34
pendidikan formal ataupun non formal pada anak dari kalangan ekonomi lemah, serta untuk menanamkan nilai-nilai moral pada anak-
anak.
D. Kerangka Berpikir
Dari batasan di atas guna kelancaran penelitian maka peneliti membuat suatu kerangka berpikir, bahwa pendidikan moral di panti
asuhan didasari oleh aspek-aspek moral dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu di dalam proses pendidikan moral di panti asuahan memiliki
pola atau setrategi pendidikan yang disampaikan oleh para pengasuh atau para pengurus panti asuhan.
Namun di dalam proses pendidikan secara umum pasti akan dihadapkan oleh kendala atau hambatan-hambatan yang dapat berpengaruh
terhadap proses pendidikan, khususnya pendidikan moral di panti asuhan. Sehingga skema kerangka berpikir untuk menggambarkan hal tersebut
adalah sebagai berikut:
Pendidikan
Pendidikan Moral Aspek
Keimanan
Aspek Sosial Aspek
Individu Pola
Pendidika n Moral
Di Panti Asuhan
35
Berdasarkan kerangka berpikir di atas bahwa pendidikan moral di panti asuhan menekankan pada aspek keimanan, aspek sosial, dan aspek
individu pada anak asuh, tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kebaikan pada diri anak asuh. Sehingga anak akan cenderung berbuat yang
baik dan dapat menciptakan sifat kemandirian pada anak asuh. Dengan demikian pola pendidikan morala di panti asuhan dapat tercapai.
Pelaksanaan dalam pendidikan moral panti asuhan yaitu dengan pendidikan agama, sebab pendidikan agama aspek keimanan
berpengaruh terhadap diri anak asuh, yaitu dapat menciptakan sifat berdisiplin, bertanggung jawab, jujur, mandiri dan rajin, serta dapat
membimng anak asuh untuk berperilaku sopan santun terhadap orang lain. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti memfokuskan pada pola
pendidikan moral di panti asuhan, serta untuk mengetahui apakah ada hambatan-hambatan dalam upaya pendidikan moral di panti asuhan.
Pendidikan di Panti Asuhan
Pendidikan Moral Panti Asuhan
Hambatan-hambatan dalam pendidikan moral di panti asuhan
36
37
BAB lll METODE PENELITIAN
A. Dasar Penelitian
Suatu penelitian dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dipercaya, apabila dalam penelitian itu sesuai dengan teori dan metode
penelitian. Berkaitan dengan hal itu, maka penulis akan memaparkan tentang arti metode dan penelitian. Dari bahasa Yunani metode berasal
dari kata “methodos” yang berarti cara atau jalan. Cara atau jalan yang dimaksud adalah masalah kerja, yaitu cara kerja untuk dapat memakai
objek yang telah menjadi sasaran suatu ilmu yang bersangkutan Koentjoroningrat, 1981 : 53.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu peneliti dalam pengumpulan data berdasarkan pada pengamatan
situasi yang wajar alamiah sebagaimana adanya tanpa dipengaruhi atau dimanipulasi Kaelan, 2005 : 18. Dalam penelitian kualitatif deskriptif
data-data yang diperoleh berdasarkan teks, kata-kata, simbol, gambar, walaupun demikian juga dapat dimungkinkan terkumpulnya data-data
yang bersifat kuantitatif Kaelan, 2005 : 20. Dalam penelitian kualitatif deskriptif yang tujuannya adalah untuk
mempelajari mutu atau bobot suatu benda ataupun dari suatu keadaan sosial yang sulit diukur dengan angka. Dari metode kualitatif ini yang
38
dicari adalah kualitas dari suatu penelitian, maka jumlah masalah tidak begitu dihiraukan. Data yang diperoleh berupa gambar atau diagram.
B. Lokasi Penelitian