96 Kelas VI SDMI
Senangnya Meneladani Para Nabi dan
A£¥±bul Kahi
Pelajaran
10
Kisah Keteladan
Nabi Yunus a.s.
1
Kisah Keteladan
A£¥±bul Kahfi
4
Kisah Keteladan
Nabi Zakaria a.s.
2
Kisah Keteladan
Nabi Yahya a.s.
3
Senangnya Meneladani Para Nabi dan A£¥±bul Kahfi
97 Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
A. Amati gambar Berikut
Gambar 10.1. Ilustrasi umat manusia memohon ampunan kepada Allah Swt.
Sumber: http:www.rifaudinahmad. wordpress.com
Gambar 10.2. Masyarakat menaiki kapal. Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 10.3. Berdoa di alam terbuka. Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 10.4. Sujud merundukkan kepala sambil mengagungkan kebesaran Allah Swt. Sumber: Dok.
Kemdikbud
Ya Allah ya Tuhanku, sesungguhnya tiada Tuhan selain Engkau, Maha Sucilah
Engkau; dan sesungguhnya aku telah telah berdosa dan menjadi salah seorang
dari mereka yang zalim.”
98 Kelas VI SDMI
B. Kisah Keteladan Nabi Yunus a.s.
Nabi Yunus a.s. adalah salah satu nabi yang mengalami kehidupan dalam tiga kegelapan; yaitu kegelapan di dalam perut ikan, kegelapan di lautan, dan kegelapan
malam. Nabi Yunus a.s. adalah pembawa ajaran tauhid. Beliau menyesali tindakannya karena meninggalkan umat yang tidak mau bersujud kepada Allah Swt., Tuhan Yang
Maha Esa. Beliau berdoa dengan nada penyesalan di dalam perut ikan, seperti telah dijelaskan di dalam
Q.S. al-Anbiy±:87 yaitu:
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.”
Q.S. al-Anbiy±:87
Nabi Yunus bin Matta diutus oleh Allah Swt. untuk berdakwah kepada penduduk “Ninawa” di wilayah Maushil, Irak. Penduduk kampung “Ninawa” berpaling dari jalan
Allah Swt. dan menyembah berhala. Oleh sebab itu Allah Swt. ingin memberi petunjuk kepada mereka dan mengembalikan mereka ke jalan yang lurus. Allah Swt. mengutus
nabi Yunus a.s. untuk mengajak mereka beriman dan meninggalkan sesembahan selain Allah Swt.
Seruan nabi Yunus a.s. untuk menyembah Allah Swt. ditolak penduduk “Ninawa”. Mereka tetap memilih menyembah berhala. Mereka lebih memilih kekairan dan
kesesatan daripada keimanan.Mereka mendustakan nabi Yunus a.s. mengolok-olok, dan menghinanya. Setelah lama menghadapi mereka, nabi Yunus a.s. pun marah kepada
kaumnya dan tidak berharap lagi keimanan mereka.
Allah Swt. pun mewahyukan kepada nabi Yunus a.s. untuk membimbing kaumnya. Allah Swt. memberitahu bahwa akan mengazab umat nabi Yunus setelah berlalu tiga
hari. Lalu nabi Yunus menyampaikan perihal azab itu kepada kaumnya, kemudian ia pergi meninggalkan mereka.
Kaum nabi Yunus telah mengetahui azab Allah Swt. akan datang. Mereka melihat nabi Yunus telah pergi meninggalkannya. Dengan demikian mereka yakin azab akan turun,
maka mereka segera bertaubat kepada Allah Swt., dan menyesali sikap mereka selama ini. Ketika itu mereka berdoa memohon ampun kepada Allah Swt. agar azab itu diangkat
dari mereka. Allah Swt. menjauhi azab itu dari mereka karena kesungguhan doanya.
Allah Swt. berirman di dalam Q.S. Yunus10:98.