Kondisi finansial usaha perikanan tangkap di Kabupaten Karawang

68 perikanan pancing tonda paling tinggi ROI-nya yang menunjukkan bahwa usaha ini dapat mengembalikan investasi sebesar 4,80 kali dari investasi yang ditanam. Demikian pula hasil analisis terhadap parameter PP menunjukkan bahwa usaha perikanan pancing tonda juga mempunyai perputaran usaha paling cepatsingkat yaitu 0,21 disusul kemudian oleh usaha perikanan jaring insang tetap JIT sebesar 0,23 dan jaring insang lingkar JIL sebesar 0,24.

4.2.4 Kondisi finansial usaha perikanan tangkap di Kabupaten Karawang

Kabupaten Karawang merupakan sentra usaha pertanian, khususnya tanaman padi, yang terbesar di Propinsi Jawa Barat. Namun demikian, sebagai kabupaten yang memiliki wilayah laut, keunggulannya dalam usaha perikanan tangkap perlu diperhitungkan. Jenis usaha perikanan tangkap yang cukup signifikan di Kabupaten Karawang adalah usaha perikanan pukat udang, bubu, pukat pantai, jaring insang hanyut JIH, jaring insang lingkar JIL, sero, dan jaring insang tetap JIT. Hasil analisis finansial terkait pembiayaan usaha perikanan tangkap di Kabupaten Karawang disajikan pada Tabel 17. Tabel 17 Kondisi pembiayaan cost usaha perikanan tangkap di Kabupaten Karawang Biaya Rp Akhir Tahun Pukat Udang Bubu Pukat Pantai JIH JIL Sero JIT 0 30,200,000 5,418,519 10,772,093 186,093,750 125,865,385 63,825,000 244,760,870 1 28,042,857 3,096,296 7,181,395 155,078,125 102,980,769 49,641,667 190,369,565 2 10,785,714 2,322,222 6,283,721 77,539,063 80,096,154 42,550,000 163,173,913 3 6,471,429 1,161,111 4,488,372 46,523,438 57,211,538 35,458,333 108,782,609 4 4,314,286 774,074 3,590,698 31,015,625 45,769,231 14,183,333 81,586,957 5 2,157,143 387,037 2,693,023 15,507,813 34,326,923 7,091,667 54,391,304 69 Untuk pembiayaan investasi usaha perikanan pukat udang, bubu, pukat pantai, jaring insang hanyut JIH, jaring insang lingkar JIL, sero, dan jaring insang tetap JIT di Kabupaten Karawang membutuhkan dana yang secara berturut-turut adalah Rp 30.200.000, Rp 5.418.519, Rp 10.772.093, Rp 186.093.750, Rp 125.865.385, Rp 63.825.000, dan Rp 244.760.870. Usaha perikanan jaring insang hanyut JIH, jaring insang lingkar JIL, dan jaring insang tetap JIT membutuhkan biaya investasi besar yang disebabkan oleh skala pengusahaannya yang relatif besar teruatam untuk pengadaan kapal dan alat tangkap. Untuk biaya operasional tahunan, semua usaha perikanan tangkap tersebut menunjukkan penurunan setiap tahunnya. Jaring insang tetap JIT merupakan usaha perikanan tangkap dengan penurunan biaya operasi yang paling sigifikan. Pukat pantai merupakan merupakan usaha perikanan tangkap dengan penurunan yang paling kecil. Pada tahun ke-5, biaya operasional usaha perikanan pukat udang, bubu, pukat pantai, jaring insang hanyut JIH, jaring insang lingkar JIL, sero, dan jaring insang tetap JIT di Kabupaten Karawang di Kabupaten Indramayu berturut-turut sekitar Rp 2,157,143 , Rp 387,037 , Rp 2,693,023 , Rp 15,507,813 , Rp 34,326,923 , Rp 7,091,667 , dan Rp 54,391,304 . Data lengkap penurunan pembiayaan dalam operasional usaha perikanan tangkap di Kabupaten Karawang ini disajikan pada Lampiran 4. Tabel 18 Kondisi manfaat benefit usaha perikanan tangkap di Kabupaten Karawang Benefit Rp Akhir Tahun Pukat Udang Bubu Pukat Pantai JIH JIL Sero JIT 0 - - - - - - - 1 11,142,857 2,796,296 7,238,372 135,562,500 97,589,744 73,500,000 141,217,391 2 15,952,381 3,283,951 7,697,674 102,250,000 83,884,615 68,416,667 175,043,478 3 21,714,286 3,419,753 7,058,140 153,953,125 99,794,872 69,333,333 249,782,609 4 27,000,000 4,030,864 8,302,326 161,328,125 107,000,000 68,833,333 261,521,739 5 21,571,429 3,870,370 8,976,744 155,078,125 114,423,077 70,916,667 271,956,522 70 Hasil analisis finansial terhadap manfaat benefit tujuh usaha perikanan tangkap di Kabupaten Karawang ditunjukkan pada Tabel 18. Pada tahun ke-5 pengoperasiannya. Pada tahun ke-5, biaya operasional usaha perikanan pukat udang, bubu, pukat pantai, jaring insang hanyut JIH, jaring insang lingkar JIL, sero, dan jaring insang tetap JIT di Kabupaten Karawang memberikan manfaat berturut-turut Rp 21.571.429, Rp 3.870.370, Rp 8.976.744, Rp 155.078.125, Rp 114.423.077, Rp 70.916.667, dan Rp 271.996.522. Dari tujuh usaha perikanan tersebut, usaha perikanan pukat udang, jaring insang hanyut JIH, jaring insang lingkar JIL, dan sero pernah mengalami penurunan dalam penerimaan manfaat benefit, yaitu pada tahun ke-2 pengeoperasiannya. Meskipun pernah menurun, manfaat