perut. Anggota gerak atas berpran dalam melakukan gerakan melempar, kelompok otot yang terlibat adalah otot-otot perut, lengan, dan pergelangan
tangan.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara kekuatan otot perut terhadap hasil flying shot sebesar 13,67. Penelitian serupa yang dilakukan oleh
Hadi 2013, hasil penelitian menunjukkan kekuatan otot perut memberikan sumbangan terhadap akurasi lemparan sebesar 26,83. Wirhed 1984:105
berpendapat ketika melempar ke arah sasaran, kelompok otot yang diperintah untuk melakukan aktivitas adalah otot-otot abdomen perut, shoulder bahu,
elbow siku, dan wrist pergelangan tangan. Kekuatan otot perut berperan penting dalam menghasilkan lecutan saat memukul atau melempar bola
sehingga menghasilkan lemparan yang keras dan akurat Beutelstahl, 1984:24.
4.2.3 Fleksibilitas Sendi Bahu dan Pergelangan Tangan
Bahu glenohumeral joint terdiri dari ball and socket, tulang utama yang membentuk bahu manusia adalah os clavicula dan os scapula, ditambah os
sternum dan humerus. Os sternum sendiri sebenarnya kelompok tulang yang membatasi rongga dada thorax, sedangkan humerus adalah tulang lengan
atas. sendi bahu articulatio humeri dikenal juga sebagai articulatio gleno humerale. Sendi ini menghubungkan cavitas glenoidalis dan caput humeri
Daniel S. Wibowo dan Widjaya Paryana, 2009:13. Sendi bahu merupakan salah satu sendi yang sangat bebas dan luas kemungkinan geraknya diantara
sendi-sendi yang ada diseluruh tubuh. Sendi bahu memiliki tiga poros sendi, dan dibentuk tulang scapula dan tulang humeri Ucup Yusup dan Yadi Sunaryadi,
2000:39.
Fleksibilitas setiap orang berbeda-beda, secara umum fleksibilitas seseorang dipengaruhi oleh tulang, otot, ligamen, tendon, dan kulit. Fleksibilitas
dibutuhkan oleh setiap cabang olahraga, namun demikian terdapat perbedaan kebutuhan fleksibilitas untuk keberhasilan penampilannya. Jarak yang luas dari
fleksibilitas penting untuk menunjang kecepatan gerak, terutama dalam melakukan lemparan, karena semakin luas persendian lengan dalam
membangun sumber gerakan, akan semakin kuat tenaga yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara fleksibilitas sendi
bahu terhadap hasil flying shot sebesar 18,80. Penelitian serupa yang dilakukan oleh Mukhoyar 2011, hasil penelitian menunjukkan kelentukan sendi
bahu memberikan sumbangan terhadap kemampuan renang gaya crawl 50 meter sebesar 38,4. Sendi bahu berfungsi untuk menunjang gerakan ayunan
lengan pada saat melakukan lemparan. Gerakan melempar pada saat melakukan flying shot merupakan gerakan rotasi yang berpangkal pada bahu,
yaitu mengayunkan lengan ke belakang dan ke depan dan membutuhkan ruang gerak sendi bahu yang luas serta elastisitas otot-otot disekitarnya. Wagner, et al
2014 mengatakan dalam permainan bola tangan memiliki teknik melempar yang berbeda, kecepatan bola sangat dipengaruhi oleh gerakan panggul
maksimal, batang tubuh dan rotasi bahu. Pergelangan tangan memiliki 3 buah sendi, yaitu articulatio radiocarpalis,
articulatio mediocarpalis, dan articulatio carpometacarpalis. Gerakan yang komplek terjadi pada articulatio radiocarpalis, dua yang lainnya kecuali pada
articulatio carpometacarpalis pertama, lebih berfungsi sebagai hinge joint pada saat gerakan flexio tangan Daniel S. Wibowo dan Widjaya Paryana, 2009:68.
Articulatio radiocarpalis merupakan suatu articulatio ellipsoidea yang
memungkinkan gerakan pergelangan tangan pada 2 sumbu, yaitu gerakan flexio- extensio dan abductio-adductio.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara fleksibilitas sendi bahu terhadap hasil flying shot sebesar 11,80. Penelitian serupa yang
dilakukan oleh Saputra 2012, hasil penelitian menunjukkan fleksibilitas pergelangan tangan memberikan sumbangan terhadap tembakan jump shoot
sebesar 19,25. Pergelangan tangan sangat berpengaruh dalam melecutkan suatu lemparan yang kuat, akurat dan terarah pada sasaran yang diinginkan.
Lecutan pergelangan tangan memungkinkan putaran bola yang dilempar akan menjadi lebih kencang.
4.3 Keterbatasan Penelitian