149 tangkap oleh Pemerintah RK = 0,252, 2 penataan perijinan, persyaratan
kredit dan sistem angsuran RK = 0,224, 3 perbaikan manajemen usaha dan cash flow
RK = 0,209, 4 pelibatan lembaga keuangan dalam operasi usaha perikanan tangkap potensial RK = 0,160, dan 5 pengembangan sistem
pengawasan kemitraan oleh Pemerintah RK = 0,154. 4 Model pengembangan kemitraan usaha perikanan tangkap dengan lembaga
keuangan yang didesain dibagi ke dalam empat bagian, yaitu seleksi kemitraan, operasional kemitraan, optimalisasi alokasi kreditpembiayaanjasa,
dan implementasi strategi untuk mendukung kemitraan. Bagian seleksi kemitraan memuat formula evaluasi terhadap usaha perikanan tangkap yang
menjadi calon mitra lembaga keuangan, yang terdiri dari formula evaluasi Net Present Value
NPV, Benefit-Cost BC , Internal Rate of Return IRR, Return on Investment
ROI, dan Period of Payback PP. Bagian operasional kemitraan memuat arahan teknis pelaksanaan kegiatan kemitraan seperti
arahan jenis dan alokasi kreditpembiayaanjasa, nilai kredit, persyaratan kredit, dan lama kredit. Bagian optimalisasi alokasi memuat tentang alokasi
optimal kreditpembiayaanjasa yang disediakan oleh lembaga keuangan berdasarkan kebutuhan usaha perikanan tangkap yang layak dikembangkan di
setiap lokasi. Model implementasi strategi memuat arahan dan rambu-rambu tentang pelaksanaan strategi prioritas terhadap intervensi kepentingan
berbagai stakeholders yang ada di lokasi dalam rangka mendukung kemitraan usaha perikanan tangkap dengan lembaga keuangan.
6.2 Saran
Adapun hal-hal yang dapat disarankan terkait dengan penelitian yang dilakukan adalah :
1 Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah perlu segera memberikan pembinaan dan sosialisasi tentang usaha perikanan tangkap prospektif di
lokasi, karena selama ini cukup banyak yang tidak layak secara finansial namun diusahakan secara massal. Pembinaan tersebut diantaranya
150 dengan memberi pengertian nelayan bubu dan pukat udang di Kota
Cirebon, nelayan rawai tetap di Kabupaten Indramayu, nelayan jala di Kabupaten Subang, dan nelayan pukat udang dan bubu di Kabupaten
Karawang supaya tidak melanjutkan usaha tersebut karena tidak layak secara finansial. Pada saat yang sama, pemerintah juga perlu
mensosialisasikan jenis usaha alternatifnya bagi mereka. Misalnya usaha perikanan JIH dan payang atau usaha pengolahan, bila keuangan nelayan
terbatas, dapat dibentuk kelompok di bawah bimbingan Pemerintah yang beranggotakan 10 -15 orang. Hal ini ini sebaiknya dilakukan sesegera
mungkin, supaya nelayan dan pelaku usaha kecil tidak semakin terpuruk dan permasalahan sosial tidak meluas di lokasi.
2 Departemen Kelautan dan Perikanan perlu segera mengambil alih masalah penjaminan kreditpembiayaan terutama bagi nelayanpelaku
usaha perikanan tangkap. Hal ini karena hampir semua jaminan yang diminta oleh lembaga keuangan merupakan jaminan tidak bergerak
tetap, sedangkan kebanyakan nelayan tidak memiliki. Untuk mengatur pengembalian kredit, Departemen Kelautan dan Perikanan dapat
berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan setempat sebagai pelaksana teknis. Untuk kontinuitas pengembalian kredit dari nelayan,
Dinas Kelautan dan Perikanan setempat dapat mengambil alih pelaksanaan lelang hasil tangkapan nelayan dan langsung memotong
bagian nelayan sebagai pembayaran bertahap dari jaminan yang dikeluarkan Departemen Kelautan dan Perikanan.
151
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik [BPS]. 2008. Data Statistik Usaha Kecil dan Menengah UKM. Jakarta, hal. 1-50.
Baharsyah, S. 1995. Kebijakan Pembangunan Pertanian Dalam Kerangka Penanggulangan Kemiskinan. Prosiding Seminar dan Loka Karya
Nasional Penanggulangan Kemiskinan , 20 — 24 Mai 1995, dalam Kolopaking , LM dan Aminah editor. Menyusun Rencana Penelitian.
PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta, Hal. 5-15.
Bank Central Asia [BCA]. 2008. Petunjuk Layanan Kredit. Brosur Kredit Bank Central Asia, hal. 1-4.
Bank Danamon Indonesia Tbk. 2008. Pertumbuhan Kredit PT. Bank Danamon Indonesia Tbk Danamon untuk kuartal ketiga tahun 2008.
www.danamon.co.id, hal. 1-4. Bank Indonesia [BI]. 2007. Pengembangan Kredit Usaha Kecil dan Menengah
Dalam Mendukung Investasi di Sektor Rill. www. bi.co.id, hal. 1-3. Bank Indonesia [BI]. 2008. http:www.antara.co.idarc2008820bi_rate_
pertengahan_2008_ mencapai_9_50_persen, hal. 1-2. Bank Rakyat Indonesia [BRI]. 2008. Layanan Nasabah Bank Rakyat Indonesia.
www.bri.co.idlayanan, hal. 1-4. Bank Jabar-Banten. 2008. Jenis Kredit, Produk, dan Layanan Syariah.
www.bankjabar.con.idmodulestools.php?lang=ID, hal. 1-3. Bintoro G. 1995. Tuna Resources In Indonesia’s Waters : Status, Possible
Management Plan, and Recommendations for The Regulation of Fishing Effort. Hull University. Hull England. M.Sc Dissertation. Unpublished,
hal. 10-15. Bobo, J. 2003. Transformasi Ekonomi Rakyat. PT. Pustaka Cidesindo. Jakarta,
hal. 182. Cahyono BT. 1995, Manajemen Strategi Pemasaran. Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi IPWI Program Magister Manajemen. Badan Penerbit IPWI Jakarta. 25 hal.
Citrasari N. 2004. Evaluasi Teknis dan Ekonomi Unit Penangkapan Payang di Perairan Ulak Karang, Sumatera Barat. Skripsi. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan. IPB. Bogor. 90 hal.
152 Departemen Komunikasi dan Informasi [Depkominfo]. 2007. Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Pesisir PEMP, http:www.depkominfo.go.id. 4 hal.
Departemen Kelautan dan Perikanan [DKP]. 2007. Statistik Perikanan Tangkap Indonesia. DKP, Jakarta. 232 hal.
Departemen Kelautan dan Perikanan [DKP]. 2004a. Statistik Perikanan Tangkap Indonesia. DKP, Jakarta. 225 hal.
Departemen Kelautan dan Perikanan [DKP]. 2004b. Bangkitnya Industri Tuna Nasional, http:www.pikiran-rakyat.comcetak100421cakrawala
penelitian.htm, hal. 3. Departemen Kelautan dan Perikanan [DKP]. 2004c. Rencana Strategis
Pembangunan Kelautan dan Perikanan 2001-2004. DKP, Jakarta. 96 hal. Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat. 2003. Buku Tahunan Statistik Perikanan
Tangkap Jawa Barat 2003. PEMDA Jawa Barat. Bandung. 122 hal. Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat. 2008. Buku Tahunan Statistik Perikanan
Tangkap Jawa Barat 2008. PEMDA Jawa Barat. Bandung. 125 hal. Direktorat Jendral Perikanan Budidaya [DJPB]. 2007. Statistik Perikanan
Budidaya Tahun 2007. DKP, Jakarta. 45 hal Direktorat Jendral Perikanan Tangkap [DJPT]. 2007. Statistik Perikanan Tangkap
Tahun 2007. DKP, Jakarta. 42 hal. Direktorat Jendral Perikanan Tangkap [DJPT]. 2006. Statistik Perikanan Tangkap
Tahun 2006. DKP, Jakarta. 48 hal. Elfindri. 2002. Ekonomi Patron-klien. Fenomena Mikro Rumah Tangga Nelayan
dan Kebijakan Makro. Andalas University Press, hal. 15-28. Food and Agricultural Organization [FAO]. 2007. The Role of Fisheries Activity
in South-East Asia. FAO Office, Jakarta. 23 hal. Food and Agricultural Organization [FAO]. 1997. Fisheries Management, Dasar
dan Kebijakan dalam Pengelolaan Sumber Daya Perikanan. 48 hal. ----------. 2006. Juklak Pola Bergulir Paket OPTIKAPI Pembinaan OPTIKAPI,
http:www.dkp.go.idcontent.php?c=2539. 35 hal. ----------. 2005. Perikanan Tangkap Indonesia Suatu Pendekatan Filosofis dan
Analisis Kebijakan, http:www.dkp.go.id content.php?c=1823, 2 hal.
