-langkah penelitian sebagai berikut:

1. Studi Pendahuluan

Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sukmadinata (2010) bahwa tahap studi pendahuluan terdiri atas tiga langkah, yaitu studi kepustakaan, survei lapangan, dan penyusunan produk awal atau draf model. Adapun deskripsi studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, yaitu:


(15)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

Observasi Pelaksanaan Praktikum di Beberapa Sekolah

Kajian Penelitian Pengembangan LKS sebagai Bentuk Penyajian Penuntun Praktikum Alternatif dengan Menggunakan Material Lokal pada Materi Hidrolisis (Rochmat, 2009) dan Analisis LKS Praktikum

Hidrolisis Garam yang Beredar Saat Ini

Penyusunan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing

Penyusunan instrumen

(Lembar Penilaian Guru, Lembar Observasi, Angket Siswa)

Validasi

Uji Coba Terbatas

Penjaringan Penilaian Guru

Uji Keterlaksanaan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri

Penjaringan Respon Siswa

Temuan

Pengolahan Data

Kesimpulan

Gambar 3.1 Alur Penelitian Survei Lapangan

Penyusunan Produk Awal Pengembangan Model

Studi Kepustakaan Mengenai Praktikum, LKS, dan Inkuiri

Studi Kepustakaan Studi Pendahuluan


(16)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

a. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yang dilakukan oleh peneliti meliputi studi kepustakaan mengenai LKS, studi kepustakaan mengenai inkuiri, serta kajian Prosedur Praktikum Hidrolisis Garam Hasil Optimasi dan Validasi (Rochmat, 2009). Studi kepustakaan mengenai LKS dan inkuiri dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai teori-teori yang berkaitan dengan LKS dan inkuiri itu sendiri. Peneliti juga mengkaji hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Rochmat (2009) yakni mengenai penuntun praktikum hidrolisis garam yang berjudul

“Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai Bentuk Penyajian Penuntun

Praktikum Alternatif untuk Topik Hidrolisis”, selain itu peneliti juga menganalisis beberapa LKS praktikum hidrolisis garam yang beredar saat ini untuk mengetahui karakteristiknya.

b. Survei Lapangan

Survei lapangan yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan praktikum hidrolisis garam di sekolah. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai judul buku kimia yang digunakan, keterlaksanaan praktikum hidrolisis garam, dan penggunaan LKS praktikum (dapat dilihat di Lampiran B.1 halaman75).

c. Penyusunan Produk Awal

Pada tahap ini peneliti melakukan penyusunan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing dan penyusunan instrumen yang terdiri dari lembar penilaian guru, lembar observasi, dan angket siswa.


(17)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

1) Penyusunan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing

Acuan penyusunan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing ini tidak lain adalah standar isi dan prosedur praktikum yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya, yakni Rochmat (2009). Oleh karena prosedur praktikum tersebut sudah dinyatakan valid dan optimal, maka peneliti tidak melakukan optimasi lagi.

Judul LKS praktikum yang dikembangkan adalah “Penentuan Sifat dan Jenis

Garam Terhidrolisis Menggunakan Indikator Alam”. LKS selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 3.2 halaman76.

2) Penyusunan Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini dibuat untuk untuk mengetahui kualitas LKS berbasis inkuiri yang telah disusun. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari lembar penilaian guru, lembar observasi, dan angket siswa. Lembar penilaian guru digunakan untuk mengetahui kualitas LKS dilihat dari kesesuaian LKS dengan standar isi, kesesuaian LKS dengan konsep hidrolisis garam, keefektifan kalimat di dalam LKS, serta tata letak dan perwajahan LKS. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan praktikum menggunakan LKS praktikum yang dikembangkan. Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap LKS praktikum yang dikembangkan serta terhadap pelaksanaan praktikum menggunakan LKS praktikum yang dikembangkan tersebut.

