Analisis Korelasi OBJEK DAN METODE PENELITIAN

46 b Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah. Nilai r akan dikonsultasikan dengan table interprestasi nilai r sebagai berikut: Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sumber: Sugiyono,2010:250 3 Koefisiensi Determinasi Analisis Koefisiensi Determinasi KD digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen X memiliki dampak terhadap variabel dependen Y yang dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: Kd : Koefisien Determinasi r 2 : Koefisien Korelasi

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis

Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan. Kd = r 2 x 100 47 Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya dampak variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol H o tidak terdapat dampak yang signifikan dan Hipotesis alternatif H a menunjukkan adanya dampak antara variabel bebas dan variabel terikat. Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent X yaitu Earning per Share EPS X 1 dan Price Earning Ratio PER X 2 terhadap harga saham pada Perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index JII di Bursa Efek Indonesia BEI sebagai variabel dependen Y, hipotesis yang diuji dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji Statistik t.

Untuk menguji apakah ada hubungan signifikan dari variabel – variabel bebas X berdampak terhadap variabel terikat Y, selanjutnya pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik t dengan langkah – langkah sebagi berikut: a. Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas Earning per Share EPS terhadap variabel terikat harga saham. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah : H o : β 1 = 0 Earning per Share EPS berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel terikat harga saham. H a: β 1 ≠ 0 Earning per Share EPS berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat harga saham. 48 b. Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas Price Earning Ratio PER terhadap variabel terikat harga saham. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah : Ho: βЇ = 0 Price Earning Ratio PER berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel terikat harga saham. Ha: βЇ ≠ 0 Price Earning Ratio PER berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat harga saham. c. Menentukan tingkat signifikan. Ditentukan dengan 5 dari derajat bebas db = n – k – l, untuk menentukan t tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5 karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam status penelitian. d. Menghitung nilai t hitung untuk mengetahui apakah variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak dengan rumus : Dimana : r = Korelasi parsial yang ditentukan n = Jumlah sampel t = t hitung e. Kemudian dibuat kesimpulan mengenai diterima tidaknya hipotesis setelah dibandingkan antara t hitung dan t tabel dengan kriteria : = r y√ n − k − − r y = r y√ n − k − − r y 49  Tolak Ho jika t hitung t tabel pada α = 5 untuk koefisien positif.  Tolak Ho jika t hitung t tabel pada α = 5 untuk koefisien negatif.  Tolak Ho jika nilai t-sign α=0,05.

2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji Statistik F

Untuk menguji adanya hubungan antara variabel bebas X secara simultan berdampak terhadap variabel terikat Y maka pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik F dengan langkah – langkah sebagai berikut : a. Menentukan hipotesis secara keseluruhan antara variabel bebas Earning per Share EPS dan Price Earning Ratio PER terhadap variabel terikat harga saham. H o : βІ,Ї = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Earning per Share EPS dan Price Earning Ratio PER berpengaruh terhadap variabel terikat harga saham. H a : βІ,Ї ≠ 0 Terdapat hubungan yang signifikan antara Earning per Share EPS dan Price Earning Ratio PER berpengaruh terhadap variabel terikat harga saham. b. Menentukan nilai signifikansi ɑ yaitu 5 atau 0,05 dan derajat bebas db = n – k – l, untuk mengetahui daerah F tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakkan. c. Selanjutnya menghitung nilai F hitung sebagai berikut : Sumber: Sugino, 2010:257 ℎ = R k − R n − k − 50 R = Koefisien korelasi ganda K = Jumlah variabel independen N = Jumlah anggota sampel d. Hasil F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria :  Tolak Ho jika F hitung F tabel pada α = 5 untuk koefisien positif.  Tolak Ho jika F hitung F tabel pada α = 5 untuk koefisien negatif.  Tolak Ho jika nilai F-sign α 0,05.

