Analisis Univariat Analisis Bivariat

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.8.1 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Analisis univariat meliputi distribusi dan prosentase dari tiap variabel pengetahuan gizi ibu, pola makan balita dan status gizi balita.

3.8.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Analisis bivariat digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis dua variabel. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square karena data yang digunakan adalah nominal dan nominal. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 95 dengan nilai kemaknaan 5. Untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, maka digunakan Coefisien Contingensi CC. Kriteria keeratan hubungan dengan menggunakan koefisien kontingen yaitu sebagai berikut : 1 0,00 – 0,19 = hubungan sangat lemah 2 0,20 – 0,39 = hubungan lemah 3 0,40 – 0,59 = hubungan cukup kuat 4 0,60 – 0,79 = hubungan kuat 5 0,80 – 1,00 = hubungan sangat kuat Sugiyono, 2002 : 216. Rumus Chi- Square : x 2 = ∑∑ = = + r i k j ij ij ij EP E OP 1 1 2 Sumber : Sugiyono, 2002 : 224.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian dan Deskripsi Data

4.1.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II ada 8 desa yang merupakan bagian wilayah di Kecamatan Kedungwuni, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara : Kecamatan Tirto - Sebelah Selatan : Kecamatan Wonopringgo - Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I - Sebelah Barat : Kecamatan Bojong Tabel 6. Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II No Nama Desa Luas Wilayah km 2 Jml Penduduk Kepadatan Penduduk 1. Kedungpatangewu 1.1 2.402 2.184 2. Ambokembang 1.06 7.332 6.917 3. Pekajangan 1.8 9.591 5.328 4. Tangkil Tengah 0.89 3.783 4.250 5. Karangdowo 1.08 3.134 2.902 6. Bugangan 0.65 2.288 3.520 7. Rengas 0.99 2.977 3.007 8. Tangkil Kulon 1.11 3.840 3.459 Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni II tahun 2005. Tabel 6, menunjukkan bahwa kepadatan penduduk yang paling tinggi terdapat di Desa Ambokembang dengan kepadatan pendudukkm 2 adalah 6.917. Kepadatan penduduk yang paling rendah terdapat terdapat di Desa Kedungpatangewu, dengan kepadatan pendudukkm 2 adalah 2.184.

Dokumen yang terkait

Gambaran Ketersediaan Pangan dan Status Gizi Anak Balita Pada Keluarga Perokok di Desa Trans Pirnak Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas

1 50 101

Karakteristik Anak dan Ibu, Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan Tahun 2014

4 89 208

Gambaran Status Gizi Balita dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya di Wilayah Kecamatan Afulu Kabupaten Nias Utara

8 103 89

Pengaruh Penatalaksanaan Gizi dan Pengetahuan Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas Terhadap Keberhasilan Puskesmas dalam Perbaikan Status Gizi Balita Gizi Buruk di Puskesmas Se-Kota Medan

2 54 105

Gambaran Status Gizi Balita Pada Penderita Diare dan ISPA di Ruang Rawat Inap Bagian Anak RSU.H.Adam Malik Medan Periode Januari sampai Juni Tahun 2000

1 38 45

Gambaran Status Gizi dan Pola Penyakit Anak Balita di Ruang Rawat Inap Bagian Anak Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Periode Januari Sampai Juni Tahun 2000

0 24 64

Ketahanan Pangan Keluarga Dan Status Gizi Anak Balita Di Kelurahan Sei Putih Timur Ii Kecamatan Medan Petisah Tahun 2004

0 26 88

Pola Makan dan Status Gizi Anak Balita Berdasarkan Karakteristik Keluarga di Kelurahan Pekan Dolok Masihul Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2011

5 41 77

Hubungan Status Gizi Balita Dan Pola Asuh Di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2006

0 41 93

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLERET, BANTUL, YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesm

0 0 15