3) Validasi

LKS praktikum dan semua instrumen harus divalidasi terlebih dahulu oleh dosen pembimbing. Kekurangan dan kesalahan yang ditemukan pada proses ini


(18)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

kemudian direvisi berulang kali hingga didapatkan LKS praktikum dan instrumen penelitian yang dianggap layak digunakan.

2. Pengembangan model

Pada tahap ini hanya dilakukan uji coba terbatas, yakni hanya dilakukan pada beberapa sampel. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pengembangan model ini adalah sebagai berikut:

a. Penjaringan Penilaian Guru

Penjaringan penilaian guru ini dilakukan kepada 10 guru kimia dari beberapa sekolah dan dilakukan setelah lembar penilaian guru dinyatakan valid menggunakan lembar penilaian guru.

b. Uji Keterlaksanaan

Untuk menilai keterlaksanaan praktikum dengan menggunakan LKS praktikum yang telah peneliti susun digunakan lembar observasi berbentuk rubrik yang dinilai oleh para observer. Uji keterlaksanaan ini dilakukan pada saat kegiatan praktikum berlangsung. Sampel pada uji keterlaksanaan ini sebanyak 18 siswa yang dibagi menjadi empat kelompok.

c. Penjaringan Respon Siswa

Setelah siswa melakukan praktikum, peneliti membagikan dua angket kepada siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pelaksanaan praktikum dan terhadap LKS praktikum yang digunakan.


(19)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

C. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah LKS praktikum berbasis inkuiri menggunakan material lokal pada materi hidrolisis garam.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua bagian yaitu sumber data pada tahap uji keterlaksanaan dan penjaringan respon siswa serta pada tahap penjaringan penilaian guru. Pada tahap uji keterlaksanaan dan penjaringan respon siswa, yang menjadi sumber data adalah 18 siswa SMA kelas XI yang telah mempelajari materi asam basa sebagai materi prasyarat. Sebanyak 10 guru kimia dari beberapa SMA dijadikan sumber data untuk mengetahui penilaian guru terhadap LKS praktikum yang telah peneliti susun. Daftar nama-nama guru dan siswa dapat dilihat pada Lampiran A.2 halaman 77.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Lembar penilaian guru

Instrumen ini dibuat untuk mengetahui penilaian guru mengenai kualitas LKS praktikum yang dikembangkan. Lembar penilaian guru ini terdiri dari empat format, yaitu 1) lembar penilaian guru terhadap kesesuaian LKS praktikum dengan standar isi; 2) lembar penilaian guru terhadap kesesuaian LKS praktikum dengan konsep hidrolisis garam; 3) lembar penilaian guru terhadap keefektifan


(20)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

kalimat di dalam LKS praktikum; 4) tata letak dan perwajahan LKS praktikum. Lembar penilaian ini selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.2- B.5 halaman 80-85.

2. Lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan praktikum dengan menggunakan LKS praktikum yang disusun oleh peneliti. Lembar observasi ini berisi langkah-langkah praktikum yang dilakukan oleh siswa yang dinilai oleh observer menggunakan kriteria tertentu. Selengkapnya dapat dilihat di Lampiran B.6 halaman 87.

3. Angket siswa

Angket siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa mengenai LKS praktikum yang telah disusun oleh peneliti juga respon siswa mengenai kegiatan praktikum dengan menggunakan LKS praktikum tersebut. Selengkapnya angket siswa ini dapat dilihat di Lampiran B.7 halaman 90.