dari usaha perikanan JIH dan JIL cukup pantastis dibandingkan usaha perikanan pukat udang, bubu, dan pukat pantai. Bubu tidak memberikan benefit banyak karena skala pengusahaannya kecil, sedangkan pukat udang dan pukat pantai tidak memberikan benefit banyak karena hasil tangkapan yang kurang. Berbeda dengan enam usaha perikanan tangkap lainnya, usaha perikanan jaring insang tetap JIT menjadi usaha perikanan dengan manfaat benefit terbesar di Kabupaten Karawang. Selain besar, manfaat usaha perikanan jaring insang tetap JIT tersebut meningkat dari tahun ke tahun dan tidak pernah mengalami penurunan. Data detail perkembangan manfaat usaha perikanan jaring insang tetap JIT dan juga diperbandingkan dengan manfaat untuk usaha perikanan jaring insang tetap JIH dan jaring insang lingkar JIL ini disajikan pada Lampiran 10. Hasil analisis finansial lanjutan menggunakan parameter NPV, BC ratio, IRR, ROI, dan PP untuk setiap usaha perikanan tangkap yang ada di Karawang ditunjukkan oleh Tabel 19. Berdasarkan Tabel 19, terlihat bahwa usaha perikanan pukat udang, pukat pantai, dan jaring insang lingkar JIL mempunyai NPV yang negatif yaitu masing-masing – Rp 1.602.861, pukat pantai – Rp 314.653, dan – Rp 1.725.476. Nilai NPV tersebut memberi indikasi bahwa jika usaha perikanan tangkap pukat udang, pukat pantai, dan jaring insang lingkar JIL dilakukan, maka menyebabkan penerimaan bersih yang diterima nelayan pada suku bunga berlaku 9,5 selama waktu pengoperasian 5 tahun berupa kerugian sebesar Rp 1.602.861 untuk pukat udang, kerugian sebesar Rp 314.653 untuk pukat pantai, 71 dan kerugian sebesar Rp 1.725.476 untuk jaring insang lingkar JIL. Sedangkan untuk usaha perikanan bubu, jiaring insang hanyut JIH, sero, dan jaring insang tetap JIT mempunyai nilai NPV yang positif sehingga memberi keuangan selama pengusahaannya. Tabel 19 Kondisi finansial usaha perikanan tangkap di Kabupaten Karawang Parameter Finansial Jenis Usaha Perikanan Tangkap NPVi BC IRR ROI PP Pukat Udang Rp 1,602,861 1.19 8.38 3.22 0.31 Bubu Rp 1,307,953 1.32 15.69 3.21 0.31 Pukat Pantai Rp 314,653 1.12 8.68 3.65 0.27 JIH Rp 77,818,138 1.38 19.34 3.81 0.26 JIL Rp 1,725,476 1.13 9.14 3.99 0.25 Sero Rp 83,894,081 1.65 43.66 5.50 0.18 JIT Rp 91,005,295 1.30 17.55 4.49 0.22 Diantara usaha perikanan tangkap yang menguntungkan tersebut, usaha perikanan sero dan jaring insang hanyut JIH mempunyai nilai BC ratio paling besar Tabel 19. Terkait dengan ini, maka dapat dikatakan bahwa kedua usaha perikanan tangkap ini memberikan manfaat terbesar, yaitu masing-masing 1,65 dan 1,38 kali lebih besar daripada jumlah pembiayaan yang dikeluarkan selama waktu pengoperasiannya. Usaha perikanan pukat pantai merupakan usaha perikanan dengan BC ratio terendah di Kabupaten Karawang, yaitu 1,12. Usaha perikanan sero merupakan usaha perikanan tangkap dengan nilai IRR terbesar di Kabupaten Karawang, yaitu mencapai 43,66 . Hasil analisis ini menunjukkan bahwa menginvestasikan uang pada usaha perikanan sero akan mendatangkan keuntungan yang jauh lebih tingi daripada menyimpan uang di bank suku bunga hanya 9,5 per tahun. Namun menginvestasikan uang dalam bentuk simpanan di bank tersebut akan menjadi lebih baik daripada digunakan 72 untuk menjalankan usaha perikanan pukat udang, pukat pantai, dan jaring insang lingkar JIL. Hal ini karena ketiga usaha perikanan tangkap mempunyai IRR di bawah 9,5 suku bunga bank berlaku. Bila melihat kondisi ini, maka pelaku usaha perikanan tangkap yang berniat untuk menjalankan salah satu dari ketiga usaha tersebut di Kabupaten Karawang, sebaliknya dibatalkan dan digantikan dengan usaha lain yang lebih menjanjikan, misalnya usaha perikanan sero atau usaha perikanan jaring insang hanyut, atau minimal menyimpan uang investasi tersebut di bank selama belum menemukan usaha perikanan tangkap yang dirasakan cocok dan menguntungkan Hasil analisis terhadap parameter ROI menunjukkan bahwa usaha perikanan sero, jaring insang tetap JIT, dan jaring insang hanyut JIH termasuk usaha perikanan tangkap dengan tingkat pengembalian investasi ROI bagus, yaitu masing-masing 5,5, 4,49, dan 3,99. Dari data ini, usaha perikanan sero mempunyai ROI paling tinggi disamping BC ratio dan IRRnya yang juga tertinggi dan nilai ROI ini menunjukkan bahwa usaha perikanan sero dapat mengembalikan sebesar 5,5 kali dari investasi yang ditanam. Usaha perikanan sero juga mempunyai perputaran usaha yang paling cepatsingkat yaitu hanya 0,18.

4.3 Optimalisasi Peran Lembaga Keuangan