Pemeriksaan Antigen NS1 TINJAUAN PUSTAKA

31

2.3. Kerangka Teori

= Variabel yang diteliti = variabel yang tidak diteliti Gambar 6. Kerangka Teori Diagnosis Infeksi Dengue : - Gejala dan tanda klinis infeksi dengue - Hasil pemeriksaan darah lengkap : Trombositopenia, leukopenia, Hb, Ht Derajat klinik infeksi dengue Komplek virusNS1- antibodi Pemeriksaan antigen NS1 - Trombositopenia - Peningkatan Permeabilitas Vaskuler - Leukopenia Pemeriksaan IgMIgG anti-dengue Pemeriksaan darah Lengkap : Trombosit,Ht, Hb, Leukosit Infeksi Heterolog Sekunder Dengue Viremia Reaksi anamnestik antibodi Replikasi virus Virus mensekresikan protein NS1 Terapi sesuai derajat klinis Prognosis pasien infeksi Demam dengue Demam berdarah Sindrom syok dengue 32

2.4. Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat Gambar 7. Kerangka Konsep

2.5. Hipotesis

1. Terdapat hubungan antara hasil pemeriksaan antigen NS1 terhadap gejala dan tanda klinis pada pasien suspek nfeksi dengue. 2. Terdapat hubungan antara hasil pemeriksaan antigen NS1 terhadap jumlah trombosit pada pasien suspek infeksi dengue. Derajat klinik infeksi dengue : - Demam dengue - Demam berdarah dengue - Sindrom syok dengue Diagnosis klinik infeksi dengue : - Gejala dan tanda klinis infeksi dengue - Hasil pemeriksaan darah lengkap Jumlah trombosit Pemeriksaan antigen NS1 Infeksi Heterolog Sekunder Dengue Viremia Virus mensekresikan protein NS1

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hasil pemeriksaan antigen NS1 terhadap gejala, tanda klinis dan jumlah trombosit pada pasien suspek infeksi dengue di RS Urip Sumoharjo Bandarlampung.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Desember 2016 di bagian Laboratorium Patologi Klinik dan rawat inap RS Urip Sumoharjo Bandarlampung. 3.3. Subjek Peneiltian 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah sejumlah subjek besar yang mempunyai karakteristik tertentu. Karakteristik subjek ditentukan sesuai dengan ranah dan tujuan penelitian Sastroasmoro, 2007. Populasi terjangkau accessible population suatu penelitian adalah bagian dari populasi yang dapat dijangkau oleh peneliti. Dengan perkataan lain populasi terjangkau adalah bagian populasi yang 34 dibatasi oleh tempat dan waktu Sastroasmoro, 2007. Populasi terjangkau untuk penelitian ini adalah pasien suspek infeksi dengue di RS Urip Sumoharjo Bandarlampung pada bulan Oktober-November 2016.

3.3.2. Sampel

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pasien suspek infeksi dengue di RS Urip Sumoharjo Bandarlampung pada bulan Oktober-November 2016 dengan kriteria lama sakit saat masuk rumah sakit 1-5 hari sejak onset demam. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah consecutive sampling. Pada consecutive sampling, semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi. Consecutive sampling ini merupakan jenis non-probability sampling yang paling baik dan merupakan cara termudah. Sebagian besar penelitian klinis termasuk uji klinis menggunakan teknik ini untuk pemilihan subjeknya Sastroasmoro, 2007. Adapun jumlah sampel yang akan diambil adalah menggunakan rumus Lemeshow 1990, dikutip dari Sastroasmoro, 2007.