F. Prosedur Pengolahan Data

Berikut adalah prosedur pengolahan data untuk setiap instrumen:

1. Lembar Penilaian Guru

Langkah-langkah untuk mengolah data lembar penialaian guru adalah sebagai berikut:


(21)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

a. Pemberian Skor

Pemberian skor pada lembar penilaian guru ini berbentuk Skala Likert dan Guttman. Pemberian skor menggunakan Skala Likert dimodifikasi sesuai dengan apa yang tercantum dalam penilaian. Penilaian terdapat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Skor Lembar Penilaian Berdasarkan Skala Likert

No. Jawaban Item Instrumen Lembar Penilaian Skor

1. Sesuai/Terkait/Tepat/Jelas 3

2. Kurang Sesuai/ Kurang Terkait/ Kurang Tepat/ Kurang Jelas

2

3. Tidak Sesuai/ Tidak Terkait/ Tidak Tepat/ Tidak Jelas 1

Adapun penskoran untuk Skala Guttman disesuaikan dengan Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Skor Lembar Penilaian Berdasarkan Skala Guttman No. Jawaban Item Instrumen Lembar Penilaian Skor

1. Setuju 1

2. Tidak Setuju 0

b. Pengolahan skor

Pengolahan skor lembar penilaian guru adalah dengan sebagai berikut: 1) menentukan skor maksimal (jika responden memilih

Sesuai/Terkait/Tepat/Jelas atau Setuju).


(22)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

2) menentukan skor setiap responden sesuai dengan nomor item pernyataan dan kelompoknya (Sesuai/Terkait/Tepat/Jelas, Kurang Sesuai/ Kurang Terkait/ Kurang Tepat/ Kurang Jelas, dan Tidak Sesuai/ Tidak Terkait/ Tidak Tepat/ Tidak Jelas).

3) menjumlahkan skor semua kelompok responden. 4) menentukan persentase skor

5) menafsirkan skor

Penafsiran skor digunakan untuk mengetahui kriteria persentase skor dari respon guru pada setiap item. Tafsiran menurut Riduwan (2003) diperlihatkan dalam Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Skor

Angka (%) Kategori

0 Sangat Lemah

21-40 Lemah

41-60 Cukup

61-80 Kuat

81-100 Sangat Kuat

2. Lembar Observasi

Langkah-langkah untuk mengolah data lembar observasi adalah sebagai berikut:

a. Pemberian Skor

Pemberian skor untuk lembar observasi, yaitu skor 2 jika siswa melakukan dengan baik, skor 1 jika kurang baik, dan skor 0 jika tidak melakukan.

Persentase skor = � � ��


(23)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

b. Pengolahan skor

Pengolahan skor lembar observasi adalah sebagai berikut: 1) menentukan skor maksimal (jika siswa melakukan dengan baik).

2) menentukan skor semua responden 3) menentukan persentase skor

4) menafsirkan skor

Penafsiran skor digunakan untuk mengetahui kriteria persentase skor keterlaksanaan setiap item. Kategori tafsiran persentase pada lembar observasi ini mengikuti tafsiran pada Tabel 3.3.

3. Angket Siswa

Langkah-langkah untuk mengolah data angket siswa adalah sebagai berikut:

a. Pemberian Skor

Pemberian skor untuk angket siswa pada penelitian ini menggunakan Skala Likert, yaitu skor 4 untuk pernyataan sangat setuju (SS), skor 3 untuk pernyataan setuju (S), skor 2 untuk pernyataan kurang setuju (KS), dan skor 1 untuk pernyataan tidak setuju (TS). Pada angket siswa tidak dicantumkan

Skor maksimal = jumlah responden × bobot maksimal


(24)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

pernyataan ragu-ragu atau netral. Hal ini dilakukan untuk menghindari sikap keragu-raguan dari siswa juga menghindari adanya ketidakjelasan.

b. Pengolahan skor

Pengolahan skor angket siswa adalah dengan membaginya ke dalam kuartil-kuartil dan mengikuti tahapan sebagai berikut:

1) menentukan skor maksimal (jika siswa memilih SS).

2) menentukan skor setiap responden sesuai dengan nomor item pernyataan dan kelompoknya (SS, S, KS, TS)

3) menjumlahkan skor semua responden. 4) menentukan persentase skor

5) menafsirkan skor

Penafsiran skor digunakan untuk mengetahui persentase respon siswa pada setiap item. Kategori tafsiran persentase pada angket ini mengikuti tafsiran pada Tabel 3.3.