151
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik [BPS]. 2008. Data Statistik Usaha Kecil dan Menengah UKM. Jakarta, hal. 1-50.
Baharsyah, S. 1995. Kebijakan Pembangunan Pertanian Dalam Kerangka Penanggulangan Kemiskinan. Prosiding Seminar dan Loka Karya
Nasional Penanggulangan Kemiskinan , 20 — 24 Mai 1995, dalam Kolopaking , LM dan Aminah editor. Menyusun Rencana Penelitian.
PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta, Hal. 5-15.
Bank Central Asia [BCA]. 2008. Petunjuk Layanan Kredit. Brosur Kredit Bank Central Asia, hal. 1-4.
Bank Danamon Indonesia Tbk. 2008. Pertumbuhan Kredit PT. Bank Danamon Indonesia Tbk Danamon untuk kuartal ketiga tahun 2008.
www.danamon.co.id, hal. 1-4. Bank Indonesia [BI]. 2007. Pengembangan Kredit Usaha Kecil dan Menengah
Dalam Mendukung Investasi di Sektor Rill. www. bi.co.id, hal. 1-3. Bank Indonesia [BI]. 2008. http:www.antara.co.idarc2008820bi_rate_
pertengahan_2008_ mencapai_9_50_persen, hal. 1-2. Bank Rakyat Indonesia [BRI]. 2008. Layanan Nasabah Bank Rakyat Indonesia.
www.bri.co.idlayanan, hal. 1-4. Bank Jabar-Banten. 2008. Jenis Kredit, Produk, dan Layanan Syariah.
www.bankjabar.con.idmodulestools.php?lang=ID, hal. 1-3. Bintoro G. 1995. Tuna Resources In Indonesia’s Waters : Status, Possible
Management Plan, and Recommendations for The Regulation of Fishing Effort. Hull University. Hull England. M.Sc Dissertation. Unpublished,
hal. 10-15. Bobo, J. 2003. Transformasi Ekonomi Rakyat. PT. Pustaka Cidesindo. Jakarta,
hal. 182. Cahyono BT. 1995, Manajemen Strategi Pemasaran. Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi IPWI Program Magister Manajemen. Badan Penerbit IPWI Jakarta. 25 hal.
Citrasari N. 2004. Evaluasi Teknis dan Ekonomi Unit Penangkapan Payang di Perairan Ulak Karang, Sumatera Barat. Skripsi. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan. IPB. Bogor. 90 hal.
153 Fletcher, K. L. 1987. The Law of Partnership. The Law Book Company
Limited. Sydney. 30 hal. Garrod G. dan Willis KG 1999. Economic Valuation on the Environment,
Method and Case Studies. Edward Elgar, Massachusetts, USA. 32 hal. Hamdan, Monintja, DR., Purwanto J., Budiharsono S., dan Purbayanto A. 2006.
Analisis Kebijakan Pengelolaan Perikanan Tangkap Berkelanjutan di Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat. Buletin PSP Vol. XV. 3 : hal
86-101. Hanley ND. and Spash C 1993. Cost-Benefic Analysis and the Environment.
Edward Elgar, Cheltenham, UK. 178 hal. Hermawan M. 2006. Keberlanjutan Perikanan Tangkap Skala Kecil. Disertasi
Sekolah Pascasarjana, IPB. Bogor, hal. 36-56. Hou WC. 1997. Practical Marketing: An Asia Prespective. Pemasaran Praktis
Cara Asia. Penerbit Mega Asia. 145 hal. Ihsan. 2000. Kajian Model Pengembangan Perikanan Tangkap dalam Rangka
Pengelolaan Laut Secara Optimal di Daerah Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan. Thesis. Program Pascasarjana. IPB. Bogor. 106 hal.
