31
pendidikan agama yang diperoleh dari panti asuhan anak dapat terhindar dari hal-hal yang negatif.
Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan tentang pendidikan moral di panti asuhan, berdasarkan pengertian dari pendidikan
moral, bahwa pendidikan moral adalah untuk memberikan pemahaman terhadap orang atau masyarakat, yang menyangkut aspek dari tingkah laku
seseorang, atau watak seseorang agar berbuat baik dan benar, sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, agar tidak berbuat
yang dapat merugikan orang lain. Pendidikan moral sendiri menyangkut beberapa aspek moral, aspek
moral tersebut antara lain yaitu:
1. Aspek Keimanan
Untuk mengangkat kepercayaan dalam diri manusia dengan landasan yang logis, den mengajarkan manusia agar berbuat yang baik
Cheppy, 1988: 13. Karena manusia memiliki kepercayaan masing- masing, untuk berbuat baik diperlukan pendidikan moral yaitu dengan
pendidikan agama, guna meningkatkan keimanan dalam diri manusia.
2. Aspek Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial, ia merupakan sumber daya dalam kehidupan. Sehingga harus dibina atau di bimbing dalam melakukan
kegiatan atau berinteraksi dengan orang lain agar berperilaku benar
32
Cheppy, 1988: 97. Jika moralitas dipandang sebagai esensi pada kelompok sosial maka pendidikan moral mempunyai tanggung jawab
untuk mentransmisikan atau menanamkan kode moral yang kolektif, yaitu norma-norma yang berlaku dalam masyarakat Cheppy, 1988: 85.
Manusia agar dapat dikatakan bermoral apa bila mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi Durkheim, 1990:
59. Sebab perbuatan yang demi kepentingan orang banyak memiliki nilai yang lebih terpuji. Contoh dari aspek sosial ini adalah bertanggung
jawab, jujur, dan sopan santun.
3. Aspek Individu
Untuk menjadi bermoral harus ada kemampuan dari dalam individu-individu untuk berkonfrontasi dan sekaligus menemukan
jawaban atas permasalahan yang dihadapi, dan tidak sekedar taat terhadap serangkaian norma-norma. Moralitas memiliki kaitan erat
dengan revleksi ataupun pilihan individu maka pendidikan moral diarahkan kepada upaya pengembangan kualitas tertentu yang sangat di
perlukan oleh individu untuk melakukan refleksi dan pilihan Cheppy, 1988: 85. Contoh dari aspek individu adalah disiplin, mandiri, jujur,
dan rajin. Panti asuhan yang merupakan salah satu lembaga sosial yang
memberikan pendidikan terhadap anak asuh tidak lepas dari proses pendidikan moral yang mengutamakan aspek-aspek dari pendidikan
moral. Sebagai lembaga sosial yang berperan dalam membantu
33
pendidikan pada anak usia dini khususnya bagi kalangan keluarga tidak mampu, sehingga anak dari kalangan tidak mampu dapat
menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. Selain itu panti asuhan juga berperan dalam mengentaskan nilai-nilai moral pada anak yang
berasal dari kalangan ekonomi lemah. Jadi faktor ekonomi dapat mempengaruhi didalam proses
pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal. Sehingga anak dari kalangan keluarga tidak mampu membutuhkan bantuan dari
masyarakat, guna untuk memenuhi kebutuhan baik fisik, mental, dan pendidikan. Sehingga anak dari kalangan tidak mampu memilih untuk
menitipkan anak-anaknya di panti asuhan, tujuannya adalah agar anak terpenuhi kebutuhannya.
Panti asuhan dalam proses pendidikan memiliki pola khusus dalam mendidik para anak asuhnya, yaitu dengan menggunakan pendidikan
agama, serta memberikan pelatihan atau ketrampilan pada anak asuh di panti asuhan. Dengan memberikan pendidikan agama, serta
memberikan pelatihan atau keterampilan pada anak asuh, diharapkan anak-anak asuh panti asuhan dpat hidup disiplin dan mandiri. Sehingga
anak terhindar dari perilaku atau tindakan-tindakan yang negatif yang dapat merugikan diri sendiri.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan moral di panti asuhan adalah pendidikan yang menekankan
pada diri anak usia dini untuk memenuhi kebutuhan pendidikan baik
34
pendidikan formal ataupun non formal pada anak dari kalangan ekonomi lemah, serta untuk menanamkan nilai-nilai moral pada anak-
anak.
D. Kerangka Berpikir