Skor maksimal = jumlah responden × bobot maksimal


(25)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagi berikut:

1. LKS praktikum hidrolisis garam yang digunakan di beberapa sekolah memiliki karakteristik yang serupa, yakni dengan pendekatan cookbook. 2. Karakteristik dari LKS praktikum yang dikembangkan yakni telah memuat

langkah-langkah inkuiri. Sistematika LKS praktikum berbasis inkuiri yang peneliti kembangkan terdiri dari: 1) Judul; 2) Terminologi; 3) Fenomena; 4) Rumusan masalah; 5) Hipotesis; 6) Arahan percobaan; 7) Analisis data; 8) Kesimpulan .

3. Keterlaksanaan praktikum dengan menggunakan LKS praktikum yang dikembangkan sudah sangat baik (94,23%)

4. Penilaian guru terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi hidrolisis garam sudah sangat sesuai dengan standar isi (99,56%), sangat sesuai dengan konsep hidrolisis garam (100%), kalimat-kalimat dalam LKS praktikum sudah sangat efektif (95,44%), serta tata letak dan perwajahan juga sudah sangat baik (95,33%).

5. Respon siswa terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi hidrolisis garam tergolong dalam kategori baik (80,21%).


(26)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

6. Respon siswa terhadap pelaksanaan praktikum menggunakan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi hidrolisis garam tergolong dalam kategori sangat baik (82,17%).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh serta pembahasannya, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Pelu adanya usaha untuk melanjutkan penelitian ini sesuai dengan langkah-langkah dalam metode Research and Development agar dihasilkan LKS praktikum hidrolisis garam berbasis inkuiri terbimbing yang lebih sempurna. 2. Perlu dikembangkan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi

lainnya.

3. Perlu diketahuinya penilaian guru terhadap kesesuaian LKS praktikum berbasis inkuiri dengan tahap-tahap inkuiri.

4. Perlu adanya pembiasaan penggunaan pendekatan inkuiri dalam pelaksanaan pembelajaran, baik praktikum ataupun belajar di kelas agar siswa menjadi lebih terbiasa dalam melakukan langkah-langkah pembelajaran inkuiri terutama pada langkah menentukan rumusan masalah dan hipotesis.


(27)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Penjelasan istilah ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Metode Praktikum ... 9

B. Pendekatan Inkuiri ... 10

C. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 15

D. Material Lokal ... 23

E. Deskripsi Materi Hidrolisis Garam ... 24


(28)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

A. Metode Penelitian ... 29

B. Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan ... 29

1. Studi Pendahuluan ... 31

a. Studi Kepustakaan... 33

b. Survei Lapangan... 33

c. Penyusunan Produk Awal... 33

1)Penyusunan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing 34 2)Penyusunan Instrumen Penelitian... 34

3)Validasi... 34

2. Pengembangan Model... 35

a. Penjaringan Penilaian Guru... 35

b. Uji keterlaksanaan... 35

c. Penjaringan Respon Siswa... 35

C. Objek Penelitian ... 36

D. Sumber Data ... 36

E. Instrumen Penelitian ... 36

1. Lembar Penilaian Guru ... 36

2. Lembar Observasi ... 37

3. Angket Siswa ... 37

F. Prosedur Pengolahan Data ... 37

1. Lembar Penilaian Guru ... 37

2. Lembar Observasi ... 39


(29)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Hasil Penelitian pada Tahap Studi Pendahuluan ... 42

1. Pelaksanaan Kegiatan Praktikum di Beberapa SMA ... 42

2. Karakteristik LKS Praktikum Hidrolisis Garam yang Beredar... 44

a. Keberadaan LKS Praktikum Hidrolisis Garam dan Pendekatan dalam LKS Praktikum Hidrolisis Garam yang Beredar... 44

b. Karakteristik Alat dan Bahan dalam LKS Praktikum Hidrolisis Garam yang Beredar... 46