Imron M. 2008. Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Demersal Yang Berkelanjutan di Perairan Tegal, Jawa Tengah. Disertasi Sekolah
Pascasarjana, IPB. Bogor, hal. 45-68. Imron M. 2003. Kemiskinan dalam Masyarakat Nelayan. Jurnal Masyarakat
dan Budaya, PMB-LIPI 7 : hal. 88 – 92. Imron M. 2000. Stok Bersama dan Pengelolaan Sumberdaya Ikan di Wilayah
Perairan Indonesia. Buletin PSP, Volume IX No. 2, Oktober 2000. 12 hal. Kansil. 1983. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Balai
Pustaka. Jakarta. 78 hal. Karyana B. 1993. Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Pelagis di Perairan
Pantai Barat Kalimantan. Jurnal Penelitian Perikanan Laut No. 72 tahun 1993 : hal. 33 – 41.
Kepmenkeu RI No. 60KMK.0161996 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi Melalui Pemanfaatan Dana dari Bagian Laba BUMN. 12 hal.
Kimker AL. 1994. Tunner Crab Survival in Closed Pots. Alaska Fishery Research Bulletin, Vol 1 No. 2 pp 179 – 183.
154 Kompas. 2003. Mampukah Indonesia Jadi Pemain Utama di Pasar Dunia?,
http:www.kapet.orgarticlesarticledetail.asp?id=22. 3 hal. Kotler P. 1997. Manajemen Pemasaran. Marketing Management 9 e. Analisis
Perencanaan Implementasi dan Kontrol. Simon Schuster Asia Pte. Ltd, hal. 26-40.
Kotler P. dan Armstrong G. 1997, Dasar-Dasar Pemasaran. Principle of Marketing 7 e. Jilid I. Simon Schuster Asia Pte. Ltd, hal 19-35.
---------. 2005. Pembiayaan Seyogianya Diserahkan pada Lembaga Non-bank, http:kompas.comkompas-cetak050726ekonomi. 5 hal.
Mamuaya GE., Haluan J, Wisudo SH, dan Astika IW. 2007. Status Keberlanjutan Perikanan Tangkap di Daerah Kota Pantai : Penelaahan
Kasus di Kota Manado. Buletin PSP Vol. XVI. 1 : hal. 146-160. Mannetsch PGW. and Park. 1977. System Analysis and Simulation with
Application to Economic and Social Science. Michigan State University Mashuri. 1993. Pasang Surut Usaha Perikanan laut: Tinjauan Sosial
Ekonomi Kenelayanan Jawa dan Madura 1850 — 1940, Masyarakat Indonesia. LIPI. Jakarta. 167 hal.
Monintja DM. 2007. Sumberdaya Ikan dan Alat Penangkapan Ikan Potensial Bahan Kuliah. Program Studi Teknologi Kelautan, SPS-IPB. Bogor.
23 hal. Mueller RO. 1996. Basic Principles of Structural Equation Modeling: An
Introdcution to LISREL and EQS. New York: Springer. 80 hal. Murdiyanto B. 2004, Bahan diskusi Workshop-II RPPLayur, 6-9 Oktober 2004
di Kediri. 20 hal. Muchtar L. 1985. Hasil Penelitian. Lembaga Penelitian Pengabdian
Pengembangan Ekonomi dan Sosial Masyarakat LP 3 ES Universitas Riau Pekanbaru. 140 hal.
Muslich M. 1993. Metode Kuantitatif. Lembaga Penerbit, FE-UI. Jakarta. 120 hal.
Nurani TW. 2008. Pengembangan PerikananBerbasis Karakteristik Spesifik dari Potensi Daerah. Disertasi Sekolah Pascasarjana, IPB, hal. 42-120
Nurani TW. dan Wisudo SH. 2007. Kajian Tekno-Ekonomi Usaha Perikanan Longline untuk Fresh dan Frozen Tuna Sashimi. Buletin PSP Vol. VI. 1 :
hal. 1-15.
155 Pearce D dan Moran D 1994. The Economic Value of Biodiversity. IUCN – The
World Conservation Union. London, UK, hal. 18-27. Pearce D dan Robinson. 1997. Manajemen Strategik. Formulasi, Implementasi
dan Pengendalian. Jilid Satu. Alih Bahasa Terbitan Pertama Bina Aksara. Jakarta, hal 56-98.
Pelabuhan Perikanan Nusantara [PPN] Kejawen. 2007. Laporan Kegiatan Pendaratan Ikan di PPN Kejawen. 15 hal.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan. 12 hal.
PMB. 2004. Swamitra Mina Sumber Pembiayaan Alternatif Bagi Masyarakat Pesisir, http:www.dkp.go.idcontent.php?c=1326. 4 hal.
