Implementasi Kurikulum Tinjauan Pustaka

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Implementasi Kurikulum

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yaitu to implement. Dalam Kamus Besar Meriam-Webster 2008, to implement mengimplementasikan berarti to provide the means for carrying out menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu; dan to give practical effect to untuk menimbulkan dampakakibat terhadap sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, implementasi adalah penerapan. Tahapan penting dalam siklus kebijakan pendidikan adalah implementasi kurikulum. Implementasi merupakan tahap suatu kebijakan dilaksanakan secara maksimal dan dapat mencapai tujuan kebijakan itu sendiri. Implementasi juga dimaknai dengan penerapan suatu kebijakan yang telah diputuskan sesuai ketentuan berlaku dan ditetapkan sebelumnya. Implementasi terdiri dari cara-cara atau saran- saran tertentu yang dirancang atau didesain secara khusus serta diarahkan menuju tercapainya tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang dikehendaki. Secara etimologi kurikulum berasal dari kata Currere Latin, yang bermakna berlari cepat, maju dengan cepat, menjelajahi, merambat, mengelilingi lapangan, gelanggang perlombaan dan sejenisnya. Jadi curriculum diartikan ”jarak” yang harus “ditempuh” oleh pelari. Pada mulanya kata ini lazim digunakan dalam bidang atletik, namun dalam perkembangan lebih lanjut diadopsi sebagai perbendaharaan umum di dunia pendidikan. Hernawan AS Susilana R 2009 Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi 5 peserta didik. Pada Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Menurut Sukmadinata 2009 kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Dalam kurikulum terintegrasi filsafat, nilai-nilai, pengetahuan, dan perbuatan pendidikan. Kurikulum disusun oleh para ahli pendidikan atau ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat pendidikan serta unsur-unsur masyarakat lainnya. Rancangan ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan, dalam proses pembimbingan perkembangan siswa, mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh siswa sendiri, keluarga maupun masyarakat. Suatu kurikulum harus memiliki kesesuaian atau relevansi, Sukmadinata 2009 kesesuaian kurikulum meliputi dua hal yaitu pertama kesesuaian kurikulum dengan tuntutan, kebutuhan, kondisi dan perkembangan masyarakat. Kedua, kesesuaian antar komponen kurikulum, yaitu tujuan, isi dan organisasi. Ada berbagai pandangan dalam mengintepretasikan kurikulum, TIMSS Bass et al. 1996 mengkategorikan kurikulum menjadi tiga ranah yakni: 1. documented curriculum kurikulum berbentuk dokumen yang diidamkan Documented curriculum adalah pedoman pembelajaran berupa kerangka pembelajaran yakni topikmateri pembelajaran. Terdapat harapan dan idaman dalam pembelajaran yang dikemas dalam documented curriculum, sehingga ranah ini memiliki variasi pada tiap negara. 6 2. implemented curriculum aplikasi kurikulum Implemented curriculum adalah bentuk pengajaran topikmateri pembelajaran yang disusun dalam documented curriculum. Ranah ini meliputi proses pembelajaran dalam kelas, cara guru menggunakan buku teks dan teknologi. 3. achieved curriculum Achieved curriculum adalah pencapaian siswa berupa hasil belajar siswa yang terangkum dalam prestasi akademik siswa, outputoutcome siswa. Terdapat tiga peranan implementasi kurikulum yang sangat penting Teguh Yusuf 2012, yakni peranan konservatif, peranan kritis atau evaluatif dan peranan kreatif. Peranan konservatif kurikulum adalah mentransmisikan dan menafsirkan warisan sosial pada generasi muda. Selain itu, kurikulum turut berperan aktif dalam kontrol sosial dan memberi penekanan pada unsur berpikir kritis. Peranan kreatif, yakni kurikulum berperan dalam melakukan berbagai kegiatan kreatif dan konstruktif, dalam artian menciptakan dan menyusun suatu hal yang baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa sekarang dan masa mendatang.

2. Dampak