3. Karakteristik LKS Praktikum yang Dikembangkan ... 48

B. Hasil Penelitian pada Tahap Pengembangan Model ... 50

1. Keterlaksanaan Praktikum dengan Menggunakan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Hidrolisis Garam ... 50

2. Penilaian Guru terhadap LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Hidrolisis Garam ... 53

a. Kesesuaian LKS dengan Standar Isi ... 53

b. Kesesuaian LKS dengan Konsep Hidrolisis Garam ... 55

c. Keefektifan Kalimat dalam LKS ... 57

d. Tata Letak dan Perwajahan LKS ... 58

3. Respon Siswa terhadap LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Hidrolisis Garam ... 61


(30)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

4. Respon Siswa terhadap pelaksanaan Praktikum Menggunakan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Hidrolisis

Garam ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

LAMPIRAN A ... 70

LAMPIRAN B ... 78

LAMPIRAN C ... 92


(31)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran Inkuiri Eggen dan Kauchak ... .13

Tabel 2.2 Pebedaan praktikum dengan menggunakan penuntun praktikum cookbook dengan penuntun praktikum bebasis inkuiri ... 23

Tabel 2.3 Kation dan Anion yang Terhidrasi dalam Air ... 26

Tabel 3.1 Skor Angket Berdasarkan Skala Likert ... 38

Tabel 3.2 Skor Angket Berdasarkan Skala Guttman... 38

Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Skor... 39

Tabel 4.1 Hasil Observasi Pelaksanaan Praktikum ... 43

Tabel 4.2 Keberadaan LKS Praktikum dan Pendekatan dalam LKS Praktikum yang Beredar ... 45

Tabel 4.3 Alat dan Bahan dalam LKS Praktikum Hidrolisis Garam ... 47

Tabel 4.4 Persentase Keterlaksanaan Praktikum ... 51

Tabel 4.5 Persentase Kesesuaian LKS Praktikum dengan Standar Isi ... 54

Tabel 4.6 Persentase Respon Siswa terhadap LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Hdrolisis Garam ... 61

Tabel 4.7 Persentase Respon Siswa terhadap Pelaksanaan Praktikum Menggunakan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Hdrolisis Garam... 63


(32)

Gina Gustina, 2012

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Material Lokal Pada Materi Hidrolisis Garam

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Proses Inkuiri ... 12

Gambar 3.1 Alur Penelitian ... 32

Gambar 4.1 Cara Kerja dengan Pendekatan Cookbook ... 46

Gambar 4.2 Rumusan Masalah (a) dan Hipotesis (b) yang Dibuat Siswa ... 52

Gambar 4.3 Diagram Persentase Kesesuaian LKS dengan Konsep Hidrolisis Garam ... 56

Gambar 4.4 Diagram Persentase Keefektifan Kalimat dalam LKS ... 57

Gambar 4.5 Diagram Persentase Tata Letak dan Perwajahan LKS ... 59

Gambar 4.6 Diagram Persentase Skor untuk Indikator Komposisi ... 60


(1)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Penjelasan istilah ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Metode Praktikum ... 9

B. Pendekatan Inkuiri ... 10

C. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 15

D. Material Lokal ... 23

E. Deskripsi Materi Hidrolisis Garam ... 24


(2)

A. Metode Penelitian ... 29

B. Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan ... 29

1. Studi Pendahuluan ... 31

a. Studi Kepustakaan... 33

b. Survei Lapangan... 33

c. Penyusunan Produk Awal... 33

1)Penyusunan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing 34 2)Penyusunan Instrumen Penelitian... 34