3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

a. Membandingkan hasil t hitung dengan t tabel dengan kriteria: Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Secara Parsial b. Membandingkan hasil F-hitung dengan F-tabel dengan kriteria: Gambar 3.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Secara Simultan 51

4. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika t-hitung jatuh di daerah penolakan penerimaan, maka Ho ditolak diterima dan Ha diterima ditolak. Artinya koefisien regresi berpengaruh signifikan tidak signifikan. Kesimpulannya, Earning per Share EPS dan Price Earning Ratio PER berpengaruh signifikan tidak signifikan terhadap Harga Saham. Tingkat signifikannya yaitu 5 α = 0,05, artinya jika hipotesis nol ditolak diterima dengan taraf kepercayaan 95, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 dan hal ini menunjukan adanya tidak adanya pengaruh yang meyakinkan signifikan antara dua variabel tersebut. 117

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan mengenai pengaruh Earning Per Share dan Price Earning Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index JII di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2012, maka dapat disimpulkanan sebagai berikut: 1. Perkembangan Earning Per Share EPS, Price Earning Ratio PER dan Harga Saham a. Secara keseluruhan rata-rata Earning Per Share EPS yang dihasilkan Perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index dari setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan yang disebabkan laba bersih setelah pajak yang dihasilkan perusahaan cenderung mengalami peningkatan. b. Secara keseluruhan Price Earning Ratio PER yang di hasilkan selama periode penelitian berfluktuatif, hal ini terjadi karena pada tahun 2011 rata-rata price earning ratio yang dihasilkan perusahaan cenderung menurun, hal tersebut terjadi karena harga pasar saham penutupan periode tahun 2011 cenderung mengalami penurunan, sedangkan earning per share yang di hasilkan cenderung mengalami kenaikan. c. Secara keseluruhan rata-rata harga saham pada Perusahaan Jakarta Islamic Index JII terus mengalami peningkatan dari setiap tahunnya, 118 hal tersebut dikarenakan demand investor terhadap saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index JII lebih besar dibandingkan dengan supply saham tersebut. 2. Analisis Hasil Penelitian Pengaruh Earning Per Share dan Price Earning Ratio terhadap Harga Saham baik secara parsial maupun simultan: a. Secara parisal Earning Per Share memberikan pengaruh yang signifikan dan bersifat positif serta memiliki kontribusi yang dominan terhadap harga saham, hal ini menunjukan apabila Earning Per Share mengalami peningkatan maka akan menyebabkan harga saham ikut meningkat. b. Secara parsial Price Earning Ratio memberikan pengaruh yang signifikan dan bersifat positif serta memiliki kontribusi yang dominan terhadap harga saham apabila faktor-faktor lain dianggap konstan, hal ini menunjukan apabila Price Earning Ratio mengalami peningkatan maka akan menyebabkan harga saham ikut meningkat. c. Secara simultan Earning Per Share dan Price Earning Ratio memberikan pengaruh yang signifikan dan bersifat positif serta memiliki kontribusi yang dominan terhadap harga saham, dengan kontribusi earning per share yang lebih dominan dibanding price earning ratio.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pernelitian yang telah dilakukan dan simpulan yang telah dikemukakan, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut: 119 1. Bagi Perusahaan, agar dapat menghasilakan informasi Earning Per Share dan Price Earning Ratio yang menarik bagi investor diharapkan perusahaan memiliki strategi yang handal untuk mengatur laba yang dihasilkan. Karena berdasarkan hasil penelitian ini kedua informasi tesebut menjadi acuan bagi investor dan calon investor dalam memilih saham perusahaan untuk berinvestasi. Hal ini terjadi karena investor cenderung menilai kinerja perusahaan berdasarkan faktor kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan faktor lain. Dan sebelum laporan keuangan atau laporan tahunan perusahaan dipublikasikan diharapkan perusahaan lebih terbuka dalam menyampaikan indikator-indikator yang menjadi perhitungan untuk menghasilkan earning per share dan price earning ratio. 2. Bagi para investor sebelum melakukan investasi sebaiknya lebih memperhatikan earning per share dan price earning ratio yang dihasilkan perusahaan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berinvestasi, karena berdasarkan hasil penelitian ini earning per share dan price earning ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index JII.