Saaty TL. 1993. Pengambilan Keputusan. Bagi Para Pemimpin. PT Pusaka Binaman Pressindi, Jakarta. 270 hal.
Setiawan I. 2007. Kinerja Pengembangan Perikanan Tangkap : Suatu Analisis Program Pemberdayaan Nelayan Kecil. Disertasi Sekolah Pascasarjana,
IPB. Bogor, hal 45-86. Setiawan I, Monintja DR., Nikijuluw VPH, dan Sondita MFA. 2007. Analisis
Ketergantungan Daerah Perikanan sebagai Dasar Pelaksanaan Program Pemberdayaan Nelayan : Studi Kasus di Kabupaten Cirebon dan
Indramayu. Buletin PSP Vol. XVI. 2 : hal. 188-200. Siamat D. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan Edisi III. Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Jakarta, hal. 45-120 Soemitro, R.H. 1988. Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimerti. Ghalia.
Jakarta, hal. 13-14. Soenarno SM., Monintja DR., Tarumengkeng RC, Hubeis AVS. 2007. Analisis
Gender Terhadap Kegiatan Perikanan Pantai Kabupaten Subang, Jawa Barat. Buletin PSP Vol. XVI. 1 : hal. 105-119.
Sparre P. dan Venema SC 1999. Introduksi Pengkajian Stok Ikan tropis Terjemahan Oleh: J. Widodo, I.G.S. Merta, S. Nurhakim, M. Badrudin.
FAO-Puslitbangkan-Balitbangkan. Jakarta. 438 hal. Subani W. dan Barus HR. 1989. Alat Tangkap Ikan dan Udang Laut di
Indonesia. Jurnal Penelitian Perikanan Laut No. 50, 248 hal. Suman A, Rijal M, dan Subani W. 1993. Status Perikanan Udang Karang di
Perairan Pangandaran, Jawa Barat. Jurnal Penelitian Perikanan Laut 81 : hal. 1 -7.
156 Sunggono, B. 2002. Metodologi Penelitian Hukum. Raja Grafindo Persada.
Jakarta, hal. 13-46. Supranto JMA. 1991, Metode Riset. Aplikasinya Dalam Pemasaran. Penerbit PT.
RINEKA CIPTA. Jakarta, hal 23-34. Sutisna DH. 2007. Pola Pengembangan Perikanan Tangkap di Pantai Selatan
Propinsi Jawa Barat. Disertasi Sekolah Pascasarjana, IPB. Bogor, hal 35- 77.
------------. 1994. Ekonomi, Manajemen dan Pemasaran Berwawasan InternasionalGlobal. Kumpulan Tulisan Naskah. Badan Penerbit IPWI
Jakarta. 45 hal. Tjiptono F. 1995. Strategi Pemasaran. Penerbit Andi Offset. Yogyakarta. 23
hal. Tempat Pendaratan Ikan [TPI] Karangsong. 2008. Laporan Kegiatan TPI
Karangsong Tahun 2007. Indramayu. 12 hal. Umarwanto. 2006. Sistem Titip Ikan Cara Baru Atasi Kesulitan Nelayan.
Buletin Agroindonesia Vol II, No. 3 hal. 86 : 09. Wahana Lingkungan Hidup [WALHI]. 2006. Degradasi Ekosistem Perairan
Laut Indonesia. http:kompas.comkompas-cetak010615perikanan. 4 hal.
Wilson JC, Saade E., and Green CD. 2002. UNCLOS Survey-an Expert Team Needs Integrated Specialised Tools. The Hydrographic Journal No. 106.
hal. 9 -12.
157 Lampiran 1 Hasil analisis finansial usaha perikanan tangkap di Kota Cirebon
Payang
Akhir Tahun
PVi Bt
Ct PViBt
PViCt NPVi
1.00000 - 277,721,774 -
277,721,774 277,721,774
1 0.91324 153,290,323
175,403,226 139,991,162
160,185,594 20,194,432
2 0.83401 165,064,516
116,935,484 137,665,617
97,525,476 40,140,141
3 0.76165 249,467,742
87,701,613 190,008,066
66,798,271 123,209,795
4 0.69557 272,000,000
58,467,742 189,196,208
40,668,658 148,527,550
5 0.63523 292,338,710
29,233,871 185,701,636
18,570,164 167,131,472
NPV 0.095
181,092,752 BC
1.52 IRR