3)Validasi... 34

2. Pengembangan Model... 35

a. Penjaringan Penilaian Guru... 35

b. Uji keterlaksanaan... 35

c. Penjaringan Respon Siswa... 35

C. Objek Penelitian ... 36

D. Sumber Data ... 36

E. Instrumen Penelitian ... 36

1. Lembar Penilaian Guru ... 36

2. Lembar Observasi ... 37

3. Angket Siswa ... 37

F. Prosedur Pengolahan Data ... 37

1. Lembar Penilaian Guru ... 37

2. Lembar Observasi ... 39


(3)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Hasil Penelitian pada Tahap Studi Pendahuluan ... 42

1. Pelaksanaan Kegiatan Praktikum di Beberapa SMA ... 42

2. Karakteristik LKS Praktikum Hidrolisis Garam yang Beredar... 44

a. Keberadaan LKS Praktikum Hidrolisis Garam dan Pendekatan dalam LKS Praktikum Hidrolisis Garam yang Beredar... 44

b. Karakteristik Alat dan Bahan dalam LKS Praktikum Hidrolisis Garam yang Beredar... 46

3. Karakteristik LKS Praktikum yang Dikembangkan ... 48

B. Hasil Penelitian pada Tahap Pengembangan Model ... 50

1. Keterlaksanaan Praktikum dengan Menggunakan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Hidrolisis Garam ... 50

2. Penilaian Guru terhadap LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Hidrolisis Garam ... 53

a. Kesesuaian LKS dengan Standar Isi ... 53

b. Kesesuaian LKS dengan Konsep Hidrolisis Garam ... 55

c. Keefektifan Kalimat dalam LKS ... 57

d. Tata Letak dan Perwajahan LKS ... 58

3. Respon Siswa terhadap LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Hidrolisis Garam ... 61


(4)

4. Respon Siswa terhadap pelaksanaan Praktikum Menggunakan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Hidrolisis

Garam ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

LAMPIRAN A ... 70

LAMPIRAN B ... 78

LAMPIRAN C ... 92


(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran Inkuiri Eggen dan Kauchak ... .13

Tabel 2.2 Pebedaan praktikum dengan menggunakan penuntun praktikum cookbook dengan penuntun praktikum bebasis inkuiri ... 23

Tabel 2.3 Kation dan Anion yang Terhidrasi dalam Air ... 26

Tabel 3.1 Skor Angket Berdasarkan Skala Likert ... 38

Tabel 3.2 Skor Angket Berdasarkan Skala Guttman... 38

Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Skor... 39

Tabel 4.1 Hasil Observasi Pelaksanaan Praktikum ... 43

Tabel 4.2 Keberadaan LKS Praktikum dan Pendekatan dalam LKS Praktikum yang Beredar ... 45

Tabel 4.3 Alat dan Bahan dalam LKS Praktikum Hidrolisis Garam ... 47

Tabel 4.4 Persentase Keterlaksanaan Praktikum ... 51

Tabel 4.5 Persentase Kesesuaian LKS Praktikum dengan Standar Isi ... 54

Tabel 4.6 Persentase Respon Siswa terhadap LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Hdrolisis Garam ... 61

Tabel 4.7 Persentase Respon Siswa terhadap Pelaksanaan Praktikum Menggunakan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Hdrolisis Garam... 63


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Proses Inkuiri ... 12

Gambar 3.1 Alur Penelitian ... 32

Gambar 4.1 Cara Kerja dengan Pendekatan Cookbook ... 46

Gambar 4.2 Rumusan Masalah (a) dan Hipotesis (b) yang Dibuat Siswa ... 52

Gambar 4.3 Diagram Persentase Kesesuaian LKS dengan Konsep Hidrolisis Garam ... 56

Gambar 4.4 Diagram Persentase Keefektifan Kalimat dalam LKS ... 57

Gambar 4.5 Diagram Persentase Tata Letak dan Perwajahan LKS ... 59

Gambar 4.6 Diagram Persentase Skor untuk Indikator Komposisi ... 60