Contoh Berbaik Sangka Berbaik Sangka
77 Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
dan kangkung yang banyak. Hasil daun teratai dijual ke pasar kepada tukang ikan basah. Karena daun teratai yang lebar dapat dijadikan sebagai pembungkus
ikan basah.
Sedangkan kangkung dijualnya kepada tetangga atau kepada siapa saja di pasar. Sedangkan pada siang hari giliran Adi dan Ani mencari daun teratai.
Nenek Ipah sangat sayang kepada kedua cucunya. Sebenarnya ia tidak tega kedua cucunya ikut mencari daun teratai dan kangkung di rawa-rawa. Tapi, harus
bagaimana lagi, ia harus meneruskan hidup dan kedua cucunya harus tetap bersekolah.
Padahal hasil penjualan daun teratai dan kangkung tidak
menentu, terkadang mendapat uang Rp. 7.500,-, tapi bila sedang
beruntung memperoleh Rp. 10.000,- sampai Rp. 15.000,- sehari.
Memang pendapatan nenek Ipah dan kedua cucunya itu tidak
seberapa, tapi mereka merasa cukup uang jerih payahnya itu untuk
keperluan sehari-hari; daripada harus mengemis di jalan. Kita patut
bersimpati terhadap usaha Adi dan Ani. Keduanya berjuang membantu nenek mereka untuk mempertahankan
hidup. Semoga anak-anak yang bernasib sama seperti Adi dan Ani selalu mendapat kesehatan dan menjadi anak yang sukses dikemudian hari.
Gambar 8.9. Tumbuhan teratai. Sumber: http:yanggisatrianurman.blogspot.com
Nah, Anak-anak, kisah nenek Ipah dan kedua cucunya, Adi dan Ani sangat menggugah emosi dan simpati kita. Masih banyak saudara-saudara kita yang
hidup susah di desa, bahkan di kota besar yang padat penduduknya. Masih banyak anak yang sebaya Adi dan Ani harus bekerja keras menghidupi dirinya. Karena
orangnya sudah meninggal dunia atau pergi merantau.
Kita harus bersimpati terhadap saudara-saudara kita yang bernasib seperti Adi dan Ani. Jika keadaan hidup kita lebih baik dari keadaan hidup Adi dan Ani, maka
kita harus membantu. Anak-anak, tahukah kalian apa sebenarnya makna simpati itu. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia kata simpati berarti: rasa kasih, rasa setuju kepada, dan rasa suka.
Secara umum kata simpati dapat diartikan sebagai perasaan kebersamaan secara sosial hingga seseorang dapat merasakan perasaan orang lain, biasanya
suatu perasan sedih dalam dirinya sendiri. Contohnya saat kita mengetahui orang lain mendapat musibah, seperti orang tuanya meninggal dunia, maka kita dapat
merasakan kesedihan yang sama.