2 Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai
sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3 Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan „pojok baca‟.
4 Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
5 Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan
melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya. PAIKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama
KBM. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut. Penjelasan di atas
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PAIKEM salah satu metode pembelajaran berbasis lingkungan. Metode ini mampu melibatkan siswa secara
langsung dengan berbagai pengenalan terhadap lingkungan. Dengan demikian selama dalam proses pembelajaran akan mengajak siswa lebih aktif, inovatif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan Bawari Umar, 2012.
2.1.6 Pengertian Pengembangan
Pengembangan dalam pengertian yang sangat umum, berarti pertumbuhan, perubahan secara perlahan evolusi dan perubahan secara
bertahap. Pengertian ini kemudian diterapkan dalam berbagai bidang kajian dan praktik yang berbeda. Misalnya dalam pengembangan organisasi, Bennis dalam
Richey,Klein dan Nelson, 1996, menyatakan bahwa pengembangan organisasi
adalah suatu strategi untuk mengubah keyakinan, sikap, nilai, dan struktur organisasi sehingga organisasi tersebut dapat beradaptasi ke arah yang lebih
baik untuk menghadapi tantangan-tantangan baru, dalam bidang teknologi pembelajaran instructional technology pengembangan memiliki arti yang agak
khusus. Menurut Seels Richey 1994, pengembangan berarti sebagai proses menerjemahkan atau menjabarkan spesifikasi rancangan ke dalam bentuk fisik.
Dengan ungkapan lain, pengembangan berarti proses menghasilkan bahan –
bahan pembelajaran. Menurut Tessmer and Richey 1997, pengembangan mungkin memusatkan perhatiannya tidak hanya analisis kebutuhan, tetapi juga
isu-isu luas tentang analisis awal-akhir, seperti analisis kontekstual . Punaji
Setyosari, 2010: 218-220.
2.1.7 Modifikasi Permainan
Modifikasi merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh para guru agar pembelajaran mencerminkan developmentally appropriate practice,
artinya bahwa tugas ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut, oleh
karena itu, tugas ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik yang sedang belajar. Tugas ajar yang sesuai ini harus mampu
mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik setiap individu serta mendorong perubahan ke arah yang lebih baik.
Menurut Yoyo Bahagia dan Adang Suherman 2000:31-32 menyatakan bahwa pembelajaran dapat dimodifikasi dengan cara mengurangi struktur
permainan yang sebenarnya sehingga pembelajaran strategi dasar bermain dapat diterima dengan relatif mudah oleh siswa. Struktur-strukur tersebut
diantaranya:
1 Ukuran lapangan 2 Bentuk, ukuran dan jumlah peralatan yang digunakan
3 Jenis skill yang digunakan 4 Aturan
5 Jumlah pemain 6 Organisasi permainan
7 Tujuan permainan.
2.1.8 Tujuan Modifikasi